Visual Arsen ya...
''Arsen, nanti Papa dan Mama akan berangkat ke Swiss. Kamu baik-baik ya selama Papa dan Mama pergi,'' kata Keenan pada putranya saat sarapan bersama.
''Siap, Pa. Arsen akan selalu jadi anak yang baik untuk Papa dan Mama.''
''Terima kasih sayang.'' Kata Keenan sambil mengusap kepala Arsen.
''Terus jangan gangguin kakak kamu ya. Tapi hibur kakak kamu,'' pesan Dira pada Arsen.
''Ngapain juga gangguin kakak, kakak tuh yang suka jahil. Apalagi kalau temen-temen ceweknya ke rumah, pada kecentilan sama aku, Ma,'' kata Arsen.
''Emang nggak salah ya, kalau bibit narsisnya Papa itu nular semua sama kamu,'' celetuk Queen yang tidak mau kalah.
''Ini apa-apaan sih, kok malah Papa yang di bully. Sudah lah, wajar kalau Papa narsis. Papa kan keren, ganteng, devinisi makin tua makin hot.'' Kata Keenan dengan pede yang luar biasa.
''Thats true! Karena Papa idola Arsen,'' kata Arsen sembari adu tos dengan Papanya. Dira dan Queen hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Keenan dan Arsen.
Hari itu, Dira meminta Mona dan Nina untuk menghibur Queen supaya Queen bisa dengan segera melupakan kesedihannya. Kini Queen bersama Mona dan Nina sedang dalam perjalanan.
''Queen, kita mau kemana nih?'' tanya Mona.
''Terserah kalian aja deh,'' kata Queen dengan sikap dinginnya.
''Elo kenapa Queen? Semalam tante Dira telepon kita buat tanyain elo dimana,'' sambung Nina. Namun Queen tetap diam seribu bahasa dan tidak menjawab ucapan Nina. Mona dan Nina paham dengan sikap sahabatnya itu. Dream Land lah yang bisa mengembalikan mood Dira. Mona lalu mengarahkan mobilnya menuju Dream Land. Sepanjang perjalanan Queen hanya melamun dan pandangannya kosong. Bahkan ia sampai tak mendengar panggilan Mona, kalau mereka sudah sampai di Dream Land.
''Queen, kita udah nyampe.'' Kata Mona. Namun Queen masih saja diam.
''Queen! Buruan turun," sambung Nina. Mona dan Nina pun kesal dengan sikap Queen yang tak mendengar panggilan mereka.
''Queen!" teriak Mona dan Nina kompak yang mengagetkan Queen.
''I-iya,'' kata Queen yang melonjak kaget.
''Queen kita udah berkali-kali panggil elo tapi elo diam aja. Kesambet ya lho, duduk di belakang sendirian,'' kata Mona.
''Kita dimana?'' tanya Queen.
''Ya Allah, Queen. Ini di Dream Land, punya Om Keenan yang keren itu,'' ceplos Nina dengan kesal.
''Sorry ya,'' kata Queen lirih.
''Ya udah ayo turun!" ajak Mona. Mereka kemudian segera turun dari mobil.
''Lagi ramai banget nih!" seru Mona.
''Iya lah. Kan weekend, Mon,'' imbuh Nina
''Ya udah masuk yuk,'' ajak Mona. Mona dan Nina lalu kompak merangkul Queen. Mona dan Nina mengajak Queen untuk bermain dan mencoba semua arena yang ada disana. Dream Land selalu bisa mengembalikan mood Queen. Dream Land bisa menjadi tempat favorit Queen. Terakhir, Queen bersama Mona dan Nina naik komedi putar. Saat menaiki komedi putar, dari kejauhan dan di tengah kerumunan, Queen melihat Nathan sembari membawa gitar yang menggantung di pundaknya. Mata Queen terus mengikuti kemana langkah kaki Nathan berjalan. Hingga Nathan menghilang dari pandangannya. Selesai bermain, Queen segera turun dari komedi putar dan mencari Nathan di tengah kerumunan.
''Queen! Mau kemana?'' teriak Nina yang melihat Queen berlari dan berpisah dengan mereka.
''Udah biarin aja, Nin. Queen pasti sedih soal Kak Raja. Tante Dira kan udah cerita sama kita, Nin. Mungkin Queen butuh waktu untuk sendiri.''
''Ya udah deh. Tapi gue takut kalau Queen bakal nglakuin hal yang nekat,'' kata Nina.
''Nggak mungkin Queen melakukan hal bodoh seperti itu. Kita kan tahu Queen seperti apa.''
''Ya udah kalau gitu kita jalan sambil cari Queen ya, Mon.''
''Kita minum dulu deh, gue haus,'' kata Mona.
''Boleh deh, gue juga haus.''
...****************...
Langkah kaki Queen terus berjalan untuk mencari Nathan.
''Kenapa wajah kamu tidak asing? Kenapa aku merasa kita sudah saling mengenal?'' gumam Queen dalam hati sembari terus mencari Nathan. Langkah Queen terhenti saat melihat kerumunan, ia mendengar suara seseorang bernyanyi dan itu tidak asing baginya. Queen lalu menerobos kerumunan itu dan benar saja, Nathan sedang memainkan gitarnya sembari bernyanyi. Nathan melambaikan tangannya saat melihat sosok Queen berdiri paling depan. Mendapat lambaian tangan dari Nathan, membuat Queen tersadar.
''Kenapa aku jadi ikutin dia? Kenapa jadi begi gini sih?'' gumam Queen. Queen segera berbalik dan keluar dari kerumunan itu.
''Sadar Queen, jangan sampai kamu berpikir kalau itu mirip Kak Raja. Kak Raja udah pergi. Dia udah tenang disana,'' gumam Queen yang berusaha menenangkan hatinya. Lagi-lagi Queen menangis teringat Raja. Hatinya terasa perih. Queen lalu pergi ke dekat danau dan berdiri di tepi danau. Queen teringat kembali akan kenangannya bersama Raja saat itu. Raja yang penuh perhatian dan sangat menjaganya, membuat Queen sangat berharap bahwa ia bisa bersama dengan Raja selamanya. Baginya Raja adalah pria terbaik yang pernah ia temui. Meskipun selama ini banyak sekali yang menyukainya tapi tidak ada satupun yang menarik hati Queen. Mereka menyukai Queen bukan hanya sekedar Queen cantik tapi Queen juga baik kepada semua orang, pintar dan sangat sederhana, meskipun ia berasal dari keluarga kaya raya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Libra Girl
thor, nanti biki sekuel Arsen juga ya, hehehe
2021-05-28
0
Ijot Fauziyah
berkat didikan dan bimbingan dari mama Dira
2021-03-20
1
Beci Luna
lanjut..thor
2021-03-15
0