Lella menggenggam tangannya erat, dia sangat merasa frustasi akan hukuman yang Alvin berikan,
"Mmm.. ka Alvin.." ucapnya ragu
"Iya.."Alvin mengembangkan senyumnya
"Apa aku boleh minta hukuman yang lain?" tawar Lella
Lella melihat Dea telah berhasil masuk kedalam ruangan di susul oleh Gery, sebelum masuk Dea mengangkat tinggi kepalan tangannya memberi kode semangat kepada Lella.
"Kau lihat, temanmu sudah berhasil masuk, bukankah itu hal yang mudah dilakukan?" ucap Alvin melipat kedua tangannya di dada bidang pria itu.
Lella sejenak memejamkan matanya. seraya menghembuskan nafas beratnya.
"Baiklah. akan ku coba! walau aku belum pernah merayu pria manapun, semoga rayuanku bisa berhasil membuat aku masuk kedalam."
hufftt..
"Ka Alvin.. Apa kakak tau apa bedanya kaka dengan air minum.?" ucap Lella dengan tersenyum manisnya
"Apa?" jawab Alvin mengedipkan matanya
"Bedanya Air minum hanya menghilangkan hausku, kalo diri kaka bisa menghilangkan rinduku.." ucap Lella sambil menangkup kedua tangannya ke wajahnya.
Alvin menahan senyumnya, hatinya berdesir, dia berandai jika saja yang dikatakan Lella bukan sekedar rayuan agar dia bisa masuk kekelas, pasti dia sangat bahagia, seketika dia gemas dengan gadis didepannya, memandang gadis itu menangkupkan kedua tangannya di wajah manisnya membuat dia gemas sendiri.
"Baiklah.. kau berhasil.. silahkan masuk, lainkali gunakan rayuan itu kapanpun kau mau, aku menyukainya." ucapnya dengan melekatkan pandangan mata ke arah Lella.
Gadis itu menatap dengan wajah yang sulit diartikan.
"Setelah ini, kau harus membuat surat cinta untukku!" ucap alvin setelah Lella membelakanginya, dan itu mampu menghentikan langkah gadis itu, Lella berbalik, dan menganggukkan kepalanya tanda setuju, wajahnya merona, padahal Alvin tidak melakukan apa2.
Didalam Dea sudah melambaikan tangan ke arah Lella
"Gimana?" tanya nya..
Lella hanya mengerucutkan bibirnya, dan itu terlihat oleh alvin dan pria itu sangat gemas dengan kelakuan gadis pujaannya.
"OKE.. SEKARANG, KALIAN BUAT SURAT CINTA, TUJUKAN NAMA YANG JELAS KEPADA MENTOR DIHADAPAN KALIAN YAA.." Ucap suci
"Disini ada ,Gery, Alvin, Baim, Beni, dipihak mentor laki2" ucap suci
"dan saya suci, Gea, Mala dan Kania" di mentor perempuan
"Silahkan buat sesuai lawan gender kalian, waktunya 20menit, dimulai dari sekarang.!!!"ucap suci
**
Seketika hening diruangan tersebut, Alvin melihat ke arah Lella secara intens, melihat apa yang gadis itu kerjakan, tangannya mutar mutar alat tulis dan salah satu kaki dinaikan ke atas pangkuannya.
"Bro.. Setelah ini kita bagi 4team ya.." jelas ALVIN
Teman2 Alvin berdecak.. "ck.. modus kau!!" ucap Suci
Alvin hanya cengengesan melihat decakkan dari teman2 mentor yang lain, dia mulai menulis nama2 di papan putih yang terdapat diruangan tersebut, mata Dea dan Lella menajamkan ke arahnya, "La.. kita beda kelompok!" ucapnya melemas.
"Hmm.. iya, kamu ikut kelompok ka Gery dan ka suci, aku ikut kelompok ka Alvin dan ka Gea" ucap Lella sambil membaca tulisan yang barusan ditulis Alvin di sana.
ciih.. akal bulus lo ka .. gumam Dea dalam hati,
Mata Dea menyipit ke arah Alvin yang menampakkan giginya.
**
"Kelompoknya sudah dibagi, setelah ini kalian bisa ikuti mentor kelompok kalian ya!" ucap suci
"IYAAA KAAA" jawab mereka serempak
"De, ntar pulang tunggu diparkiran yaa" ucap Lella.. Dea hanya mengangkat jempol nya.. Dea berjalan lurus menuju pintu keluar dimana ada alvin berdiri, Dea sengaja menginjak kaki alvin yang saat itu tengah mengomando mahasiswa lainnya.
"AAUUUWW.. apa sih dek?" ucap Alvin berbisik
"Kaka sengaja kan, misahin aku sama Lella" ucap Dea juga dengan berbisik penuh penekanan..
"hehe.. maaf ya dek semua sudah di atur," kata alvin
"Iyaaa . diatur kaka" kata Dea yang langsung berjalan mengikuti Gery dan suci
**
Kelompok Alvin
Anisa
Lella
Bagas
Yogi
Alvin menyebutkan nama anak buahnya, dan menginstruksi kan untuk mengikuti arahannya,
Kelompok mereka terdiri atas 4org dimasing2 kelompok, karna memang mahasiswa baru di sana hanya berjumlah 21orang.
Ditempat lain, Suci dan Gery menatap ke arah Dea. Gery mendekati gadis itu seraya melayangkan senyum manis.
ngapain ka Gery senyum2, haaah.. aneh!" gumam Dea
Gery terlihat berbisik ke suci dan setelah itu berjalan menghampiri Dea, "Dea.. ada hubungan apa kamu sama Alvin?" tanya gery
"hehh.. "Dea yang menggaruk kepala nya yang tidak gatal itu bingung, mau jawab jujur, tapi takut kakanya marah.
"kita tetanggaan ka" ucapnya akhirnya dia berbohong.., dan Gery hanya ber oh Ria saja..
"hufft.. ngapain sih ka gery nanya2" kata Dea berucap pada diri sendiri.
Mereka melanjutkan kegiatannya.. jam ditangan Lella menunjukkan pukul 12 siang, dan mereka akan segera membubarkan diri, mereka akan dkumpulkan lagi pada lusa yaitu hari senin, untuk penobatan calon mahasiswa terbaik dan raja ratu ospek, semua informasi yang diperlukan sudah disampaikan, surat2 cinta yang mereka buat sudah dikumpul kepada mentor masing2, lusa juga mereka akan dibagikan almamater, sebagai bukti bahwa mereka resmi menjadi bagian dari fakultas ekonomi Universitas tersebut .
**
Dea menunggu di dalam mobil, tangannya sibuk mengambil makanan dan memasukkan ke mulutnya, tidak sempat sarapan karna telat tadi pagi membuat gadis itu sedikit pusing siang ini. Lella masuk ke dalam mobil dan ikut menyambar makanan Dea, "bagi De!" kata Lella..
"Kirain kamu udh kenyang?" tanya Dea
"Abis ini aku mau ke cafe X, Kamu anter ya.. ntar langsung pulang aja. selesai dari cafe aku pulang naik taxi." kata Lella disela mengunyah makanannya.
"Gimana tadi dikelompok Ka Alvin? kaka senior tampan!" ucap Dea mendramatisir
"Hmm.. gak gimana2, biasa aja, cuma memang kalo diperhatiin, ka Alvin memang tampan ya!!" Lella mengakui juga ketampanan Alvin, setelah tadi sempet beberapa kali kepergok saat menulis surat cinta itu, Lella beberapa kali melirik ke arah Alvin, dan beberapa kali juga pandangan mereka bertemu. Wajah Lella merona mengingat kejadian itu, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat saat itu.
"Ck.. bilangnya gak mikirin cowok??" ledek Dea.. "Udah dicabut niih kata2 nya" katanya lagi..
"Enggak lah, tetep aku mau fokus kuliah sama parttime aku dulu De.. kalo punya cowok ntar aku dilarang ini itu lagi." kata lella sedikit melemah
"Yaa itu mah tergantung gimana cowoknya kali La.. kayaknya Ka Alvin terkecuali deh. " kata Dea.
"Kamu yakin banget sih de, udah kayak kenal sama ka alvin lama aja, kita kan baru ketemu beberapa hari.! mana bisa menyimpulkan langsung seperti itu!" ucap Lella, dia melanjutkan makannya yang sempat terhentj karna memandang ke arah ka Alvin yang berada tidak jauh dari mobil Dea sekarang.
"Ya sudahlah terserah kamu aja.." kata Dea menyerah.
Asal kamu tau La.. Alvin itu kaka aku, aku paling tau bagaimana dia. gumam Dea.
"Yuk ah.. aku anter kamu ke cafe, aku juga mau nganter mami ke swalayan, sebelum kamu datang tadi, mami telpon aku minta anter ke swalayan.. sepertinya hari ini aku benar2 menjadi supir antar jemput" keluh Dea.
Dibalas kekehan kecil dari Lella.
Dea menyalakan mobilnya dan menginjak pedal gas mobil pergi meninggalkan parkiran kampus.
Alvin yang menyadari mobil adiknya hanya menatap dari kejauhan
-
-
-
-
Terimakasih sudah setia menanti up yaa readers..
beberapa episode agak lama di review nya nih..
Semoga gak bosan nunggu yaa..😘
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments