Melihat Nathan keluar dari kelasnya, Queen buru-buru mengejar Nathan.
''Pak Nathan, tunggu!" Nathan pun menghentikan langkahnya.
''Mode formal on,'' gumam Queen dalam hati.
''Kamu....?'' Nathan mencoba mengingat.
''Queen!" jawab Queen.
''Ah, iya. Ada apa Queen?''
''Pak, kenapa Virgo satu kelompok sama sata sih?''
''Memangnya kenapa Queen?''
''Apa Pak Nathan lupa siapa itu Virgo?''
''Virgo kan teman kamu juga, salah satu mahasiswa saya juga. Tapi dia tadi tidak masuk kan?''
''Nah itu Pak Nathan tahu.''
''Tapi Virgo yang mana ya? saya lupa.''
''Ya ampun. Virgo yang buat masalah sama Bapak dan yang gangguin saya.'' Mendengar ucapan Queen, Nathan berusaha mengingat wajah Virgo. Namun ia sama sekali tidak ingat wajah Virgo.
''Oh dia. Kamu tenang saja ya, dia nggak akan berani macam-macam. Saya hanya menjalankan tugas saya sebagai seorang dosen. Saya tidak mencampur adukkan antara urusan pribadi dengan mengajar.'' Jelas Nathan sembari berlalu. Queen pun hanya bisa mendengus kesal. Kenapa Nathan bisa dengan mudahnya menjadikan dirinya dan Virgo satu tim.
Kini Queen bersama Mona dan Nina sedang berada di perpustakaan. Mereka sedang mencari referensi tugas yang di berikan oleh Nathan.
''Gue kesel sama Pak Nathan, kenapa dia malah nyuruh Virgo satu tim sama kita?'' gerutu Queen.
''Iya juga sih. Padahal kan dia udah bikin masalah dan hampir menodai kamu Queen.'' Timpal Mona.
''Apa elo nggak cerita sama Pak Nathan yang sebenarnya?''
''Nggak. Gue pikir dia udah paham lah, Mon. Secara gue acak-acakan dan ketakutan.''
''Semoga Virgo berubah, Queen. Mau nggak mau, nanti kita harus ke rumah dia.'' Kata Nina.
''Udahlah kalian urus aja si Virgo. Gue masih males sama dia,'' sinis Queen.
''Mungkin selama ini Virgo merasa terabaikan jadinya dia nekat sama elo, Queen. Mungkin saking cintanya sama elo,'' kata Mona.
''Tapi cinta nggak harus seperti itu. Dia gila! Dia terobsesi,'' ketus Queen.
''Sabar ya, semoga Virgo nggak kayak gitu lagi,'' kata Nina menenangkan.
''Ya udah aku kirim pesan Pak Imron aja, buat nggak usah jemput. Gue nebeng sama elo ya,'' kata Queen pada Mona.
''Siap!"
Sementara itu Virgo di rumah tampak gusar. Yang ada di kepalanya hanya memikirkan Queen saja.
''Gue harus cari cara supaya Queen mau maafin gue dan kita bisa dekat lagi kayak dulu.'' Gumam Virgo.
''Apa gue ke kampus aja, buat jemput dia,'' kata Virgo. Virgo segera menyambar jaket dan kunci mobilnya. Virgo pun akhirnya mendapat ide bagaimana cara mendapat maaf Queen kembali.
Jam telah menunjukkan pukul 2 siang, Queen bersama Mona dan Nina pun bersiap untuk pulang. Sementara Virgo menyelinap masuk dan melihat Queen masuk ke dalam mobil Mona. Sementara di luar, ada dua orang preman yang membuntuti mereka. Virgo pun bergegas menyusul Queen. Virgo mengatur ini semua untuk mendapatkan maaf Queen. Virgo menyewa preman untuk menganggu mereka dan datanglah Virgo seperti seorang pahlawan. Mona sangat terkejut saat dua preman menghadang jalan mereka.
''Turun woi!" teriak si preman berbadan kekar dan bertato itu.
''Aduh gimana nih, kita habis,'' kata Mona ketakutan.
''Udah jangan buka pintu mobilnya, kunci semua, Mon. Apapun yang terjadi jangan di buka.''
''Ayo buka! Kalau nggak elo buka, gue pecahin kaca mobil nih,'' kata preman itu sambil terus menggedor kaca mobil Mona.
''Girls, gimana nih? kita mau minta tolong siapa?'' kata Mona sambil merengek ketakutan. Kemudian salah satu preman itu mengambil batu besar dan memecahkan kaca tepat di pintu depan, dimana Queen duduk di samping Mona. Mereka bertiga pun berteriak histeris.
''Woi! Berhenti!" teriak Virgo. Virgo kemudian menghajar mereka satu persatu.
''Virgo,'' lirih Queen.
''Queen, elo nggak apa-apa,'' kata Mona dengan khawatir.
''Nggak apa-apa kok,'' kata Queen menahan perih.
''Queen tangan elo berdarah. Itu kena pecahan kaca,'' kata Nina yang tampak panik.
''Ini luka kecil aja. Yang penting itu gimana Virgo? ayo kita turun bantuin Virgo,'' kata Queen. Queen merasa khawtir karena lawan yang di hadapi Virgo terlalu besar.
''Terus kita pakai apa?'' kata Mona.
''Itu di luar ada batu kecil-kecil, kita kumpulan dan kita timpuk mereka,'' kata Queen.
''Siap!" kompak Mona dan Nina. Mereka bertiga segera keluar dan mengumpulkan batu. Namun salah satu preman itu mengeluarkan sebilah pisau dan menggores lengan Virgo.
''Virgo!" teriak Queen dengan penuh khawatir. Queen bersama Mona dan Nina pun mulai menimpuk batu ke arah dua preman itu.
''Rasain lo, enak nggak,'' kata Mona dengan gemas. Akhirnya preman itu pun kabur.
''Virgo, kamu nggak apa-apa.'' kata Queen yang melihat luka di lengan Virgo.
''Nggak apa-apa,'' ucap Virgo sambil merintih sakit.
''Ya udah, aku bawa ke rumah sakit ya.''
''Nggak usah, nanti Papa sama Mama khawatir lagi.''
''Ya udah, aku bawa kamu ke rumah aja ya. Sini aku yang nyetir aja.'' Kata Queen dengan panik.
''Mon, Nin, kalian mending langsung pulang aja ya. Gue mesti obatin tangan Virgo nih,'' kata Queen.
''I-Iya deh. Ya udah kalian hati-hati ya.''
''Kalian juga ya.'' Kata Queen. Mereka pun akhirnya berpisah. Sementara Queen mengajak Virgo ke rumahnya dan mengobati luka Virgo.
...****************...
''Lho Kak Virgo kenapa, Kak?'' tanya Arsen yang melihat Queen mengobati luka Virgo.
''Tadi Kak Virgo nolongin Kakak dari preman,'' kata Queen.
''Pelan-pelan, Queen.'' Rintih Virgo.
''Iya. Duh ini lukanya lebar juga, Vir. Apa nggak sebaiknya di bawa ke rumah sakit?''
''Nggak apa-apa kok. Nanti kamu obatin juga kering lukanya,'' kata Virgo. Kemudian ponsel Queen pun berdering.
''Arsen, tolong angkat telepon kakak ya.''
''Iya kak,'' kata Arsen. Dan ternyata panggilan vidio dari Dira.
''Mama, Kak!" seru Arsen.
''Ya udah angkat saja,'' kata Queen.
''Halo, Ma.'' Sapa Arsen.
''Halo sayang. Lho mana Kakak?''
''Tuh, lagi ngobatin Kak Virgo.'' Kata Arsen sambil mengarahkan kamera pada Queen yang tengah mengobati Virgo.
''Lho, itu kenapa Virgo?''
''Tadi nolongin Kakak dari preman, Ma. Mungkin kena pisau tangan Kak Virgo,'' kata Arsen.
''Sayang, tolong berikan sama Kakak ya. Mama sama Papa mau ngobrol.''
''Iya, Ma.'' Kata Arsen. Arsen kemudian memberikan ponselnya pada Queen.
''Halo, Mama. Papa mana, Ma?''
''Ini Papa kamu, baru saja selesai mandi.''
''Halo sayang,'' sapa Keenan.
''Halo juga Papa. Papa sama Mama sehat kan?''
''Sehat sayang. Oh ya kata Arsen, Virgo terluka ya,'' kata Dira.
''Iya, Ma. Tadi pulang kampus, Queen nebeng mobilnya Mona. Eh malah di palak preman. Terus ada Virgo yang bantuin.''
''Kenapa nggak minta jemput Pak Imron?'' sahut Keenan.
''Soalnya Queen pulang lebih siang jadi nebeng Mona.''
''Makanya Papa selalu minta Pak Imron untuk antar jemput kalian. Dan belum mengijinkan kamu bawa mobil sendiri,'' ucap Keenan dengan tegas.
''Iya, Pa. Maaf.''
''Pah udah dong, jangan marah. Namanya musibah nggak ada yang tahu,'' kata Dira menenangkan Keenan.
''Aku hanya khawatir saja, Ma. Khawatir sama mereka. Virgo, terima kasih ya kamu sudah nolong Queen. Sampai kamu terluka seperti itu.''
''Sama-sama, Om. Meskipun itu bukan Queen, akan tetap Virgo tolong kok.''
''Virgo, tante juga terima kasih ya. Untung saja ada kamu.''
''Ya sudah mulai sekarang Virgo, kamu tolong jaga Queen ya. Antar dan jemput dia pulang kampus. Om percayakan kamu menjaga Queen, selama kami belum pulang,'' kata Keenan pada Virgo.
''Pasti, Om. Virgo akan menjaga Queen sepenuh hati, Virgo.''
''Papa, Mama, kenapa harus Virgo? Queen nggak apa-apa,'' kata Queen.
''Queen, ada seseorang yang jelas ada untuk kamu dan menjaga kamu. Jadi Papa harap kamu berhenti menunggu ketidakpastian. Papa dan Mama ingin kamu bahagia dan ceria. Dan Papa juga Mama senang, Virgo memutuskan kuliah disini untuk kamu.'' Kata Keenan.
''Betul, sayang. Mama juga sependapat dengan Papa,'' imbuh Dira.
''Ya udah lah, terserah,'' ucap Queen pasrah.
''Ya sudah kalau begitu kalian baik-baik ya semua.'' Kata Keenan.
''Iya, Pa, Ma. Papa dan Mama juga baik-baik disana. I love you and i miss you Pa-Ma.''
''Love you and miss you too dua kesayangan Mama dan Papa,'' kata Dira sambil memberikan cium jauh untuk Queen dan Arsen. Panggilan vidio pun berakhir.
''Akhirnya rencana gue berhasil juga. Di tambah Om Keenan sama tante Dira mempercayakan Queen sama gue. Ini lebih dari berhasil. Bukan cuma bisa dekat sama Queen lagi tapi gue mendapat kepercayaan dari orang tua Queen,'' gumam Virgo dalam hati.
''Papa dan Mama nggak tahu aja, apa yang udah Virgo lakuin sama aku,'' gumam Queen dalam hati yang kecewa dengan sikap orang tuanya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Miss Kece
Hadeuuh jadi cewek kok bego dan cengeng quin
2023-08-31
0
KomaLia
waah ngeri
2021-12-03
0
Sananda
Queen kab bisa bela diri
2021-11-20
0