masih sibuk dengan kegiatan berjemur nya di bawah naungan pohon kersen nya, Iris menyadari ada yang datang dan senang ada di pintu masuk taman.
srek!
"Nona, maaf mengganggu anda. ada tamu yang datang,"
ah, itu Zola yang datang memberi tahuada tamu. tidak bisakah dia beristirahat sebentar, Iris mengangguk dan bangun.
"Aku akan segera kesana, ada dimana dia?" tanya Iris sambil menepuk nepuk bajunya takut ada daun yang menempel.
"Dia menunggu dia ruang tamu ke dua nona,"
ruang tamu kedua? berarti bukan tamu yang penting dalam bisnis, namun bisa jadi ini tamu penting baginya.
Iris berjalan dan memasuki Mansion, menemukan tuan Cordell kusir keluarga Sanders?
"Tuan Cordell? ada urusan apa?" Iris bertanya sambil menghampiri nya.
"Saya kemari mengantarkan tuan muda, nona." Jawab Cordell.
ah, tuan muda Sanders itu pasti Rin sendiri. lagi pula Archduke Sanders sendiri memiliki dua anak kembar laki laki dan perempuan yang umurnya masih sepuluh tahun. ini pasti keponakannya yang sering di bicarakan para bangsawan, Rin Verta de Sanders.
Iris masuk ruang tamu, dan matanya bertemu dengan mata Rin.
"Selamat siang Tuan muda," sapa Iris sambil memberi salam hormat.
"Selamat siang juga Lady Rupert," jawab Rin.
Iris duduk, dan mengamati Rin.
"Ada urusan apa anda kemari, tuan?" tanya Iris.
"Sebelumnya, saya minta maaf karna tidak sopan datang tanpa membuat janji,"
"Tidak apa, kebetulan saya tadi sedang istirahat siang."
Rin mengangguk, lalu mengeluarkan sesuatu dari jas nya.
"Apa anda bisa mengetahui keaslian benda ini?" tanya Rin sambil menjulurkan kotak kecil yang tadi dia keluarkan pada Iris.
Iris mengambil kotak itu, dan membukanya. itu kalung perak dengan delima hijau sebagai hiasannya, sebentar bukankah ini kalung Candice?
"Ini kalung yang mulia ratu, bukan?" tanya Iris sambil mengembalikan kotak itu diatas meja.
"Mata anda memang bagus, benar ini kalung ajaib yang sudah lama menghilang, Candice de Aurora." ujar Rin sambil tersenyum.
"Saya tidak pernah memegangnya langsung, namun jika di lihat ini memang asli."
"Ah syukurlah jika seperti itu, saya khawatir bahwa ini palsu."
iris menatap Rindengan curiga, "Dimana anda mendapat kalung itu?"
"Anda tidak perlu tahu itu,"
Iris mengangguk, terserah Rin sebenarnya mau memberi tahu apa tidak lagipula dia hanya penasaran sekilas. kalung itu sudah lama hilang setelah yang mulia ratu wafat, bahkan putra mahkota sendiri tidak tahu kemana perginya kalung ibundanya itu.
"Anda tidak akan melaporkan saya, bukan?" tanya Rin.
"Untuk apa? jika saya melaporkan tidak ada yang akan percaya, saya hanya rakyat biasa." jawab Iris dia sedikit kesal karna ditanya begitu, memangnya dia suka melaporkan sesuatu yang tidak penting begitu?
memang benar, jika kalung itu sangat berharga. kabarnya bisa membeli nama marga untuk menjadi seorang bangsawan atau bisa membeli lumbung dan gudang yang besar, karna sebesar itu harga kalung Candice yang mulia putri sendiri yang mengatakan itu.
"Anda tahu sendiri, akan ada hukuman tersendiri bagi orang yang menyembunyikan harta kekaisaran?" ujar Rin sambil meminum teh nya.
"Jika begitu, apa anda masih tetap akan menyembunyikan nya? lagi pula tidak akan ada yang mencarinya lagi bukan?" balas Iris sambil menggigit kukis.
"Maksud anda?"
"Yang mulia putri bukannya sudah tewas..."
Iris terdiam sebentar, dan tenggorokannya tercekat sebentar.
melihat iris terdiam tiba-tiba, Rin langsung menuangkan teh pada cangkir iris.
"Anda kenapa?"
Iris mengambil cangkirnya, dan meminum sedikit teh nya.
"Tidak, hanya tenggorokan saya sedikit kering tadi."
setelah agak baikan, Rin kembali bicara.
"Soal kalung ini, jangan bilang pada siapa siapa." ujar Rin.
"Maksud anda?"
"Yang mengetahui kalung ini ada padaku, hanya dirimu. jadi aku harap nona bisa menutup mulut tentang ini," pinta Rin.
Iris tertegun, soal begini dia bisa saja tutup mulut. Namun yang benar saja yang mengetahui ini hanya mereka berdua? ah sudahlah dia sudah tidak merasa nyaman dengan percakapan ini dia ingin cepat cepat kembali ke kamarnya.
"Saya akan berusaha menutup mulut saya, tuan muda."
Rin menepuk tangannya, puas.
"Kalau begitu, soal putri yang tewas tadi bagaimana kalau kita melanjutkannya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments