Sesampainya di rumah, Queen dengan langkah gontai menuju kamarnya. Dira dan Keenan hanya bisa menatap nanar putrinya yang sedang kalut dalam kesedihan. Kini hanya tersisa penyesalan di hati Keenan dan Dira namun apa boleh buat, apa yang mereka lakukan juga untuk kebaikan putrinya.
''Udah sayang, kita istirahat. Besok kita ngobrol lagi.''
''Tapi gimana kalau Queen kabur lagi, Mas?''
''Kamu tenang aja ya, aku akan tidur di ruang tengah buat jaga-jaga kalau Queen pergi lagi. Sekalian aku kunci semua pintu. Kamu istirahat di kamar aja ya.''
''Ya udah kalau gitu, Mas.'' Ucap Dira sembari berlalu menuju kamarnya.
Setelah di kamar, Queen baru menyadari kalau ada jaket yang menyelimuti tubuhnya.
''Lho, ini kan milik cowok itu. Aduh lupa lagi nggak di balikin.'' Kata Queen sembari melepas jaket milik Nathan.
''Tapi aku balikinnya gimana? Kalau udah di cuci biar aku cari dia di Dream Land lagi.'' Namun malam ini Queen tak juga tidur. Ia membaca kembali semua surat yang pernah di kirim oleh Raja. Entah berapa ribu kali Queen membaca surat itu dan entah sampai kapan air mata Queen akan berhenti mengalir. Hingga akhirnya Queen merasa lelah dan tertidur di kursi sofa kamarnya. Keesokan harinya Queen pun terbangun dan menyadari bahwa ia tertidur di atas sofa. Ia sangat terkejut saat Papa dan Mamanya sudah berada di kamarnya.
''Papa, Mama,'' ucap Queen lirih.
''Papa dan Mama disini akan menjelaskan semuanya tentang Raja. Tolong dengarkan penjelasan Papa dan Mama ya.''
''Kamu saja yang menjelaskan sama Queen, Mas.'' Kata Dira.
''Bicaralah, Pa.'' Kata Queen.
''Papa dan Mama minta maaf karena harus membohongi kamu. Tapi kami melakukan ini semua untuk kebaikan kamu. Kami tidak ingin kamu sedih sayang. Papa dan Mama akan bicara disaat yang tepat, dimana kamu bisa mengerti dan memahami ini semua. Dan mungkin inilah saatnya. Jadi kecelakaan yang di alami oleh Raja dan orang tuanya, kemungkinan terjadi karena kesengajaan. Ada faktor sabotase dan pembajakan terang-terangan. Itulah informasi yang terakhir Papa dapat. Dan ada kemungkinan jenazah mereka sudah hancur karena ada bom waktu yang sengaja di pasang disana. Butuh waktu dua tahun untuk Kakek Sultan menyelidiki masalah ini. Papa juga tidak tanya mendetail bagaimana bukti itu bisa ditemukan setelah dua tahun. Mungkin itu suatu mukjizat karena kegigihan Kakek Sultan. Karena sebuah pesawat pribadi, sangat kecil kemungkinan ada hal seperti ini. Kami semua pun terpukul dengan kejadian ini. Terutama Mama kamu, dia selalu takut dan khawatir saat kamu bertanya tentang Raja. Kamu tahu dunia bisnis itu tidak selamanya mulus. Rasa iri hati dan konspirasi itu biasa dalam dunia seperti ini, sayang. Bahkan Papa pun pernah kena imbas dari hal itu. Dulu saat kamu masih kecil, Papa dan Mama hampir kehilangan kamu karena persaingan bisnis yang kotor ini. Bahkan Om Arka harus mendapat tusukan karena ingin menyelamatkan Papa. Sangat sulit saat itu menjelaskan betapa rumitnya masalah yang sedang kami hadapi kepada kamu, nak. Bahkan Mama sendiri juga pernah celaka karena Mama kamu di tabrak dengan sengaja. Banyak sekali hal buruk dan menyeramkan yang Papa dan Mama hadapi. Tapi di depan kamu, kami ingin menunjukkan bahwa kami baik-baik saja dan seolah tidak ada masalah, sayang. Itu karena Papa dan Mama tidak ingin membuat kenangan buruk tentang masa kecil kamu. Kami ingin masa kecil kamu dan Arsen penuh dengan kebahagiaan, keceriaan juga canda dan tawa. Kalaupun saat itu Papa dan Mama menceritakan semuanya, kami takut kalau hal itu akan berpengaruh pada psikis kamu.'' Mendengar penjelasan Papanya, membuat Queen merasa bersalah. Queen hanya bisa menangis sesenggukan mendengar semua cerita tentang apa yang di alami Papa dan Mamanya. Memang benar kalau masa kecil Queen, adalah masa kecil yang sangat indah dan menyenangkan.
''Sayang, sekarang kamu baca dokumen ini. Dokumen perjanjian sepuluh tahun lalu antara Papa dan Kakek Sultan. Mungkin sebaiknya kamu juga harus tahu karena sekarang anak Papa sudah mulai dewasa.'' Kata Keenan sembari menyodorkan sebuah dokumen beramplop coklat pada Queen. Queen kemudian membacanya dengan fokus.
''Itulah dulu alasan Papa dan Om Arka pergi ke Swiss, bukan ke Bali. Kenapa Papa berbohong? Karena banyak sekali orang yang tidak suka melihat orang lain sukses. Bahkan semua karyawan Papa tidak ada yang tahu, sayang. Itu semua demi melindungi diri Papa dan juga yang lain. Belajar dari pengalaman dulu, Papa kini lebih hati-hati dan teliti,'' sambung Dira.
''Dan nanti malam, Papa dan Mama akan terbang ke Swiss. Ini sudah batas dari perjanjian itu. Papa dan Mama akan berencana mengembalikan semua saham yang di berikan cuma-cuma pada Kakek Sultan. Papa akan memberikannya pada Elang dan ini semua untuk masa depan Elang. Karena hanya Elang satu-satunya pewaris yang tersisa karena Elang masih kecil jadi biarlah Pak Amir yang mengurusnya. Dan untuk sisa saham, terserah akan mereka apakan. Apa yang papa memiliki sekarang lebih dari cukup. Setidaknya saat Papa sudah tidak ada umur lagi, hidup kamu dan Arsen tetap akan baik-baik saja.'' Kata Keenan. Queen pun lalu memeluk Papanya.
''Pa, jangan bicara seperti itu. Queen nggak mau dan nggak ingin kehilangan Papa. Apapun kehidupan Queen asalkan ada Papa dan Mama, Queen akan selalu bahagia,'' kata Queen. Dira terharu dengan ucapan putrinya itu. Keenan kemudian mendekao istrinya yang berada disisinya.
''Maafin Queen ya, Pa. Maaf karena Queen pergi dan membuat Papa juga Mama khawatir. Queen akan belajar melupakan Kak Raja dan hanya akan mengenangnya.''
''Sayang, masa depan kamu masih panjang. Kami tidak meminta kamu melupakan Raja karena Raja juga bagian dari hidup Papa dan Mama.'' Kata Keenan.
''Terima kasih ya, Pa-Ma. Meskipun hati aku tetap tidak bisa menerima kepergian kak Raja begitu saja. Maafkan Queen,'' gumam Queen dalam hati sambil menahan tangisnya.
Bersambung... Yuk, kepoin para visual tokoh novel author di IG ya, @dydyailee536 makasih 🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Dahlia Anwar
keren banget
2023-11-25
0
Dahlia Anwar
keren banget
2023-11-25
0
Neni Cahyani
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-05-20
0