...💙 Episode - 1 💙...
Albian Wijaya Saputra, seorang pria dengan postur tinggi tegap itu berjalan memasuki sebuah kafe terbesar di kota itu, bersama dengan sekretaris pribadinya, Morgan. Mereka hendak melakukan pertemuan dengan seseorang di sana.
Seorang pelayan kafe juga muncul dari arah dapur kafe, membawa sebuah nampan yang berisikan empat gelas jus. Pelayan itu tersenyum pada setiap orang yang menatap ke arahnya. Ketika melewati sebuah meja, seorang gadis dengan segaja meletakkan kakinya di tengah jalan. Membuat sang pelayan tersandung, dengan tubuh yang menabrak seseorang.
Brakk....
Nampan yang ada di tangan pelayan itu pun jatuh, namun sebelum jatuh jadi, salah satu dari gelas jus itu tumpah dan mengotori jas orang yang ditabraknya.
"Apa ini?!" Bian menatap geram ke arah pelayan berbadan mungil yang tengah berjongkok di hadapannya. Memunguti pecahan gelas yang berserakan.
Morgan yang melihat kejadian itu pun sempat terdiam, lalu mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya. Ia membersihkan jas milik Bian dengan sekananya.
"Maaf, Tuan, saya tidak segaja," ucap pelayan itu yang tak lain adalah seorang Zeeviana.
"Kau!" Bian menunjuk kening Zeeviana.
"Jangan melamun saat berkerja!" Lanjutnya lalu melangkah meninggalkan Zeeviana yang sama sekali tidak merasa takut padanya.
Morgan melirik sekilas pelayan itu, lalu kembali mengikuti langkah Bian menuju sebuah ruangan privat.
Sementara itu, sang manajer kafe yang baru saja mendapatkan laporan atas kejadian tadi langsung panik dan mencari Zeeviana. Jabatannya akan bergeser jika dia tidak menyingkirkan Zeeviana dari kafe ini secepatnya!
"Zeeviana!" Panggilnya dengan suara yang begitu memekikan telinga. Zifana yang tidak tuli pun langsung menoleh ke arahnya. Manager itu berjalan semakin dekat ke arah Zeeviana.
"Ini gajimu bulan ini," ucapnya sambil menyerahkan sebuah amplop tebal pada Zeeviana. Gadis itu menerimanya sambil menatap bingung ke arah sang manager kafe.
"Dan saya minta maaf sebesar-besarnya padamu. Kamu tidak perlu lagi datang ke kafe ini. Saya yakin, kamu pasti tau dimana letak kesalahanmu." Manager kafe itu pun pergi meninggalkan Zeeviana yang hanya bisa tersenyum dan menertawakan nasibnya.
"Jangan menangis Zee! Kamu tidak boleh menangis !" Gumam Zeeviana sambil melangkah menuju kamar mandi. Gadis itu berniat untuk mengganti pakaian yang ia kenakan dengan pakaian biasa. Bukan pakaian pelayan kafe seperti saat ini.
Zeeviana melangkah kakinya keluar dari kafe itu. Dia sudah bekerja lebih dari 2 tahun di sana. Namun, semua kerja kerasnya selama ini tidak berarti apa-apa. Dia dipecat hanya karena mengotori jas pria itu kan? Jika memang begitu, Zeeviana merasa sedih karena seharusnya, ia tidak perlu sampai berhenti bekerja. Dia kan masih bisa minta maaf pada pria tadi.
"Loh, Zee. Tumben pulang cepet Nak?" tanya Ayunda pada putrinya yang baru saja pulang dengan wajah yang ditekuk masam.
"Zee berhenti kerja Bu." Zeeviana mengeluarkan amplop tadi dari dalam tasnya.
"Ini gaji Zee bulan ini," ucap Zeeviana lalu menyerahkan amplop itu pada sang Ibu. Ayunda menerimanya, namun dengan hati yang bersedih. Ia merasa gagal memberikan kebahagian untuk putri semata wayangnya itu.
"Ibu tenang saja, Zee akan mencari pekerjaan lagi besok. Jadi Ibu tidak perlu khawatir ataupun sedih pada keadaan Zee. Zee baik-baik saja," ucap gadis 22 tahun itu.
Ayunda memeluk tubuh putrinya. Ia mengelus lembut kepala Zeeviana sambil berkata, "Maafkan Ibu, ya Nak. Karena Ibu, kamu harus bekerja keras seperti ini."
"Ibu tidak boleh berkata seperti itu. Zee akan melakukan apapun untuk Ibu. Hanya Ibu orang yang Zee sayangi dan miliki di dunia ini." Zeeviana pun menggenggam tangan Ayunda. Ia berusaha meyakinkan Ibunya, kalau semuanya pasti akan baik-baik saja.
****
Bian dan Morgan keluar dari dalam ruangan privat itu. Bian menatap ke arah jam tangannya. Masih tersisa 20 menit lagi sebelum rapat penting dimulai di perusahaan utama.
"Aku ingin bertemu dengan manager kafe ini, panggil dia kemari!" ucap Bian pada seorang pelayan yang baru saja mengantar pesanan. Sementara Morgan sibuk menebak apa yang hendak Bian katakan pada manager kafe nanti. Apakah semua ini ada hubungannya dengan gadis pelayan tadi?
"Saya Tuan?" Sang manager kafe sudah muncul dan kini berdiri tepat di hadapan Bian.
"Mana pelayan tadi?"
"Su-sudah saya pecat, Tuan," jawab sang manager kafe ketakutan.
"Apa alasanmu memecatnya?" Bian menatap sang manager dengan sesama.
"Karena, karena dia tidak telaten dalam bekerja." Manager itu meremas jarinya. Jangan sampai dia kehilangan posisinya!
"Benarkah?" Bian menaikan satu alis, lalu menatap ke arah pelayan lain yang sedang sibuk menyusun gelas di atas nampan.
"Kau! Kemarilah!" Ucap Bian pada pelayan berhijab hitam itu. Pelayan itu pun dengan ragu melangkah ke arah Bian dan juga sang manager.
"Kau tau siapa pelayan yang menabrakku tadi?"
Pelayan itu pun mengangguk. Tentu saja dia tau, dia bahkan tau kalau Zeeviana dipecat hanya karena tidak sengaja mengotori jas Bian!
"Sudah berapa lama pelayan itu berkerja di kafe ini?" tanya Bian. Terlihat sang pelayan berhijab hitam pun melirik sekilas ke arah manajernya yang sudah menggeleng pasrah.
"Sudah 2 tahun lebih, Tuan."
Bian pun menatap sang manager. "Cih, bahkan orang yang sudah berkerja selama 2 tahun pun masih di bilang tidak telaten dalam bekerja!" Sindir Bian. Sang manager pun hanya bisa tertunduk dalam.
"Morgan! Kamu urus manager kafe ini, dan juga selidiki tentang pelayan tadi," ucap Bian lalu melangkah meninggalkan kafe, diikuti oleh langkah Morgan dan juga tatapan dari beberapa pengunjung kafe lainnya.
'Tamat sudah riwayatku...,' Batin sang manager kafe yang sudah menyiapkan dirinya untuk mendapatkan surat pemecatan.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
juhaina R💫💫
wahhhh selisih berapa sih usia zeeviana??
jdi om Mateng inikah yg akan jdi pendamping omom.
2025-03-11
1
Qaisaa Nazarudin
Niat awalnya menyingkirkan Zee dari Caffe itu biar posisi nya selamat, Akhirnya tergeser juga..wkwkwkwk..keliatan banget dia yg gak becus kerja,Mana ada baru kesalahan pertama langsung di pecat,Harusnya di kasih surat peringatan saja..
2024-06-10
1
Qaisaa Nazarudin
Zee udah 22 tahun aja, Berarti Abian udah 30 tahun ya..Aku jadi penasaran siapa cewek yg menghalangi kaki nya tadi saat Zee jalan menghantarkan nampan minuman,?🤔🤔
2024-06-10
1