PINTU kamar segera terbuka ketika Lafira masih memikirkan masalah ini. Dia melihat sosok Shena yang segera datang ketika mendengar suara kaca pecah. Tapi pelayan di rumah Morachel berpikir jika tuan mereka sedang marah dan menghancurkan kaca.
Namun siapa yang tahu kebenaran, mungkin hanya Shena, Sion, Domian dan Tuan Lexan yang mengetahui semuanya.
Lafira menatap Shena yang berjalan menghampirinya dengan ekspresi khawatir. Tapi gadis itu tidak berani menatapnya. Shena mungkin berpikir jika dia aneh bukan? Haruskah dia membiarkannya mengundurkan diri dari pekerjaan.
Shena datang sambil mendorong kursi roda Lafira. Dia selalu tersenyum formal ketika menghadapi nona mudanya. Apa yang terjadi kemarin, ia sama sekali tidak memikirkannya lagi semenjak Sion menceritakan seperti apa itu kemampuan supernatural.
"Nona, ini kursi rodamu. Ada tamu di luar yang ingin menemui. Sion berkata jika itu adalah guru tuan Domian," kata Shena seraya mengambil jubah mandi untuk gadis itu. "Dia meminta Nona bersiap," imbuhnya lagi tidak berdaya.
Gadis itu masih sedikit linglung dan mengambil jubah mandi. "Aku akan melakukannya sendiri. Kamu menunggu di sini."
Ia memperhatikan kedua kakinya yang sedikit sakit. Terutama lututnya. Sejak dia jatuh koma akibat kehabisan energi, kakinya juga sedikit lebih sakit. Sekarang dia ingin pergi mandi sendiri tanpa bantuan Shena. Ia tahu ini sulit. Tapi jika dia terus mengandalkan orang lain, mungkin akan lebih sulit di masa depan.
Siapa tahu saja, Shena akan meninggalkan pekerjaannya sebagai asisten yang ditunjuk mendiang ibunya. Jika wanita beranak satu itu benar-benar pergi dan mengkhianatinya ... ia mungkin harus mengambil jalan terakhir.
Menatap wanita bersetelan rapi, ia memiliki sedikit pemikiran kejam. Adapun Shena yang dipandang seperti itu olehnya, hanya merasa kebingungan.
"Nona? Apakah ada hal lain?" tanyanya.
Lafira menarik kembali pikirannya dan menurunkan kelopak mata. "Tidak ada. Aku hanya berpikir bahwa kamu hanya memiliki dua pilihan. Setia padaku atau ... mati."
"..." Shena berpikir jika Lafira mungkin khawatir dia akan menjadi tidak setia. Ia hanya bisa tersenyum datar.
Wanita itu membantunya duduk di kursi roda dan mendorongnya hingga ke depan pintu kamar mandi. "Nona tidak perlu khawatir. Mendiang nyonya telah menunjukku untuk merawatmu," katanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di ruang tamu, Domian sudah duduk dengan posisi yang mendominasi. Dia menatap seorang pria paruh baya yang ada di seberangnya. Dengan menyesap rokok, ia memikirkan hal lain. Adapun pria yang duduk di seberang itu, memakai jubah abu-abu gelap. Ia memandang Domian dengan sedikit aneh.
Sudah cukup lama bagi pria paruh baya itu tidak melihat Domian. Auranya tidak berubah sedikitpun namun suasana hatinya cukup buruk. Sebagai seorang guru aura, dia cukup memahami murid satu-satunya ini.
"Guru Stempson, apakah yakin untuk melihat nyonya rumah?" tanya Sion yang baru saja datang sambil membawa beberapa file untuk diperiksa Domian.
Dia memperhatikan pria yang sedikit sombong itu dengan tatapan berbeda. Kesombongan Guru Stempson tidak berbeda jauh dari Domian, bahkan sama-sama keras kepala. Sayangnya Guru Stempson lebih sering mengalah karena yakin tidak bisa memenangkan sifat haus darah pria itu.
Menyesap teh yang disajikan, Guru Stempson tidak menjawab untuk sementara waktu. Tapi dia ingin mengecewakan wanita berpakaian seksi itu.
"Aku hanya ingin seperti apa dia. Kamu bilang dia sudah siuman?" Setelah menjawab pertanyaan Shena, dia menatap Domian.
"Ya."
Tak berapa lama setelah mereka mengobrol, Kepala Pelayan Qi datang dan memberi tahu mereka jika Lafira sudah turun. Domian memintanya untuk membawa Lafira ke sini. Dia tidak khawatir jika gadis itu akan marah atau membuat kaca rumahnya hancur.
Apa yang dia katakan sebelum keluar kamar tadi pasti dipikirkan dengan baik. Domain tahu jika Lafira pasti bukan orang bodoh.
Kepala Pelayan Qi pergi untuk membawa Lafira dan Shena. Ketika dua orang masuk, Guru Stempson telah merasakan aura besar menembaknya secara diam-diam. Dia terkejut dan segera menatap sosok di kursi roda.
Seorang gadis berambut sepunggung yang tergerai rapi. Dengan gaun putih selututnya yang lembut, terlihat nyaman dipandang. Sayangnya, sorot mata gadis itu sedikit mengganggunya. Terlebih lagi aura ganda yang ada pada tubuhnya juga membuat ia agak sesak.
"Apakah dia yang ingin kamu membiarkanku melihat?" tanya Guru Stempson agak ragu.
"Ya." Domian menjawab dengan nada pendek.
Guru Stempson dan Lafira saling menatap. Di mata gadis itu, pria berjubah abu-abu gelap tersebut tidak enak di pandang. Aura Guru Stempson mengganggu dirinya. Tapi meski begitu, dia masih memiliki tekanan aura yang lebih besar.
Sayangnya, Guru Stempson tidak memedulikan hal itu dan tersenyum ramah pada Lafira. "Ternyata seorang gadis supernatural dengan kemampuan mengendalikan jiwa dan benda mati. Kemampuan langka yang aku khawatirkan hanya ada satu dari satu juta orang di dunia."
"Siapa kamu?" tanya Lafira dengan sedikit tatapan menyelidik.
Guru Stempson tertawa ringan dan memegang cangkir tehnya. "Namaku Stempson. Kamu bisa memanggilku seperti itu. Sungguh kehormatan besar bagiku bisa bertemu seorang pengendali roh. Aku sedikit lebih rendah darimu," katanya.
Lafira tidak mengatakan apapun lagi. Ia berada di dekat Sion. Shena berjaga di belakangnya. Kemampuan supernaturalnya ini jarang diketahui orang-orang awam. Tapi tanpa diduga, Guru Stempson mengetahui ini.
Sion yang merasa jika suasananya agak canggung, segera mencari topik untuk mengubah situasi. "Nona Lafira, ini adalah guru dari Tuanku. Dia datang untuk memeriksa kondisi tubuhmu."
"Tidak perlu. Aku tahu tentang tubuhku sendiri," kata Lafira segera menolak.
Guru Stempson menyipitkan matanya. "Bahkan kamu tahu ada dua sisi dalam dirimu? Apakah kamu tahu bahwa iblis dan malaikat hanya bisa berdampingan?" tanyanya lagi segera membongkar hal lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Gagak Hitam
ajarin dong puh sepuh🙇
2024-03-16
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
Guru sombong ketemu lawan yg lebih unggul🙃
2023-08-22
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
guru murid sama aja😭😭, sama2 sombong🙃
2023-08-22
0