Menyuruh ~ Amoera

* keesokan sorenya

Marvin tengah menikmati secangkir teh di ruangannya tiba tiba seorang penjaga datang menghampirinya ia memberi tahu bawa mata mata kepercayaannya ingin menemuinya , marvin pun menyuruh mata mata itu masuk

" Tuan marvin .. Saya sudah menemukan lokasi keberadaan tuan marquez " ucap mata mata tersebut , marvin langsung beranjak dari duduknya dan memegang erat kera kemeja mata mata itu

" cepat katakan dimana " teriak marvin

" tuan marquez berada di rumah seorang wanita bernama charlotte suruhannya tuan alex , letaknya tidak jauh dari lereng gunung .. Tetapi Pengamanan disana benar benar sangat ketat tuan , jadi saya kesulitan untuk mencari informasi tuan marquez lebih men-detail " ucap mata mata itu sembari memberikan sebuah peta lokasi tempat tersebut  , marvin langsung melepas kera kemeja mata mata itu

" alex .. Ternyata Kau hanya bisa berlindung  di balik wanita saja " gumam marvin  , dengan tatapan mata yang begitu penuh dengan amarah , ia pun menyuruh mata mata itu pergi

" aku akan mengajak wanita itu " gumam marvin dalam hati , ia langsung beranjak menuju ke kamar amoera ,

Kala itu amoera sedang menyulam didalam kamarnya ia ingin membuat sesuatu untuk alice , namun dirinya tiba tiba terkejut karna tangannya ditarik dan digeret paksa keluar oleh marvin , hingga dirinya hendak terjatu

" tuan lepaskan aku ? " pinta amoera

" Diammmmmm , ikut aku  " teriak marvin , hingga membuat seluruh pekerja dirumahnya melihat kearah marvin dan amoera , mereka menatap amoera dengan tak tega karna ditarik paksa seperti itu oleh marvin . marvin pun menyuruh amoera masuk kedalam mobilnya , dengan air mata yang mengalir amoera pun mengikuti permintaan marvin .

" tuan kau mau membawaku kemana ? " tanya amoera lirih , namun marvin hanya diam saja tiak menggubris perkataan amoera , ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dengan raut wajah yang terbakar oleh kemarahan , amoera pun ketakutan hingga dirinya menangis terisak isak

" Apa kau bisa diammmmmm ? teriak marvin melototkan kedua matanya . amoera pun lansgung mencoba diam menahan suara isak tangisnya .

kurang lebih perjalanan 5 jam yang harus marvin tempuh untuk mencapai lereng gunung , hingga malam mereka berdua melewati hutan belantara yang sangat jarang sekali dilewati oleh manusia jika tidak memilik tujuan tertentu  ,

tak lama kemudian mereka pun sampai di lokasi yang sesuai dengan peta yang diberi oleh mata mata kepercayaannya itu  .

" seharusnya letaknya tidak jauh dari sini "  gumam marvin sembari mengamati peta yang ia pegang , ia langsung melirik ke arah amoera dan mencekik lehernya

" kau pasti tau dimana persembunyian alex , cepat bawa aku kesana menemui kakakku " pinta marvin dengan meninggikan suaranya , amoera hanya menangis sembari menggelengkan kepalanya karna dirinya benar benar tidak tau menahu tentang alex

" saya tidak tau tuan " ucap amoera lirih , mendengar jawaban amoera , marvin langsung menghempas tubuh amoera hingga kepalanya terbentur kaca mobil ,

tempat yang sedang mereka pijak sangatlah gelap tidak ada penerangan cahaya sedikitpun disana hanya ada cahaya yang berasal dari lampu mobil milik marvin saja , mata marvin tak henti  melihat kearah sekitar , ia terlihat begitu kebingungan untuk mencari tempat persembunyian charlotte  . namun terlihat  ada sebuah mobil melintas , marvin langsung mematikan mesin mobilnya dan menyuruh amoera menelungkupkan kepalanya di bawah bermaksud agar orang yang sedang mengemudi mobil itu tidak melihatnya , setelah mobil tersebut tidak terlihat ia pun beranjak ,

" mobil itu dari arah sana , sepertinya orang yang mengendarai mobil itu salah satu anak buah alex , aku harus kesana ke arah yang mobil itu lewati tadi " gumam marvin , ia meletakan petanya dan menyalakan mesin mobilnya kembali , ia melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah  sembari melihat ke arah sekitar

sekitar jarak kurang lebih 1 km ia menemukan pemukiman penduduk namun semua rumah yang terletak disana sudah tak berpenghuni semua , kemudian  marvin melihat salah satu rumah besar yang berbeda dari rumah penduduk lainnya dan rumah  itu terlihat masih berpenghuni dengan gerbang  yang menjulang tinggi , hingga membuat marvin kesusahan untuk mengamatinya .

" sepertinya itu tempat persembunyian alex , karna hanya rumah itu yang berpenghuni di antara semua rumah yang ada disini " gumam marvin

" apa kau tau tempat itu " tanya marvin meninggikan suaranya kepada amoera ,

" saya tidak pernah tau tempat ini tuan " ucap amoera sembari menggelengkan dan menundukan kepalanya

" cepat turun dan cari tau " pinta marvin

" tuan saya takut , saya mohon jangan menyuruhku kesana " pinta amoera menangis , marvin langsung mencengkram erat bahu amoera

" kau bilang takut ? tapi melenyapkan nyawa seseorang kau tidak takut ? cepat turunnnnn " teriak marvin dengan keras , amoera pun yang menjadi ketakutan ia hendak turun dari mobil menyiyakan permintaan marvin ,

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

banci. kali ya Marvin masa perempuan yg. di suruh turun dia suruh. sembunyi aja dlm rok Ameora

2023-07-05

0

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

emang bego ya si Marvin,harusnya bawa anak buah lah...
maen serbu ke tmp musuh...haih

2022-03-16

1

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

ini kn emang novel kekerasan.. jd mungkin sampe akhir amoera menderita.. wakakak.. 🥴🥴🥴

2022-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Amoera
2 Tersiksa ~ Amoera
3 Terseret ~ Amoera
4 Segenggam obat ~ Amoera
5 Menelan ~ Amoera
6 Escape the fate ~ Amoera
7 Licik ~ Amoera
8 Pasrah ~ Amoera
9 Riang ~ Amoera
10 Balas dendam ~ Amoera
11 Sahabat ~ Amoera
12 Baju ~ Amoera
13 Bersikeras ~ Amoera
14 Menikmati ~ Amoera
15 Tak percaya ~ Amoera
16 Merintih ~ Amoera
17 Melarikan diri ~ Amoera
18 Penderitaan ~ Amoera
19 Di serang ~ Amoera
20 Menyuruh ~ Amoera
21 Menemui ~ Amoera
22 Gemetar ~ Amoera
23 Sadar ~ Amoera
24 Menahan ~ Amoera
25 Menyudahi ~ Amoera
26 Menemukan ~ Amoera
27 Membodohi ~ amoera
28 Kehancuran ~ Amoera
29 Hampir saja ~ Amoera
30 Datang ~ Amoera
31 Kebenaran ~ Amoera
32 Menyambut ~ Amoera
33 Berita ~ Amoera
34 Persinggahan ~ Amoera
35 Mencari ~ Amoera
36 Permintaan ~ Amoera
37 Amarah ~ Amoera
38 Memaki ~ Amoera
39 Menyingkirkan ~ amoera
40 Mendorong ~ amoera
41 Ancaman ~ Amoera
42 Menelusuri ~ Amoera
43 kembali lagi ~ amoera
44 bayangan ~ amoera
45 membawa pergi ~ Amoera
46 hutan belantara ~ Amoera
47 Belas kasihan ~ Amoera
48 Lingkaran yang sama ~ Amoera
49 Poor lady ~ Amoera
50 Menemani ~ Amoera
51 Merindukan ~ Amoera
52 Heartache ~ Amoera
53 berjalannya waktu ~ Amoera
54 Terpancarkan ~ Amoera
55 Kepikiran ~ Amoera
56 Its Hurt ~ Amoera
57 sedikit tenang ~ Amoera
58 Pertahanan ~ Amoera
59 Membantu ~ Amoera
60 Bayi mungil ~ Amoera
61 Mencari kebenaran ~ Amoera
62 Dihampiri ~ Amoera
63 Teman Lama ~ Amoera
64 Pelukan itu ~ Amoera
65 Informasi ~ Amoera
66 Kepingan hati ~ Amoera
67 Bertanggung jawab ~ Amoera
68 Tidak bisa ~ Amoera
69 Mencoba membantu ~ Amoera
70 Ternyaman ~ Amoera
71 Ikut terluka ~ Amoera
72 Sejak saat itu ~ Amoera
73 Bertemu lagi ~ Amoera
74 Rasa geram~ Amoera
75 Kekacauan ~ Amoera
76 Seorang Ayah ~ Amoera
77 Kembali ~ Amoera
78 Melanjutkan ~ Amoera
79 Mengajak pulang ~ Amoera
80 Kesepian ~ Amoera
81 Menambah masalah ~ Amoera
82 Mencengkram ~ Amoera
83 Merindukan ~ Amoera
84 Notification
85 Mengkhianati ~ Amoera
86 Undangan ~ Amoera
87 Hargailah ~ Amoera
88 Kecurigaan ~ Amoera
89 Membuntuti ~ Amoera
90 Bersimbah darah ~ Amoera
91 Rumah sakit ~ Amoera
92 Bangunlah ~ Amoera
93 Nyawa ~ Amoera
94 Membalas ~ Amoera
95 Mengendalikan ~ Amoera
96 Merindukan ~ Amoera
97 Berharap ~ Amoera
98 Dehidrasi berat ~ Amoera
99 Obat tidur ~ Amoera
100 Menyesuaikan ~ Amoera
101 Antar aku ~ Amoera
102 Tak memperjuangkan ~ Amoera
103 Epilog - Amoera
104 Pengunguman
105 Extra Chapter 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG Amoera
2
Tersiksa ~ Amoera
3
Terseret ~ Amoera
4
Segenggam obat ~ Amoera
5
Menelan ~ Amoera
6
Escape the fate ~ Amoera
7
Licik ~ Amoera
8
Pasrah ~ Amoera
9
Riang ~ Amoera
10
Balas dendam ~ Amoera
11
Sahabat ~ Amoera
12
Baju ~ Amoera
13
Bersikeras ~ Amoera
14
Menikmati ~ Amoera
15
Tak percaya ~ Amoera
16
Merintih ~ Amoera
17
Melarikan diri ~ Amoera
18
Penderitaan ~ Amoera
19
Di serang ~ Amoera
20
Menyuruh ~ Amoera
21
Menemui ~ Amoera
22
Gemetar ~ Amoera
23
Sadar ~ Amoera
24
Menahan ~ Amoera
25
Menyudahi ~ Amoera
26
Menemukan ~ Amoera
27
Membodohi ~ amoera
28
Kehancuran ~ Amoera
29
Hampir saja ~ Amoera
30
Datang ~ Amoera
31
Kebenaran ~ Amoera
32
Menyambut ~ Amoera
33
Berita ~ Amoera
34
Persinggahan ~ Amoera
35
Mencari ~ Amoera
36
Permintaan ~ Amoera
37
Amarah ~ Amoera
38
Memaki ~ Amoera
39
Menyingkirkan ~ amoera
40
Mendorong ~ amoera
41
Ancaman ~ Amoera
42
Menelusuri ~ Amoera
43
kembali lagi ~ amoera
44
bayangan ~ amoera
45
membawa pergi ~ Amoera
46
hutan belantara ~ Amoera
47
Belas kasihan ~ Amoera
48
Lingkaran yang sama ~ Amoera
49
Poor lady ~ Amoera
50
Menemani ~ Amoera
51
Merindukan ~ Amoera
52
Heartache ~ Amoera
53
berjalannya waktu ~ Amoera
54
Terpancarkan ~ Amoera
55
Kepikiran ~ Amoera
56
Its Hurt ~ Amoera
57
sedikit tenang ~ Amoera
58
Pertahanan ~ Amoera
59
Membantu ~ Amoera
60
Bayi mungil ~ Amoera
61
Mencari kebenaran ~ Amoera
62
Dihampiri ~ Amoera
63
Teman Lama ~ Amoera
64
Pelukan itu ~ Amoera
65
Informasi ~ Amoera
66
Kepingan hati ~ Amoera
67
Bertanggung jawab ~ Amoera
68
Tidak bisa ~ Amoera
69
Mencoba membantu ~ Amoera
70
Ternyaman ~ Amoera
71
Ikut terluka ~ Amoera
72
Sejak saat itu ~ Amoera
73
Bertemu lagi ~ Amoera
74
Rasa geram~ Amoera
75
Kekacauan ~ Amoera
76
Seorang Ayah ~ Amoera
77
Kembali ~ Amoera
78
Melanjutkan ~ Amoera
79
Mengajak pulang ~ Amoera
80
Kesepian ~ Amoera
81
Menambah masalah ~ Amoera
82
Mencengkram ~ Amoera
83
Merindukan ~ Amoera
84
Notification
85
Mengkhianati ~ Amoera
86
Undangan ~ Amoera
87
Hargailah ~ Amoera
88
Kecurigaan ~ Amoera
89
Membuntuti ~ Amoera
90
Bersimbah darah ~ Amoera
91
Rumah sakit ~ Amoera
92
Bangunlah ~ Amoera
93
Nyawa ~ Amoera
94
Membalas ~ Amoera
95
Mengendalikan ~ Amoera
96
Merindukan ~ Amoera
97
Berharap ~ Amoera
98
Dehidrasi berat ~ Amoera
99
Obat tidur ~ Amoera
100
Menyesuaikan ~ Amoera
101
Antar aku ~ Amoera
102
Tak memperjuangkan ~ Amoera
103
Epilog - Amoera
104
Pengunguman
105
Extra Chapter 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!