Para pelayan wara wiri membersihkan rumah besar, dan menyiapkan semua makanan di meja makan, sejak kepulangan Pak Jaya membuat kondisi rumah besar seperti sediakala, saat ini Lella masih menggunakan celemeknya, terlihat tangannya sedang mengocok telur dengan menggunakan mixer, Lella berencana membuatkan ayahnya itu kue .
"Ayah sangat menyukai kue panggang, aku akan membuatkannya untuk ayah." gumam Lella pada diri sendiri, setelah menyiapkan semua bahan, Lella mengolah bahan tersebut, hingga sampai kedalam oven.
"Nona Muda kembalilah ke kamar, biar kami yang meneruskan pekerjaan ini!".ucap salah satu pelayan disana, Lella mengernyit. Pelayan itu tau diri.
"maafkan kami Nona selama ini, memperlakukan Nona dengan tidak baik, semua itu krna kami diancam akan dipotong gaji bahkan dipecat!" ucap pelayan lagi sambil menundukkan kepalanya
Sebenarnya Lella sudah tau tentang itu, namun Lella tidak pernah ambil pusing, Lella menikmati pekerjaannya,
"Kembalilah kekamar Nona, kami mohon!" walau sebenarnya pak Jaya tidak melarang Anaknya itu beraktifitas didapur, namun sebagai pelayan, Bi Neni sangat tidak enak hati.
" Tenang saja bi, ayah tidak akan marah, bersikaplah seperti biasa saja, aku hanya ingin membuat kue untuk ayah, setelah itu aku akan pergi dari dapur ini." ucapan Nona muda nya membuat bi Neni semakin tidak enak hati.
Dengan hati berat Bi neni mengikuti kemauan Nona nya itu, sesekali bi Neni membantu Lella. Lella sangat senang, akhirnya kue buatannya sudah jadi, Lella melepaskan celemek yang menempel di badannya, bsrgegas mandi dan ganti baju, Lella berencana membawa kue tersebut ke kantor Angkasa Jaya milik ayahnya itu.
Dengan memakai jeans dan atasan tunik selutut, Lella melenggangkan kakinya menuju mobilnya yang terparkir, sudah lama dia tidak memakai mobil itu sejak dia bekerja parttime di cafe x, namun mobil itu terlihat tetap terawat.
Meletakkan kue di kursi sebelah kemudi, Lella melajukan mobil nya menuju Angkasa Jaya,
**
Lella kini berada di lift, hanya terlihat seorang bapak2 yang Lella merasa pernah melihat bapak2 itu, tapi dimana?? dia pun lupa.
Sampai dilantai 10 dimana kantor Direktur utama itu berada, Lella menoleh tersenyum kepada sekretaris wanita didepan ruangan ayahnya, Sekretaris itu mengenali gadis yang berada dihadapannya, dan langsung menyuruhnya masuk saja keruangan pak Jaya.
Lella dengan senang hati mengetuk pintu
tok tok tok
.(masuk) terdengar dari dalam
"Apa aku mengganggu ayah?" ucap Lella melongokkan kepala nya ke dalam ruangan ayahnya.
"Pak jaya melihat kedatangan putrinya, seketika senyum sumringah.. "Masuklah putriku.." ucapnya..
Lella melenggang masuk kedalam, suasana di ruangan ayahnya itu tidak berubah, foto perempuan hamil yang terpajang di meja dekat laptop juga tetap sama, iyaa itu foto bu kayla ibu kandung Lella.
Lella menuntun ayahnya untuk duduk di sofa, tangannya membuka kotak yang dia bawa, bau harum kue menyeruak ke indra penciuman pak Jaya, senyum terbit di wajah lelaki yang sudah mulai memutih rambutnya itu.
"Ayah, aku buatkan kue untuk ayah, ini resep yang sama seperti yang pernah ayah ajarkan kepada Ella."
Mata lelaki itu terlihat mengkristal
"Ayolah ayah, aku sudah besar, jangan menangis lagi.. aku bahagia melihat ayah bahagia."
lelaki itu kembali mengusap air matanya yang keluar begitu saja.
Dia merasa kue yang dibuat Lella, rasanya persis seperti yang di buat mendiang istrinya, dulu bu kayla memang senang sekali membuat kue, tapi hanya kue ini yang menjadi favorit laki2 itu, akhirnya dia menyimpan resep kue itu dan mengajarkan kepada Lella putrinya.
Sepertinya tangan Lella mewarisi ibunya, dia pandai memasak dan juga ringan tangan ketika membantu sesama.
Selama satu jam Lella menemani pak Jaya diruangannya, semua aktifitas pak Jaya di skip sementara, Lella merasa senang melihat ayahnya tersenyum.
Usai menghabiskan kue itu, Lella berpamitan, ayahnya mengantar Lella ke parkiran mobil.
Dijalan menuju parkir, Pak Jaya dan Lella berpapasan dengan Pak Rio, memang hari itu pak jaya memiliki janji bertemu satu jam yang lalu, krn putrinya datang pak jaya memundurkan semua jdwal pertemuannya.
"Hallo Pak Jaya," tegur pak Rio seraya menjabat tangan
"Ooh iya Pak Rio, maaf sudah menunggu, saya akan mengantar puteri saya ke parkiran dulu, silahkan tunggu diruangan saya, nanti sekretaris saya yang akan menemani pak Rio sebentar disana." ucap pak Jaya.
"oia pak Rio kenalkan ini puteri saya Lella,dan Lella ini rekan kerja ayah pak Rio, pak Rio ini anaknya juga kuliah dikampus kamu lho.. " ucap pak Jaya
"Eehh.. iya om.. saya Lella, " sambil menyalimi tangan lelaki itu, Lella menatap intens merasa tidak asing memang dengan wajahnya.
"Nak Lella semester berapa?" tanya Pak Rio,
"Saya baru masuk pak, " jawab Lella
"Anak saya juga ada yang baru masuk, fakultas apa?" tanya nya lagi
"fakultas ekonomi om?" jawab lella
"Wahh seperti ya serius, mari duduk di loby pak Rio," ucap pak Jaya.
"Sayang, sepertinya pak Rio mau ngobrol sebentar, gpp?" tanya pak jaya.
Lella menganggukkan kepalanya.
mereka duduk diloby dan sejenak OB mengantarkan minum kepada mereka bertiga.
"Fakultas. ekonomi ya? anak om juga disana, yang satu semester 1 baru masuk juga, yang satu lagi semester 5 skarang," kata pak Rio
"Ooh iya.. kalo boleh tau siapa ya om, soalnya saya juga tidak merasa asing dengan wajah om!" kekeh Lella.
"anak om yang baru masuk Dea dan yang semester 5 namanya Alvin! kamu kenal?"
"Ya ampuun jadi om ini papi nya Dea, kenal banget om, Dea itu sahabat saya sejak SMA." maaf ya om tadi gak ngenalin" saya pernah liat foto om sama tante di ruang tamu rumah om" hehe" ucap Lella.
Pak jaya hanya memperhatikan putrinya bicara tanpa menyela, tiba2 pak jaya penasaran dengan anak Pak Rio yang satu lagi.
" Kalo sama kakanya Dea kenal gak sayang?" tanya pak Jaya.
Lella menggelengkan kepala..
" tapi kata Pak Rio tadi masih satu fakultas hanya beda tingkat," kata pak jaya lagi
Lella sejenak berpikir, dia hanya mengenal Alvin mentor ospeknya, dia tidak tau ada berapa nama alvin disana.
Pak Rio memutuskan menunggu pak jaya diruangannya,
lelaki itu kembali mengantae putrinya.
sebelum sampai, pak jaya memberi pertanyaan kepada Lella yang membuat Lella memikirkan bahkan sampai dirumah sekarang.
flashback on
"Ella sayang, apa betul kamu gak kenal sama anaknya pak Rio, si Alvin?" tanya pak jaya.
Lella kembali menggeleng " Ella gak kenal ayah, ada sih nama alvin yang jd mentor Ella, tapi kan belum tentu itu orangnya, kalopun emang itu, masa iya dea gak cerita yah.." ucap Lella
"emang ada apa sih yah?" kata Lella menyelidik.
"Tidak ada apa2, cuma lebih enak kalo kalian saling kenal, barangkali jodoh nak!" ayah liat pak Rio orang baik dan bermartabat, pasti anaknya juga kan.. " kekeh pak jaya
"hahhh.. jadi ayah diam2 mau ngejodohin Ella sama anaknya om Rio?" tanya Lella
"Kalo gak ada halangan sih maunya gitu.!" hehe kekeh pak jaya
"Sudah sudah, kamu hati2 dijalan ya, kabari ayah kalo udh sampai!" pak jaya mencium.pucuk kepala putrinya.
"Baik ayah.."
flashback off
masa iya, gue jadi kakak ipar Dea...kekeh Lella dalam hati yang merasa.lucu.
-
-
-
-
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments