Omong Kosong Sandra

...💙 Episode - 15 💙...

"Teng?" panggil Sandra.

Teng mendongak menatap Sandra, lalu kembali fokus pada motornya.

"Kenapa? Apakah kamu ingin menceritakan keburukan Zeeviana lagi padaku? Sudahlah, Sandra. Aku tidak akan mempercayai semua omong kosongmu!" Tolak Teng secara terang-terangan.

Teng sudah muak dengan tingkah Sandra. Gadis ini selalu menceritakan dan mengatakan keburukan Zeeviana jika bertemu dengannya. Sampai Teng sendiri heran, sebenarnya, apa yang sudah Zeeviana lakukan, sampai Sandra sebenci ini padanya.

"Dengarkan dulu, Teng!"

"Apa, apa yang aku harus didengar darimu lagi, Sandra! Semua yang kamu katakan hanyalah sebuah kebohongan!"

"Tapi tidak kali ini! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri tadi!" sela Sandra

"Apa yang kamu lihat!" Teng menatap Sandra curiga.

"Aku melihat Cintamu pulang dengan seorang Om-Om! Dari tatapan mata mereka, aku yakin, ada hubungan yang...,"

"Cukup, Sandra! Aku tidak akan terpengaruh oleh ucapanmu. Dan perlu kamu tau, Cintaku tidak akan melakukan hal serendah itu! Dan yang ada, etikamu yang terlalu rendah! Sampai kamu berani berkata seperti itu tentang Cintaku! Kamu faham itu!" Teng menunjuk wajah Sandra dengan tangan yang sudah gemetar menahan amarah.

Andai Sandra bukan seorang wanita, Teng pasti sudah menghancurkan mulutnya yang sudah berani merendah Zeeviana di hadapannya.

"Kamu hanya laki-laki bodoh Teng! Kamu terlalu mencintai Zeeviana. Sampai matamu itu tidak bisa melihat sisi buruknya!"

"Cukup, Sandra!"

"Sekali lagi aku katakan padamu! Cukup kamu menjelekkan Zeeviana di hadapanmu! Cukup kamu melakukan itu!" Tegas Teng.

Teng mendorong motornya. Ia tidak akan kuat lagi menahan dirinya, jika terus mendengar omong kosong dari mulut Sandra. Teng pasti akan menghabisi Sandra jika dia tidak menjauhi gadis itu secepatnya!

"Hah, sayang sekali, Teng. Kamu jatuh cinta pada wanita yang salah! Kasihan sekali kamu!" Ucap Sandra dan masih bisa

di dengar oleh Teng.

Teng hanya menoleh sekilas ke arahnya.

'Tenang, Teng! Kamu harus tenang!' Batin Teng memberi instruksi.

"Aku pastikan kamu akan menyesal Teng! Kamu akan menyesal karena tidak mempercayai kata-kataku! Dan kamu pasti akan menyesal karena terlalu mencintai wanita j*lang itu!"

Brak....

Motor Teng terjatuh di trotoar jalan. Pria itu kini melangkah mendekati Sandra, tangannya sudah gemetar hebat menahan amarah. Tubuhnya bahkan terasa begitu panas karena dipenuhi amarah.

"Jaga ucapanmu Sandra!" Geram Teng. Sandra kini mengambil langkah mundur menjauhi Teng.

Tangan Teng sudah terangkat ke udara, dan beberapa senti lagi mendarat di tubuh Sandra. Namun seorang gadis malah berlari ke arahnya. Dan menahan tanganya.

"Kumohon..., Jangan lakukan itu!" Fathia memegang tangan Teng yang masih gemetar. Gadis itu tidak sengaja melihat percekcokan di antara Teng dan Sandra tadi.

"Tenangkan dirimu, Teng! Tenanglah!"

Fathia melirik Sandra sekilas, ia memberi isyarat agar Sandra pergi secepatnya, sebelum Teng kembali hilang kontrol nantinya.

"Duduklah!"

Teng pun menurut, ia duduk di atas trotoar jalan. Beruntung jalan sepi saat itu, jadi tidak ada orang yang akan meributkan hal ini nanti.

"Kenapa kamu menghalangiku! Apakah kamu tau, apa yang wanita itu katakan padaku tadi?"

Fathia menggeleng pelan.

"Dia merendahkan Zeeviana di hadapanku, Fat! Bagaimana aku tidak semarah ini padanya! Dia mengatakan kalau Cintaku adalah seorang gadis...," Teng sendiri bahkan tidak sanggup menyebutnya.

"Teng!" Fathia tanpa sadar mengelus bahu Teng.

"Aku." Fathia menunjuk dirinya.

"Kamu." Kini menunjuk dada Teng.

"Kita tau dan kenal seperti apa Zee. Kita tau seperti apa sifat Zee, semua tentang Zee kita tau. Jadi, aku mohon padamu, Jangan mudah terpancing lagi, apapun yang orang lain katakan tentang Zee..., Zee yang kita kenal, itulah Zee yang sebenarnya, bukan Zee seperti apa yang orang lain katakan!" ucap Fathia.

"Kamu mengertikan maksudku?" Lanjut Fathia.

Teng mengangguk pelan. Pria itu menatap tangan Fathia yang masih menempel di bahunya, lalu tersenyum.

"Terimakasih ya, Fat. Karena kamu sudah menghalangiku untuk berbuat bejat."

"Kembali kasih, Teng. Ya sudah, aku harus pulang dulu, Ibu sudah mengungguku."

Fathia bangkit dari duduknya, namun Teng malah menarik tangan kanan gadis itu.

"Bantu aku untuk bangun!" Pinta Teng. Fathia pun mengabulkan permintaannya.

"Hati-hati di jalan, Fat."

"Kamu juga, Teng. Hati-Hati!"

Keduanya pun berpisah, dengan percikan aneh yang tiba-tiba timbul di hati mereka masing-masing.

...****...

Fathia menatap rumah Zeeviana sembari mengigit kukunya. Gadis itu sebenarnya ingin bertanya, apa yang sudah terjadi sebelumnya, sehinggga Sandra berani menjelekkan Zeeviana di depan Teng tadi?

Namun, Fathia yang sudah hafal dengan sifat Zeeviana pun mengurungkan niatnya. Ia tau, Zeeviana memang tipe gadis yang tenang dalam menghadapi masalah, tapi di balik ketenangannya itu, ada beban berat yang ia sembunyikan dari semua orang.

Fathia tidak ingin Zeeviana malah kepikiran dengan hal ini nanti. Apa yang terjadi tadi, cukuplah Sandra, Teng dan dirinya lah yang tau. Jangan sampai Zeeviana tau semua hal itu!

Akhirnya, Fathia pun melangkah mundur dan kembali pulang ke rumahnya. Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur kapuk, dengan pikiran yang masih tertuju pada Zeeviana. Fathia takut, Sandra akan melakukan hal yang lebih gila lagi pada Zeeviana nanti.

'Tuhan, tolong lindungi Zee dari segala bentuk bahaya dan fitnah dunia ini..., Tolong berikan kekuatan dan ketabahan pada hati Zee dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah yang ia dapati..., Tolong berikan yang terbaik untuk Zee, Tuhan.' Batin gadis itu berdo'a sebelum tidurnya.

...*****...

Matahari kembali menyapa Bumi, setelah bulan dan bintang-bintang menemani Bumi dalam kegelapan malam.

Pancaran sinar hangatnya tepat mengenai wajah Zeeviana saat ini. Zeeviana sedang duduk di teras depan rumahnya, sembari menunggu Ayunda, yang katanya akan berangkat ke pasar bersamaan dengan Zeeviana yang akan berangkat bekerja.

"Ayo, Zee!" Ayunda memegang bahu Zeeviana lalu tersenyum padanya. "Ayo jalan!"

"Ayo, Bu!" Jawab Zeeviana lalu merapikan bajunya. Ia memegang tangan sang Ibu selama berjalan keluar dari halaman depan rumah.

"Pekerjaanmu tidak beratkan hari ini, Nak?" tanya Ayunda sebelum ia dan Zeeviana berpisah karena beda arah.

"Ibu, Zee kan sudah pernah bilang sama Ibu. Pekerjaan Zee nggak berat dan juga nggak terlalu ringan, Bu." Zeeviana menggenggam tangan Ayunda.

"Kalau pun pekerjaan Zee berat, Zee pasti akan tetap bertahan, Bu. Demi Ibu," ucap Gadis itu meyakinkan hati sang Ibu.

"Ibu jangan pikirin itu lagi, ya. Cukup Zee yang berpikir dan berusaha keras untuk membahagiakan Ibu sekarang. Ibu jangan khawatir pada Zee. Zee bukankah gadis lemah!"

"Zee..., Ibu bangga padamu, Sayang!" Ayunda mengelus pelan lengan Zeeviana seraya tersenyum pada putri tercintanya itu.

"Heh, apa yang bisa dibanggakan dari wanita simpanan sepertinya, Bu?"

Terpopuler

Comments

ImNick

ImNick

ihiyyyy cieeeee.. akhirnya Teng-Fathia bersemi

2023-02-05

1

Neng Sulastri

Neng Sulastri

Sandra hadeh

2021-11-20

2

lihat semua
Episodes
1 Janji
2 Pelayan Kafe
3 Dia Gadisku!
4 Tawaran Bekerja
5 'Demi Ibu.'
6 Hari Pertama Bekerja
7 Tontonan Baru Bian
8 Makan Siang Bersama
9 Tamu Tak Diundang
10 Roti Sobek
11 Tangan Beruntung Bian
12 "Jangan goyah, Zee!"
13 "Siapa dia?"
14 Kunjungan Ke Panti
15 "Simpanan Om-Om?"
16 Omong Kosong Sandra
17 "Ibu percaya padamu, Zee."
18 Secangkir Susu Hangat
19 "Kita berteman sekarang?"
20 Dugaan Ayunda
21 "Nadiku."
22 Ucapan Terimakasih?
23 "Aku Mencintaimu, Zee."
24 "Maafkan aku, Teng."
25 Obat Termanjur
26 Obat Tambahan
27 Harapan Bian
28 Restu Ayunda
29 Kencan?
30 Gadis Bunglon
31 Obat Nyamuk
32 Pengganggu Atau Penyelamat?
33 Ketulusan Cinta Bian.
34 Ular Kobra
35 Jiwa Iri Dengki Sandra
36 Ibu
37 Sebuah Rasa
38 Tentang Bian
39 Fathia
40 Harapan Kecil
41 Tuan Yosi & Nyonya Dara
42 "Calon Kakak Ipar, ya?"
43 "Rindu, ya, Nona?"
44 Berkirim Pesan
45 Prank Alam!
46 Digigit Semut
47 Ibu Ayunda
48 Keceplosan
49 Tante Galak
50 Tapi Bo'ong
51 Meminta Batuan
52 "Namanya Zeeviana."
53 Salah Orang
54 Hati Zeeviana
55 Kafe Nirwana
56 I Love You
57 Janji Bian
58 Tante Zuanda
59 Rumah Sakit Kota
60 Pangeran Tanpa Kuda & Putri Tanpa Mahkota
61 Senyum Bahagia
62 "Jaga Dia."
63 Pusing
64 Sedikit Tentang Morgan
65 24 Tahun Yang Lalu
66 Langit Malam
67 Uncle Bian!
68 Persiapan Karlina
69 Keluarga Yang Baik
70 The Best Family
71 "Calon Suamiku."
72 Janji Suci ~ End
73 Terimakasih ^_^
74 Episode Spesial : Morgan & Fathia (1)
75 Episode Spesial : Morgan & Fathia (2)
76 Episode Spesial : Morgan & Fathia (3)
77 Episode Spesial : Morgan & Fathia (4)
78 Episode Spesial : Morgan & Fathia (5)
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Janji
2
Pelayan Kafe
3
Dia Gadisku!
4
Tawaran Bekerja
5
'Demi Ibu.'
6
Hari Pertama Bekerja
7
Tontonan Baru Bian
8
Makan Siang Bersama
9
Tamu Tak Diundang
10
Roti Sobek
11
Tangan Beruntung Bian
12
"Jangan goyah, Zee!"
13
"Siapa dia?"
14
Kunjungan Ke Panti
15
"Simpanan Om-Om?"
16
Omong Kosong Sandra
17
"Ibu percaya padamu, Zee."
18
Secangkir Susu Hangat
19
"Kita berteman sekarang?"
20
Dugaan Ayunda
21
"Nadiku."
22
Ucapan Terimakasih?
23
"Aku Mencintaimu, Zee."
24
"Maafkan aku, Teng."
25
Obat Termanjur
26
Obat Tambahan
27
Harapan Bian
28
Restu Ayunda
29
Kencan?
30
Gadis Bunglon
31
Obat Nyamuk
32
Pengganggu Atau Penyelamat?
33
Ketulusan Cinta Bian.
34
Ular Kobra
35
Jiwa Iri Dengki Sandra
36
Ibu
37
Sebuah Rasa
38
Tentang Bian
39
Fathia
40
Harapan Kecil
41
Tuan Yosi & Nyonya Dara
42
"Calon Kakak Ipar, ya?"
43
"Rindu, ya, Nona?"
44
Berkirim Pesan
45
Prank Alam!
46
Digigit Semut
47
Ibu Ayunda
48
Keceplosan
49
Tante Galak
50
Tapi Bo'ong
51
Meminta Batuan
52
"Namanya Zeeviana."
53
Salah Orang
54
Hati Zeeviana
55
Kafe Nirwana
56
I Love You
57
Janji Bian
58
Tante Zuanda
59
Rumah Sakit Kota
60
Pangeran Tanpa Kuda & Putri Tanpa Mahkota
61
Senyum Bahagia
62
"Jaga Dia."
63
Pusing
64
Sedikit Tentang Morgan
65
24 Tahun Yang Lalu
66
Langit Malam
67
Uncle Bian!
68
Persiapan Karlina
69
Keluarga Yang Baik
70
The Best Family
71
"Calon Suamiku."
72
Janji Suci ~ End
73
Terimakasih ^_^
74
Episode Spesial : Morgan & Fathia (1)
75
Episode Spesial : Morgan & Fathia (2)
76
Episode Spesial : Morgan & Fathia (3)
77
Episode Spesial : Morgan & Fathia (4)
78
Episode Spesial : Morgan & Fathia (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!