Lella memarkirkan mobilnya, pandangannya teralih ke arah kursi didepan teras luasnya, disana pak jaya sedang duduk menikmati teh panas bersama bu kEtttly, wajah bu ketty terlihat sangat cerah, walau tatapan pak jaya tetap datar.
Lella bergegas menghampiri ayahnya itu, berlari kecil membuat dia tak sadar jika kelakuannya ini mirip sekali anak kecil.
"Ayah" ucapnya ketika sampai didekat pak jaya, Lella menyalimi kedua orgtua nya itu dan ikut terduduk disana.
"Bagaimana hari terakhir ospekmu sayang?" tanya pak jaya.
"Tentu sangat menyenangkan yah, tadi bahkan ada beberapa game, dan diakhir kami mendapatkam ini.." kata Lella sambil menunjukkan godybag berisikan almamater kebesaran dari fakultas ekonomi.
"Sepertinya kamu sangat bahagia kuliah disana." ucap pak jaya, kali ini terlihat senyum dengan memperlihatkan gigi yang masih sempurna diusia pak jaya sekarang.
"hmmm.. aku sangat menyukai program kampusnya, setelah inipun, aku akan bisa langsung bekerja di kantor ayah, itu adalah cita2 Ella sejak dulu." ucap Lella semangat.
"Apa kau sudah bertemu dengan Alvin?" kata pak jaya membuat wajah gadis itu menjadi murung, masalahnya dia sama sekali belum mengetahui alvin mana yang dimaksud
Lella menggelengkan kepalanya, "belum yah, Ella masih belum tau siapa Alvin,"
Tiba2 dari dalam rumah keluar Gisel dan giska.. kedua kakak beradik itu baru saja menyelesaikan makam siangnya.
"Apa kau sama sekali tidak tau siapa Alvin?" tanya Gisel yang memang sedari tadi mendengar percakapan kedua ayah dan anak itu.
Lella mengalihkan pandangan ke gisel, berbeda saat tidak ada pak jaya, kali ini sikap ka Gisel lebih bisa dibilang manusiawi.
"Apa ka Gisel mengenalnya?" tanya Lella
Setau Lella, Gisel itu mahasiswa fakultas hukum, Gisel mengambil jurusan hukum karna sebelumnya keluarga mereka memiliki masalah tentanh warisan yang ditinggalkan ayah kandung mereka, jadi Gisel memutuskan untuk mengambil ilmu hukum demi mempertahankan hak dia dan adiknya.
"Aku sangat mengenal Alvin, bahkan seluruh fakultas hukum dan ekonomi sangat mengenalnya." ucap Gisel
"Benarkah?" ucap Lella
"Iya bahkan dia dijuluki cowok tertampan di dua fakultas tersebut." tambah Gisel
Lella mengeryitkan keningnya bingung.
"Memangnya ada berapa nama Alvin di kedua fakultas itu ka?" tanya Lella lagi
"Hanya satu orang yang bernama Alvin, dan hanya dialah yang mendapat julukan cowok tampan" ucap Gisel sambil mengunyah buah yang telah tersedia di meja
Pak jaya melihat interaksi kedua anak beda ibu dengan senyuman mengembang.
Akhirnya keputusanku menikah lagi dengan ketty adalah keputusan yang benar, pikir pak jaya
"Apa maksud kaka?" maksud kaka, Ka alvin yang tempo hari menjadi mentor saat aku ospek?" ucap Lella
"Hmm.. memangnya Alvin yang mana lagi!" ucap Gisel masih sambil mengunyah buah.
Kenapa Dea sama sekali tidak bercerita, kalo senior tampan yang dipuja puja itu adalah kakaknya.. apa dia sama sekali ingin menutup status keluarga bersama alvin. gumam Lella.
"Kalo gitu, apa kau sudah mengenalnya sayang?" ucap pak jaya yang sedari tadi memang menyimak obrolan dua anak gadisnya.
'Kalo ka alvin itu, Ella kenal yah, tapi Dea sama sekali tidak pernah bercerita tentang ka Alvin yah?"Lella mengerutkan dahinya.
"Mungkin Dea ada alasannya sendiri nak!" jangan langsung menghakimi, lebih baik kamu tanyakan baik2," ucap pak jaya.
"Yaahh.. kalau kamu sudah mengenalnya, ayah bisa langsung bicara dengan Rio!"ucap pak jaya seraya mengambil ponsel di atas meja dan membuat panggilan.
apa..?? apa ayah benar benar akan menjodohkanku dengan Alvin? Lella
apa maksud ayah jaya berbicara seperti itu? Gisel
"ehem.. memangnya ada urusan apa yah dengan alvin?" ucap Gisel
"Hmm . bukan apa2 " jawab pak jaya singkat.
"Kalo gitu ayah masuk dulu yaa ." ucap pak jaya sambil berdiri dan mengusap kepala2 ketiga anak gadisnya, disusul oleh bu ketty, kedua pasangan paru baya itu sudah meninggalkan meja teras.
"Hehh.. coba lo jelasin maksud ayah?" ucap Gisel berubah garang ketika pak jaya masuk ke dalam rumah.
"Aku juga masih belum paham ka!" kata Lella
"Gak usah sok gak paham yaa.. jadii ini alasan loe masuk fakultas ekonomi!" gw peringatin yaa, jangan sekali sekali loe deketin alvin!!!" ucap gisel sedikit berbisik dan penuh penekanan.
"I iya ka.. " Lella menundukkan pandangannya, dia tidak mau tersulut emosinya.
**
Dikamar.
"Aku harus menghubungi Dea, kenapa dia tega sekali, tidak bercerita tentang ka Alvin yang ternyata itu kakanya!" ucap Lella pada diri sendiri, Lella sedikit kesal dengan sahabatnya itu.
tuuut tuuut tuuut.. suara ponsel Lella ketika menghubungi nomor Dea
beberapa kali gadis itu menghubungi sahabatnya namun Dea satupun tidak menajwab panggilannya, bahkan terlihat bahwa dia membuka app wa terakhir pada jam 2siang ini.
Lella mengurungkan niatnya . kembali dia merapikan kamar, merapikan rak buku dan beberapa pakaiannya yang selama dua minggu belum dia rapikan, karna memang tidak ada pelayan yang bisa masuk kamarnya, setelah dia pergi pasti dia mengunci kamarnya itu.
tok tok tok(suara pintu kamar Lella)
"Apa ayah mengganggu" pak jaya masuk kedalam kamar anak gadis kandungnya itu.
"sini ayah, Ella sedang rapi2" tampak memang Lella sedang menyusun beberapa buku kembali ke raknya dan juga terlihat baju yang sedikit berserakan di ranjang dan sofa
"Kenapa tidak minta pelayan merapikan kamarmu?" ucap pak jaya, saat ini pak jaya sudah duduk di sofa panjang didalam kamar Lella.
"Karna selama ini Ella selalu mengunci kamar ketika pergi yah, jangan salahkan pelayan, biarkan ini menjadi tanggung jawab Ella." ucapnya.
"Kau mirip sekali dengan ibumu Sayang.." ucap pak Jaya..
"Benarkah?" kata Lela
"Ayah, apa kita akan menjenguk Ibu sebelum ayah berangkat besok?" ucap Lella
sudah lama memang mereka tidak mengunjungi makam ibunya.
"sore ini kita kesana," sambil mengusap kepala Lella
"Baiklah yah.. biarkan Ella siap2.." kata Lella
" Tapi sebelum itu, ada yang ingin ayah bicarakan?" kata pak jaya serius
"Duduklah"ucapnya lagi
Lella menuruti perkataan ayahnya. dan menyimaknya.
"Sayang, ini tentang Alvin anaknya om Rio!" seketika pandangan mata Lella terbuka lebar,
"Kalau kau tidak keberatan, mulai berkenalanlah dengannya." ucap pak jaya.
Lella masih mencerna ucapan ayahnya. dia hanya terdiam.
**
Sore itu suasana kota S sedikit mendung, kedua ayah dan anak itu telah bersiap untuk mengunjungi makam ibunya.
Disana terdapat gundukan tanah yang sudah di tanami rumput dengan rapi disisi kanan kiri terdapat tanaman bunga lily kesukaan alm. bu kayla.
Lella duduk di atas dekat nisan yang bertuliskan nama ibunya, sedangkan pak jaya duduk disisi sebrangnya, mereka sejenak menundukkaan kepala menghantarkan doa terbaik untuk orang yang sangat mereka sayangi.
"Ibu" Lella mambuka suara ," ibu ini Ella, Ella datanhmg bersama ayah bu, maafkan Ella jarang menjenguk ibu, Ella sekarang sudah menjadi mahasiswa bu, Ella sudah dewasa, sebentar lagi Ella pasti akan menikah. Doakan Ella dari surga ya bu"
Pak jaya menatap kedua mata putrinya yang mengeluarkan air mata, namun bibirnya senantiasa tersenyum.
"Kay.. Aku datang, " ucap pak jaya.
"Anak kita tumbuh dengan sangat baik kay, aku mejaganya dengan baik selama ini, kau pasti sangat bahagia. melihatnya dari sana. aku menepati janjiku kay, aku akan menjaga putri kita, apapun yang terjadi, aku selalu mendampingi langkahnya." ucap pak jaya
"Ibu, aku berjanji, akan selalu menemani ayah, aku sangat menyayangi ayah bu.. ibu tidak perlu khawatir yaa" ucap lella mengembangkan senyum tapi airmata nya tak henti mengalir dari kelopak matanya.
Keduanya terlihat keluar dari pemakaman, mereka berdua kembali ke rumah besar, "Nanti sesampainya dirumah, Ella akan membantu ayah menyiapkan keperluan ayah" ucap Lella.
"Tidak perlu repot sayang, sudah ada pelayan dan mamamu .yang membantu ayah" kata pak jaya.
Mereka berdua kembali ke rumah besar melewati ramainya arus lalu lintas.
**
Bu ketty keluar dari rumah besar dan menyambut kedatangan pak jaya dan Lella, Mata tajamnya selalu mengarah ke gadis itu, dan ketika menatap pak jaya mata itu berubah menjadi sendu, memang selama 15tahun menikah, pak jaya sama sekali tidak merubah perasaanya.
"Maafkan aku tidak bisa menemani kalian ke makan kayla." ucap bu ketty
"Tidak masalah" kata pak Jaya.
mereka masuk kedalam kemudian Pak jaya masuk ke kamarnya di susul oleh bu ketty. Lella melihat ke arah bu ketty merasa kasian, namun dia tidak bisa berbuat apa2.
Lella menuju kamarnya.. Dia teringat kalo akan menghubungi Dea.
-
-
-
-
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments