''Halo kak, kakak dimana?'' tanya Arsen diseberang sana.
''Aduh kakak telepon berkali-kali kemana aja sih? kalian baik-baik saja kan?''
''Mobilnya kehabisan bahan bakar. Kita terjebak nih.''
''Kok bisa sih? Memangnya Pak Imron nggak ngisi gitu.''
''Biasa, Kak. Tanda penurunan daya ingat mulai menyerang Pak Imron. Kakak bisa nggak beliin bahan bakarnya. Tuh di sebelah kampusnya kakak ada SPBU.''
''Iya tapi belinya gimana? aku naik apa, Arsen? memangnya disana nggak ada?''
''Nggak ada Kak. Ini aja rumah penduduknya masih sepi. Kakak bisa naik angkot, taksi atau apalah. Ini udah siang, Kak. Perutku lapar juga,'' rengek Arsen.
''Kamu pikir Kakak nggak kering disini. Ya udah kamu tunggu. Kamu share lokasinya ya.''
''Oke.'' Kata Arsen yang memutus sambungan teleponnya. Queen lalu berjalan menuju SPBU dan suara klakson motor seseorang mengagetkannya.
''Nathan!" gumam Queen.
''Kamu mau kemana?'' tanya Nathan.
''Kamu ingat aku?'' tanya Queen.
''Iya. Kan baru tadi bertemu kan?''
''Huh syukurlah ingat. Tolong bantuin aku ya. Aku mau ke SPBU, mobil yang di tumpangi adik aku mogok kehabisan bahan bakar. Tapi aku nggak punya botolnya atau jerigen.''
''Oh gitu, nanti aku bantuin. Aku ada kenalan disana.''
''Oh syukurlah.''
''Ya udah cepat naik.'' Kata Nathan. Queen pun lalu naik ke motor sport Nathan. Sesampainya di SPBU, Nathan segera membelikan bahan bakar untuk mobil Queen. Tak butuh waktu lama bagi Nathan untuk mendapatkannya. Mereka pun segera menuju lokasi mobil Queen berhenti.
''Makasih ya udah bantuin aku,'' kata Queen.
''Iya sama-sama, Mona. Kamu kan mahasiswa aku juga.''
''Mona? Saya bukan Mona, Pak? Gimana sih Pak katanya ingat?'' kata Queen dengan kesal.
''Lho bukanya kamu yang barusan merengek minta nomor hape saya ya?'' kata Nathan.
''Bukan! Saya Queen!" tegas Queen.
''Oh ya iya, saya minta maaf.'' Kata Nathan yang merasa tidak enak hati.
''Hmmm pasti yang di maksud Mona teman gue deh. Wah Mona emang genitnya nggaj ketulungan. Iya sih dosennya muda tapi emang si Mona kebangetan. Tapi gimana sih ni orang? Kita belum ada satu jam yang lalu ketemu tapi udah lupa dan nggak ingat lagi wajah gue. Dosen kan pintar tapi kenapa ni orang jadi pikun gini ya? Apa saking pinternya ya jadi eror kayak gini,'' gumam Queen dalam hati dengan rasa yang amat kesal. Jarak SPBU dan mobil Queen mogok pun hampir 7km. Mereka pun akhirnya sampai di tempat mobil Queen mogok.
''Nah itu mobilnya!" seru Queen. Nathan segera mengehentikan motornya. Queen melihat Pak Imron berjaga di depan.
''Pak, ini bensinnya.'' Kata Queen.
''Aduh, terima kasih ya, Non. Maafkan saya ya, saya lupa. Den Arsen marah-marah tadi sama saya.''
''Udah nggak apa-apa. Biasa kan itu Keenan junior,'' kata Queen terkekeh.
''Sini biar saya bantu, Pak,'' sahut Nathan. Nathan kemudian membantu Pak Imron untuk mengisikan bahan bakar ke dalam mobil.
''Terima kasih ya, Den.'' Kata Pak Imron pada Nathan.
''Sama-sama, Pak.''
''Ini siapa Non?''
''Dosen saya, Pak. Namanya Pak Nathan. Dosen termuda di kampus.''
''Oh Pak Nathan. Saya boleh ya panggil Mas, soalnya masih muda sekali.''
''Iya nggak apa-apa, Pak. Kalau di kampus saya dosen, kalau di luar saya menjadi diri saya sendiri.'' Kata Nathan.
''Kak buruan! Aku lapar," sahut Arsen dari dalam mobil.
''Iya, Arsen.''
''Itu adik kamu?'' kata Nathan yang melihat Arsen melongok dari kaca mobil.
''Iya, kenapa?''
''Ganteng ya adik kamu.''
''Hhhh cowok aja bilang Arsen ganteng, apalagi cewek. Memang adik gue kecil-kecil banyak idola,'' gumam Queen dalam hati.
''Oh ya ikut makan siang bareng yuk. Anggap aja ini sebagai balas budi. Please jangan nolak,'' ucap Queen memohon.
''Iya.'' Singkat Arsen.
''Pak, kita makan sekalian di restoran terdekat sini saja.''
''Iya, Non.''
''Nanti Arsen bisa meraung kelaparan,'' sambung Queen.
''Ya udah kamu naik, nanti aku ikutin kamu dari belakang.'' Kata Nathan.
''Iya, Pak.''
''Tidak usah panggil, Pak. Panggil nama saja kalau di luar kampus.''
''Baiklah, Nathan,'' ucap Queen ragu-ragu. Mereka kemudian segera pergi menuju restoran terdekat.
...****************...
''Sumpah deh aku penasaran sama Nathan. Gimana dia bisa lupa ya? bahkan sama wajah aku. Aku benar-benar bingung dengan semua ini,'' gumam Queen sembari berbaring di atas tempat tidur. Namun tiba-tiba Arsen mengagetkannya.
''Kakak! Ada panggilan vidio dari Papa sama Mama, nih," seru Arsen sambil membawa ponsel.
''Halo, Papa, Mama. Kalian sudah sampai disana?'' kata Queen dengan wajah sumringah.
''Iya, sayang. Kita sudah di apartemen,'' kata Dira.
''Syukurlah, Queen senang dan lega banget dengarnya.''
''Bagaimana hari kamu sayang? Are you happy?'' tanya Keenan.
''Yes of course. Kita happy kok yah. Dan hari ini semua berjalan lancar.'' Kata Queen.
''Arsen, gimana kamu sayang?'' tanya Keenan.
''Yes, Iam happy. Ya cuma biasalah, Pa. Penggemar ku semakin banyak,'' kata Arsen penuh percaya diri.
''Dasar, kecil-kecil narsis,'' kata Queen sambil mencubit pipi Arsen dengan gemas.
''Aw sakit,'' rintih Arsen.
''Ya udah Papa sama Mama istirahat ya. Jangan lupa makan, istirahat dan jaga diri ya,'' pesan Queen.
''Iya sayang, kalian juga ya. Kalian berdua harus saling menjaga pokoknya,'' kata Dira.
''Oke, Ma, Pa,'' jawab Queen dan Arsen dengan kompak dan panggilan pun berakhir.
''Kak, aku suka deh sama teman kakak tadi. Ketampanan kita selevel lah daripada sama Kak Virgo.''
''Ihh apaan sih kamu pakai menilai fisik seseorang. Kak Virgo juga ganteng kali. Ingat ya nggak boleh body shaming. Gunakan ketampanan kamu untuk kebaikan jangan untuk menghina orang lain. Kita itu di luar sana sedikit banyak pasti ada yang nggak suka sama kita. Belum tentu semua orang itu suka sama kita, Arsen. Hidup saling menghargai itu lebih menyenangkan. Apalagi kalau kita saling tolong menolong. Kita boleh bangga dengan apa yang kita miliki tapi ingat, kita nggak boleh sombong. Kamu paham?"
''Iya, aku paham Kak. Tadi aku juga nggak bilang kalau Kak Virgo itu jelek. Ya aku kadang suka kesal sama sikapnya. Habisnya dia itu slengekan dan suka seenaknya aja.''
''Tapi dia juga baik kan sama kamu. Dia juga sering kasih kamu hadiah.''
''Hmmm iya juga sih tapi tetap aja ngeselin. Pedenta minta ampun.''
''Terus, bedanya sama kamu apa?'' kata Queen.
''Aku kan cool, Kak.''
''Hah? cool? kulkas kali,'' ledek Queen.
''Ihh Kakak ini, pinter banget mojokin aku,'' ucap Arsen dengan bibirnya yang mengerucut.
''Hehehe, ya udah kamu tidur sana,'' kata Queen sambil mengusap kepala Arsen.
''Ya deh. Kakak juga cepetan tidur, awas aja besok telat. Aku bakal tinggalin kakak,'' kata Arsen sembari berlalu. Queen hanya tersenyum melihat sikap Arsen yang menggemaskan.
Bersambung... Jangan lupa ya buat like, komen dan vote yang banyak... Jangan lupa kepoin ig author ya @dydyailee536 disana kalian bisa kepoin para visual semua karya author, terima kasih 🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Dewii
Nathan emng pikun apa dia drama si?🙂
2021-11-23
1
Selsia Amilia
ade,arsen yg 2 kmn thor ko,da,timbul
2021-04-20
0
Sofiatul Azkiyah El-nifa
anak yang ke tiga empat kok gak muncul yak hehhe
2021-04-01
0