Malam harinya, Arsen yang masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan kakaknya, memutuskan untuk menuju kamar Kakaknya.
''Kakak!" panggil Arsen sambil mengetuk pintu kamar kakaknya.
''Masuk!" sahut Queen. Arsen melihat kakaknya sedang duduk di sofa dekat jendela kamarnya. Tampak Queen sedang melamun.
''Kak, kakak kenapa sih?'' tanya Arsen yang duduk di sisi kursi sofa yang masih kosong.
''Nggak ada apa-apa. Anak kecil sok dewasa banget sih,'' kata Queen yang memaksa senyumnya. Arsen mengamati Kakaknya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Arsen menemukan sebuah luka bekas goresan kuku di lengan Queen.
''Kak, ini luka apa?'' selidik Arsen sambil menunjukkan luka goresan kuku.
''Oh ini nggak apa-apa kok. Ini kena kukunya Kak Mona, bisasalah cewek kalau lagi becanda.''
''Ya udah deh kalau gitu. Kakak istirahat ya.''
''Iya bawel,'' kata Queen. Arsen pun kemudian berlalu dari kamar Queen.
''Maafin kakak ya karena nggak bisa cerita sama kamu. Apa yang kamu khawatirkan tentang Virgo benar, Arsen. Terima kasih karena kamu begitu mengkhawatirkan kakak. Tapi maaf, kakak nggak bisa bilang. Karena kamu pasti akan menghubungi Papa dan Mama. Dan itu akan membuat mereka khawatir.'' Gumam Queen dalam hati.
Sementara itu di rumahnya, di sebuah rumah yang sederhana, Nathan sedang berada di kamarnya. Entah kenapa hatinya menuntun untuk membuat sketsa wajah Queen. Nathan merasakan ada sesuatu dalam hatinya.
''Kenapa aku merasa ada yang aneh? kenapa aku merasa khawatir saat melihatnya ketakutan dan menangis? kenapa aku begitu marah saat melihat seseorang menyakitinya? apa aku sebelumnya mengenal dia?'' gumam Nathan penuh tanya.
''Bahkan saat melihat rumah itu. Kenapa tidak asing?'' gumamnya lagi. Nathan pun berusaha mengingat kembali tentang masa lalunya. Namun hanya bayangan hitam saja yang terlihat.
''Auw," rintih Nathan sambil memegangi kepalanya. Kepalanya terasa sangat sakit sekali.
''Kenapa sakit sekali?'' ucap Nathan dengan suara meninggi. Nathan segera mengambil obat dalam laci mejanya dan segera meminumnya. Sakit kepala Nathan pun mulai mereda.
''Sebenarnya apa yang terjadi sebelum kecelakaan sepuluh tahun lalu? kenapa aku tidak bisa mengingat apa-apa? bahkan semua kenangan sebelum itu pun tak terlihat sama sekali. Oh Tuhan, aku ingin segera mengingatnya. Aku merasa ada yang hilang dalam diriku. Tapi apa? Aku tidak bisa mengingatnya. Apalagi dengan penyakit aneh ini. Prosopagnosia ini benar-benar menyiksaku, membuatku sulit untuk mengenali wajah seseorang.'' Kata Nathan yang merasa sedih dengan keadaannya sendiri. Bahkan Nathan hampir putus asa dengan kehidupannya.
''Apa yang sebenarnya Papa dan Mama sembunyikan? Aku merasa ada yang mereka sembunyikan, meskipun aku tahu apa yang mereka lakukan untuk kebaikan ku. Dan entah kenapa ada sesuatu yang menahanku untuk tetap berada disini,'' gumamnya sembari menatap sketsa wajah Queen.
...****************...
Keesokan harinya, Queen berusaha tenang untuk menghadapi semuanya.
''Pagi Kak,'' sapa Arsen pada Queen yang tengah duduk di meja makan.
''Pagi juga adikku. Oh ya, nanti kamu berangkat duluan ya sama Pak Imron. Kakak nanti berangkat sama Kak Mona.''
''Oh gitu ya udah,'' singkat Arsen. Selesai sarapan, Arsen segera berangkat ke sekolah. Ternyata Queen diam-diam memanggil taksi online untuk mengantarnya. Entah kenapa Queen masih merasa trauma dengan apa yang telah Virgo lakukan. Queen merasa hampir ternodai oleh Virgo. Queen memutuskan menghabiskan waktunya di Dream Land. Queen berjalan menikmati indahnya pemandangan dan wahana di sana. Meskipun masih sepi karena masih pagi tapi Queen lebih menyukai suasana seperti ini. Suasana menjadi tenang dan tidak sesak. Namun panggilan dari Mona sedikit mengganggunya.
''Halo, Mon. Ada apa?''
''Elo dimana sih? Elo nggak ke kampus?''
''Sorry, gue ijin ya. Gue lagi nggak enak badan.''
''Eh elo sama Pak Nathan lagi viral di mading. Foto kalian berdua sedang berpelukan. Dengan tag line berita ''Seorang Dosen Muda, Diduga Melecehkan Mahasiswinya" coba elo buka akun kampus. Meskipun wajah elo nggak kelihatan tapi gue tahu itu elo, itu baju elo, Queen.''
''Apa? Itu hoaks, Mon. Lalu Pak Nathan gimana?''
''Pak Nathan di panggil rektor kampus. Kayaknya di sidang deh, Queen.'' Kata Mona. Queen segera memutuskan sambungan teleponnya dan segera menuju kampus.
''Nah, belum selesai kok dimatiin sih,'' gumam Mona.
''Aduh, Mon. Sebenarnya ada apa sih? Ada apa di antara Pak Nathan dan Queen?'' kata Nina yang tampak khawatir.
''Gue juga nggak tahu. Setahu gue, Queen juga nggak pernah cerita apa-apa sama kita. Dia kan selalu setia menunggu si Kak Raja itu, meskipun keberadaannya nggak tahu entah dimana.'' Kata Mona.
''Iya juga sih. Kasihan Pak Nathan juga sih kalau sampai hal itu terjadi.'' Kata Mona. Satu kampus pun menggunjingkan Nathan. Bahkan semua memberikan komentar tak sedap pada Nathan.
-Pintar, muda, tampan, tapi cabul.
-Ini namanya memanfaatkan ketampanan demi kepuasan nafsu.
-Nggak nyangka Pak Nathan yang tenang, cool dan pendiam ternyata menjijikkan.
-Oh, untunglah segera ketahuan. Kalau tidak, pasti akan ada korban yang lain.
-Lebih baik keluarkan saja dia! Sampah masyarakat harus di buang.
-Saya yakin, Pak Nathan tidak seperti itu.
-Aku juga tidak yakin Pak Nathan sejahat itu. Dia baik dan kalem.
Begitulah bisik-bisik di kampus dan di media sosial tentang Nathan. Lebih banyak yang mengujat daripada membelanya. Queen yang sudah berada dalam taksi, begitu geram membaca komentar buruk tentang Nathan.
''Awas ya elo, Virgo. Elo yang jahat tapi elo yang mengkambing hitamkan Pak Nathan. Virgo! Tunggu pembalasan gue,'' gumam Queen dengan penuh amarah sambil mengepalkan kedua tangannya. Ingin rasanya Queen meninju Virgo detik ini juga. Sesampainya di kampus, Queen mempercepat langkahnya menuju ruang rektor. Di luar ruangan rektor banyak sekali mahasiswa yang berkumpul disana. Queen pun nekat menerobos masuk ruangan rektor.
''Permisi, Pak,'' sapa Queen. Nathan begitu terkejut mendengar suara Queen. Dari suara itu Nathan berusaha mengenali Queen.
''Ada perlu apa kamu?'' kata Rektor dengan suara meninggi.
''Maaf Pak sebelumnya, saya disini mau menjelaskan sesuatu.''
''Apa yang ingin kamu jelaskan?''
''Berita tentang Pak Nathan itu bohong. Itu hoaks saja, Pak.''
''Apa maksud kamu? Kenapa kamu bicara seperti itu?''
''Karena perempuan dalam foto itu adalah saya. Tapi saya bukan korban, Pak. Justru Pak Nathan lah yang menolong saya. Saya ketakutan dan saya memeluk Pak Nathan. Itupun sebelumnya saya sempat menabrak Pak Nathan karena lari ketakutan. Saya tidak pikir panjang saat itu karena saya benar-benar ketakutan dan butuh perlindungan. Karena ada seseorang tak di kenal yang ingin mencelakai saya.''
''Bukti apa yang kamu punya?''
''Saya mohon Bapak berpikir lebih bijak dan jagan termakan hoaks. Seharusnya di kampus elit dan ternama ini, tidak mudah mempercayai sebuah hoaks. Pihak kampus bisa memeriksa rekaman CCTV yang ada di seluruh kampus, untuk mengetahui sebenarnya. Saya yakin ada yang ingin menjatuhkan Pak Nathan. Karena Pak Nathan adalah seorang dosen muda yang hebat dan track record pendidikannya pun sudah tidak di ragukan lagi. Sangat di sayangkan kalau kita mengambil kesimpulan buruk seperti itu. Karena apa yang terjadi sebenarnya tidak sesuai dengan tag line berita tersebut.'' Jelas Queen panjang lebar yang membuat Pak Rekor pun akhirnya tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
''Baiklah Pak Nathan, pihak kampus akan menyelidiki ini semua. Tapi selama kami melakukan penyidikkan, anda kami skors untuk menghindari kegaduhan ini. Kami akan menyelesaikan secepatnya karena berita ini sudah menyebar di berbagai media sosial.''
''Terima kasih Pak atas kebijakan anda. Saya akan mematuhi apa yang pihak kampus perintahkan.'' Kata Nathan.
''Baiklah anda boleh pergi.''
''Sekali lagi terima kasih, Pak.'' Kata Nathan.
''Pak, saya harap masalah ini segera selesai dan pelaku fitnah bisa di tangkap.''
''Iya, terima kasih untuk penjelasan kamu.'' Queen pun juga segera meninggalkan ruangan rektor. Queen segera menuju mading dan mengambil foto tersebut. Meskipun apa yang di lakukan Queen itu sia-sia karena berita itu sudah tersebar di mana-mana. Queen menatap sedih Nathan dari kejauhan yang berjalan dengan langkah gontai.
...Bersambung... Ayooo jangan lupa like, komen dam votenya ya, makasih 🙏😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
KomaLia
virgo jahat banget
2021-12-03
0
Beci Luna
bp virgo alex musuh perusahan kenan yg msh buron,dg menipu namax .
betul key....tebakku...
2021-03-15
0
Penghayal Senja
Virgooo 👊👊👊
2021-02-27
0