Iris sekarang fokus menatap makanannya, lalu memotong daging panggang yang dia pesan sambil melihat ke arah laut.
Iris golden-nya melirik ke arah teman semeja-nya sekarang. tadi setelah dia terkejut melihat orang di sampingnya ini makanan pesanannya datang dan dia langsung duduk menikmati hidangannya.
"Sepertinya anda lapar sekali ya?"
tersentak karna pertanyaan tiba-tiba orang di sampingnya. maksudnya apa dengan menyebutnya lapar? iris melihat nampan makanannya yang sudah bersih dan habis, dia menghabiskannya hanya dengan lima menit. kelihatannya kalau begini dia sangat lapar dan rakus dengan menghabiskan dengan waktu singkat.
"Tentu saya baru menghabiskan perjalanan yang jauh," Jawab Iris, dia tidak mungkin menjawab kenapa dia secepat ini karena ingin cepat pergi.
laki laki itu mengerutkan keningnya, dia tidak percaya.
"Putri bangsawan seperti anda? melakukan perjalanan?"
hah? apa-apaan maksudnya Putri bangsawan tidak bisa melakukan perjalanan? ya dia akui Rupert bukanlah keluarga bangsawan tapi pria ini tidak punya sopan santun.
"Memangnya hanya para tuan muda bangsawan yang bisa melakukan perjalanan," ujar Iris membalasnya.
pria itu melirik Iris. "Kalian hanya diam di kediaman sambil memerintah maid saja."
"Begitukah? apakah anda tahu kami para putri bisa lebih dari itu,"
"Apa yang bisa kalian lakukan selain menyandar dengan pria,"
"Ibu suri Cruise sendiri sudah mencontohkannya,"
"Beliau sudah wafat. tapi tidak ada yang mengikuti jalan hidup beliau,"
"Saya peringatkan anda untuk menjaga mulut anda, kami perempuan tidak serendah itu. kami sendiri bisa mengambil alih kekaisaran ini,"
pria tadi terdiam, secara jelas jika aku mengatakan ini aku bisa di bilang pengkhianat kekaisaran. tapi itu memang benar kaisar sendiri tunduk dengan ibu suri Cruise yang dulunya mantan budak kenapa dengan mereka yang jelas jelas wanita bebas tidak bisa?
Iris melirik ke sampingnya, pria tadi tersenyum dan tertawa kecil.
"Anda sangat menarik,"
Iris waspada, tiba-tiba laki-laki ini berkata dua menarik? yang benar saja.
"Maafkan saya yang berkata tidak sopan. Namaku Rin salam kenal," ujar pria itu sambil menatap Iris
"Iris," jawab Iris dia malas berbasa-basi.
"Nona Iris ketua Guild Alipio bukan,"
tak!
dengan gerakan cepat, Iris mengambil pelatuk yang di taruh nya di pinggang dan mengacungkannya ke arah pria itu.
Iris mengacungkan pelatuknya ke arah kepala pria itu, "Darimana kau tahu?"
Pria itu tersenyum, "Tenang nona. anda akan membuat keributan jika seperti itu."
Iris mendekatkan bibirnya di telinga laki-laki itu.
"Tidak usah khawatir, akan kubuat kematianmu dengan keadaan yang sunyi."
pria itu melihat ada celah, lalu menjulurkan pisaunya di pinggang Iris. "Bagaimana jika saya membuat Nona teriak dulu?"
Iris menurunkan pelatuknya dan duduk di tempat nya kembali. dia tidak ingin terluka di bagian pinggang karna saat regenerasi sel di pinggang itu lumayan lambat. dia menatap laki-laki itu yang sudah menatap balik dirinya.
"Ini bukan pertemuan pertama kita nona, anda ingat kejadian tadi pagi bukan." ujar laki laki itu.
"Jadi kau keponakan Duke itu?"
"Benar sekali, saya senang anda mengingat saya. apalagi bertemu seperti ini sebuah kebetulan yang hebat benar?"
"Aku tidak senang bertemu denganmu."
pria tadi terkesiap sebentar.
"Luar biasa, padahal saya senang nona."
"Bisa langsung jelaskan saja anda siapa?"
"Saat hanya keponakan dari tuan Duke, saya tidak pernah keluar dari kediaman Duke. saya hanya keluar sesekali untuk melihat keadaan sekitar dan saya kebetulan mendengar tentang guild Alipio."
"Anda kira saya percaya?"
"Ah maaf tadi hanya lelucon."
'lelucon yang tidak lucu tuan, anda menggali kubur sendiri'
"Singkatnya saya hanya berteman dengan beberapa bangsawan tinggi dan beberapakali mereka menyebut guild anda yang meresahkan mereka. karna saya tertarik saya menggali tentang anda,"
jika melihat dari tatapannya kali ini dia sungguh-sungguh, pantas saja ada salah satu anggota yang merasa seseorang mengawasi marka saat Iris melakukan misi sebelumnya.
"Jadi begitu rupanya, tapi anda tidak akan menyebarkannya bukan?"
"Tidak, untuk apa Nona?"
garpu yang di pakai makan Iris di lemparkannya ke arah laki-laki itu.
"Anda kira saya percaya,"
laki-laki tadi sedikit terkejut, "Ah nona saya berjanji,"
"Kesepakatan kami jika ada yang mengetahui identitas anggota maka harus di bungkam." Iris menjawabnya dengan senyuman manis.
"Ahh apa tidak ada cara lain nona?"
"Haaah.." Iris benar-benar jengkel, apa yang harus dia lakukan sekarang. di hadapannya ini adalah keponakan seorang Duke besar dan kelihatannya mulutnya cukup lebar untuk membeberkan semuanya pada pamannya.
Apalagi ini adalah Duke Sanders yang di rumorkan suka pertumpahan darah, Iris siap-siap saja jika diajak membunuh tapi hari ini dia hanya ingin tenang dan juga juga malas berurusan dengan Duke apalagi ayahnya.
laki-laki di depannya berambut biru dengan mata sapphire, mata yang langka dan hanya dua keluarga di kekaisaran yang mendapatkan mata itu dari anugerah Dewi angin Medea.
kemampuan laki-laki ini juga hebat dia bisa mengetahui namanya dan bisa masuk ke dalam markas seperti yang di tuturkan anak buahnya, kemampuan bertarungnya lumayan.
Iris tersenyum hari ini lumayan menyenangkan juga. dia mendapatkan informasi ibunya juga toko dessert yang lezat lalu mendapatkan laki-laki ini, ya dia salah satu eksekutif baru guild nya.
apalagi jika di perhatikan lagi, dia salah satu bangsawan dan juga punya koneksi antara bangsawan lain ini akan membuat terbukanya jalan baru untuk rencana Guild kedepannya nanti.
bisa dibilang dia memanfaatkan Rin Sanders, eksekutif bagian mana yang akan cocok dengannya nanti...
"Anda masih sayang nyawa?" Iris bertanya sambil menopang dagunya pada kedua tangannya.
"Tentu nona...," laki-laki ini menjawab.
"Jadi tuan Rin Sanders, maukah anda masuk ke dalam guild Alipio dengan sumpah seumur hidup anda,"
Ren terkejut, lalu tersenyum dia langsung berdiri dan duduk di hadapan Iris dan mengecup tangan Iris.
"Saya berjanji atas nama saya, Rin. Sebagai anggota sejati Guild Alipio dengan seluruh jiwa saya." setelah mengatakan itu muncul cahaya dari tubuh Ren.
Iris menatap cahaya itu dengan nanar, dia mengucapkan sumpah sejati yang berarti jika dia berkhianat dia akan mati karna jantungnya milik guild Alipio yang berarti jiwanya sekarang milik Iris.
Awalnya dia hanya berniat mengancam agar Rin ketakutan tapi benar-benar di lakukan. hanya satu orang yang mengucap sumpah itu padanya dulu sebelum masuk guild itu adalah Azura tapi sekarang ada dua orang yang nyawanya berada di tangan Iris.
"Anda telah masuk ke dalam guild, saya harap anda memegang kata-kata anda," Iris memperingati Rin.
"Tentu nona,"
setelah berbicara berbicara beberapa saat, Iris pamit pergi dia tidak ingin membuat Phiri menunggu lebih lama. lalu mencari keberadaan spirit angin kecil itu, laku di temuinya Phiri yang berbicara dengan satu spirit lain sepertinya itu spirit air.
"Ah, Iris apa urusanmu sudah selesai?" tanya Phiri yang menyadari Iris mendekatinya.
"Sudah, lalu apakah itu Sterna?" tanya Iris menatap spirit di samping Phiri.
phiri mengangguk, lalu dia mengajak sterna menghampiri Iris.
"Katanya kamu ingin memberikan mana," ucap Phiri.
Iris mengangguk, laku phiri menoleh ke arah sterna.
"Kau bukan manusia biasa bukan?" tanya sterna.
Iris tersenyum, spirit memang lebih peka terhadap orang-orang sekitarnya dan kekuatan tersembunyi jadi wajar aja mereka mencurigai dirinya.
"Bagaimana jika aku berkata aku ini keturunan terakhir iblis merah?"
sterna dan phiri jelas saja tidak menduganya, tapi harusnya mereka sudah sadar bahwa mata emas dan Ruby adalah ciri-ciri khusu keturunan iblis merah. tapi seingat mereka iblis merah sudah lama tidak kelihatan di dunia tengah.
"Bagaimana bisa..." Sterna bertanya sambil menunduk.
"Aku sendiri baru tahu saat usiaku belasan." Balas Iris.
"Kalau benar kau keturunan terakhir, berarti kau campuran benar." Ucap Phiri.
"Memang, seperti yang bisa kalian lihat. ayahku manusia dan ibuku iblis,"
"Tapi aku merasa ada aura lain di dalam tubuhmu, ada dua jiwa."
iris mengangguk, "Kalian bisa melihatnya,"
"Kalau begitu bolehkah aku melihat manamu sebentar?" pinta sterna, dan Iris menjulurkan tangannya.
sterna terbang mengelilingi tangan Iris, dia terlihat sangat antusias dia mengeluarkan percikan-percikanair yang menandakan dia sedang menambah kekuatannya. beberapa jenis spirit memang bisa menyerap kekuatan makhluk hidup lain contoh saja sterna sekarang yang menghisap mana milik Iris.
sterna kelihatannya sudah puas kaku mengubah bentuknya seperti semula dan turun dari tangan Iris.
"Luar biasa, manamu sangat hebat. karna darahmu campuran aku jadi merasakan mana yang benar benar hebat," Ucap sterna dia tersenyum.
"Apakah tidak apa-apa?" tanya Phiri.
"Tentu saja, kau harus mencobanya Phiri!" ujar sterna meyakinkan Phiri
phiri mengangguk, Iris yang mengetahui phiri juga menginginkan mananya menjulurkan tangan yang lain. sama seperti sterna phiri mengubah dirinya menjadi angin kecil dan berputar putar pada lengan Iris dan menyerap mana iris dia terlihat senang juga.
"Benar bukan? sebelumnya jika kita menyerap mana iblis merah kita akan merasa terbakar, tapi ini berbeda."
"Syukurlah jika kalian bisa menyerap manaku," ujar Iris.
"Tentu saja, kau spesial Iris." Ujar Phiri.
"Jika bisa maukah kau berteman?" pinta sterna.
Iris menatap mereka, lagipula dia jarang punya teman. "Baiklah,"
phiri dan sterna nampak senang, lalu mereka bicara lumayan lama. dan Iris meminta phiri untuk mengantarnya pulang.
"Kalau kau mau bertemu panggil saja nama kami. kami akan datang," ucap Sterna yang ikut mengantar Iris pulang.
iris mengangguk, lalu kedua spirit itu menghilang. Iris melihat ke arah jendela ruang kerjanya matahari di luar menunjukkan guratan oranye menandakan hati sudah mulai senja.
"Sepertinya hari ini aku harus menundanya dan pergi kesana besok saja,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments