Merindukan Sang Buah Hati

Beberapa hari kemudian.

Asyila duduk melamun seorang diri di ruang keluarga dengan televisi yang masih menyala. Ia bahkan lupa menyiapkan makanan untuk sang suami yang beberapa menit lagi akan kembali dari kantor.

“Bunda!” panggil Ashraf yang saat itu berada di depan rumah.

“Bunda!” panggil Ashraf lagi.

Asyila terkesiap dan segera menghampiri buah hatinya dengan langkah lebar.

“Maaf ya sayang, Ashraf kenapa panggil Bunda?” tanya Asyila dengan posisi duduk berjongkok dan tak lupa Asyila membelai lembut rambut Ashraf.

“Es krim!” pinta Ashraf dengan mata berkaca-kaca agar sang bunda dapat mengabulkan keinginannya menikmati es krim.

“Ashraf mau es krim rasa apa?” tanya yang sudah berdiri sembari menggandeng tangan kiri Ashraf.

“Cokelat,” jawab Ashraf dengan begitu bahagia.

Asyila mengiyakan dan dengan penuh kasih sayang, dirinya menuntun Ashraf masuk menuju ruang makan.

“Untungnya Ayah dan Bunda menyiapkan beberapa es krim untuk Ashraf dan Kak Arsyad...”

Asyila menghela napasnya sejenak ketika mengingat bahwa putra pertamanya tidak berada diantara mereka.

“Bunda...” Melihat wajah sang bunda, membuat Ashraf nampak sedih. Dipeluknya sang bunda sembari mendongakkan kepalanya berharap wanita yang telah berjasa melahirkan dirinya kembali tersenyum.

Meskipun umur Ashraf baru 3 tahun lebih 4 bulan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa Ashraf sedikit mengerti tentang yang namanya emosi diri.

Hal itu dikarenakan, ia sering melihat sang kakak memeluk bundanya jika merasa sedih.

Asyila tersentuh dengan apa yang dilakukan oleh Ashraf. Ia pun langsung tersenyum dan mencium pipi kiri serta pipi kanan Ashraf yang menggemaskan.

“Terima kasih sayang!”

“Bunda, mau es krim!” pinta Ashraf dengan menampilkan wajah seimut mungkin.

Asyila mencubit pelan hidung kecil nan mancung Ashraf. Kemudian, ia membuka pintu kulkas dan memberikan es krim dengan rasa yang ingin dinikmati oleh Ashraf.

“Terima kasih, Bunda!”

“Sama-sama kesayangannya Bunda dan Ayah!” seru Asyila.

“Bunda! Minta satu lagi!”

“Loh, yang ini masih utuh, kenapa minta lagi?” tanya Asyila terheran-heran.

“Buat Kahfi, bunda.”

Asyila tertawa kecil dan segera mengambil es krim dengan rasa yang sama. Kemudian, memberikannya pada Ashraf yang terlihat antusias untuk memberikan es krim tersebut kepada Kahfi, anak dari sahabatnya yaitu Ema.

“Bunda, Ashraf main dulu ya!”

“Iya sayang, pulang jangan sore-sore!”

“Baik, Bunda!”

Setelah kepergian Ashraf ke rumah Kahfi, Asyila kini seorang diri. Ia kembali bersedih dan tak bersemangat karena hari-harinya sedikit berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Ya Allah, jadi begini ya rasanya jika orang tua jauh dari anaknya.

Asyila terus saja melamun dan sama sekali tak mendengar bahwa mobil sang suami telah tiba. Bahkan, ucapan salam dari sang suami sama sekali tidak di jawab oleh Asyila.

“Assalamu’alaikum, istriku!”

Asyila terkesiap sekaligus terkejut karena sang suami telah tiba dan sudah berada di sampingnya.

“Wa-waalaikumsalam, Mas mengangetkan Asyila,” ucap Asyila sembari mencium punggung tangan sang suami dan tak lupa memberikan pelukan cinta.

“Yang mengagetkan Syila siapa? Mas bahkan dari tadi mengucapkan salam. Tapi sayang, Syila tidak menjawab salam dari Mas,” terang Abraham dan mencubit pelan hidung mancung Asyila.

“Benarkah?” tanya Asyila memastikan dengan tatapan kebingungan.

Abraham menggigit bibir bawahnya dan mengangguk kecil melihat ekspresi wajah sang istri.

“Syila sedang memikirkan apa?” tanya Abraham penasaran.

Mendapat pertanyaan dari sang suami, membuat Asyila bingung harus menjawab apa. Ia pun memilih kembali memeluk sang suami dan tak berniat menatap mata suaminya itu.

“Huh...” Abraham menghela napasnya karena Asyila tak kunjung menjawab pertanyaan dari dirinya.

“Ashraf kemana?” Abraham bertanya sambil mengedarkan pandangannya karena tak melihat batang hidung buah hati kedua mereka.

“Ashraf kebetulan lagi di rumah sebelah, Mas. Tadi sebelum kesana, Ashraf minta es krim,” jawab Asyila.

Abraham melebarkan senyumnya dan menggendong tubuh sang istri dengan tatapan penuh semangat.

“Mas mau apa?” tanya Asyila dengan begitu malu-malu.

“Jangan pura-pura tidak tahu,” balas Abraham menggoda sang istri sambil mengedipkan sebelah matanya.

Saat Abraham ingin melangkah menuju anak tangga, tiba-tiba saja putra kedua mereka datang dengan baju yang sudah dipenuhi es.

“Ayah!” panggil Ashraf yang begitu menggemaskan.

Mau tak mau Abraham menurunkan kembali tubuh sang istri dan berbalik menghampiri Ashraf.

“Ayah!” Ashraf mengulurkan tangannya dan mencium punggung tangan Abraham.

“Kenapa baju Ashraf kotor begini?” tanya Asyila sambil melepaskan pakaian Ashraf yang sudah dipenuhi es krim cokelat.

“Maaf Bunda,” ucap Ashraf dengan sangat polos ditambah dengan mata berkaca-kaca.

Melihat ekspresi wajah Ashraf yang seperti itu, membuat Asyila luluh dan dengan cepat membelai serta menciumi seluruh wajah Ashraf.

“Hehe.. Geli Bunda,” ucap Ashraf yang merasakan geli di seluruh wajahnya.

Abraham merasa sedikit cemburu dengan kedekatan Asyila dan Ashraf. Jika dipikir-pikir lagi, sang istri sangat jarang mencium seluruh wajahnya seperti yang dilakukan Asyila kepada putra kecil mereka.

“Ehem!” Abraham berdehem agar Asyila bisa peka terhadap seorang Abraham Mahesa.

Asyila terkesiap dan segera mencubit kedua pipi suaminya itu.

“Iya Asyila tahu apa yang Mas inginkan. Nanti ya Mas!” pinta Asyila setengah berbisik.

“Oke siap!” seru Abraham sambil mengacungkan kedua jempol tangannya dan dengan tatapan penuh semangat.

“Mas, Asyila ke kamar dulu ya! Ashraf harus segera ganti baju.”

“Mas ikut!” seru Abraham dan mereka pun bersama-sama menuju kamar.

Beberapa saat kemudian.

Ashraf kembali pamit untuk bermain dengan Kahfi. Sementara Abraham dan Asyila sedang menikmati kebersamaan mereka di ruang makan.

Asyila makan dengan begitu lahap karena suapan demi suapan yang masuk ke dalam mulutnya dan tentunya suapan tersebut berasal dari tangan sang suami tercinta.

“Alhamdulillahil ladzi ath'amanaa wa saqoona wa ja'alanaa minal muslimiin.” Abraham dan Asyila telah selesai menikmati makanan siang bersama.

Merekapun berbagi tugas mencuci piring dan meletakkannya di rak piring.

Usai berbagi tugas, keduanya memilih bersantai-santai di ruang keluarga dan berbincang-bincang tentang rencana mereka kedepannya.

Asyila sebagai istri terlihat begitu serius mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh sang suami.

“Bagaimana? Apakah Asyila setuju dengan rencana Mas kedepannya?” tanya Abraham setelah selesai mengeluarkan isi pikirannya lewat kata-kata.

Asyila tersenyum dan mengangguk setuju, “Insya Allah rencana-rencana yang akan kita bangun, Allah meridhoi nya,” jawab Asyila dan memeluk tubuh Abraham.

“Aamiin Ya Robbalalamin!”

Saat mereka sedang asik berpelukan, ponsel milik Asyila berbunyi dan dengan cepat Asyila mengambil ponsel miliknya yang ia letakkan di atas meja ruang tamu.

“Siapa, Syila?” tanya Abraham penasaran.

Asyila mengangkat kedua bahunya dan mulai membuka isi pesan tersebut. Rupanya pesan tersebut berasal dari sahabatnya, yaitu Ema.

“Ternyata dari Ema,” tutur Asyila dan mulai membacanya.

Setelah selesai membaca pesan singkat tersebut, Asyila kembali meletakkan ponselnya dan bergabung bersama sang suami di sofa.

“Ema bilang kalau Ashraf ingin tidur siang bersama Kahfi,” terang Asyila.

“Alhamdulillah,” ucap Abraham dan langsung bersemangat.

Asyila melongo mendengar dan melihat ekspresi wajah suaminya yang begitu bersemangat.

“Dapat uang sekarung ya Mas?” tanya Asyila asal tebak.

“Ini lebih dari uang sekarung, istriku. Ayo kita ke kamar!” ajak Abraham dan langsung menggendong tubuh sang istri.

Sesampainya di dalam kamar, Abraham merebahkan tubuh sang istri.

Asyila mengernyitkan keningnya setelah tahu apa yang dimaksud oleh sang suami.

“Kita telepon Arsyad dulu ya Mas!” pinta Asyila yang sangat ingin mendengar suara putra pertama mereka.

Abraham menggelengkan kepalanya dan menolak keinginan sang istri.

“Baiklah...” jawab Asyila lirih dan terlihat begitu kecewa dengan penolakan sang suami yang tak memperbolehkannya menghubungi Arsyad.

Abraham mengangkat kedua alisnya dan menjatuhkan tubuhnya tepat disebelah sang istri.

“Kok jadi sedih?” tanya Abraham terheran-heran, “Maksud Mas itu tidak boleh hanya telepon saja, kita juga harus melihat wajah Arsyad,” imbuh Abraham menjelaskan maksudnya.

Asyila yang awalnya membelakangi sang suami bergegas menghadap ke arah Abraham. Dengan geram, Asyila memukul-mukul lengan suaminya itu.

“Jahat,” ledek Asyila dan refleks menggigit hidung Abraham.

“Awwww!” Abraham berteriak karena terkejut melihat bagaimana sang istri menggigit hidungnya itu.

“Sejak kapan istriku yang polos dan lembut ini berubah macam singa?” tanya Abraham dan lebih menjurus pada ledekan.

“Maaf...” ucap Asyila lirih.

Dengan lembut, Asyila mencium hidung suaminya dan kemudian mengambil ponsel di saku celana sang suami.

“Bismillahirrahmanirrahim,” ucap Asyila ketika menunggu sambungan panggilan video pada putra pertama mereka.

Asyila terlihat sangat tidak sabaran karena Arsyad belum juga menerima sambungan panggilan video dari dirinya.

“Kenapa belum diangkat ya Mas? Apa mungkin Arsyad sedang tidur?” tanya Asyila pada suaminya karena jam-jam seperti itu sangat nikmat untuk tidur siang.

“Kita tunggu dulu ya istriku! Mungkin Arsyad atau Nenek sedang tidak di dekat ponsel,” balas Abraham berusaha menenangkan sang istri yang nampak gusar.

Beberapa menit kemudian.

“Assalamu’alaikum, Ayah dan Bunda!” sapa Arsyad yang baru saja menerima sambungan panggilan video dari kedua orangtuanya.

Asyila langsung menitikkan air matanya ketika melihat putra pertama mereka.

“Wa-Wa'alaikumsalam kesayangan Bunda,” jawab Asyila dengan suara khas orang menangis.

“Wa’alaikumsalam sayang,” jawab Abraham.

“Bunda cengeng,” ledek Arsyad mendapati sang bunda yang terus saja menangis.

“Siapa yang cengeng? Mata bunda hanya kemasukkan debu,” balas Asyila dengan senyum lebarnya.

“Bunda kangen ya sama Arsyad?” tanya Arsyad dengan penuh percaya diri, “Adik Ashraf kemana bunda?” tanya Arsyad yang tak melihat adiknya itu.

“Ashraf kebetulan lagi tidur siang di rumah Kahfi,” jawab Asyila.

Perbincangan itu terus saja berlanjut dan perlahan membuat rindu Asyila terbayar meskipun hanya melihat wajah putra pertamanya lewat panggilan video.

Abraham 💖 Asyila

Like 💖 perasaan makin sedikit 🤔

Yang mau lanjut kasih like nya 😘 komen juga 👇

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

😍😍😍

2023-12-07

0

Yeni Mistuti

Yeni Mistuti

lnjut thor

2021-04-08

1

Happyy

Happyy

😘😘😘

2021-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Merepotkan
2 Kedatangan Dayat
3 Makan Siang Bersama
4 Menyelamatkan Aksi Bunuh Diri
5 Sungguh Kasihan
6 Nenek Sakit
7 Kembali Bergabung
8 Menyusul Sang Suami
9 Diam-diam Membantu Sang Suami
10 Hampir Saja
11 Merindukan Sang Buah Hati
12 Wanita Misterius
13 Senang Menggoda
14 Kedatangan Wanita Hamil
15 Ingin Membunuh Asyila
16 Tercengang
17 Kedatangan Sepupu Jauh
18 Ke Rumah Sakit
19 Penasaran Dengan Calon Suami Dyah
20 Kelakuan Abraham Dan Asyila
21 Datang Berkunjung Ke Rumah Iis
22 Menahan Diri Karena Istri Sakit
23 Nenek Jatuh Sakit
24 Kembali Kepada Allah SWT
25 Bibit-bibit Unggul
26 Mengorbankan Diri Agar Bisa Diculik
27 Menyusun Strategi
28 Kekuatan Para Wanita
29 Kembali Ke pelukan Sang Suami
30 Kegiatan Di Pagi Hari
31 Rindu
32 Kembali Mendapatkan Teror
33 Kembali Mendapatkan Teror 2
34 Ular
35 Tidur Di Hotel
36 Belum Ada Kemajuan
37 Merindukan Waktu Berdua
38 Pemilik Sapu Tangan
39 Meluangkan Waktu Bersama Arsyad Dan Ashraf
40 Gerak-gerik Yang Mencurigakan
41 Asyila Yang Berani
42 Sisi Lain Dari Arsyad Mahesa
43 Akhirnya Berhasil Menangkap Si Peneror
44 Karena Ingin Balas Dendam
45 Kemarahan Abraham
46 Dyah Bertemu Dengan Si Pemilik Sapu Tangan
47 Penasaran
48 Menyambut Sang Ayah Tercinta
49 Perbincangan Dyah Dengan Pemilik Sapu Tangan
50 Hari Pertama Arsyad Sekolah
51 Dyah Merasakan Ada Sesuatu Yang Aneh
52 Gagal
53 Ulah Ashraf
54 Kevin Menyatakan Cinta
55 Sebatas Sahabat
56 Berpisah Sementara Waktu
57 Perumahan Absyil
58 Akhirnya
59 Jodoh Pasti Bertemu
60 Kedatangan Penghuni Baru Perumahan Absyil
61 Kecelakaan Karena Ulah Dyah
62 Konflik Batin Dyah
63 Menggagalkan Aksi Pencurian
64 Bernafas Lega
65 Salah Sasaran
66 Bersama-sama Menyelamatkan Ema
67 Ema Yang Kepo
68 Tak Semudah Yang Dibayangkan
69 Makan Sate Bersama
70 Sangat Bersemangat
71 Honeymoon
72 Pembunuhan
73 Pria Yang Mengenakan Jas Hujan
74 Mengaku Sebagai Wartawan
75 Membuat Istana Pasir Pantai
76 Kekejaman Arif
77 Akhirnya Tertangkap
78 Alhamdulillah
79 Kopi Asin Buatan Dyah
80 Fahmi Berusaha Mendapatkan Hati Dyah
81 Jangan Pergi!
82 Berharap Hanya Mimpi Buruk
83 Firasat
84 Bau Parfum Wanita
85 Anak Sakit Secara Bersamaan
86 Ujian Kembali Datang
87 Harus Menjadi Istri Sekaligus Ibu Yang Kuat
88 Menjadi Sangat Sensitif
89 Mendapat Kabar Duka
90 Kesalahan Pihak Rumah Sakit
91 Siapa Kikan?
92 Salah Tingkah
93 Kembar?
94 Sangat Rindu
95 Berharap Abraham Segera Sadar
96 Jangan Menangis
97 Kesedihan Asyila
98 Fahmi Cemburu
99 Acara Amal
100 Terima Kasih Ya Allah
101 Hebatnya Do'a
102 Arsyad Dan Ashraf Menjenguk Ayah Tercinta
103 Buah Hati Yang Menggemaskan
104 Datang Menjenguk Abraham
105 Kevin Mengantarkan Dyah Bekerja
106 Memiliki Perasaan Yang Sama
107 Dyah Diam-diam Mengetahui Maksud Orangtuanya
108 Menghadapi Wanita Sombong
109 Fahmi Mengungkap Perasaan
110 Menerima Lamaran Fahmi
111 Menyelamatkan Rahma
112 Lampu Hijau Dari Sang Suami Tercinta
113 Sungguh Kasihan
114 Terima Kasih
115 Pulang Ke Rumah
116 Suasana di Rumah
117 Kembali Bersama Dengan Calon Suami
118 Meninggal Dunia
119 Kehangatan Keluarga Abraham Dan Asyila
120 Mengajak Rahma Ke Panti Asuhan
121 Membawa Rahma Pulang Ke Rumah
122 Menjadi Wanita Karir Untuk Sementara Waktu
123 Penasaran Dengan Sosok Suami Asyila
124 Kevin Patah Hati
125 Ikhlas
126 Asyila Sedikit Kecewa
127 Hebatnya Seorang Asyila
128 Akhirnya Abraham Keluar Kamar
129 Mengerti Batasan
130 Mendapat Pesan Berisi Ancaman
131 Mendapat Lemparan Batu
132 Hamil Anak Ketiga
133 Berusaha Menuruti Keinginan Calon Buah Hati
134 Rahma Pamit Pulang
135 Kembali Mendapatkan Ancaman
136 Lupa Kalau Sedang Hamil
137 Menghadiri Acara Pernikahan
138 Keracunan Makanan
139 Pelaku Teror Kembali Meloloskan Diri
140 Membahas Mengenai Pernikahan
141 Malam Yang Menegangkan
142 Koma
143 Kesedihan Ema Dan Keluarga Kecilnya
144 Sepakat Menunda Pernikahan
145 Keguguran
146 Tidak!
147 Azzam Mahesa
148 Selalu Menemani Sang Istri
149 Rahma Datang Menjenguk
150 Rahma Datang Menjenguk 2
151 Makan Bersama Sekaligus Do'a Bersama
152 Persiapan Ijab Qobul
153 Sah!!
154 Banjir Ucapan Selamat
155 Berbelanja Sekaligus Jalan-jalan
156 Belajar Berjalan Sedikit Demi Sedikit
157 Rezeki Dari Allah
158 Alhamdulillah
159 Asyila Kembali Beraksi
160 Membawa Nenek Inem Pulang Ke Rumah
161 Mencari Keadilan
162 Terungkap Alasan Yang Sesungguhnya
163 Misi Selesai
164 Menangkap Pencuri
165 Curahan Hati Asyila
166 Ngambek
167 Saling Minta Maaf
168 Kejutan Untuk Buah Hati Tercinta
169 Ashraf Menghilang
170 Wanita Serba Tertutup
171 Kemarahan Asyila
172 Membahas Wanita Bercadar
173 Mengikuti Sang Suami Ke Hutan
174 Bertemu Wanita Bercadar
175 Lagi-lagi Wanita Misterius Itu Menghilang
176 Abraham Kerasukan
177 Ashraf Yang Pengertian
178 Kejutan Abraham Untuk Sang Istri
179 Positif
180 Mual
181 Tuan Muda Vs Sopir Pribadi
182 Suasana Hati Yang Berubah-ubah
183 Kembali Berpisah Dengan Arsyad
184 Kejutan Di Pagi Hari
185 Meminta Izin Untuk Menginap
186 Tak Sesuai Ekspetasi Ema
187 Duduk Bersama
188 Kejadian Buruk Menimpa Dyah Dan Asyila
189 Saling Menyalahkan Diri Sendiri
190 Apakah Aku Akan Mati?
191 Istrimu Telah Mati Tenggelam!
192 Abraham Sangat Terpukul
193 Bunda!
194 Suasana Rumah Menjadi Panas
195 Berulang Kali Membohongi Ashraf
196 Berusaha Menangkap Para Penjahat
197 Munculnya Wanita Yang Mirip Dengan Sang Bunda
198 Siapa Sebenarnya Wanita Itu?
199 Salsa
200 Kedatangan Dyah Dan Fahmi Membuat Abraham Tertawa
201 Memecat Pasangan Selingkuh
202 Tak Sengaja Melihat Wanita Yang Mirip Dengan Asyila
203 Abraham Mengadakan Do'a Bersama Di Rumah
204 Ashraf Kembali Jatuh Sakit
205 Abraham Datang Menemui Ashraf Yang Sakit
206 Abraham Akhirnya Bertemu Salsa
207 Lagi-Lagi Bertemu Salsa
208 Ashraf Tidur Ditemani Sang Ayah
209 Ketidaksukaan Ema Terhadap Salsa
210 Yogi Menganggap Istrinya Hanyalah Cemburu
211 Celetukan Pedas Ema Untuk Salsa
212 Abraham Dan Yogi Kembali Ke Bandung
213 Banyak Drama Lucu Sebelum Dyah Bersalin
214 Welcome To The World Baby Cute
215 Salsa Wanita Bermuka Dua
216 Asyila Kecil
217 Abraham Sangat Terkejut Dengan Keinginan Arumi
218 Baby Asyila Diculik
219 Kondisi Kesehatan Dyah Semakin Menurun
220 Akhirnya Asyila Kecil Ditemukan
221 Dyah Pulang Lebih Cepat
222 Selalu Merindukan Sosok Asyila
223 Salsa Berusaha Untuk Akrab
224 Salsa Merasa Diabaikan
225 Salsa Melukai Dirinya Sendiri
226 Salsa Tak Sabar Ingin Menikah
227 Rindu Dengan Kesibukan Sang Istri Tercinta
228 Kedatangan Temmy Dan Yeni
229 Menggali Informasi Mengenai Kematian Tiara
230 Berhasil Meringkus Yudi
231 Mencari Makanan Diluar
232 Pertengkaran Antara Wanita
233 Persiapan Menendang Jauh Salsa
234 Hati Salsa Berbunga-bunga
235 Akhirnya Kejahatan Salsa Terungkap
236 Ternyata Pasien Sakit Jiwa
237 Arsyad Akhirnya Pulang
238 Membawa Arsyad Dan Ashraf Ke Bandung
239 Menikmati Sarapan Tanpa Kehadiran Sang Bunda
240 Abraham Akhirnya Menceritakan Segalanya
241 Kesedihan Arsyad Dan Ashraf
242 Arsyad Dan Ashraf Tak Bersemangat
243 Kembalinya Cinta Sejati Abraham Mahesa
244 Kembali Merasakan Kebahagiaan
245 Abraham Menjadi Salah Tingkah Karena Asyila
246 Menangis Bersama
247 Akbar Mahesa
248 Menghubungi Para Keluarga Agar Segera Datang
249 Datangnya Para Keluarga Tercinta
250 Hidup Kembali Berwarna
251 Jangan Menghilang Lagi!
252 Mendapat Fitnah
253 Acara Akbar Mahesa Berjalan Dengan Sangat Lancar
254 Meminta Penjelasan Suami Tentang Salsa
255 Mulutmu Harimaumu
256 Bu Ti Datang Meminta Maaf
257 Ashraf Tiba-tiba Demam
258 Abraham Senang Berbagi
259 Abraham Pria Yang Sangat Baik
260 Abraham Dan Asyila Pergi Membeli Tanah
261 Sosok Mbah Tedjo Yang Luar Biasa Baik
262 Kedatangan Tamu Tak Terduga
263 Alasan Kedatangan Kevin Dan Rahma
264 Asyila Ingin Kembali Berjualan
265 Sedih Karena Harus Kembali Berpisah
266 Menghadiri Acara Pernikahan Kevin Dan Rahma
267 Kesibukan Baru Asyila
268 Membuat Pakaian Syar'i Untuk Dyah Dan Ema
269 Orang Tua Tak Berperasaan
270 Bela Merasa Nyaman
271 Mendapat Siksaan Dari Orang Tua
272 Menjadi Orang Tua Pengganti Untuk Bela
273 Mengunjungi Mbah Tedjo Dan Yang Lainnya
274 Dayat Mengalami Koma
275 Malam Yang Sangat Menegangkan
276 Menunggu Kabar Dari Sang Suami
277 Abraham Datang Dengan Keadaan Terluka
278 Merawat Sang Suami Sebaik Mungkin
279 Pulang Ke Ibukota Jakarta
280 Memperlakukan Bela Dengan Sangat Baik
281 Sahur Pertama Penuh Dengan Makna
282 Puasa Pertama Penuh Berkah
283 Asyila Kembali Menghilang
284 Asyila Kembali Beraksi
285 Jangan Menghilang Lagi!
286 Bertaubatlah!
287 Jajanan Dengan Hadiah Yang Berbahaya
288 Buka Bersama Dengan Para Sahabat Abraham
289 Hanya Asyila Seorang
290 Berbuka Puasa Diluar Bersama Keluarga
291 Pulangnya Putra Sulung Abraham Dan Asyila
292 Belajar Bersama
293 Arsyad Tidur Bersama Ayah Dan Bundanya
294 Memancing Bersama 1
295 Memancing Bersama 2
296 Jakarta Banjir
297 Dyah Dan Keluarga Datang Berkunjung
298 Kehangatan Keluarga
299 Membeli Baju Lebaran
300 Selalu Mendo'akan Keselamatan Sang Suami
301 Ashraf Hampir Saja Dipatuk Ular
302 Saling Memberi Semangat
303 Resmi Bercerai
304 Do'a Adalah Pilihan Terbaik
305 Abraham Akhirnya Kembali
306 Membuat Kue Lebaran
307 Mohon Maaf Lahir Dan Batin
308 Kembali Berpisah Dengan Buah Hati Tercinta
309 Silaturahmi Bersama Penghuni Perumahan Absyil
310 Keinginan Asyila Yang Sempat Tertunda
311 Asyila Mulai Sibuk
312 Orderan Mulai Berdatangan
313 Banjir Orderan
314 Memperkerjakan Mbok Num
315 Sukses Terus, Aunty!
316 Mbok Num Rindu Madiun
317 Selalu Mengucap Syukur
318 Ibu Lastri Dan Ibu Juminah
319 Kencan Layaknya Pengantin Baru
320 Abraham Milikku Dan Bukan Milikmu
321 Antara Percaya Dan Tidak Percaya
322 Asyila Ingin Dirawat Di Rumah Saja
323 Layaknya Dokter Dan Pasien
324 Kagum Dengan Sosok Abraham Mahesa
325 Pernyataan Asyila Kepada Polisi
326 Datangnya Orang Tua Asyila
327 Seblak Enak Buatan Abraham
328 Kondisi Kesehatan Asyila Mulai Membaik
329 Keinginan Ema Memberikan Adik Untuk Kahfi
330 Ashraf Sayang Ayah Dan Bunda
331 Akhirnya Do'a Ema Dikabulkan Allah
332 Asyila Merayakan Kehamilan Ema
333 Mencari Keberkahan Dalam Kebaikan
334 Kedatangan Dayat Di Siang Hari
335 Makan Malam Bersama Dikediaman Yogi
336 Abraham Kembali Beraksi
337 Asyila Jatuh Sakit
338 Abraham Akhirnya Kembali
339 Ashraf Juara Kelas
340 Kekompakan Abraham Dan Ashraf
341 Keseriusan Ashraf Dalam Belajar
342 Pesta Rambutan
343 Ashraf Akhirnya Lulus Tes
344 Syukuran Untuk Ashraf
345 Akbar Diculik
346 Kembalinya Wanita Bercadar
347 Berhutang Budi Kepada Wanita Bercadar
348 Asyila Tak Mengatakan Yang Sejujurnya
349 Meninggalnya Ibu Dari Yogi
350 Alasan Mengapa Rahma Dan Kevin Berpisah
351 Para Anggota Polisi Keracunan Makanan
352 Abraham Dan Edi Terkena Jebakan
353 Abraham Dan Edi Mendapatkan Siksaan
354 Asyila Menyelamatkan Abraham Dan Edi
355 Berhasil Membuat Alasan Dengan Sate
356 Berhasil Selamat Karena Wanita Bercadar
357 Raja Buah Kesukaan Akbar Mahesa
358 Abraham Pulang Tanpa Memberitahu Asyila
359 Akhirnya Identitas Wanita Bercadar Terungkap
Episodes

Updated 359 Episodes

1
Pagi Yang Merepotkan
2
Kedatangan Dayat
3
Makan Siang Bersama
4
Menyelamatkan Aksi Bunuh Diri
5
Sungguh Kasihan
6
Nenek Sakit
7
Kembali Bergabung
8
Menyusul Sang Suami
9
Diam-diam Membantu Sang Suami
10
Hampir Saja
11
Merindukan Sang Buah Hati
12
Wanita Misterius
13
Senang Menggoda
14
Kedatangan Wanita Hamil
15
Ingin Membunuh Asyila
16
Tercengang
17
Kedatangan Sepupu Jauh
18
Ke Rumah Sakit
19
Penasaran Dengan Calon Suami Dyah
20
Kelakuan Abraham Dan Asyila
21
Datang Berkunjung Ke Rumah Iis
22
Menahan Diri Karena Istri Sakit
23
Nenek Jatuh Sakit
24
Kembali Kepada Allah SWT
25
Bibit-bibit Unggul
26
Mengorbankan Diri Agar Bisa Diculik
27
Menyusun Strategi
28
Kekuatan Para Wanita
29
Kembali Ke pelukan Sang Suami
30
Kegiatan Di Pagi Hari
31
Rindu
32
Kembali Mendapatkan Teror
33
Kembali Mendapatkan Teror 2
34
Ular
35
Tidur Di Hotel
36
Belum Ada Kemajuan
37
Merindukan Waktu Berdua
38
Pemilik Sapu Tangan
39
Meluangkan Waktu Bersama Arsyad Dan Ashraf
40
Gerak-gerik Yang Mencurigakan
41
Asyila Yang Berani
42
Sisi Lain Dari Arsyad Mahesa
43
Akhirnya Berhasil Menangkap Si Peneror
44
Karena Ingin Balas Dendam
45
Kemarahan Abraham
46
Dyah Bertemu Dengan Si Pemilik Sapu Tangan
47
Penasaran
48
Menyambut Sang Ayah Tercinta
49
Perbincangan Dyah Dengan Pemilik Sapu Tangan
50
Hari Pertama Arsyad Sekolah
51
Dyah Merasakan Ada Sesuatu Yang Aneh
52
Gagal
53
Ulah Ashraf
54
Kevin Menyatakan Cinta
55
Sebatas Sahabat
56
Berpisah Sementara Waktu
57
Perumahan Absyil
58
Akhirnya
59
Jodoh Pasti Bertemu
60
Kedatangan Penghuni Baru Perumahan Absyil
61
Kecelakaan Karena Ulah Dyah
62
Konflik Batin Dyah
63
Menggagalkan Aksi Pencurian
64
Bernafas Lega
65
Salah Sasaran
66
Bersama-sama Menyelamatkan Ema
67
Ema Yang Kepo
68
Tak Semudah Yang Dibayangkan
69
Makan Sate Bersama
70
Sangat Bersemangat
71
Honeymoon
72
Pembunuhan
73
Pria Yang Mengenakan Jas Hujan
74
Mengaku Sebagai Wartawan
75
Membuat Istana Pasir Pantai
76
Kekejaman Arif
77
Akhirnya Tertangkap
78
Alhamdulillah
79
Kopi Asin Buatan Dyah
80
Fahmi Berusaha Mendapatkan Hati Dyah
81
Jangan Pergi!
82
Berharap Hanya Mimpi Buruk
83
Firasat
84
Bau Parfum Wanita
85
Anak Sakit Secara Bersamaan
86
Ujian Kembali Datang
87
Harus Menjadi Istri Sekaligus Ibu Yang Kuat
88
Menjadi Sangat Sensitif
89
Mendapat Kabar Duka
90
Kesalahan Pihak Rumah Sakit
91
Siapa Kikan?
92
Salah Tingkah
93
Kembar?
94
Sangat Rindu
95
Berharap Abraham Segera Sadar
96
Jangan Menangis
97
Kesedihan Asyila
98
Fahmi Cemburu
99
Acara Amal
100
Terima Kasih Ya Allah
101
Hebatnya Do'a
102
Arsyad Dan Ashraf Menjenguk Ayah Tercinta
103
Buah Hati Yang Menggemaskan
104
Datang Menjenguk Abraham
105
Kevin Mengantarkan Dyah Bekerja
106
Memiliki Perasaan Yang Sama
107
Dyah Diam-diam Mengetahui Maksud Orangtuanya
108
Menghadapi Wanita Sombong
109
Fahmi Mengungkap Perasaan
110
Menerima Lamaran Fahmi
111
Menyelamatkan Rahma
112
Lampu Hijau Dari Sang Suami Tercinta
113
Sungguh Kasihan
114
Terima Kasih
115
Pulang Ke Rumah
116
Suasana di Rumah
117
Kembali Bersama Dengan Calon Suami
118
Meninggal Dunia
119
Kehangatan Keluarga Abraham Dan Asyila
120
Mengajak Rahma Ke Panti Asuhan
121
Membawa Rahma Pulang Ke Rumah
122
Menjadi Wanita Karir Untuk Sementara Waktu
123
Penasaran Dengan Sosok Suami Asyila
124
Kevin Patah Hati
125
Ikhlas
126
Asyila Sedikit Kecewa
127
Hebatnya Seorang Asyila
128
Akhirnya Abraham Keluar Kamar
129
Mengerti Batasan
130
Mendapat Pesan Berisi Ancaman
131
Mendapat Lemparan Batu
132
Hamil Anak Ketiga
133
Berusaha Menuruti Keinginan Calon Buah Hati
134
Rahma Pamit Pulang
135
Kembali Mendapatkan Ancaman
136
Lupa Kalau Sedang Hamil
137
Menghadiri Acara Pernikahan
138
Keracunan Makanan
139
Pelaku Teror Kembali Meloloskan Diri
140
Membahas Mengenai Pernikahan
141
Malam Yang Menegangkan
142
Koma
143
Kesedihan Ema Dan Keluarga Kecilnya
144
Sepakat Menunda Pernikahan
145
Keguguran
146
Tidak!
147
Azzam Mahesa
148
Selalu Menemani Sang Istri
149
Rahma Datang Menjenguk
150
Rahma Datang Menjenguk 2
151
Makan Bersama Sekaligus Do'a Bersama
152
Persiapan Ijab Qobul
153
Sah!!
154
Banjir Ucapan Selamat
155
Berbelanja Sekaligus Jalan-jalan
156
Belajar Berjalan Sedikit Demi Sedikit
157
Rezeki Dari Allah
158
Alhamdulillah
159
Asyila Kembali Beraksi
160
Membawa Nenek Inem Pulang Ke Rumah
161
Mencari Keadilan
162
Terungkap Alasan Yang Sesungguhnya
163
Misi Selesai
164
Menangkap Pencuri
165
Curahan Hati Asyila
166
Ngambek
167
Saling Minta Maaf
168
Kejutan Untuk Buah Hati Tercinta
169
Ashraf Menghilang
170
Wanita Serba Tertutup
171
Kemarahan Asyila
172
Membahas Wanita Bercadar
173
Mengikuti Sang Suami Ke Hutan
174
Bertemu Wanita Bercadar
175
Lagi-lagi Wanita Misterius Itu Menghilang
176
Abraham Kerasukan
177
Ashraf Yang Pengertian
178
Kejutan Abraham Untuk Sang Istri
179
Positif
180
Mual
181
Tuan Muda Vs Sopir Pribadi
182
Suasana Hati Yang Berubah-ubah
183
Kembali Berpisah Dengan Arsyad
184
Kejutan Di Pagi Hari
185
Meminta Izin Untuk Menginap
186
Tak Sesuai Ekspetasi Ema
187
Duduk Bersama
188
Kejadian Buruk Menimpa Dyah Dan Asyila
189
Saling Menyalahkan Diri Sendiri
190
Apakah Aku Akan Mati?
191
Istrimu Telah Mati Tenggelam!
192
Abraham Sangat Terpukul
193
Bunda!
194
Suasana Rumah Menjadi Panas
195
Berulang Kali Membohongi Ashraf
196
Berusaha Menangkap Para Penjahat
197
Munculnya Wanita Yang Mirip Dengan Sang Bunda
198
Siapa Sebenarnya Wanita Itu?
199
Salsa
200
Kedatangan Dyah Dan Fahmi Membuat Abraham Tertawa
201
Memecat Pasangan Selingkuh
202
Tak Sengaja Melihat Wanita Yang Mirip Dengan Asyila
203
Abraham Mengadakan Do'a Bersama Di Rumah
204
Ashraf Kembali Jatuh Sakit
205
Abraham Datang Menemui Ashraf Yang Sakit
206
Abraham Akhirnya Bertemu Salsa
207
Lagi-Lagi Bertemu Salsa
208
Ashraf Tidur Ditemani Sang Ayah
209
Ketidaksukaan Ema Terhadap Salsa
210
Yogi Menganggap Istrinya Hanyalah Cemburu
211
Celetukan Pedas Ema Untuk Salsa
212
Abraham Dan Yogi Kembali Ke Bandung
213
Banyak Drama Lucu Sebelum Dyah Bersalin
214
Welcome To The World Baby Cute
215
Salsa Wanita Bermuka Dua
216
Asyila Kecil
217
Abraham Sangat Terkejut Dengan Keinginan Arumi
218
Baby Asyila Diculik
219
Kondisi Kesehatan Dyah Semakin Menurun
220
Akhirnya Asyila Kecil Ditemukan
221
Dyah Pulang Lebih Cepat
222
Selalu Merindukan Sosok Asyila
223
Salsa Berusaha Untuk Akrab
224
Salsa Merasa Diabaikan
225
Salsa Melukai Dirinya Sendiri
226
Salsa Tak Sabar Ingin Menikah
227
Rindu Dengan Kesibukan Sang Istri Tercinta
228
Kedatangan Temmy Dan Yeni
229
Menggali Informasi Mengenai Kematian Tiara
230
Berhasil Meringkus Yudi
231
Mencari Makanan Diluar
232
Pertengkaran Antara Wanita
233
Persiapan Menendang Jauh Salsa
234
Hati Salsa Berbunga-bunga
235
Akhirnya Kejahatan Salsa Terungkap
236
Ternyata Pasien Sakit Jiwa
237
Arsyad Akhirnya Pulang
238
Membawa Arsyad Dan Ashraf Ke Bandung
239
Menikmati Sarapan Tanpa Kehadiran Sang Bunda
240
Abraham Akhirnya Menceritakan Segalanya
241
Kesedihan Arsyad Dan Ashraf
242
Arsyad Dan Ashraf Tak Bersemangat
243
Kembalinya Cinta Sejati Abraham Mahesa
244
Kembali Merasakan Kebahagiaan
245
Abraham Menjadi Salah Tingkah Karena Asyila
246
Menangis Bersama
247
Akbar Mahesa
248
Menghubungi Para Keluarga Agar Segera Datang
249
Datangnya Para Keluarga Tercinta
250
Hidup Kembali Berwarna
251
Jangan Menghilang Lagi!
252
Mendapat Fitnah
253
Acara Akbar Mahesa Berjalan Dengan Sangat Lancar
254
Meminta Penjelasan Suami Tentang Salsa
255
Mulutmu Harimaumu
256
Bu Ti Datang Meminta Maaf
257
Ashraf Tiba-tiba Demam
258
Abraham Senang Berbagi
259
Abraham Pria Yang Sangat Baik
260
Abraham Dan Asyila Pergi Membeli Tanah
261
Sosok Mbah Tedjo Yang Luar Biasa Baik
262
Kedatangan Tamu Tak Terduga
263
Alasan Kedatangan Kevin Dan Rahma
264
Asyila Ingin Kembali Berjualan
265
Sedih Karena Harus Kembali Berpisah
266
Menghadiri Acara Pernikahan Kevin Dan Rahma
267
Kesibukan Baru Asyila
268
Membuat Pakaian Syar'i Untuk Dyah Dan Ema
269
Orang Tua Tak Berperasaan
270
Bela Merasa Nyaman
271
Mendapat Siksaan Dari Orang Tua
272
Menjadi Orang Tua Pengganti Untuk Bela
273
Mengunjungi Mbah Tedjo Dan Yang Lainnya
274
Dayat Mengalami Koma
275
Malam Yang Sangat Menegangkan
276
Menunggu Kabar Dari Sang Suami
277
Abraham Datang Dengan Keadaan Terluka
278
Merawat Sang Suami Sebaik Mungkin
279
Pulang Ke Ibukota Jakarta
280
Memperlakukan Bela Dengan Sangat Baik
281
Sahur Pertama Penuh Dengan Makna
282
Puasa Pertama Penuh Berkah
283
Asyila Kembali Menghilang
284
Asyila Kembali Beraksi
285
Jangan Menghilang Lagi!
286
Bertaubatlah!
287
Jajanan Dengan Hadiah Yang Berbahaya
288
Buka Bersama Dengan Para Sahabat Abraham
289
Hanya Asyila Seorang
290
Berbuka Puasa Diluar Bersama Keluarga
291
Pulangnya Putra Sulung Abraham Dan Asyila
292
Belajar Bersama
293
Arsyad Tidur Bersama Ayah Dan Bundanya
294
Memancing Bersama 1
295
Memancing Bersama 2
296
Jakarta Banjir
297
Dyah Dan Keluarga Datang Berkunjung
298
Kehangatan Keluarga
299
Membeli Baju Lebaran
300
Selalu Mendo'akan Keselamatan Sang Suami
301
Ashraf Hampir Saja Dipatuk Ular
302
Saling Memberi Semangat
303
Resmi Bercerai
304
Do'a Adalah Pilihan Terbaik
305
Abraham Akhirnya Kembali
306
Membuat Kue Lebaran
307
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
308
Kembali Berpisah Dengan Buah Hati Tercinta
309
Silaturahmi Bersama Penghuni Perumahan Absyil
310
Keinginan Asyila Yang Sempat Tertunda
311
Asyila Mulai Sibuk
312
Orderan Mulai Berdatangan
313
Banjir Orderan
314
Memperkerjakan Mbok Num
315
Sukses Terus, Aunty!
316
Mbok Num Rindu Madiun
317
Selalu Mengucap Syukur
318
Ibu Lastri Dan Ibu Juminah
319
Kencan Layaknya Pengantin Baru
320
Abraham Milikku Dan Bukan Milikmu
321
Antara Percaya Dan Tidak Percaya
322
Asyila Ingin Dirawat Di Rumah Saja
323
Layaknya Dokter Dan Pasien
324
Kagum Dengan Sosok Abraham Mahesa
325
Pernyataan Asyila Kepada Polisi
326
Datangnya Orang Tua Asyila
327
Seblak Enak Buatan Abraham
328
Kondisi Kesehatan Asyila Mulai Membaik
329
Keinginan Ema Memberikan Adik Untuk Kahfi
330
Ashraf Sayang Ayah Dan Bunda
331
Akhirnya Do'a Ema Dikabulkan Allah
332
Asyila Merayakan Kehamilan Ema
333
Mencari Keberkahan Dalam Kebaikan
334
Kedatangan Dayat Di Siang Hari
335
Makan Malam Bersama Dikediaman Yogi
336
Abraham Kembali Beraksi
337
Asyila Jatuh Sakit
338
Abraham Akhirnya Kembali
339
Ashraf Juara Kelas
340
Kekompakan Abraham Dan Ashraf
341
Keseriusan Ashraf Dalam Belajar
342
Pesta Rambutan
343
Ashraf Akhirnya Lulus Tes
344
Syukuran Untuk Ashraf
345
Akbar Diculik
346
Kembalinya Wanita Bercadar
347
Berhutang Budi Kepada Wanita Bercadar
348
Asyila Tak Mengatakan Yang Sejujurnya
349
Meninggalnya Ibu Dari Yogi
350
Alasan Mengapa Rahma Dan Kevin Berpisah
351
Para Anggota Polisi Keracunan Makanan
352
Abraham Dan Edi Terkena Jebakan
353
Abraham Dan Edi Mendapatkan Siksaan
354
Asyila Menyelamatkan Abraham Dan Edi
355
Berhasil Membuat Alasan Dengan Sate
356
Berhasil Selamat Karena Wanita Bercadar
357
Raja Buah Kesukaan Akbar Mahesa
358
Abraham Pulang Tanpa Memberitahu Asyila
359
Akhirnya Identitas Wanita Bercadar Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!