*
Mata Devan dan Riana membulat saat dari luar terdengar ketukan pintu, disusul seseorang memanggil nama mereka. Riana sangat hafal suara itu, siapa lagi kalau bukan Arrian.
Riana dengan cepat melompat ke atas kasur, tanpa disuruh Devan membantu Riana menyelimuti dirinya. Riana pun berbaring menenggelamkan wajahnya di perut Devan. Ceklek... Suara pintu terbuka terlihat wajah Arrian sedikit mengintip dari luar.
"Apa dia masih tidur?" Ucap Arrian suaranya bahkan hampir tak terdengarr. Arrian hanya mengangguk mengerti m
"Apa kak Arrian sudah pergi?" Bisik Riana, sungguh jika ada yang melihat mereka berdua sumua akan berfikir mereka adalah pengantin baru yang sangat bahagia. Mendengar itu Devan hanya diam menatap istrinya yang terlihat lucu, Riana yang ingin berbalik namun Arrian menahannya "Ahh.. Belum ya?" Ucap Riana lagi, dia kembali menenggelamkan wajahnya diperut Devan, ini akal-akalan Devan agar lebih lama dipeluk Riana.
Riana, ku harap kau juga menyukaiku nanti.
*
*
"Kak Arrian mau kemana?" Ucap Riana baru saja turun, dia melihat kakanya sudah lengkap tentu bukan kekantor karena pakaiannya terlihat santai dan terlebih dua koper besar ini menjelaskan semuanya.
"Hemm... Aku ada proyek diluar negeri. jadi aku harus pergi." Ucap Arrian berbohong, Devan yang berada dibelakang Riana hanya diam melihat kedua saudara itu.
"Memang harus ya?" Ucap Riana memelas.
"Kenapa? Kamu takut kesepian dirumah? Kan ada suami mu yang akan menemani mulai sekarang"
Arrian membalikkan tubuhnya ingin masuk ke mobil yang sudah disediakan pak Adam tertahan ketika Riana menarik bajunya.
"Apa kak Ar sudah mau pergi sekarang?"
"Iya, pesawat ku tiga puluh menit lagi akan lepas landasa Ri" ,
Lagi-lagi langkahnya tertahan kala Riana memeluk erat kakaknya. Aduh ini sering terjadi tapi kenapa begitu dramatis sih ada apa dengan mu Riana?
"Apa yang kamu lakukan, bagaimana jika suami mu marah?"
"Van, gua titip adik gua ya awas lo buat dia nangis, gua langsung pulang bawa dia pergi" Ancam Arrian.
"Lo ngga usah kawatir! Sekarang dia istri gua
, baek-baek lo disana. kalau boleh bawa cewek jadiin bini." Canda Devan.
"Hati-hati kak" Ucap Riana sambil melambaikan tangannya saat mobil Arrian mulai malaju.
*
"Kak diminum dulu" Ucap Riana sambil meletakkan secangkir teh di atas meja. Devan hanya mengangguk dia masih Fokus membaca e-mail yang sekertarisnya kirimkan.
Mulai saat ini buang egois mu Riana jalani kehidupanmu, sekarang kamu adalah seorang istri. Melayani suami adalah tugas utama bagi istri.
"Ayo..!"Ajak Devan
"Kemana Kak?"
"Kita tinggal di apartemen ku dulu, rumah kita masih direnovasi jadi aku belum membawamu kesana." Ucap Devan
"Tap..."
"Ri... Mulai sekarang dengarkan apa yang aku katakan. Karena aku adalah suamimu" Potong Devan. Mendengar itu Riana terdiam kemudian mengangguk, dia menuju kamarnya mengambil beberapa barang dan pakaian yang akan dia pakai. Sebelum keluar dia menatap setiap sudut rumahnya kamar yan kamar yang sudah dia tempati selama 20 tahun kini harus dia tinggalkan. Tak lupa Riana pamit pada semua miniatur kesayangannya. Luffy, Usop, Shanks, Nami-san dan semuanya.
"Baik-baik ya kalian disini."
Disinilah Riana, di apartemen mewah milik Devan dia takjub ruangan itu terlihat bersih dan rapih. Devan segera mengantar istrinya kekamar yang dia tempati dulu.
"Ini kamar mu, aku akan tidur di ruang kerja ku! " Ucap Devan.
"Kenapa kita tidak sekamar Kak?"
Whats, ada apa dengan mu Riana apa yang kamu mengharapkan? kenapa kita tidak sekamar? Dari mana kamu mendapatkan pertanyaan itu?
"Jadi, boleh nih kita sekamar?" Goda Devan, Riana menggeleng cepat. Gadis aneh, tadi bertanya kenapa tidak sekamar ?dan sekarang malah menggeleng. memang tidak ada yang bisah mengerti pemikiran wanita.
"Disini tidak ada pembantu, jadi memasak, beres-beres adalah tugasmu" Ucap Devan dengan seringai licik. berharap Riana menolak dan protes namun kenyataannya gadis itu hanya mengangguk mengerti
"Kamu serius bisa masak dan beres-beres?"
"Kenapa? Apa ada yang meragukan dariku?" Ucap Riana dengan wajah polosnya.
"Semuanya"
"Ihh... pernah dengar kata seperti ini ngga? don't judge by the cover, ya walau masakanku tampilannya aneh tapi dijamin enak kok." Ucap Riana sedikit memuji dirinya.
"Oke. Baguslah kalau begitu setidaknya kau bisa masak dan itu bisa dimakan" Ucap Devan
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pasti Arrian mau pergi berobat kan,Tapi kemana? Ke Singapura kah atau kemana?
2024-07-20
0
Chandra Dollores
Riani yg diincar aq yg jatuh cinta....
2021-05-03
0