Pasrah ~ Amoera

Sementara marvin . Setelah mengangkat telpon dari alex ia kembali ke kamar amoera, dengan wajah yang memerah karna menahan amarah Terlihat jelas darahnya seakan sudah memuncak di kepala , tangannya mengepal hingga terlihat serat serat ototnya , marvin mendekati amoera ia memegang dan menarik rambut amoera kemudian ia sungkurkan ke dasar lantai

Amoera hanya memejamkan mata dengan pasrah menahan rasa sakit. namun ia hanya diam saja tanpa perlawanan sedikit pun

" ayah.. Apakah ini yang dinamakan rencana tuhan yang indah ? " tanya amoera dalam hati air matanya meleleh seketika

" kau akan membalas semua perlakuanmu dan alex terhadap ayahku " teriak marvin , ia menghampiri amoera kembali dan menarik rambutnya hingga wajah amoera berada tepat di bawah wajah marvin , amoera memejamkan mata menahan rasa sakit di bagian kepalanya , marvin hendak mendorong amoera ke arah tembok

" kakak hentikan!! " teriakan alice mengurungkan niat marvin , ia melepaskan tangannya dari rambut amoera dan menghampiri alice

" alice.. Sedang apa kau kemari, cepat kembali ke kamarmu " pinta marvin sembari memegang bahu alice, alice pun menepis tangan kakaknya itu , ia menghampiri amoera dan membantunya berdiri. Namun amoera menolak bantuan alice

" nona lepaskan tanganmu, aku memang pantas mendapat perlakuan ini " kata amoera dengan tatapan kosongnya

" amoera apa maksudmu berbicara seperti itu " tanya alice heran

" alice , wanita ini adalah wanita suruhan om alex yang telah membunuh ayah " teriak marvin

" Bohong... Bukan dia yang membunuh ayah " teriak alice balik

" memang aku yang membunuh ayahmu , cepatlah suruh kakakmu itu menyiksaku " saut amoera lirih ia berbicara seakan sudah tak memiliki nyawa , dirinya terpaksa berbohong bermaksud agar marvin segera melenyapkan nya dari dunia

" apa kau dengar itu alice? " teriak marvin

" kakak cukup.. Dia bukan pembunuh, alice yakin dia bukan pembunuh " teriak alice dengan mata yang berkaca kaca

" kakak alice mohon lepaskan dia, jangan siksa dia .. Alice mohon " pinta alice menangis sembari mengatupkan kedua tangannya

" alice ! om alex sendiri yang mengatakan bahwa wanita ini yang sudah membunuh ayah, dia adalah suruhannya " teriak marvin , namun alice tetap tidak percaya ia masih memohon kepada kakaknya agar tidak menyiksa amoera, marvin yang kesal dengan alice, ia langsung meninggalkan kamar amoera sembari membanting pintu kamar tersebut dengan keras

" kenapa kau berbohong " tanya alice , amoera pun menggelengkan kepalanya

" aku tidak berbohong aku yang membunuh ayahmu " jawab amoera

" jangan berbohong jika didepanku Itu semua percuma! aku tidak akan membiarkan kakak menyiksamu " kata alice menyentuh dagu amoera

" Nona pergilah! Kebenarannya Memang Aku yang membunuh ayahmu.. Apa kau tidak takut aku akan membunuhmu juga? Pergilah nona.. Ku mohon pergilah.. " teriak amoera air mata amoera membanjir seketika

" amoera .. wanita baik sepertimu sungguh tidak pintar berbohong ! Kau bukan seorang pembunuh, aku tau itu " kata alice menenangkan amoera ia pun memeluk tubuh amoera yang sedang menangis , tiba tiba alice memegang dadanya, dirinya merasakan sakit yang luar biasa

" nona apa kau baik baik saja ? " tanya amoera khawatir namun alice diam saja dan masih memegang dadanya , amoera pun berteriak meminta tolong, semua orang yang ada dirumah tersebut menghampiri kamar amoera termasuk juga marvin

" kau apakan adikku? " teriak marvin mendorong tubuh amoera hingga terpental

" aku tidak melakukan apa apa, tiba tiba dia merasa kesakitan seperti itu " jawab amoera

" kakak dadaku hanya sakit ! jangan sakiti amoera , dia tidak melakukan apa apa " saut alice dengan suara melemah

" nani cepat bawa alice ke kamarnya " pinta marvin

" kakak .. alice mohon jangan sakiti dia, alice mohon " pinta alice lirih, namun marvin diam saja, alice pun dibantu berjalan oleh nani menuju kamarnya, marvine pun mendekati amoera dan mencekik lehernya

" jangan pernah sekali sekali kau berani mencoba mendekati atau melukai adikku !! " teriak marvin. tangannya langsung menghempaskan tubuh amoera ia bergegas keluar dari kamar amoera mengikuti alice

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

thour, plase udh stop lah baca Marvin siksa Amoera, nyilu hati kebawa

2023-07-05

2

Dian Farida

Dian Farida

knp crtaxa bikin kepalaku trsa bertanduk,

2023-02-12

0

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

hilllliiiiiiihhhh... Alice sok mw nolong amoera... dia aza penyakitan 🥴🥴🥴🥴🥴🥴🥴🥴

2022-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Amoera
2 Tersiksa ~ Amoera
3 Terseret ~ Amoera
4 Segenggam obat ~ Amoera
5 Menelan ~ Amoera
6 Escape the fate ~ Amoera
7 Licik ~ Amoera
8 Pasrah ~ Amoera
9 Riang ~ Amoera
10 Balas dendam ~ Amoera
11 Sahabat ~ Amoera
12 Baju ~ Amoera
13 Bersikeras ~ Amoera
14 Menikmati ~ Amoera
15 Tak percaya ~ Amoera
16 Merintih ~ Amoera
17 Melarikan diri ~ Amoera
18 Penderitaan ~ Amoera
19 Di serang ~ Amoera
20 Menyuruh ~ Amoera
21 Menemui ~ Amoera
22 Gemetar ~ Amoera
23 Sadar ~ Amoera
24 Menahan ~ Amoera
25 Menyudahi ~ Amoera
26 Menemukan ~ Amoera
27 Membodohi ~ amoera
28 Kehancuran ~ Amoera
29 Hampir saja ~ Amoera
30 Datang ~ Amoera
31 Kebenaran ~ Amoera
32 Menyambut ~ Amoera
33 Berita ~ Amoera
34 Persinggahan ~ Amoera
35 Mencari ~ Amoera
36 Permintaan ~ Amoera
37 Amarah ~ Amoera
38 Memaki ~ Amoera
39 Menyingkirkan ~ amoera
40 Mendorong ~ amoera
41 Ancaman ~ Amoera
42 Menelusuri ~ Amoera
43 kembali lagi ~ amoera
44 bayangan ~ amoera
45 membawa pergi ~ Amoera
46 hutan belantara ~ Amoera
47 Belas kasihan ~ Amoera
48 Lingkaran yang sama ~ Amoera
49 Poor lady ~ Amoera
50 Menemani ~ Amoera
51 Merindukan ~ Amoera
52 Heartache ~ Amoera
53 berjalannya waktu ~ Amoera
54 Terpancarkan ~ Amoera
55 Kepikiran ~ Amoera
56 Its Hurt ~ Amoera
57 sedikit tenang ~ Amoera
58 Pertahanan ~ Amoera
59 Membantu ~ Amoera
60 Bayi mungil ~ Amoera
61 Mencari kebenaran ~ Amoera
62 Dihampiri ~ Amoera
63 Teman Lama ~ Amoera
64 Pelukan itu ~ Amoera
65 Informasi ~ Amoera
66 Kepingan hati ~ Amoera
67 Bertanggung jawab ~ Amoera
68 Tidak bisa ~ Amoera
69 Mencoba membantu ~ Amoera
70 Ternyaman ~ Amoera
71 Ikut terluka ~ Amoera
72 Sejak saat itu ~ Amoera
73 Bertemu lagi ~ Amoera
74 Rasa geram~ Amoera
75 Kekacauan ~ Amoera
76 Seorang Ayah ~ Amoera
77 Kembali ~ Amoera
78 Melanjutkan ~ Amoera
79 Mengajak pulang ~ Amoera
80 Kesepian ~ Amoera
81 Menambah masalah ~ Amoera
82 Mencengkram ~ Amoera
83 Merindukan ~ Amoera
84 Notification
85 Mengkhianati ~ Amoera
86 Undangan ~ Amoera
87 Hargailah ~ Amoera
88 Kecurigaan ~ Amoera
89 Membuntuti ~ Amoera
90 Bersimbah darah ~ Amoera
91 Rumah sakit ~ Amoera
92 Bangunlah ~ Amoera
93 Nyawa ~ Amoera
94 Membalas ~ Amoera
95 Mengendalikan ~ Amoera
96 Merindukan ~ Amoera
97 Berharap ~ Amoera
98 Dehidrasi berat ~ Amoera
99 Obat tidur ~ Amoera
100 Menyesuaikan ~ Amoera
101 Antar aku ~ Amoera
102 Tak memperjuangkan ~ Amoera
103 Epilog - Amoera
104 Pengunguman
105 Extra Chapter 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG Amoera
2
Tersiksa ~ Amoera
3
Terseret ~ Amoera
4
Segenggam obat ~ Amoera
5
Menelan ~ Amoera
6
Escape the fate ~ Amoera
7
Licik ~ Amoera
8
Pasrah ~ Amoera
9
Riang ~ Amoera
10
Balas dendam ~ Amoera
11
Sahabat ~ Amoera
12
Baju ~ Amoera
13
Bersikeras ~ Amoera
14
Menikmati ~ Amoera
15
Tak percaya ~ Amoera
16
Merintih ~ Amoera
17
Melarikan diri ~ Amoera
18
Penderitaan ~ Amoera
19
Di serang ~ Amoera
20
Menyuruh ~ Amoera
21
Menemui ~ Amoera
22
Gemetar ~ Amoera
23
Sadar ~ Amoera
24
Menahan ~ Amoera
25
Menyudahi ~ Amoera
26
Menemukan ~ Amoera
27
Membodohi ~ amoera
28
Kehancuran ~ Amoera
29
Hampir saja ~ Amoera
30
Datang ~ Amoera
31
Kebenaran ~ Amoera
32
Menyambut ~ Amoera
33
Berita ~ Amoera
34
Persinggahan ~ Amoera
35
Mencari ~ Amoera
36
Permintaan ~ Amoera
37
Amarah ~ Amoera
38
Memaki ~ Amoera
39
Menyingkirkan ~ amoera
40
Mendorong ~ amoera
41
Ancaman ~ Amoera
42
Menelusuri ~ Amoera
43
kembali lagi ~ amoera
44
bayangan ~ amoera
45
membawa pergi ~ Amoera
46
hutan belantara ~ Amoera
47
Belas kasihan ~ Amoera
48
Lingkaran yang sama ~ Amoera
49
Poor lady ~ Amoera
50
Menemani ~ Amoera
51
Merindukan ~ Amoera
52
Heartache ~ Amoera
53
berjalannya waktu ~ Amoera
54
Terpancarkan ~ Amoera
55
Kepikiran ~ Amoera
56
Its Hurt ~ Amoera
57
sedikit tenang ~ Amoera
58
Pertahanan ~ Amoera
59
Membantu ~ Amoera
60
Bayi mungil ~ Amoera
61
Mencari kebenaran ~ Amoera
62
Dihampiri ~ Amoera
63
Teman Lama ~ Amoera
64
Pelukan itu ~ Amoera
65
Informasi ~ Amoera
66
Kepingan hati ~ Amoera
67
Bertanggung jawab ~ Amoera
68
Tidak bisa ~ Amoera
69
Mencoba membantu ~ Amoera
70
Ternyaman ~ Amoera
71
Ikut terluka ~ Amoera
72
Sejak saat itu ~ Amoera
73
Bertemu lagi ~ Amoera
74
Rasa geram~ Amoera
75
Kekacauan ~ Amoera
76
Seorang Ayah ~ Amoera
77
Kembali ~ Amoera
78
Melanjutkan ~ Amoera
79
Mengajak pulang ~ Amoera
80
Kesepian ~ Amoera
81
Menambah masalah ~ Amoera
82
Mencengkram ~ Amoera
83
Merindukan ~ Amoera
84
Notification
85
Mengkhianati ~ Amoera
86
Undangan ~ Amoera
87
Hargailah ~ Amoera
88
Kecurigaan ~ Amoera
89
Membuntuti ~ Amoera
90
Bersimbah darah ~ Amoera
91
Rumah sakit ~ Amoera
92
Bangunlah ~ Amoera
93
Nyawa ~ Amoera
94
Membalas ~ Amoera
95
Mengendalikan ~ Amoera
96
Merindukan ~ Amoera
97
Berharap ~ Amoera
98
Dehidrasi berat ~ Amoera
99
Obat tidur ~ Amoera
100
Menyesuaikan ~ Amoera
101
Antar aku ~ Amoera
102
Tak memperjuangkan ~ Amoera
103
Epilog - Amoera
104
Pengunguman
105
Extra Chapter 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!