MENGHADAP pria keras kepala seperti Avey, bahkan Sion sendiri tidak berdaya. Shena terdiam untuk sementara waktu sebelum mengatakan sesuatu secara acak.
"Maka kamu harus menerima putriku." Setelah berkata demikian, wanita berpakaian kantoran itu memasuki kamar Domian.
"...." Avey menunduk. Menerima putrinya?
Mungkinkah Shena khawatir jika dia tidak akan menerima anak orang lain? Lalu apa gunanya jika dia menikah tapi tidak mencintai orang-orang yang disayangi istrinya, bukan? Apalagi putrinya.
Bahkan jika itu bukan anak kandung, status ayah tiri masih baik. Jadilah ayah tiri yang baik dan perhatian. Hanya saja Avey lupa bertanya, kira-kira berapa usia putrinya?
Dia ingin masuk ke kamar Domian. Tapi khawatir jika pria itu akan memberinya tugas. Lagi pula, dia sudah berkata akan sibuk. Masalah wanita cantik yang terlihat begitu cuek itu, Avey akan mengurusnya nanti. Sekarang ia harus pergi.
Di kamar Domian ....
Shena sangat khawatir dengan keadaan Lafira saat ini. Gadis itu masih terlihat pucat. Ia duduk di tepian tempat tidur dan meraih tangannya. Sangat dingin. Ini kali pertama bagi Shena melihat kondisi Lafira yang begitu lemah.
Ia bercerita pada keduanya jika selama beberapa tahun terakhir, Lafira hidup sendiri. Kadang dia menemaninya agar tidak kesepian. Tapi Lafira tidak suka anak-anak, sehingga Shena tak pernah mengajak putrinya untuk bertemu dengan gadis itu.
"Tuan Morachel ... Apakah Anda yakin ingin menikahi nona mudaku?" tanya Shena pada Domian yang kini berdiri sambil memikirkan sesuatu.
"Ya. Apakah ada masalah lain?"
"Mungkin gadis ini tidak menginginkannya," jawab Shena seraya menggelengkan kepala. "Hal terbesar yang membuat Nona begitu khawatir adalah pengkhianatan," katanya.
Lafira, pada kenyataannya bukanlah anak haram. Tapi keluarga Dares telah menekannya selama ini hingga membuat Lafira tidak berdaya. Kecacatannya membuat gadis itu tidak menginginkan apapun selain ketenangan.
Ia bahkan terkejut ketika mengetahui jika gadis itu memiliki kemampuan aneh yang bisa membunuh orang. Mungkinkah orang-orang yang meninggal di rumah sewaan sebelumnya, karena Lafira juga?
"Sejak para pembunuh itu berdatangan, Nona sudah menduga jika keluarga Dares ingin menyingkirkannya," kata Shena sedikit bernostalgia. Dia menundukkan kepala dan melanjutkan kata-katanya. "Hal yang membuat gadis itu sedih bukanlah seberapa banyak pembunuh bayaran yang dikirim, tapi kenapa tuan Lexan melakukannya. Lagi pula, Nona Lafira adalah anak sah keluarga Dares. Tuan Lexan memanjakannya sejak kecil."
Shena memegang tangan Lafira yang. begitu dingin.
Matanya memerah. Ia merasa tidak berdayanya untuk gadis itu. Dibenci oleh keluarga dan mendapatkan tuduhan masyarakat sebagai anak haram. Tidak ada anak bangsawan yang mau berteman dengannya.
Karena itulah sejak awal, Lafira selalu sendiri. Ia tidak pernah bermain dengan anak-anak sebayanya. Sejak kecil, Lafira mendapatkan pendidikan di rumah. Bahkan menghadirkan beberapa guru les privat.
Hal-hal yang dulu disukai Lafira kini menjadi sesuatu yang begitu dibencinya.
"Nona suka bermain biola, bermain piano, melukis bahkan berkuda. Dia selalu ceria sejak kecil. Nyonya sering melatihnya secara pribadi. Hingga mimpi buruk itu datang, Nona Lafira memiliki pengaruh perasaan. Sejak tinggal di rumah keluarga Dares dan menjadi adik perempuan, semua hal yang disukainya telah dirusak oleh nona Elaine."
Shena sedikit marah ketika memikirkan ini. Elaine menghancurkan segalanya yang menjadi kesukaan Lafira. Hingga gadis itu tidak pernah mau memainkannya lagi. Termasuk mengubur bakatnya dalam bidang seni. Ia tahu jika Lafira pandai melukis.
Sion dan Domian tidak mengganggu Shena yang terus berbicara. Mungkin karena selama ini dipendam seorang diri sehingga semuanya tumpah begitu saja. Akhirnya, Sion menenangkan Shena dan berkata jika semuanya akan baik-baik saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya ...
Lafira masih belum sadarkan diri. Kondisinya masih sama seperti hari sebelumnya. Hanya saja saat ini, Domian yang terjaga sepanjang malam hanya bisa mengerutkan kening. Kulitnya sedikit kurang baik karena kekurangan waktu istirahat.
Sion sudah meminta bosnya untuk tidur sebentar, tapi hanya ditolak begitu saja. Pria itu sedang menunggu seseorang.
"Kapan tuanku datang?" tanya Domian seraya melirik Sion sejenak.
"Mm ... Guru Stempson akan datang siang nanti bersama Rick. Bos, mungkin kamu harus tidur lebih dulu. Aku akan berjaga di luar ...," kata Sion sedikit khawatir meliaht kondisi Domian yang sedikit lemah.
Pria itu akhirnya mengangguk setelah melihat Lafira yang masih tak sadarkan diri. Bahkan posisinya tidak berubah sedikitpun.
Setelah melihat jika Domian benar-benar berbaring di samping Lafira, akhirnya wanita berpakaian seksi itu menghela napas. Ia keluar dan menutup pintu kamar dengan pelan. Lagi pula, hari masih pagi. Domian sendiri hanya sarapan sedikit tadi sebelum akhirnya kembali ke kamar.
Kepala Pelayan Qi ada di luar pintu kamar sambil membawa nampan berisi segelas susu hangat. "Asisten Sion, segelas susu hangat akan membuat rileks. Cobalah."
Sion yang menghela napas akhirnya tersenyum ramah pada Kepala Pelayan Qi. "Terima kasih Butler Qi." Ia mengambil segelas susu itu dan meminumnya sedikit.
"Bagaimana dengan tuan?" tanya pria paruh baya itu.
"Dia sudah istirahat. Beri tahu aku jika guru Stempson sudah datang," jawabnya. Sion segera berjalan menuju balkon dan duduk dengan anggun. Segelas susu hangat diletakkan di atas meja mahal.
Melihat pemandangan halaman yang begitu indah, Sion berpikir jika hari ini urusan tuannya akan lebih longgar. Seandainya di masa depan, Lafira tahu jika para pembunuh bayaran itu adalah milik tuannya, akankah semuanya baik-baik saja?
"Guru Stempson sangat jarang untuk datang mengunjungi rumah ini. Apakah ini ada kaitannya dengan nyonya rumah?" tanya Kepala Pelayan Qi masih penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
mungkin hanya sedikit kemiripan saja sodara takutnya othornya gk mau nulis lagi kalo di sama2in
2023-11-05
1
Aqiyu
ceritanya bagus .... tapi kaya translet dari novel luar
dari bahasa dan kata-kata nya banyak yang BAKU dan AMBIGU
harusnya dibuat lebih mudah
2022-09-09
0
Abigail Chavali
cerita nya bagus tertata rapi, bahasa nya jg sopan bagus,meski ad kekocakan tp keren dah sedap renyah di cerna....bnr" novel nama orang lingkungan luar negeri gk campur aduk,..good Thor ...👏👏👏👏
2022-08-08
0