Setelah selesai dengan urusan pekerjaannya. Yesa sudah terlihat mengendari motornya di awal malam menuju tempat yang ia tinggali setiap hari. Baru saja tiba, dia sudah di kejutkan dengan sebuah mobil limo hitam terparkir rapih di depan kostnya.
"Mobil siapa ini?" Yesa memarkirkan motor di sebelahnya, mengedarkan pandangannya
pada mobil berwarna hitam menyilaukan itu. Panjang sekali begitu katanya dalam hati. Tiba-tiba pintu mobilnya terbuka, seorang laki-laki memakai Blazer hitam turun dari sana.
"Maaf Nona, saya sudah menggangu kedatangan Anda, perkenalan nama saya Dani Sekretaris pribadi keluarga Tuan Hendra." Entah kenapa laki-laki itu langsung memperkenalkan diri dengan sopan.
Yesa terbelalak. Huh! Tuan Hendra? Aku pernah mendengar nama itu sepertinya, tapi di mana. Begitu pikirnya. Ia bahkan tidak ingat Icha bercerita tentang Hendra tadi pagi.
"Saya sengaja datang kemari untuk menjemput anda Nona." lanjut Dani dan masih tetap berdiri di posisinya
"Nona? Menjemput ku?" Yesa tercengang, sambil menunjuk dirinya tidak percaya."Nona siapa yang Anda maksud Tuan? maaf saya tidak paham." Bingung.
"Maksud saya, mohon izinkan saya membawa Anda pergi karena Saya ingin mempertemukan Anda dengan Tuan Hendra, beliau ingin bicara langsung dengan Anda." Dani tersenyum ramah
Tuan Hendra ingin bicara denganku, siapa dia? Aku mengenalnya juga tidak
"Maaf sepertinya Anda salah orang, saya tidak kenal dengan Tuan Hendra yang Anda maksud Tuan" Yesa menolak sopan namun terselip acuh menjawab
"Saya rasa Anda sudah pernah melihatnya Nona, saya sarankan sebaiknya Anda ikut dengan saya." Suara dan tatapan dinginnya seirama seperti orang yang sedang mengancam. Tidak seperti sebelumnya yang terlihat ramah dan sopan." Saya akan mempertemukan Anda dengan Tuan Hendra, beliau sangat ingin bicara dengan Anda." Bahkan dia mengulangi kata-katanya. Membuat tengkuk Yesa bergidik ngeri mendengarnya
Ya Tuhan kenapa dia jadi mengancam ku sekarang. Jika aku tidak mau menuruti kata-katanya, apakah riwayat ku akan berakhir dengan tragis. Tidak! Aku tidak mau.
"Baiklah, saya akan segera turuti semua kemauan Anda Tuan" Dasar bodoh, bagaimana bisa aku mengeluarkan kalimat yang menyerahkan diri begitu. Aku bergidik sendiri mendengarnya.
"Terima kasih, silahkan Anda masuk Nona" Dani tersenyum seraya membuka pintu mobil, meminta gadis itu segera masuk kedalam. Dengan berat hati Yesa melangkah pelan sambil berusaha menutupi rasa takut. Dani menutup pintu mobil kembali setelah Yesa sudah duduk di kursi penumpang. Dan akhirnya Dani membawa mobil itu bergerak cepat melintasi jalanan.
Selama di perjalanan Yesa memandang ke luar kaca mobil sambil berpikir. Merasa ada kejanggalan dalam hatinya
Aneh kenapa orang ini mencari ku, ingin membawaku kemana dia, Apa aku berbuat salah? Huh, mana mungkin jangankan kenal
bertemu saja aku tidak pernah. Bodohnya aku, kenapa tidak menolaknya saja tadi. Tunggu, dia bukan menculik ku lalu membuang ku ke pinggiran jalanan sepi kan? Tidak! Ya Tuhan matilah aku
Begitu isi dari kepalanya, berkeliaran kemana-mana Yesa menelan ludah. Entah kenapa seluruh tubuhnya langsung berkeringat dingin ketakutan.
"Maaf tuan, Anda ingin membawa saya kemana? Apa yang anda inginkan
dari saya sebenarnya? Apakah anda ingin menjual saya?" Persetan Yesa bertanya-tanya karena penasaran
Sekretaris Dani terkejut menatap Yesa dari pantulan kaca spion dengan tajam. Ia heran karena ini kali pertama baginya bertemu dengan gadis polos seperti Yesa.
"Maaf Nona, saya akan membawa Anda
menuju kediaman Tuan Hendra yang terletak di Kota xxxx"
"Kediaman Tuan Hendra!" Yesa terkejut
"Benar Anda tidak perlu takut dan saya tidak
mungkin melakukan hal buruk seperti yang Anda pikirkan Nona."
Yesa tercengang, hebat juga orang ini, darimana dia tahu kalau pikiranku melayang kemana-mana begitu gumamnya dalam hati.
"Syukurlah kalau begitu" Akhirnya Yesa menarik nafas lega, sedari tadi dia lelah, energinya sudah terkuras karena memikirkan banyak hal.
Dani tersenyum
"Sebaiknya Anda minumlah, tempat di samping Anda ada beberapa minuman di dalamnya."
"Baik, terima kasih Tuan."
Tangan Yesa membuka kotak tempat penyimpanan di samping, matanya terkejut setelah melihat isinya, didalamnya terdapat beberapa air mineral kaleng botol bahkan sampai wine pun juga ada.
Gila! Kenapa ada wine disini.
Yesa meraih sebotol air mineral, membuka tutupnya lalu meneguknya perlahan. Setelahnya ia hanya diam melihat pemandangan di luar kaca. Memandang kilauan lampu dari bangunan yang menjulang tinggi di pertengahan kota malam hingga tiba di tempat tujuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Siti Kholifah
baru mengikuti
2020-07-07
0
Nangimah
menarik
2020-05-26
0