Di ruangan Arya
"Kenapa aku harus membantumu memilih menu makan untuk ku setiap hari." Arya menatap heran pada buku yang di bawa Yesa
"Karena aku tidak tahu selera makan mu, jadi aku mau bertanya. Aku sudah mendaftar beberapa menu makan nanti." Meletakan bukunya diatas meja." Coba kamu pilih mana saja yang akan mendekati selera mu."
Arya meraih bukunya dengan wajah malasnya, saat selesai membaca dia menatap gadis di sampingnya penuh makna.
"Cih tidak ada satupun yang mendekati seleraku. Bahkan kamu sendiri berpikir memilih menu makanan saja harus dengan penuh perasaan. Padahal itu tidak perlu di lakukan. Yesa kamu lamban dan bodoh jadi selera mu seperti ini."
"Kalau begitu, bisakah Arya yang baik membantu ku membuatkan daftar menu makan yang sesuai selera mu dan juga Dery?"
Apa-apaan ini, dia sudah memanggil Adik ku dengan sebutan namanya. Dia bahkan perdulikan seleranya. Bukankah disini hanya aku yang harus di perdulikannya
Melihat wajah Yesa di selimuti dengan antusias, begitulah yang dia pikirkan. Ada sedikit rasa yang menggelitik di hatinya. Seolah tidak rela laki-laki yang di sebutkan namanya di perlakukan sama dengan dirinya.
"Kamu jangan bertanya padaku tentang selera Adik ku. Kamu bisa tanyakan sendiri saja padanya." Dia bahkan menjawabnya dengan acuh.
"Baik"
Apa dia bilang 'baik' begitu saja
Begitu arti dari sorot mata Arya bicara. Si Yesa sampai merinding saat menatapnya.
Kenapa dia melihat ku dengan tatapan yang seperti itu, seolah membenci ku
"Baiklah, kalau begitu bisakah kamu membantuku membuatkan daftar menu makan yang sesuai dengan selera mu saja?"
"Kenapa harus aku?" Masih menatap dengan cara yang sama
"Bukankah kamu bilang aku harus berjuang selama aku disini. Aku rasa untuk menu makan pun aku harus berikan yang terbaik untukmu." Meraih buku diatas meja. "Maaf jika ini sudah membuatmu tidak nyaman."
Arya hanya diam tidak menjawab
"Baiklah kalau begitu, biarkan aku sendiri saja yang akan berusaha melakukan terbaik untuk mu." Setelah mengucapkan kalimatnya Yesa angkat kaki dari kamar Arya.
"Cih, walaupun aku membuatkan menu untuknya, apa dia bisa melakukannya." Ujar Arya, setelah Yesa menghilang di balik pintu yang tertutup. "Dasar gadis bodoh."
***
Taman rumah yang tidak jauh dari kolam renang, ada seorang gadis yang sibuk sendiri menyusun daftar menu makan yang sesuai dengan selera majikannya.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Dery bicara setelah tiba-tiba muncul di hadapannya. Terkejut, gadis itu buru-buru meraih bukunya lalu memeluknya didepan dada.
"Tidak ada."
"Bagaimana mungkin seorang gadis lucu seperti kamu, menulis dibuku itu dengan wajah yang sangat serius. Beritahu aku."
"Ini" Yesa menyodorkan bukunya "Aku lagi berusaha membuat daftar menu makan kita setiap hari. Tapi entahlah ini sesuai dengan selera kakak mu atau tidak."
"Kakak ku?"
"Iya" Yesa mengangguk
"Mmm, begitu ya" Dery menjawab lalu duduk di samping Yesa sambil membaca beberapa daftar menu di bukunya."Menu apa?"
"Sedari tadi aku bersusah payah membuatnya agar sesuai dengan selera kakak mu. Tapi aku rasa ini masih terlalu jauh dengan seleranya."
"Yesa, apakah kamu yakin daftar menunya tidak sesuai dengan selera Kakak ku?" Dery bertanya setelah membaca semua menu dalam bukunya
"Iya,"
"Apa kamu sudah menanyakannya pada kakak ku?" Dery bertanya Lagi
"Iya, dan dia bilang tidak ada yang sesuai dengan seleranya." Yesa menjawab dengan nada lemah. Laki-laki itu mendesah melihat garis khawatiran di wajahnya, meraih tangannya, menggenggam lembut menguatkan.
"Mulai sekarang, kalau kamu ingin meminta pendapat, temui aku dahulu."
Yesa mengerutkan kening
"Kenapa memangnya?"
"Karna kita adalah.. teman yang ingin membunuh anjing bersama." Sesudah menjawab ia menatap Yesa tajam, seolah mengatakan Apa kau masih ingat.
Yesa sejenak berpikir, terlintaslah momen dimana Dery memberitahu kisah anjing bersamanya saat beberapa hari kebelakang.
"Ahh benar juga."
Dery terkekeh tangannya terulur mengelus
kepala gadis itu sebentar dengan sangat lembut. Gemas.
"Yesa aku rasa kamu tidak perlu bersusah payah membuat menu makan itu. Aku yakin Kakak ku sangat menyukai masakanmu. Sejauh yang ku tahu makanan apapun yang kamu masak. Kakak ku selalu menikmatinya."
"Benarkah" Menjawab cepat bola matanya berbinar senang. "Tapi bagaimana mungkin dia menikmatinya. Dia bahkan hampir tidak menelan masakan ku tadi. Dan kamu juga tahu itu."
"Seleranya memang tidak mudah di tebak. Tapi percayalah pada bakat mu dan aku sangat yakin kamu mampu memenuhi apapun yang di butuhkan Kakak ku."
"Begitu ya terima kasih "
Karena melihat gadis itu memperlihatkan senyum indahnya, Dery terpaku melihat semangatnya yang terpancar dari sinar wajahnya.
"Yesa, Namamu sangat simple, siapa yang memberimu Nama? "
"Kata Nenek, mendiang Ayah berkata bahwa ibuku yang memberi aku Nama."
"Tentang kamu kehilangan kedua orang tua mu, aku mendengar dari Sekretaris Dani."
Yesa terkekeh.
"Meskipun begitu aku masih bersyukur, karena masih mempunyai Nenek yang selalu ada bersama ku. Kau tahu karena Nenek aku berdiri di tempat ini."
"Apa kamu merasa tidak sedih sama sekali?"
"Memang, terkadang aku merasa sedih. Apalagi saat teringat Ayah dan Ibuku
sudah meninggal. Tapi aku masih bersyukur setidaknya aku masih memiliki Nenek yang sudah rela menjaga dan merawat ku dengan penuh kasih sayang. Kau tahu, dialah sumber kebahagiaanku. Tanpa Nenek mungkin aku tidak akan pernah tahu arti kehidupan di dunia ini."
"Begitu ya."
"Emmh." Yesa mengangguk saja
Kamu memang wanita hebat. Kamu bahkan berani mengahadapi dinginnya Kakak ku demi melindungi Nenek mu.Tidak tahu kenapa aku ingin membantumu secara perlahan. Agar kamu tahu bagaimana rasanya mencintai dan menemukan kebahagiaan mu bersama Kakak ku
"Kalau begitu mulai saat ini aku akan selalu
menjaga dan melindungi mu." Yesa tersenyum dengan manis
"Terima kasih Dery" Si Dery hanya senyum sambil mengelus kepalanya
Kenapa dia suka sekali mengelus kepala ku seperti ini
***
Di kediaman Hendra Saputra, terdapat sesosok laki-laki cukup tua sedang duduk di sofa sambil meneguk secangkir teh hangat di tangannya. Setelah menyesapnya beberapa kali, ia meletakan kembali gelas cangkirnya dia atas meja.
"Sekarang aku menyadari bahwa kesehatan adalah hal yang paling penting. Pastikan kau jangan sakit. Dan makanlah makanan yang sehat." Ujar Hendra pada Dani
"Baik, terimakasih Tuan Besar, Anda selalu
memperhatikan saya." Dani menjawab dengan nada sopan.
"Aku sangat ingin memastikan kamu selalu dalam keadaan sehat. Berkatmu, kedua putra ku menjadi lebih baik sesuai dengan yang ku harapkan''
"Tuan Besar, tugas apa lagi yang harus saya
lakukan dan sampai kapan Tuan akan menyembunyikan rasa ingin bertemu dengan kedua putra Anda."
"Aku tidak tahu, semua ini salahku. Jika saja aku lebih percaya pada Istriku terdahulu, mungkin saat ini, keluarga kecil ku masih utuh. Jadi itu wajar jika mereka tidak ingin bertemu denganku."
"Tuan Besar, apa mereka masih tidak tahu dengan fakta yang sesungguhnya dan saya rasa Tuan Muda Arya sangat enggan bertemu dengan Nyonya besar di Amerika."
"Orang berhati dingin lama-lama pasti mencair setelah mereka bertemu dengan orang berhati hangat. "
"Anda benar Tuan Besar, saya rasa Nona Yesa merupakan gadis yang tepat untuk Tuan muda, saya sudah memerintahkan beberapa pengawal untuk mengawasi kediaman Tuan Muda sesuai dengan permintaan Anda. Dan ini adalah hasil beberapa laporan pengawal hari ini. "
Sekretaris Dani bicara sambil menyerahkan amplop coklat berisi foto Yesa dengan Arya akhir-akhir ini, bibir Hendra tersenyum saat menatapnya.
"Sepertinya hati Tuan Muda sedikit demi sedikit sudah mulai mencair Tuan Besar." Ujar Dani sambil tersenyum
"Dia memang benar-benar gadis baik hatinya. Pastikan mereka selalu terjaga. Aku tidak ingin mendengar laporan yang tidak berguna lagi seperti malam itu."
Malam itu adalah malam dimana Arya terluka demi menolong Yesa dari sampah masyarakat. Dani bahkan sudah membuang sampah itu di tempatnya.
Sekretaris Dani menundukkan kepalanya
"Baik Tuan Besar, saya mengerti."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Megawati Mega
ciuhh sangat mengganggu
2020-05-24
0
Pin Kan
tor waktu sklah nilai bhasa indonesia x jlk ya
kok susunan bhasax gjk jlas bngt
bgaimna mungkin buku di tutupi dengan dada
yg ada tu dada di tutupi dngn buku
2020-04-01
0