tok tok tok
"Masuk!" ucap papi Rio
"Papi manggil Alvin?" ucap Alvin
"Iya ka.. masuk sini, ada yang mau papi bicarakan sama kamu..!"
"Ada apa pi?
Alvin berjalan menuju sofa dekat rak buku sedang papinya masih di kursi kebesarannya.. Papi Rio berjalan menuju sofa dan ikut mendudukan diri di samping Alvin, Lelaki paru baya itu melepas kacamatanya.
"Begini nak, Papi dan Jaya rekan sekaligus sahabat papi bermaksud ingin menjodohkan kamu sama anaknya."
"Tapi sebelum kita bicara kesana, papi mau tanya, apa kamu memiliki pacar Vin?" ucap papi Rio
Alvin mencerna dengan baik setiap ucapan Papi Rio, tepat seperti dugaannya, Papi Rio ingin membicarakan masalah perjodohannya dengan Lella.
Sejenak Alvin menarik nafas, sambil mengumpulkan kekuatan Alvin memejamkan matanya sejenak.
"Pi.. jujur.. Alvin belum punya pacar, tetapi Alvin juga tidak menolak keinginan papi untuk menjodohkan Alvin."
Seketika senyum papi Rio terbit di bibirnya, lengkungan itu terlihat sangat lembut.
"Tapi pi.. apa boleh Alvin menerima perjodohannya nanti.. ketika Alvin benar-benar sudah layak melamar anak gadis orang?"
Seketika senyum Papi Rio hilang dari wajahnya.
"Maafkan Alvin pi, Alvin sangat tau bahwa papi ingin sekali menyatukan Alvin dan anaknya temen papi, tapi Alvin merasa belum pantas pi, Alvin pengen ketika Alvin melamarnya status Alvin bukan lagi Mahasiswa yang masih menadah minta uang bulanan sama papi." ucap Alvin
Mata papi Rio berkaca-kaca mendengar ucapan tulis dari anak sulungnya. Rio tidak menyangka bahwa anaknya akan sebijak itu.
Papi.. asal papi tau, Alvin melakukan ini demi Lella, karna Lella yang minta Alvin bersikap seperti ini pi.. batin Alvin
Papi Rio menghela nafasnya pelan. sambil mengangkat bahunya "Yaa.. apa boleh buat, semua nanti kamu yang akan menjalani, papi hanya mengarahkan saja, kenapa? karna papi gak mau kamu salah pilih pasangan, tapi kalo mau kamu seperti itu, papi gak bisa maksa, dan papi berharap semoga kalian tetap berjodoh, dan papi bisa melangsungkan niat papi ke sahabat papi untuk meminta anaknya" kata Rio
"Oia.. bagaimana kuliah kamu?" ucap Rio
tok tok tok
Dea masuk membawa dua cangkir teh hangat dan beberapa cemilan
"Pi.. Ka .. ini Dea bawain teh, di minum yaa..!" ucap Dea sambil mendudukan diri di sofa lain didalam ruangan.
"Ehm... " Papi berdehem
Dea paham dan segera beranjak "Ya ya ya. Dea paham pi.. silahkan lanjutkan obrolan kalian." kata Dea seraya menutup pintu ruang kerja Papi Rio
***
Didapur
Dea duduk di kursi makan dengan wajah ditekuk, mami melihatnya merasa lucu dengan anak gadisnya itu
"Itu bibir.. udah kayak bebek minta dikawinin aja!" kata Mami sambil menyolek mulut Dea
"Iihhh apa sih mami..!" kata Dea jengkel
"itu Papi sama Kaka ngusir aku dari sana" kata Dea sambil menatap ke arah pintu ruang kerja.
"Lagian ngapain juga kamu disana?" ucap Mami
"Ganggu Obrolan Laki-Laki tau gak!!" ucap mami lagi
Dea yang mendengar semakin jengkel, dan memutuskan kembali naik ke lantai dua menuju kamarnya.
drrrt. drrt.drrt
suara ponsel Dea memperlihatkan ada pesan yang masuk.
Lella
De, bisa anterin aku ke cafe?
Dea
Emang kamu masih kerja La??kenapa kemarin kamu nolak ka Alvin. kan lumayan buat anter jemput
Lella
Kamu mau nganterin aku gak? gak usah bawa-bawa ka Alvin, kalo gak mau, ya udh aku naik ojeg aja, bye
Dea
ck.. ngambek ceritanya..?? iya aku otewe niih. udah jangan ngambek, gak cantik tau gak!!
Lella
😘😝👌
Dea mengganti pakaiannya dengan yang lebih rapi, keluar kamar dan turun menuju dapur, berpamitan dengan mami.
"Mau kemana kamu De?" ucap mami
"Nganter Lella mi, sebentar ya! dia ngancem naik ojek kalo gak De anterin! ck.. begitu mau diambil jadi mantu!" ucap Dea
"Ssttt . . itu kan rencana Papi, ntar papi denger marah lho De!" kata mami
Dea nyengumir kuda, "Ya udh ya mi, De jalan dulu!" menyalimi mami nya, dan keluar rumah menuju mobil kesayangannya terparkir.
***
tiin. tiin tiin
Dea menekan klakson beberapa kali, gerbang utama terbuka, Lella mengenakan jeans dan sweater berwarna hijau muda dengan rambut diikat kuda tinggi mengenakan slingbag berjalan menghampiri mobil Dea.
"ck.. silakan masuk Nona Muda" Ledek Dea
Lella mencebikan bibirnya, " ikhlas gak niih!!"
"Ya elaahh Non.. kalo gak ikhlas gw mah tidur aja tadi dikamar!" hayu lah.. ntar telat!" kata Dea
Lella masuk ke dalam mobil Dea, dan memasang seatbeltnya. Dea menginjak pedal gas dan melajukam mobilnya.
"Ntar dijemput siapa?" kata Dea
"Paling aku naik Ojek Atau taxi!" kata Lella
"Kenapa gak minta tolong ka Alvin lagi buat jemput?"
"Hhmm.. tidak usah, nanti malah ngerepotin"
"Ka Alvin pasti senang kok, secara diaa..!" Dea tidak melanjutkan ucapannya ketika Lella membungkam nya dengan tatapan tajam.
" hehehe.. maaf maaf" ucap Dea
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dengan keheningan, sesampainya di cafe, Dea menurunkan Lella di depan pintu dan segera memutar balik kendaraannya ke arah pulang.
Lella masuk cafe .. Ketika berjalan menuju loker, tangannya ditarik seseorang.
"Aauuw .. " pekik Lella
Gadis itu kesakitan saat lengannya ditarik
"Ngapain loe disini?" ucap seseorang yang menarik tangannya..
Lella melototkan matanya dan terkejut.
"Ka Gisel??"
-
-
-
-
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments