sabar

Setelah Rey dan Ayah nya ngobrol di depan tv, terdengar suara Anita di dalam kamar.

"Awwww ..... "Anita kesakitan.

Rey pun terperanjat melihat Anita.

Rey melihat anita sedang meringis kesakitan.

"Loh kenapa ?? "tanya Rey khawatir.

"Perut aku sakit !! aduhhhhh .... "jawab Anita terbata-bata.

Rey pun memanggil Ayah dan Ibu nya..

"Yah bangunkan Mamah, Anita kaya nya mau melahirkan !! "ucap Rey terburu-buru.

Ayah Anita sangat gugup dan langsung membangun kan Istri nya dan langsung menyiapkan mobil.

Anita di bantu oleh Rey masuk kedalam mobil.

Anita hanya meringis kesakitan dan keringat yang terus mengucur membasahi seluruh tubuh nya.

"Kuat ya sayang !! aku yakin kamu pasti bisa !! "Rey sangat khawatir.

Anita tidak menghiraukan perkataan dari siapapun, yang dia hiraukan adalah rasa sakit nya yang luar biasa.

Ayah Rey fokus mengendarai mobil nya, sementara Istri nya mendampingi Anita.

Sampai lah mereka di rumah sakit dan dokter pun dengan cepat membantu persalinan Anita.

"Hanya suami nya saja yang boleh mendampingi di dalam !! "ucap Dokter yang menangani Anita.

Rey pun terus memegang tangan Anita.

Anita sudah pucat dan proses persalinan pun sudah di mulai.

Anita berteriak "Ahhhhhhhhh !! " beberapa kali Anita berusaha mengejan dengan kuat agar segera keluar.

Akhir nya sang buah hati pun lahir dengan selamat.

Anita pun menghela nafas panjang, Rey langsung sujud syukur atas kemudahan saat istri nya melahirkan.

"Kamu hebat !! " Rey mencium Anita sambil memuji nya.

"Syukur lah mas !! "jawab Anita sangat lemas.

"Selamat pak Rey, Bayi anda terlahir dalam keadaan selamat tanpa kekurangan suatu apapun dan bayi anda berjenis kelamin perempuan. "ujar Dokter itu.

Rey pun langsung mengumandangkan lantunan Adzan di telinga Bayi nya tersebut.

Anita sedang di urus oleh Suster, supaya Anita cepat pulih Anita di sarankan untuk di rawat beberapa hari.

Dan Anita beberpa hari harus menginap di Rumah sakit, setelah beberapa hari akhir nya Anita bisa pulang.

Orang tua Rey pun sedang mempersiapkan untuk acara tasyakur atas kelahiran cucu pertama nya.

Karna Anita melalui proses persalinan yang sangat mudah, jadi Anita sudah kelihatan sangat sehat.

Acara pun di selenggarakan dan sukses, Bayi nya pun di beri Nama. "Inara Putri Reyna."

Semua sanak keluarga pun datang menyambut peri kecil yang kini menghiasi rumah tangga Anita dan Rey.

Anita sangat kelihatan pintar sekali dalam mengurus anak, walaupun Anita baru pertama memiliki anak tapi Anita tidak kelihatan gugup sama sekali.

Hari demi hari Anita lalui, namun Anita belum bisa mengurus yang lain, karna luka yang dia alami saat melahirkan masih terasa nyeri.

Sehingga semua urusan rumah tangga Ibu mertua nya yang pegang,termasuk mengurusi Rey.

Pada saat itu Ibu mertua Anita sedang kesal, mungkin karna urusan pekerjaan rumah yang terus terusan ia pegang dan yang lain nya.

Sehingga sifat nya pada Anita sangat tidak enak untuk di lihat, hingga Ibu mertua Anita pun mengadu pada Ayah Rey.

"Yah ... aku cape !! liat tuh si Anita udah berapa minggu masih saja berlaku seperti orang sakit aku harus nyuci, masak, pel rumah, aduh semua aku Yah yang beresin, aku capek !! udah kaya pembantu aja " keluh Ibu nya Rey pada Ayah nya Rey sambil kesal dan marah.

"Husst ... Mah kamu tuh ngomong apa ?? apa kamu ga ngerasain gimana rasa nya pasca melahirkan, kok kamu kaya yang ga ikhlas gini !! ini tuh demi Anak kamu, demi Cucu kita !! "jawab Ayah Rey membentak Istri nya.

Anita tidak sengaja mendengar nya. Anita pun langsung terpuruk. " Maafin aku sudah memberatkan Mamah !! "Anita bukan nya kesal, tapi Anita malah yang merasa bersalah.

Setelah Anita mendengarkan keluh kesah ibu mertua nya, Anita pun berusaha sekuat mungkin untuk mengerjakan pekerjaan lain.

Dan Ayah Rey melihat Anita sangat kewalahan.

"Mah ... Mah .. Mamah .... ?? " Ayah Rey memanggil Istrinya.

"Iya Yah !!" Ibu nya Rey menjawab.

"Kamu sedang apa ?? lihat Anita, harus nya Anita kan istirahat !! ko kamu malah enak enakan santai gitu. "omel Ayah Rey.

"Yah... Yah.. gak papa ko !! aku udah sehat, lagian ini kan tugas aku, bukan tugas Mamah !! "bela Anita

Ibu nya Rey sangat marah sekali melihat ke arah Anita.

"Sudah sana kamu ke kamar aja, tidur yang enak! !" ucap Ibu nya Rey sangat marah, sambil mengambil alih pekerjaan rumah yang sedang di bersihkan oleh Anita.

Anita sangat tidak enak, entah apa yang akan di lakukan oleh Anita saat ini, suara tangisan bayi pun terdengar dan Anita langsung bergegas ke kamar nya karna anak nya menangis.

Anita pun memikirkan soal mertua nya itu.

"Apa aku bilang aja ya ke Rey. "Anita berbicara seorang diri.

Rey pun datang.

"Loh Ibu kenapa ko kesel gitu ?? "tanya Rey melihat Ibu nya cemberut.

"Gak papa!! "jawab Ibu Rey singkat.

Rey pun segera ke kamar, untuk melihat anak kesayangan nya.

Dan Rey lihat Anita pun sedang murung. " Pasti ada yang tidak beres. "ucap Rey dalam hati nya.

"Ada apa ?? "tanya Rey sambil mengecup kening Anita.

"Enggak ko Mas !! "jawab Anita gugup.

"Bener ga mau cerita ?? "ucap Rey sinis pada Anita..

"Emmm ... Mas apa ga sebaik nya kita menyuruh Ibu pulang saja ya ?? " Anita berbicara seolah olah Anita mengusir Ibu mertua nya,padahal bukan itu maksud nya Anita.

"Maksud kamu apa ?? kamu mau usir Mamah ?? "jawab Rey kesal sambil melotot pada Anita.

"Bu..bukan itu mas !! "Anita pun kaget langsung menarik tangan Rey, Anita kaget karna Rey begitu marah pada diri nya.

Rey melepas kan pegangan tangan Anita kasar. "lepaskan, Mas gak sangka kamu punya pikiran seperti itu sama Mamah, apa salah Mamah ?? ingat walau pun kamu Istri ku, tapi aku ga akan biarin kamu menghina Mamah. " Rey geram dan menunjuk wajah Anita.

Anita pun kecewa dengan sikap Rey saat ini.

"Mas !! Aku tuh belum selesai cerita, ko kamu gitu sih. "Anita berdiri di hadapan Rey.

Namun Rey tidak mendengarkan penjelasan Anita ,Rey malah mendorong Anita ke kasur karna sudah menghalangi langkah nya.

"Ya ampun Massss .... "Anita menangis, Anita pun langsung menggendong bayi nya.

Dan Rey keluar dengan kesal. sementara Anita menangis air matanya terus mengalir tak bisa di tahan, karna rasa sakit nya yang begitu perih di hati Anita.

"Mas kenapa kamu jadi seperti ini !! "ucap Anita dalam tangisan nya itu.

Saat Anita melihat raut wajah anak nya itu, Anita langsung menghentikan tangis nya, Anita seperti mendapatkan kekuatan yang hebat.

"Mamah sayang kamu nak !! "ucap Anita pada bayi nya.

Anita ingat bahwa Rey harus makan. Anita pun langsung membersihkan muka nya dan bergegas ke luar.

Anita melihat Rey sedang duduk di kursi dengan Ayah nya.

Anita menelan ludah nya dengan berat. "Mas makan dulu biar aku siapkan. "Anita pun bertingkah sepeti biasa nya, seperti tidak terjadi apa-apa apa dengan Rey saat itu.

Padahal rasa sakit Anita masih terasa jelas dalam hati nya.

Anita pun bergegas ke meja makan dan menyiapkan semua nyadan makanan pun siap.

"Mas... Ayah ... Mamah, makan dulu sudah aku siapkan. "Anita memanggil semua nya.

Mereka pun berdatangan.

Rey masih memasang muka kesal nya,

namun Anita tidak menghirau kan nya, Anita tetap melayani suami nya dengan baik, mengambilkan nasi dan lain lain.

"Mari Nak, makan bareng !! "ajak Ayah nya Rey sangat lembut.

"Emm.. iya Yah, kalian duluan saja, aku masih kenyang yah. "ucap Anita sambil menahan air mata nya,

"Loh kan terakhir kamu makan tadi siang, masa belum laper !! "jawab Ayah Rey sambil mengambil ikan goreng dan di taroh di piring nya.

"Iya Yah, aku masih kenyang,aku permisi ke kamar dulu ya Yah, aku mau nemenin Nara dulu yah, kasian di kamar sendiri. "jawab Anita sambil tersenyum.

Anita memang hebat menyembunyikan rasa sakit nya, padahal sesekali Anita melihat raut wajah suami nya, Anita sangat sakit hati.

"Oh ya baik lah, nanti kalo sudah laper langsung makan ya ?? biar asupan gizi dan ASI buat Nara semakin banyak. "jawab Ayah Rey

Anita hanya menganggukan kepala nya dan pergi ke kamar nya.

Sesampai nya di kamar, Anita terisak menangis dan menghampiri Nara putri kesayangan nya itu.

Waktu pun berlalu, seperti nya makan malam pun telah usai.

Rey dan Ayah nya langsung berubah posisi duduk nya yang tadi nya ada di meja makan, sekarang mereka berdua sedang berada di halaman rumah sambil minum kopi.

"Rey, nanti Anita suruh makan !! "ucap Ayah Rey.

"Iya Yah. "jawab Rey sambil menyalakan rokok nya.

"Rey , Ayah kesal sama Mamah mu, sifat nya ga pernah berubah. " ucap Ayah Rey sambil bersantai.

"Kenapa Yah ?? "jawab Rey, tanpa Rey ketahui omongan Ayah nya itu ada hubungan nya dengan perkataan Anita.

"Mamah mu bilang, dia sudah cape mengurusi semua urusan rumah kamu, Ayah takut Anita mendengar nya. Padahal kan Anita sedang dalam proses pemulihan, soal nya tadi Anita mengambil alih semua pekerjaan rumah, itupun Anita belum bisa berdiri tegak, Ayah sudah larang Anita buat melakukan nya, tapi dia bersi keras ingin melakukan nya, dan akhir nya Mamah mu merebut sapu yang sedang anita pegang dengan kasar !! memang Anita tidak menunjukan rasa sakit hati nya, tapi Ayah takut perkataan dan sikap Mamah mu itu, di masukan ke hati oleh Istri mu. Ayah tau walau pun Ayah laki Laki-laki dan tidak akan mengalami proses melahirkan tapi Ayah tau bagai mana kondisi pasca melahirkan itu. Kelihatan nya saja sehat di luar tapi di dalam sangat banyak luka dan harus banyak istirahat, tidak sedikit Ibu melahirkan berakibat fatal karna kelelahan !!"ucap Ayah Rey sangat panjang.

Rey kaget dan berpikir "Apa ini yang di maksud kan oleh Anita ?? kalo benar iya, aku udah salah besar bersikap seperti itu pada Anita. Rey pun langsung berpamitan pada Ayah nya, dengan alasan ingin membawa kan makan untuk Anita.

Rey membukakan pintu kamar nya sambil membawakan makanan, tapi Rey melihat anita sudah terlelap tidur sambil memeluk Putri nya.

Rey mendekati Anita dan melihat tetesan air mata yang masih tergenang di pipinya.rey pun merasa bersalah dan membangunkan Anita.

"Hey.. bangun !! " ucap Rey lembut sambil mengusap tangan nya Anita.

Anita pun terbangun. "Eh Mas ... ada apa ?? " jawab Anita dengan nada serak, Anita tidak menunjukan sikap yang marah pada Rey.

Karna Anita tau kalau Anita membalas sikap nya pada Rey, seperti sikap yang Rey tunjukan pada nya di meja makan itu, Anita takut akan menyakiti hati suami nya seperti apa yang dia rasakan saat ini.

"Makan dulu, kamu kan belum makan !! "ucap Rey sambil menatap wajah Anita.

"Oh ... ya Mas, padahal ga usah di bawakan nanti kalo aku laper aku pasti makan !! " jawab Anita sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Ann .... maafin Mas ya ?? tadi sudah kasar !! ucap Rey sambil memegang pipi Anita.

"Gak papa Mas. "Anita sangat tenang menjawab nya.

Padahal di hati Anita ingin rasa nya teriak, tapi Anita menahan nya.

"Sini ... Mas suapin !!" Rey menyodorkan sendok yang berisi makanan pada mulut Anita.

Tapi Anita menolak nya dan mengambil piring yang ada di tangan Rey.

"Aku gak papa ko mas, aku bisa sendiri. "jawab Anita sambil tertunduk dan memakan makanan nya.

Rey pun merasa bersalah dan masih tetap memperhatikan Anita yang sedang makan.

Anita tidak memperdulikan Rey yang sedang menatap nya, Anita seperti sedang menikmati setiap makanan yang masuk ke mulut nya dan Anita sibuk menyantap nya.

Padahal itu hanya jalan alternatif supaya Anita tidak memperlihat kan rasa kecewa nya pada Rey.

Anita pun selesai makan.

"Sebentar ya mas, titip Nara aku mau ke dapur dulu. " ucap Anita sambil melirik kearah Nara.

"Biar Mas aja yang simpan !! " Rey mengambil piring nya.

Anita pun melihat Rey sangat merasa bersalah.

"Gak usah Mas, aku bisa ko. "jawab Anita lembut sambil memegang tangan Rey.

Anita tidak mau Rey merasa bersalah seperti itu, walaupun pun Anita sudah mendapat kan kekerasan fisik oleh tangan Rey karna telah mendorong nya.

Rey pun kelihatan sedikit tenang, setelah Anita memegang tangan nya dengan lembut. Rey rasa Anita sudah memaaf kan kesalahan nya itu.

Anita pun melangkah menuju pintu untuk keluar dari kamar mya menuju dapur, dengan perasaan yang hampa Anita terus melangkah kan kaki nya.

"Kamu sudah makan nak ?? "tanya Ayah Rey.

"Sudah Yah, tadi Mas Rey yang mengambilkan nya. "jawab Anita sambil mengangkat piring kosong bekas makan yang ada di genggaman nya.

"Dasar manja. " Ibu Rey menggerakan mulut nya tanpa ada suara, namun Anita melihat dan mengerti apa yang di ucap kan Ibu mertua nya itu.

Tapi anita pura pura tidak melihat nya.

Pikiran dan hati Anita kini semakin sesak rasa nya seperti di penuhi sesuatu, sehingga terasa sesak, tapi Anita tetap pada pendirian nya, Anita tidak mau membuat orang lain sakit hati atas sikap dan ucap nya, karna Anita tau bagai mana rasa nya menahan rasa sakit itu.

Anita pun melanjut kan mencuci piring bekas makan malam tadi.

"Gak usah di cuci, nanti aja sama Mamah. Kamu tidur aja. "teriakan Ibu mertua nya itu sangat keras.

"Astagfurulloh . sabar kan aku Ya Alloh. "Anita menghela nafas panjang sejenak.

"Gak papa Mah, lagian cuma sedikit ko. " jawab Anita berusaha selembut mungkin walau pun sedikit bergetar.

Terpopuler

Comments

Aretha

Aretha

saya 3 x lahiran normal dan sesar...lahiran normaln5 hr udh bs ngerjakan pekerjaan ringan dan mandikan anak....lahiran sesar seminggu udh bs mandiin anak...ya memang sakit tp pelan2 bs

2022-10-09

0

Rahma

Rahma

aq mencium aroma kisah nyata,,,,,diangkat ke novel
bener thooooor 🤔

2022-01-03

0

ani nurhaeni

ani nurhaeni

ckkkk punya ibuu mertua kayaa gituu mah makan hatii

2021-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 awal pernikahan
2 LeLAh
3 ujian
4 Saat hamil
5 cobaan saat hamil
6 ibu mertua
7 nasehat
8 sabar
9 Sabar 2
10 Sabar 3
11 Mengalah
12 Tenang.
13 kebiasaan buruk.
14 Kebohongan.
15 Perih sangat.
16 Hadiah Palsu.
17 Sabar.
18 Perih.
19 Bertahan Demi Nara
20 Penuh Nafsu.
21 Sudah Runtuh
22 Nyaman
23 si jalu ngadat.
24 Hancur nya Hati Orang tua.
25 penyesalan yang percuma.
26 Air mata yang datang dan pergi.
27 Tanda tanya.
28 Keberuntungan Gilang
29 Akan kah bahagia ??
30 Risau
31 Memulai dari awal.
32 Tamu tak di undang.
33 Ketegasan Anita
34 Hari ke 1
35 Was-was
36 Di luar Dugaan.
37 kepergian Rey
38 Ketulusan.
39 Doa terbaik
40 Mulai ada perasaan.
41 Terluka karna Mahesa.
42 Menahan Tawa.
43 Cerita Kelam Tuan Mahesa
44 Tersadar
45 Yakin.
46 Tingkah Gilang
47 Perasaan Ragu Anita
48 Glenka kembali
49 Sebuah Hadiah
50 Tidak menyangka
51 Keras nya Orang Tau Gilang.
52 Kekuatan Gilang.
53 Sebuah pertemuan yang Berbeda
54 Skak Mat.
55 Yakin.
56 Tangis Bahagia.
57 Tumbuh nya Akar yang tandus.
58 Rasa Cinta.
59 Perhatian Gilang.
60 Serangan Pertama
61 Kekuatan Tuan Rama.
62 perlindungan terhadap Anita.
63 cemburu.
64 Perasaan berbeda.
65 Rencana yang gagal.
66 Pertemuan Ibu Mayang dan Anita.
67 Kesan pertama.
68 Ketenangan Ibu Mayang
69 kuat di dalam kesedihan
70 Terbuka nya Hati Ibu Mayang.
71 Tatapan Intens Tuan Mahesa
72 kekerasan
73 Keberadaan Anita.
74 kecemasan Mahesa dan Gilang
75 Jabatan tangan seorang Teman
76 Gilang Vs Mahesa
77 Kebingungan Gilang
78 Ke egoisan Tuan Guruh
79 Kebodohan Glenka
80 Gilang tidak sadar
81 Antara 3 maanusia.
82 Dua pikiran.
83 Rencana untuk bertemu Glen
84 Perasaan aneh ..
85 Tangisan Glen
86 Sikap Dewasa.
87 Sisa waktu Glen
88 Perpisahan tak terduga.
89 Pencarian Glenka.
90 Saling merelakan.
91 Mencoba ikhlas
92 Wanita baik
93 kebersamaan Anita dan Mahesa.
94 Terjebak di waktu yang tepat.
95 Kecupan Anita
96 putus asa
97 Kesedihan Glenka.
98 Surat undangan
99 Penjelasan yang tepat.
100 Ungkapan cinta.
101 Perasaan yang sama.
102 Sakit dan bahagia
103 Perasaan Cinta.
104 Harmonis
105 Pertemuan terakhir.
106 Keyakinan
107 Haru.
108 Kesabaran Mahesa.
109 Ayah mertua.
110 Menguatkan.
111 Perjalanan.
112 kasih sayang
113 Kesederhanaan
114 Pesta pernikahan
115 Amarah yang terpendam.
116 Merasa bersalah.
117 Penyatuan Cinta.
118 Keyakinan Tuan Mahesa.
119 Keindahan Cinta.
120 Wanita apahkah aku ??
121 Wanita malam
122 Terulang kembali.
123 Kekecewaan Tuan Rama
124 keras nya hati.
125 Prasangka Tuan Rama.
126 Kedatangan Gilang
127 Kebaikan Gilang
128 Dua sahabat.
129 Picik nya Ibu Inggrit.
130 Kemarahan Ayah Anita.
131 Tangis Tuan Mahesa.
132 Tagis Tuan Rama.
133 Melamar Anita.
134 Lamaran.
135 Kerinduan.
136 Egois
137 Persiapan hantaran.
138 Pernikahan.
139 Kenikmatan bersama.
140 Ketulusan hati Mahesa.
141 Murka.
142 Suasana Pagi hari.
143 Suami yang baik
144 Keras kepala.
145 BAB 145. Khawatir.
146 BAB 146. Ambisi Amel
147 BAB 147. Godaan.
148 BAB 148 Kenapa ?
149 BAB 149. Kesetiaan.
150 BAB 150. Dukungan Ibu Inggrit.
151 BAB 151. Sabar
152 BAB 152. semakin terjebak.
153 BAB 153. 18+ Terjebak
154 BAB 154 Menguatkan hati.
155 BAB 155. Kegilaan Amel.
156 BAB 156 Biasa saja
157 BAB 157. Menguatkan hati.
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167.
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175.
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179.
180 BAB 180.
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186
187 BAB 187
188 BAB 188
189 BAB 189
190 BAB 190
191 BAB 191
192 BAB 192
193 BAB 193
194 BAB 194
195 BAB 195
196 BAB 196
197 BAB 197
198 Draft
199 BAB 199
200 BAB 200.
201 BAB 201
Episodes

Updated 201 Episodes

1
awal pernikahan
2
LeLAh
3
ujian
4
Saat hamil
5
cobaan saat hamil
6
ibu mertua
7
nasehat
8
sabar
9
Sabar 2
10
Sabar 3
11
Mengalah
12
Tenang.
13
kebiasaan buruk.
14
Kebohongan.
15
Perih sangat.
16
Hadiah Palsu.
17
Sabar.
18
Perih.
19
Bertahan Demi Nara
20
Penuh Nafsu.
21
Sudah Runtuh
22
Nyaman
23
si jalu ngadat.
24
Hancur nya Hati Orang tua.
25
penyesalan yang percuma.
26
Air mata yang datang dan pergi.
27
Tanda tanya.
28
Keberuntungan Gilang
29
Akan kah bahagia ??
30
Risau
31
Memulai dari awal.
32
Tamu tak di undang.
33
Ketegasan Anita
34
Hari ke 1
35
Was-was
36
Di luar Dugaan.
37
kepergian Rey
38
Ketulusan.
39
Doa terbaik
40
Mulai ada perasaan.
41
Terluka karna Mahesa.
42
Menahan Tawa.
43
Cerita Kelam Tuan Mahesa
44
Tersadar
45
Yakin.
46
Tingkah Gilang
47
Perasaan Ragu Anita
48
Glenka kembali
49
Sebuah Hadiah
50
Tidak menyangka
51
Keras nya Orang Tau Gilang.
52
Kekuatan Gilang.
53
Sebuah pertemuan yang Berbeda
54
Skak Mat.
55
Yakin.
56
Tangis Bahagia.
57
Tumbuh nya Akar yang tandus.
58
Rasa Cinta.
59
Perhatian Gilang.
60
Serangan Pertama
61
Kekuatan Tuan Rama.
62
perlindungan terhadap Anita.
63
cemburu.
64
Perasaan berbeda.
65
Rencana yang gagal.
66
Pertemuan Ibu Mayang dan Anita.
67
Kesan pertama.
68
Ketenangan Ibu Mayang
69
kuat di dalam kesedihan
70
Terbuka nya Hati Ibu Mayang.
71
Tatapan Intens Tuan Mahesa
72
kekerasan
73
Keberadaan Anita.
74
kecemasan Mahesa dan Gilang
75
Jabatan tangan seorang Teman
76
Gilang Vs Mahesa
77
Kebingungan Gilang
78
Ke egoisan Tuan Guruh
79
Kebodohan Glenka
80
Gilang tidak sadar
81
Antara 3 maanusia.
82
Dua pikiran.
83
Rencana untuk bertemu Glen
84
Perasaan aneh ..
85
Tangisan Glen
86
Sikap Dewasa.
87
Sisa waktu Glen
88
Perpisahan tak terduga.
89
Pencarian Glenka.
90
Saling merelakan.
91
Mencoba ikhlas
92
Wanita baik
93
kebersamaan Anita dan Mahesa.
94
Terjebak di waktu yang tepat.
95
Kecupan Anita
96
putus asa
97
Kesedihan Glenka.
98
Surat undangan
99
Penjelasan yang tepat.
100
Ungkapan cinta.
101
Perasaan yang sama.
102
Sakit dan bahagia
103
Perasaan Cinta.
104
Harmonis
105
Pertemuan terakhir.
106
Keyakinan
107
Haru.
108
Kesabaran Mahesa.
109
Ayah mertua.
110
Menguatkan.
111
Perjalanan.
112
kasih sayang
113
Kesederhanaan
114
Pesta pernikahan
115
Amarah yang terpendam.
116
Merasa bersalah.
117
Penyatuan Cinta.
118
Keyakinan Tuan Mahesa.
119
Keindahan Cinta.
120
Wanita apahkah aku ??
121
Wanita malam
122
Terulang kembali.
123
Kekecewaan Tuan Rama
124
keras nya hati.
125
Prasangka Tuan Rama.
126
Kedatangan Gilang
127
Kebaikan Gilang
128
Dua sahabat.
129
Picik nya Ibu Inggrit.
130
Kemarahan Ayah Anita.
131
Tangis Tuan Mahesa.
132
Tagis Tuan Rama.
133
Melamar Anita.
134
Lamaran.
135
Kerinduan.
136
Egois
137
Persiapan hantaran.
138
Pernikahan.
139
Kenikmatan bersama.
140
Ketulusan hati Mahesa.
141
Murka.
142
Suasana Pagi hari.
143
Suami yang baik
144
Keras kepala.
145
BAB 145. Khawatir.
146
BAB 146. Ambisi Amel
147
BAB 147. Godaan.
148
BAB 148 Kenapa ?
149
BAB 149. Kesetiaan.
150
BAB 150. Dukungan Ibu Inggrit.
151
BAB 151. Sabar
152
BAB 152. semakin terjebak.
153
BAB 153. 18+ Terjebak
154
BAB 154 Menguatkan hati.
155
BAB 155. Kegilaan Amel.
156
BAB 156 Biasa saja
157
BAB 157. Menguatkan hati.
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167.
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175.
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179.
180
BAB 180.
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186
187
BAB 187
188
BAB 188
189
BAB 189
190
BAB 190
191
BAB 191
192
BAB 192
193
BAB 193
194
BAB 194
195
BAB 195
196
BAB 196
197
BAB 197
198
Draft
199
BAB 199
200
BAB 200.
201
BAB 201

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!