Merintih ~ Amoera

Amoera benar benar merasa lelah dengan hidupnya yang seperti ini

Dia mencoba turun dari tempat tidur , ia hendak ke kamar mandi dan berjalan sempoyongan karna badannya benar benar melemah , pandangan amoera benar benar buram hingga samar samar

* Brukkkkkkk

Tiba tiba amoera terpeleset , terlihat darah mengalir dari kepala amoera karna kepalanya terbentur keras ujung bath up yang ada di dalam kamar mandi itu

Hingga membuat dirinya tak sadarkan diri

Sementara Albert menemui marvin di ruangannya , kala itu marvin sedang terduduk sembari memejamkan kedua matanya ia terlihat nampak begitu bingung

" marvin .. Aku benar benar hampir tidak mengenali sifatmu yang kejam seperti ini " ucap albert dengan kecewa ,

" situasi yang membuatku seperti ini " saut marvin dengan tatapan kosongnya, albert pun mendekati marvin dan menepuk bahunya

" marvin .. Paman louis tidak akan senang melihatmu seperti ini " tutur albert

" aku hanya merindukan keluargaku " saut marvin sembari menundukan kepalanya dengan sangat sedih

Albert pun merangkulnya

Tiba tiba seorang penjaga berteriak memanggil manggil marvin

" tuan marvinn .. wanita itu terluka didalam kamar mandi " ucap penjaga memberi tahu marvin.

Marvin dan albert pun bergegas ke kamar amoera terlihat ada bi yona tangannya bersimbah darah memegangi kepala amoera

" kenapa dia bisa seperti ini " tanya marvin

" sepertinya amoera terjatuh tuan " ucap bi yona

" marvin .. Lebih baik kita bawa dia kerumah sakit " ajak albert dan marvin pun mengiyakannya , albert mengangkat tubuh amoera dan membawanya masuk kedalam mobil sementara marvin mengemudikan mobilnya

Albert meletakan kepala amoera di pangkuannya

Ia memandangi wajah amoera begitu dekat

Sesampainya di rumah sakit amoera pun ditangani oleh dokter sekitar 30 menit dokter keluar dan memberitau kondisi amoera

" bagaimana keadaannya ? " tanya marvin

" bagian kulit kepalanya hanya sedikit robek tapi sudah kami jahit , kondisi tubuhnya sangat tidak membaik , jadi saya rasa nona amoera harus mendapat perawatan untuk beberapa hari kedepan " tutur sang dokter. Marvin dan marquez pun mengiyakannya , mereka berdua masuk dan melihat keadaan amoera

Amoera yang malang itu sedang terbaring tak berdaya dengan wajah pucat dan kepala yang sedang di balut dengan perban

" marvin .. Lihatlah wajah polos perempuan ini , dia seumuran dengan alice mana mungkin dia seorang pembunuh " tanya albert lirih , namun marvin hanya diam saja sembari memandang amoera

" albert pulanglah dulu biar anak buahku yang menjaga wanita ini " ucap marvin

" tidak usah .. Aku sendiri yang akan menjaga dia " pinta albert , tiba tiba ponsel albert bergetar didalam saku celanannya , ternyata ada urusan penting yang harus albert selesaikan

" marvin .. Sepertinya Aku harus pergi dulu nanti aku akan kembali lagi " pamit albert menepuk bahu marvin , ia pun bergegas pergi meninggalkan rumah sakit , sementara marvin duduk disamping amoera dan memperhatikannya

" kenapa kau harus membunuh ayahku , apa salah ayahku kepadamu ? " gumam marvin dengan geram , rasanya tangannya hendak mencekik leher amoera namun ia urungkan

Marvin pun mencoba menghubungi anak buanya untuk menjaga amoera bermaksud agar tidak melarikan diri

hingga menjelang malang marvin belum juga pulang ia masih duduk di dekat amoera

" ayah tolong amoera " terdengar rintihan kecil dari bibir amoera ,

" ayah .. sakit tolong amoera " ia merintih kembali. air matanya mengalir dari samping pelupuk matanya , namun amoera belum sadar

Marvin pun berdiri dan memandangi amoera , rasanya ia benar benar tidak tega melihat amoera merintih seperti itu

" marvin ingatlah dia pembunuh ayah " gumam marvin dalam hatinya , tiba tiba ia menjadi geram mengingat bahwa amoera yanh membunuh ayahnya .. namun demi meredam amarahnya ia meninggalkan ruangan amoera

Tak lama kemudian amoera pun sadar ia membuka matanya perlahan lahan

Tangannya meraih kepalanya yang terluka ia mengerintih kesakitan

" ayahhhh " rintih amoera ia merasa kesakitan

Ia melihat sekitarnya ia sadar bahwa dirinya sedang berada dirumah sakit , ia pun mencoba bangun

" kenapa aku masih hidup kenapa aku tidak mati saja " teriak amoera menangis , ia menarik perban dikepalanya hingga kepalanya mengalami pendarahan .

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

thour plase udh stop jgn cerita penindasan Amoera, kasihanliatnya

2023-07-05

1

Lili Lilis

Lili Lilis

Marvin😡😡😡😡

2023-01-13

0

Yeti Abiqalby

Yeti Abiqalby

aku mewek teruh Thor 😭😭😭

2022-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Amoera
2 Tersiksa ~ Amoera
3 Terseret ~ Amoera
4 Segenggam obat ~ Amoera
5 Menelan ~ Amoera
6 Escape the fate ~ Amoera
7 Licik ~ Amoera
8 Pasrah ~ Amoera
9 Riang ~ Amoera
10 Balas dendam ~ Amoera
11 Sahabat ~ Amoera
12 Baju ~ Amoera
13 Bersikeras ~ Amoera
14 Menikmati ~ Amoera
15 Tak percaya ~ Amoera
16 Merintih ~ Amoera
17 Melarikan diri ~ Amoera
18 Penderitaan ~ Amoera
19 Di serang ~ Amoera
20 Menyuruh ~ Amoera
21 Menemui ~ Amoera
22 Gemetar ~ Amoera
23 Sadar ~ Amoera
24 Menahan ~ Amoera
25 Menyudahi ~ Amoera
26 Menemukan ~ Amoera
27 Membodohi ~ amoera
28 Kehancuran ~ Amoera
29 Hampir saja ~ Amoera
30 Datang ~ Amoera
31 Kebenaran ~ Amoera
32 Menyambut ~ Amoera
33 Berita ~ Amoera
34 Persinggahan ~ Amoera
35 Mencari ~ Amoera
36 Permintaan ~ Amoera
37 Amarah ~ Amoera
38 Memaki ~ Amoera
39 Menyingkirkan ~ amoera
40 Mendorong ~ amoera
41 Ancaman ~ Amoera
42 Menelusuri ~ Amoera
43 kembali lagi ~ amoera
44 bayangan ~ amoera
45 membawa pergi ~ Amoera
46 hutan belantara ~ Amoera
47 Belas kasihan ~ Amoera
48 Lingkaran yang sama ~ Amoera
49 Poor lady ~ Amoera
50 Menemani ~ Amoera
51 Merindukan ~ Amoera
52 Heartache ~ Amoera
53 berjalannya waktu ~ Amoera
54 Terpancarkan ~ Amoera
55 Kepikiran ~ Amoera
56 Its Hurt ~ Amoera
57 sedikit tenang ~ Amoera
58 Pertahanan ~ Amoera
59 Membantu ~ Amoera
60 Bayi mungil ~ Amoera
61 Mencari kebenaran ~ Amoera
62 Dihampiri ~ Amoera
63 Teman Lama ~ Amoera
64 Pelukan itu ~ Amoera
65 Informasi ~ Amoera
66 Kepingan hati ~ Amoera
67 Bertanggung jawab ~ Amoera
68 Tidak bisa ~ Amoera
69 Mencoba membantu ~ Amoera
70 Ternyaman ~ Amoera
71 Ikut terluka ~ Amoera
72 Sejak saat itu ~ Amoera
73 Bertemu lagi ~ Amoera
74 Rasa geram~ Amoera
75 Kekacauan ~ Amoera
76 Seorang Ayah ~ Amoera
77 Kembali ~ Amoera
78 Melanjutkan ~ Amoera
79 Mengajak pulang ~ Amoera
80 Kesepian ~ Amoera
81 Menambah masalah ~ Amoera
82 Mencengkram ~ Amoera
83 Merindukan ~ Amoera
84 Notification
85 Mengkhianati ~ Amoera
86 Undangan ~ Amoera
87 Hargailah ~ Amoera
88 Kecurigaan ~ Amoera
89 Membuntuti ~ Amoera
90 Bersimbah darah ~ Amoera
91 Rumah sakit ~ Amoera
92 Bangunlah ~ Amoera
93 Nyawa ~ Amoera
94 Membalas ~ Amoera
95 Mengendalikan ~ Amoera
96 Merindukan ~ Amoera
97 Berharap ~ Amoera
98 Dehidrasi berat ~ Amoera
99 Obat tidur ~ Amoera
100 Menyesuaikan ~ Amoera
101 Antar aku ~ Amoera
102 Tak memperjuangkan ~ Amoera
103 Epilog - Amoera
104 Pengunguman
105 Extra Chapter 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG Amoera
2
Tersiksa ~ Amoera
3
Terseret ~ Amoera
4
Segenggam obat ~ Amoera
5
Menelan ~ Amoera
6
Escape the fate ~ Amoera
7
Licik ~ Amoera
8
Pasrah ~ Amoera
9
Riang ~ Amoera
10
Balas dendam ~ Amoera
11
Sahabat ~ Amoera
12
Baju ~ Amoera
13
Bersikeras ~ Amoera
14
Menikmati ~ Amoera
15
Tak percaya ~ Amoera
16
Merintih ~ Amoera
17
Melarikan diri ~ Amoera
18
Penderitaan ~ Amoera
19
Di serang ~ Amoera
20
Menyuruh ~ Amoera
21
Menemui ~ Amoera
22
Gemetar ~ Amoera
23
Sadar ~ Amoera
24
Menahan ~ Amoera
25
Menyudahi ~ Amoera
26
Menemukan ~ Amoera
27
Membodohi ~ amoera
28
Kehancuran ~ Amoera
29
Hampir saja ~ Amoera
30
Datang ~ Amoera
31
Kebenaran ~ Amoera
32
Menyambut ~ Amoera
33
Berita ~ Amoera
34
Persinggahan ~ Amoera
35
Mencari ~ Amoera
36
Permintaan ~ Amoera
37
Amarah ~ Amoera
38
Memaki ~ Amoera
39
Menyingkirkan ~ amoera
40
Mendorong ~ amoera
41
Ancaman ~ Amoera
42
Menelusuri ~ Amoera
43
kembali lagi ~ amoera
44
bayangan ~ amoera
45
membawa pergi ~ Amoera
46
hutan belantara ~ Amoera
47
Belas kasihan ~ Amoera
48
Lingkaran yang sama ~ Amoera
49
Poor lady ~ Amoera
50
Menemani ~ Amoera
51
Merindukan ~ Amoera
52
Heartache ~ Amoera
53
berjalannya waktu ~ Amoera
54
Terpancarkan ~ Amoera
55
Kepikiran ~ Amoera
56
Its Hurt ~ Amoera
57
sedikit tenang ~ Amoera
58
Pertahanan ~ Amoera
59
Membantu ~ Amoera
60
Bayi mungil ~ Amoera
61
Mencari kebenaran ~ Amoera
62
Dihampiri ~ Amoera
63
Teman Lama ~ Amoera
64
Pelukan itu ~ Amoera
65
Informasi ~ Amoera
66
Kepingan hati ~ Amoera
67
Bertanggung jawab ~ Amoera
68
Tidak bisa ~ Amoera
69
Mencoba membantu ~ Amoera
70
Ternyaman ~ Amoera
71
Ikut terluka ~ Amoera
72
Sejak saat itu ~ Amoera
73
Bertemu lagi ~ Amoera
74
Rasa geram~ Amoera
75
Kekacauan ~ Amoera
76
Seorang Ayah ~ Amoera
77
Kembali ~ Amoera
78
Melanjutkan ~ Amoera
79
Mengajak pulang ~ Amoera
80
Kesepian ~ Amoera
81
Menambah masalah ~ Amoera
82
Mencengkram ~ Amoera
83
Merindukan ~ Amoera
84
Notification
85
Mengkhianati ~ Amoera
86
Undangan ~ Amoera
87
Hargailah ~ Amoera
88
Kecurigaan ~ Amoera
89
Membuntuti ~ Amoera
90
Bersimbah darah ~ Amoera
91
Rumah sakit ~ Amoera
92
Bangunlah ~ Amoera
93
Nyawa ~ Amoera
94
Membalas ~ Amoera
95
Mengendalikan ~ Amoera
96
Merindukan ~ Amoera
97
Berharap ~ Amoera
98
Dehidrasi berat ~ Amoera
99
Obat tidur ~ Amoera
100
Menyesuaikan ~ Amoera
101
Antar aku ~ Amoera
102
Tak memperjuangkan ~ Amoera
103
Epilog - Amoera
104
Pengunguman
105
Extra Chapter 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!