Setelah menetralisir amarahnya, Gabby segera meraih ponselnya untuk menelfon papanya. Ia ingin memberitahukan informasi tentang Diora yang ia dengar tadi.
Gabby merasa papanya perlu tahu tentang informasi itu karena tak bisa dipungkiri jika Diora adalah anak Lord hasil buah kesalahan.
Setelah Lord mengetahui hal itu, membuat dirinya selalu menyuruh Gabby untuk melindungi Diora dan menginformasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Diora kepadanya.
“Papa,” sapanya ketika panggilan sudah diangkat oleh Lordeus.
Lordeus sedikit terkejut ketika mendapatkan telefon dari nomor negara lain. Namun setelah mendengar suara putrinya, ia menjadi heran.
“Kau, kenapa menggunakan nomor asing?” tanya Lord.
“Aku diculik,” Gabby berkata dengan nada kesalnya.
“Siapa yang berani menculikmu?” Lord sedikit tak percaya ada orang yang berani menculik anaknya yang ia didik menjadi wanita kuat. Bahkan nada suara anaknya pun tak terdengar seperti orang yang diculik.
Gabby menceritakan semua yang dilakukan George kepadanya. Ia fikir papanya akan marah, ternyata ia salah. Papanya justru saat ini sedang menertawakannya.
Gabby hanya bisa tersenyum getir mendengarnya. Entah mengapa hatinya sedikit nyeri seolah papanya kurang perduli lagi dengannya.
“Ternyata ada juga pria yang berani dan mengalahkan kearogananmu.” Lord terkekeh membayangkan putrinya ketika dipaksa oleh George.
“Papa ...,” gerutu Gabby menyimpan nada penuh kesedihan. Ternyata apa yang ia bayangkan jika papanya akan menghawatirkannya hanyalah sebuah hayalannya belaka.
“Kau, kenapa menelfon?” Pria paruh baya itu kembali ke topik, meskipun ia sangat ingin menggoda anaknya.
Gabby pun menceritakan semuanya kepada Lord. (Baca di novel aku yang judulnya My Rich Husband, disini cuma sekilas aja)
“Kau jaga saja Diora!” titah Lord dengan nada penuh kekhawatiran terdengar jelas di telinga Gabby setelah wanita itu menyelesaikan ceritanya.
Pa, apa kau tak menanyakan bagaimana perasaanku tiap kali papa lebih khawatir dengan Diora dan seolah menilaiku sangat kuat? Fisikku mungkin kuat, tapi hatiku bisa saja rapuh. Kau seperti membedakan aku yang terlahir dari wanita yang tak kau cintai dengan Diora anak dari wanita yang sangat kau cintai, meskipun hanya buah dari kesalahan tapi kau terlihat sangat menyayangi Diora. Aku juga memiliki hati yang bisa sakit, meskipun kau selalu mendidikku untuk tak melakukan sesuatu menggunakan hati agar tak lemah, tapi bagaimana bisa aku tak menggunakan hati ketika itu menyangkut keluargaku? Aku bisa menerima permintaan papa yang selalu menyuruhku untuk menjaga Diora, sebab saudara memang harus saling menjaga. Tapi, entah mengapa aku juga sakit, pa. Papa begitu menghawatirkan Diora, tapi tidak dengan aku. Kau selalu mendidikku dengan keras sedari kecil, aku bisa menahannya hingga kini. Tapi kini aku seolah merasa tersisihkan di hati papa.
Gabby hanya bisa mengatakannya dalam hati dengan air mata yang sedikit lolos keluar menghianati dirinya yang ingin mencoba kuat.
“Baik, pa.” Hanya itu yang bisa Gabby ucapkan.
Perbincangan mereka pun berakhir setelah Gabby memutuskan panggilan itu sebelum suaranya tercekat dan ketahuan papanya jika ia tengah menangis.
Gabby ingat betul konsekuensi jika sampai dirinya menangis. Papanya akan menghukum dirinya untuk lari mengelilingi kota Helsinki selama satu hari penuh. Begitulah kerasnya didikan papanya yang ingin membentuk Gabby menjadi wanita kuat.
Wanita itu memilih untuk mencuci mukanya. Membasahi wajahnya di washtafel tanpa menggunakan sabun.
Kedua tangannya bertumpu pada washtafel. Menarik nafasnya dalam-dalam dan menutup matanya sejenak. Lalu mengeluarkan nafasnya perlahan.
“Apa aku tak pantas untuk dicintai, dikasihi, dan disayangi?” Gabby berbicara dengan pantulan dirinya dicermin.
Di kaca itu kini terlihat jelas wajah aslinya yang menunjukkan kesedihan amat sangat dalam yang selalu ditutup dengan wajah galak dan arogannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Lenina
aku menangis karena itu bisa meredakan emosi..menangislah mumpung punya air mata..karena airmata menunjukkan kelemahan maka orang dilarang menangis.. padahal menangis seperti mengeluarkan air seni ketika kebelet pipis bikin lega dan sehat..kalau enggak pipis bisa jadi penyakit...hehehe
2023-02-27
0
Dahlia Anwar
kasihan gaby
2022-10-05
0
sakura🇵🇸
sini peyuk gaby😘😘
2022-09-27
0