craash!!
"Sepertinya itu yang terakhir untuk hari ini," seseorang yang berada di ruangan itu terkekeh sembari membereskan beberapa manusia yang sedang terkapar di lantai.
Si merah, menggigit sarung tangan putihnya yang sedikit kotor di bagian telunjuk dengan mata kuningnya yang mengkilat lalu membuang sarung tangan yang digigitnya, sambil menendang salah satu mayat yang berada di dekat kakinya.
"Ya ini sudah cukup." rekannya yang lain menyahut.
"Setidaknya, kita harus cepat. perlindungan sihir dari Azura tidak akan bertahan lama," satu-satunya laki laki di ruangan itu memberi tahu sambil menghapuskan jejak jejak yang ada.
"Klien kita akan puas sekarang. tikus tikus menjijikkan kenapa harus meminta kita untuk membereskan ini sih," perempuan berambut silver yang tadi membereskan tumpukan mayat sedikit mengeluh.
"Sudah tiga tahun kita seperti ini. tidak biasanya kau mengeluh," perempuan lainnya membalas sambil membersihkan pistol kesayangannya.
"Tapi kali ini tempatnya bau dan bahkan banyak sekali tikus tikus tua mesum disini, kau ingat beberapa malam lalu kau hampir dibawa mereka," si silver bersiap membakar mayat mayat itu.
"Itu sudah biasa bukan? lagipula Kakak tidak benar benar tidur dengan mereka," balas yang laki laki.
"baiklah, jadi kita sudah selesai. Kei panggil Azura kita harus membakar tikus tikus ini segera."
Si laki laki pirang, Kei mengangguk lalu pergi keluar dan memanggil rekannya. dan kembali beberapa saat dengan perempuan bersurai biru.
"Perlukah dibakar dengan sihir tingkat dua?" Tanya si Surai biru yang baru masuk, Azura.
"Tidak, tapi jika ingin lebih efisien silahkan saja, itupun jika kau tidak mau kehabisan mana," si rambut merah menjawab.
Menghela nafas sebentar, Azura memejamkan matanya dan merapalkan mantra yang membuat tangannya mengeluarkan api magis yang di lemparkan ke tumpukan mayat itu. api yang membara melahap semua tumpukan itu secara cepat dan tidak lama api menghilang tersisa abu. sekarang tugas Kei yang mengumpulkannya kedalam sebuah guci kecil.
"Sudah selesai, kalian bisa libur seminggu karna kita sudah disini selama dua minggu," si rambut merah sang ketua langsung menutup pintu gudang kecil itu.
Tugas guild mereka akhirnya selesai dengan memanggil kereta kuda mereka langsung pulang sebelum itu mereka harus rapat dan mengambil beberapa barang mereka.
"Pastikan kalian nikmati liburannya, aku tidak ingin ada yang telat datang saat hari pertama kerja," si ketua, yang berambut merah bernama Iris menegaskan saat di kereta.
"Tentu saja, kita jarang sekali di beri libur. apa yang akan kalian lakukan saat libur?"tanya si silver.
"Tentu saja selagi libur dan para pendeta tidak membutuhkanku aku akan menemui kesayanganku," Azura segera menjawab dengan tersenyum.
Si silver, Kanna sang tangan kanan ketua tersenyum dia sudah sangat hafal dengan kebiasaan Azura. setiap libur dia akan mendatangi Harry adik Iris entah apa yang dilakukan. lalu segera Kanna menolehkan kepalanya kepada Kei, dan yang ditoleh tidak merespons karena sedang fokus dengan pemandangan di luar.
"Kei apa yang akan kau lakukan saat libur?" tanya Kanna, jika saja si lawan bicara peka sedikit dia tidak akan mau bertanya karna gengsi.
"Mengajari anak-anak," Kei sama sekali tidak menoleh.
"Ah begitu. Iris apa kau tetap akan kesana?" tanya Kanna dia menoleh menghadap iris yang sedang melepas sarung tangannya.
"kemana maksudmu? jika yang kau maksud itu tempat itu aku slalu kesana setiap akhir pekan," Iris menatap Kanna sembari tersenyum tipis.
"Ah sepertinya aku besok akan kesana juga, sedikit penasaran bagaimana dia sekarang," Kanna menunduk.
"Bawakan bunga dia tidak suka jika kau tidak membawa buah tangan," Iris menjawab.
"Sepertinya kita sudah sampai, hati hati saat turun semalam hujan di sini," Azura dengan hati hati membuka pintu kereta dan turun dan berjalan melalui halaman markas disusul tiga rekannya.
markas guild mereka adalah sebuah rumah yang agak samar karna campuran rumah orang biasa dan rumah bangsawan. disini hanya ada sekitar 45 orang anggota dan eksekutif guild ini hanya ada empat dan ya hanya mereka, Ketuanya Iris, eksekutif keamanan sekaligus tangan kanannya Kanna.
Guild mereka tidak terlalu menonjol di karenakan ini permintaan Iris sebagai ketua walau mereka menerima berbagai quest dan misi yang melibatkan pembunuhan mereka meminta para klien agar tidak terlalu menyebar luaskannya ini ditakutkan akan memberikan rasa kecurigaan dan waspada pada guild yang akan menimbulkan efek dianggapnya guild ini adalah pengkhianat kerajaan.
Untuk masalah para eksekutif di guild masihlah kurang mungkin akan cukup jika mendapatkan 2-4 eksekutif bagian lainnya. diantara guild ilegal lain guild ini termasuk sibuk dan jarang berlibur, inilah yang membuat para anggota maupun eksekutif merasa senang jika mendapat libur.
Markas guild dibagi menjadi 3 lantai, dimana untuk para anggota biasa dan pemula akan di taruh di lantai pertama disini mereka akan membuka semacam kasino atau bar kecil agar menyamarkan markas di lantai dua adalah ruangan pengintaian termasuk ruangan mengajar dan di lantai bawah hanya para eksekutif, ketua, dan juga beberapa anggota besar yang bisa masuk dan juga misi misi yang besar akan di bicarakan disana.
seperti biasa sekarang di lantai satu sedang ramai karna sedang dibukanya bar kecil tapi hari ini khusus untuk para anggota merayakan liburan mereka. kanna dan Azura menggoda mereka memperingati agar jangan sampai mabuk berlebihan dan segeralah pulang sementara Kei sibuk menolak ajakan minum umurnya baru 19 dia dilarang keras minum oleh oleh 3 teman wanitanya itu. mereka masuk melalui pintu rahasia dan duduk di kursi masing-masing.
"Dua Minggu yang menarik, apa setelah ini kita mendapat misi menarik lain?" Kanna bertanya sembari asik mengambil dessert yang di sediakan.
"Sepertinya ada, kemarin aku sempat bertegur dengan countess Aletta sepertinya beliau tidak bisa mengatasi rubah rubah yang mengganggunya sehabis Count Aletta wafat," Azura
menjawabnya sambil meminum tehnya.
"memang benar dia meminta menyelesaikan itu, tapi ada baiknya hanya 2 dari kita yang pergi," Iris menjawab seperti biasa mengulum permen didalam mulutnya.
"Kapan di laksanakan?" Kei bertanya.
"Dua Minggu lagi," jawab Iris menaruh tangannya dimeja sembari tersenyum manis kepada para rekannya itu. oh jika dia tersenyum maka akan terjadi sesuatu yang yahh akan menimpa mereka dan dua Minggu lagi? berarti seminggu setelah libur mereka harus bekerja keras lagi pastinya.
•
•
•
Di kediaman keluarga Rupert....
Iris masuk ke kamarnya, dia ingin cepat mandi lalu tidur rasanya dua Minggu ini dia jarang bisa tidur tenang, ah bukan bahkan sejak kejadian tiga tahun lalu dia jarang bisa tidur nyenyak. dia terbaring di kasurnya dan melihat langit langit kamarnya bertanya konyol dalam hati besok apa yang akan terjadi. merasa konyol dia lebih baik memejamkan matanya sekarang, besok dia harus bangun pagi dan akan keluar pergi ke tempat itu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
KimRanger
keren
2021-06-01
0