''Kakak mau kemana? udah dandan aja.'' Tanya Arsen saat masuk ke kamar Kakaknya.
''Kakak mau keluar sama Mona dan Nina.''
''Sendirian lagi deh. Aku bosan di rumah kalau nggak ada Papa dan Mama,'' gerutu Arsen dengan wajah murungnya. Queen melihat wajah murung Arsen dari pantulan cermin meja riasnya. Queen juga tidak mungkin meninggalkan Arsen sendirian di rumah.
''Baiklah, kamu cepat ganti baju.''
''Aku di ajak?'' raut wajah Arsen pun berubah ceria.
''Iya. Kamu ganti baju cepetan. Kakak mau ke cafe, mau nonton juga.''
''Yes! Oke, aku akan bersiap,'' kata Arsen dengan penuh antusias.
Kini mereka telah berada di dalam mobil Mona.
''Sorry ya, gue ngajak Arsen,'' kata Queen.
''Its okay, Beb. Kasihan Arsen juga kan kalau sendirian.'' Kata Mona.
''Memangnya kapan Om Keenan dan Tante Dira balik, Queen?'' sahut Nina.
''Belum tahu juga. Kayaknya lama deh,'' kata Queen dengan wajah sedihnya.
''Eh kita nonton dulu, yuk! Ada film drama komedi romantis,'' kata Mona.
''Boleh deh,'' sahut Queen.
''Tapi.....,'' mereka bertiga kemudian mengarahkan pandangan pada Arsen. Arsen pun merasa tersudut dengan tatapan ketiga gadis di hadapannya.
''Tenang saja, aku tidak akan melihatnya. Aku ikut karena kesepian di rumah,'' ketus Arsen. Queen, Mona dan Nina pun kompak memberikan senyum pada Arsen. Sesampainya di bioskop mereka segera memesan tiket, tak lupa pop corn dan soft drink.
''Kak, memangnya anak kecil boleh masuk?'' kata Arsen.
''Oh iya, aku lupa,'' kata Queen menepuk jidatnya.
''Gini aja kamu pakai kacamata hitam ini. Kamu pura-pura buta ya.'' Kata Queen.
''Ya ampun Kakak jahat sekali, masak aku di doain buta,'' protes Arsen.
''Daripada kamu di luar kan? udah pakai aja.'' Paksa Dira.
''Hmmmm ya udah deh.'' Kata Arsen terpaksa. Sementara Mona dan Nina tertawa cekikikan dengan tingkah kocak dua bersaudara ini. Saat mereka akan masuk, petugas pun melarang Arsen untuk masuk.
''Maaf Kak. Ini untuk 17 tahun ke atas karena ada adegan dewasanya,'' kata petugas itu.
''Tenang saja, Mbak. Adik saya ini nggak bisa lihat, saya hanya mengajaknya saja, karena orang tua kami sedang pergi dan tidak mungkin meninggalkannya di rumah. Udah nggak bisa lihat, saya kasih kacamata hitam, malah dobel gelapnya, mbak. Tolong ya mbak,'' kata Queen dengan wajah memelas.
''Baiklah silahkan masuk dan tunjukkan tiketnya.'' Kata petugas itu. Queen kemudian menunjukkan tiketnya dan akhirnya mereka di ijinkan masuk. Selama menonton film, Arsen pun merasa bosan sekali. Ia hanya bisa diam dan menghabiskan pop corn saja.
''Huh, sungguh membosankan. Kapan aku bisa dewasa seusia kakak?'' gerutu Arsen dalam hati. Saat adegan dewasa dengan ciuman yang panas, Queen, Mona dan Nina kompak menutup mata Arsen. Namun justru mata mereka bertiga makin melotot saat melihat adegan ciuman itu. Arsen hanya bisa pasrah dan mendengus kesal. Saat di penghujung berakhirnya film, Arsen melihat ketiga gadis itu menangis sesenggukan.
''Haduh, Kakak ini kok pada nangis sih. Ke bioskop nyari hiburan, eh malah pada nangis,'' gerutu Arsen.
''Ceritanya kan sedih. Kamu masih kecil mana paham,'' kata Mona sembari menangis.
''Aku lapar, ayo makan!" Kata Arsen. Film pun selesai dan mereka segera menuju cafe yang tak jauh dari mall. Mona pun segera memesan makanan untuk mereka semua. Queen dan Nina tampak senang melihat kentang goreng dan burger yang sangat menggemaskan dari porsinya. Namun tidak bagi Arsen.
''Ayo makan Arsen!" kata Mona sambil menyantap burger seperti orang kesurupan.
''Kakak tau berapa kalori yang terdapat pada burger dan kentang goreng itu? apalagi di makan saat malam seperti ini. Kalian cewek kenapa nggak menjaga bentuk tubuh sih?'' cerocos Arsen. Seketika mereka menghentikan kerakusan mereka. Mereka lalu melotot tajam ke arah Arsen.
''Hmmm silahkan lanjutkan,'' kata Arsen yang terpaksa mengalah di hadapan para gadis.
''Kamu pesan saja apa yang kamu mau,'' kata Queen.
Setelah selesai makan mereka kemudian segera pulang.
Sesampainya di rumah, Queen pun mengeluh sakit perut.
''Aduh, perut kakak sakit,'' kata Queen sambil memegangi perutnya saat akan membuka pintu.
''Makanya kalau makan itu di jaga. Pesan porsi jumbo. Rasain,'' ledek Arsen sembari berlalu.
''Dasar ya adik nggak berempati. Ya Tuhan, kenapa dia benar-benar mirip Papa,'' gumam Queen sambil terbirit menuju kamarnya.
...****************...
Keesokan harinya di kampus, Nathan sudah mulai mengajar kembali. Karena bukti menunjukkan bahwa Nathan tidak bersalah. Dan sebagai gantinya, Virgo lah yang mendapat skors. Queen juga meminta kepada rektor untuk tidak memblow-up berita tersebut. Karena bisa berdampak buruk pada reputasi kampus. Oleh karena itu Queen meminta untuk di selesaikan secara intern saja.
''Akhirnya Queen, si Virgo kena hukuman juga,'' kata Mona.
''Dia memang pantas mendapatkan itu. Pak Nathan yang ganteng dan baik hati gitu, masak di tuduh macam-macam.'' Kata Nina.
''Semoga Virgo nggak bikin ulah lagi.''
''Selamat pagi semuanya,'' sapa Nathan saat masuk ke dalam kelas Queen.
''Selamat pagi, Pak!" jawab mereka semua dengan kompak.
''Pak Nathan, selamat datang kembali. Dari awal saya sudah yakin kalau Pak Nathan tidak bersalah,'' kata Mona dengan genitnya.
''Terima kasih ya untuk dukungan kalian semua yang masih percaya pada saya,'' kata Nathan dengan senyum lebarnya.
''Sama-sama, Pak!" sahut mereka semua. Queen pun tak kalah bahagia melihat Nathan bisa kembali mengajar.
''Baiklah kita mulai materi pagi ini. Sebelumnya saya minta maaf karena masalah ini, beberapa hari kelas saya kosong dan materi kita jadi tertunda. Kalau begitu saya akan mengulangi penjelasan saya beberapa hari lalu, supaya kalian ingat kembali. Jurusan manajemen bisnis adalah jurusan yang mempelajari bagaimana cara mengimplementasikan ilmu manajemen dalam sebuah bisnis. Sederhananya, jurusan ini mempersiapkan kamu untuk dapat mengelola sebuah bisnis, baik yang akan dibentuk maupun yang sudah berjalan. Baik dalam skala kecil dan menengah, maupun dalam skala besar seperti pada sebuah perusahaan. Sudah pasti kalian yang memilih jurusan ini, pasti memiliki keinginan untuk berwirausaha atau mengembangkan bisnis sendiri di kemudian hari. Karena berkaitan dengan bisnis dan pengelolaannya, hal-hal yang akan kita pelajari akan berfokus bisnis dan manajemen secara umum. Kita juga akan mempelajari hal-hal dalam bidang ilmu terkait seperti keuangan, ekonomi, akuntansi, statistika, komunikasi bisnis, hingga analisa pasar modal dan lain-lain. Semua hal yang dipelajari ini akan membantu kita untuk bisa menerapkan dan memanfaatkannya di bidang pengelolaan bisnis.'' Jelas Nathan sembari menuliskan poin penting pada papan tulis. Mereka semua pun tampak antusias dan semangat mendengar materi dari Nathan. Semua pun tampak terpesona dengan Nathan yang begitu tampan, bukan hanya tampan tapi juga pintar. Termasuk Queen, aura ketampanan Nathan semakin terpancar saat mengajar.
''Dan yang kalian harus ingat, jika kalian sudah bertekad untuk terjun dan berkecimpung dalam dunia bisnis, yang harus kalian siapkan pertama kali adalah mental. Poin pertama tekun dan teliti, kemudian rasional dan kritis, menyukai riset dan analisa, memiliki kemampuan interpersonal. Untuk itu saya ingin memberikan kalian tugas. Tugas untuk merancang sebuah bisnis masa depan. Saya ingin tahu bagaimana impian bisnis kalian. Kalian membuat makalah tentang bagaimana cara memulai sebuah bisnis sampai bagaimana bisnis itu terwujud. Kalian bebas memilih tema bisnis yang ingin kalian buat. Jangan lupa kenali juga resiko dalam usaha atau berbisnis karena pada dasarnya semua bisnis atau pekerjaan mempunyai resiko. Jadi kalian harus bijak dalam meminimalisir sebuah resiko. Saya memberi waktu kalian satu Minggu mulai dari sekarang. Setelah makalah selesai, minggu depan kita persentasi. Dan saya akan memberikan kalian hadiah untuk makalah terbaik dan persentasi terbaik. Supaya kalian semangat!" Jelas Nathan sembari memberikan semangat untuk anak didiknya.
''Baiklah sekarang saya akan membagi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Kelompok 1,....2,....3,...,'' Nathan pun mulai membacakan dan membagi kelompok sampai pada kelompok terakhir.
''Dan untuk kelompok terakhir, Queen, Mona, Nina dan Virgo.''
''Apa? Virgo? Gimana sih Kak Nathan ini, masak masukin Virgo ke kelompok aku. Apa dia nggak ingat, apa yang di lakuin Virgo sama aku,'' gumam Queen dalam hati.
''Baiklah, cukup untuk kelas saya hari ini. Sampai jumpa dan semangat!"
''Siap Pak!" jawab mereka semua dengan kompak. Nathan pun kemudian berlalu meninggalkan kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Akhmad Sodik
Queen kali bukan Dira,...he he he...😁😁😁
2023-02-03
0
KomaLia
ingetan nathan lama ya pulih nya
2021-12-03
0
Beci Luna
virgo satu kelompok sama Queen
2021-03-15
0