Akhir nya Rey pun masuk ke kamar, dan berbaring di samping Nara.
Anita pun masih terdiam.
Rey pun mulai membuka pembicaraan.
"Cuti melahirkan kamu berpa bulan?." Tanya Rey.
"Masih 1 bulan lagi Mas! kenapa?" Anita pun bertanya kembali.
"Apa, ga sebaik nya kamu diam saja di rumah. Biar aku aja yang kerja?" Ucap Rey pada Anita.
Anita terdiam, sambil melihat ke arah Nara.
Rey pun melihat ke arah Anita masih melamun.
"Kalo kamu kerja ! Nanti Nara sama siapa?." Rey kembali bertanya.
"Aku pun berpikir seperti itu Mas !Tapi." Anita berpikir sejenak.
"Mas, aku masih mau membantu keluarga ku, walaupun hanya sedikit. lagian aku masih banyak kebutuhan pribadi." Ucap Anita, penasaran ingin tau jawaban Rey bagai mana, karna selama ini Anita tidak pernah meminta uang pada Rey untuk kebutuhan Pribadi nya.
"Kalau soal itu, kan Mas kerja! Mas kan kerja buat kamu, kalau memang ada kebutuhan pribadi ya kamu pakai saja! dan untuk kebutuhan Ibu kamu. Ya nanti kita bicarakan, kalau misalkan ada lebih ya kita kasih." Jawab Rey meyakinkan.
"Aku sebenar nya tidak mau membebani kamu Mas, untuk masalah keluarga ku. Kan kamu tau sendiri. Ibu kamu aja, masih minta jatah setiap bulan nya, mana semau nya Mamah lagi." Anna berbicara perlahan, karna takut Rey tersinggung dan takut Ibu mertua nya tau. Tentang pembicaraan nya dengan Rey.
"Kamu ga ikhlas? menurut Mas, itu wajar di banding kan jasa Mamah, ngerawat aku dari kecil sampai sekarang!" Rey melirik ke arah Anita.
Dalam hati Anita. "Benar saja Rey tersinggung."
"Mas. bukan aku ga ikhlas, kalau aku ga ikhlas, sudah dari awal aku larang kamu, buat kasih jatah bulanan ke Ibu kamu. " Ucap Anita sangat tegas.
"Berarti gak ada masalah dong. soal aku, kasih uang bulanan buat Mamah? kalau kamu ikhlas. Ya sudah jangan di bahas soal uang bulanan Mamah." Rey sudah ingin mengakhiri, percakapan nya dengan Anita malam itu.
"Aku ikhlas Mas, cuma tolonglah kalau mau ngasih se wajar nya saja. tidak usah ada patokan. beda lagi kalau penghasilan kamu sudah 3x lipat dari gajih yang sekarang, mau minta jatah segitu pun ga ada masalah, aku setiap bulan nya hitung loh. berapa total ibu minta Uang ke kamu. Hampir setengah nya dari gajih kamu !!!" Anita mulai emosi.
"Terus Mas harus gimana? Mas masih mau bahagiain orangtua, dan mas juga ga mau durhaka. sama orangtua mas sendiri !! " Rey tetap santai.
"Jika prinsip Mas seperti itu ! aku pun sama takut durhaka terhadap Orangtua ku sendiri, dan aku juga sama, masih mau bahagiain orangtua ku dengan cara. memberikan uang setiap bulan nya. seperti yang Mas berikan, pada Orang tua Mas" Anita tak bisa kontrol emosi nya.
"Terus, Bagai mana dengan Nara?" Tanya Rey sinis.
"Biar aku tetap kerja, sementara Nara biar sama Orangtua ku, dalam artian aku akan tinggal bersama Orangtua ku." Tegas Anita tidak menghiraukan Rey sama sekali.
Anita kini tidak bisa berpikir jernih, sehingga Anita tidak menoleh sama sekali ke arah Rey.
"Maksud kamu apa? kamu sudah tidak mau serumah sama Mas lagi ?" Rey memegang tangan Anita dan sedikit menarik nya.
"Menurut kamu? kalau aku kerja, apa bisa, aku bawa Nara terlebih dahulu ke rumah Orangtua ku, terus aku kerja ? kalau mamah ku bisa meninggalkan rumah, untuk tinggal di sini nemenin aku, Saat-saat seperti ini, Aku lebih memilih Mamah ku sendiri untuk bantu aku sekarang, Maaf ya Mas, jangan suruh aku buat nitipin Nara ke Mamah kamu! ingat itu." Anita semakin meng geludak.
Rey pun membela Ibu nya. "Jangan pikir. Mamah tidak sayang sama Nara ya? Mamah juga sama ko, sayang sama Nara. " Rey tetap merendah kan cara bicara nya.
"Iya memang sayang. Tapi tidak pada Nara!! kalau mas tetap seperti ini, jangan salahkan aku, kalau aku ngotot akan tinggal bersama orangtua ku !! " Ancam Anita .
Rey tetap membela Ibu nya. "Tidak sayang pada Nara bagai****. " Pembicaraan Rey di potong langsung oleh Anita.
"Stop Mas !! jangan pikir aku ga tau ya, keluhan Ibu kamu apa ? aku tau semua nya mas, aku dengar sendiri mas, tapi aku lebih memilih untuk diam ! karna apa ? karna aku menghormati Ibu kamu, sebagai Ibu mertua ku.
sa***kit mas. Dengar semua omongan Mamah pada Ayah saat itu, kalau orangtua ku tau, jangan harap kamu bisa liat aku sama Nara lagi. " Anita mulai tidak bisa membendung air mata nya,
Rey melihat Anita menangis. "sudah, Maafin Mas ya? nanti mas pikirkan, baik nya bagai mana? sudah jangan nangis sayang. " Rey memeluk Anita erat sambil berbisik. " Mas sayang kamu, jangan tinggalin Mas ya? coba sini liat mas. " Rey menarik tubuh Anita, supaya Anita tidak membelakangi nya.
Kini Anita sudah berhadapan sangat dekat dengan Rey.
Rey melihat Anita ber urai Air mata. Rey pun menatap Anita, sambil mengusap air mata yang membasahi Pipi istri nya itu. Rey mengecup kedua mata Anita. "Sudah yah, jangan Nangis! senyum dong ? mana senyum nya ?" Rey terus-terusan, menggoda Anita.
Anita sadar, "Kali ini aku tidak bisa menahan diri, emosi telah menguasai diri ku. sehingga aku berani melawan omongan suami ku, biasa nya Aku selalu mengalah." gumam Anita dalam hati nya, Anita pun terdiam.
Sehingga Anita tergoda dengan celotehan nya Rey.
Anita tersenyum.
Rey senang melihat istri nya tersenyum kembali. Rey terus menatapi istri nya itu dengan tatapan penuh cinta. Diam-diam Rey mendekatkan bibir nya untuk mencium bibir Anita.
Anita pun menyambut hangat bibir suami nya itu,
Rey semakin buas, sehingga Rey tidak memberikan kesempatan Anita untuk lepas dari cengkraman nya, Anita melayani permainan suami nya itu. karna itu sudah tugas nya sebagai seorang istri. Suasana pun semakin memanas.
Tiba-tiba Anita pun teringat sesuatu.
Seketika Anita terperanjat, sehingga membuat Rey melonggarkan pelukan nya. "Kenapa sayang ?" tanya Rey berbisik.
"Kita belum di perbolehkan, untuk melakukan hubungan suami-istri, pasca melahirkan aku belum 30 hari mas !! " Anita menceritakan nya dengan detail.
Rey pun menghela nafas panjang. "Hu***h" sambil menggaruk rambut nya yang tidak gatal. dan meringis. "Padahal, Mas sudah gak *****."
Anita tertawa sambil mencubit pinggang suami nya. "Saba****r , sebentar lagi ko. " Anita tertawa, sambil mengacak rambut suami nya.
"Masih lama tau," Rey sangat manja, dan tetap tidak mau jauh dari tubuh istri nya itu.
"Ya sudah, sekarang mas tidur! nanti aku bangun kan saat adzan shubuh," Anita mengelus Pipi suami nya itu.
Rey lemas, "Iya****." Rey mengusap wajah nya ,dengan kasar.
Anita hanya tertawa,
Anita langsung mengubah posisi tidur nya menjadi duduk di sebelah kepala Rey, dan mengangkat kepala Rey, agar tidur di pangkuan Anita, Anita mengusap rambut Rey sangat lembut.
Rey pun menengok ke arah wajah Anita, dan tersenyum. "Terima kasih sayang ?" ucap Rey, sambil memeluk kedua kaki Anita.
"Sama-sama sayang. " jawab Anita mesra, sambil mengecup kening Rey dan mengelus nya.
Rey pun tersenyum Bahagia.
Anita tetap dengan posisi nya, sehingga Rey pun tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Rusnah Kanza
Jujur aku mengalami apa yang Anita alami...mantan suamiku egois ,dingin dia selalu ngirimi uang orangtuanya dan disisi lain orangtuaku malah yang selalu memberi kami itu malah tak pernah dia hitung.
Yang lebih parah lagi rumah yang dibangun diatas tanah dari warisan orangtuaku...dia mengklaim bahwa rumah kami jangan sampai diganggu saudaraku..padahal saudaraku malah berkelebihan rumah saudaraku besar" dan bahkan ada kakakku yang sampai punya 3 buah rumah.Jadi aku malah ketawa aja dengar omongannya. ..
2021-07-10
0
Andrean Brima
aduuuh...nasibku sama dgnmu Anita, walaupun aku gk punya mertua tp ipar²ku lbh para dr mertua mu Anita...
2021-06-06
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Rey BEGOOOO!!!! kamu tidak dilarang buat bahagiakan MAK LAMPIR Kamu!!!!! Tapi harus adil jangan berat sebelah 🤜🤜🤜🤜🤜🤜🤜.
2021-06-04
1