Devan duduk di kursi kebesarannnya kepalanya mendongak katas. Riana masih menganggu pikirannya gadis yang sampai saat ini belum dia ketahui namanya. Devan tersadar, bukannya tadi dia menugaskan Felix mencari tahu siapa gadis itu.
Mungkin ini yang disebut panjang umur, baru saja Devan memikirkan Felix pria itu sudah melangkah masuk keruanganya-- sambil meneteng map coklet ditangan kanannya.
"Ini pak yang anda minta" Ucap Felix seraya menyerahkan amplop yang berisi tentang biodata Riana.
Devan dengan semangat mengambil amplop coklat itu. Felix yang baru saja mau menjelaskan temuannya seperti yang sering di lakukan sebelumnya, terhenti ketika Devan mengangkat tangannya ke udara
"Kali ini tidak perlu Lix, gua sendiri yang akan membacanya"
Demi apapun ingin rasanya Felix menjitak kepala sahabatnya. Sabar Felix sabar! Nasib jadi bawahan.
"Keluar sana gua sibuk?" Titah Devan
Sibuk apaan? Semua kerjaan lo gua yang ngerjain, dimana sibuknya nih bocah? Batin Felix seraya meninggalkan ruangan Devan.
Sedangkan Devan masih berusaha meraih lembaran kertas yang berada didalam amplop itu terhenti ketika wajah Arrian muncul dibalik pintu.
Bisikan kecil menggema di gendang telinganya begitu jelas.
Ada apa dengan mu Devan kau akan menikah dengan adik sahabat mu dan sekarang malah sibuk mencari tahu gadis yang mulai mengaggu ketenagan mu.
Devan menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan, dia menaruh kembali map itu di lacinya.
Benar kata gadis itu sebaiknya tidak perlu bertemu lagi. Batin Devan
"Lo sibuk?"
Arrian duduk tanpa di persilahkan lagi.
"Nggak. Gimana ? lo udah mutusin kapan ke LA sama Angga?"
"Hem... Setelah urusan kantor selesai dan setelah lo nikah sama adik gua. Baru gua berangkat sama Angga" Jelas Arrian "Van, gua kesini mau kasi tau lo minggu depan kalian akan menikah gua sudah urus semuanya."
Devan yang sedang minum tiba-tiba tersedak saat mendengar apa yang barusan Arrian ucapakan. Yang benar saja Arrian akan menikahkannya dalam waktu seminggu, sebenarnya tidak masalah melihat situasi Arrian saat ini tapi setidaknya biarkan dia mengenal... tidak, setidaknya biarkan kami bertemu dulu.
Devan menarik nafasnya agar lebih rileks. "Oke apa yang harus gua siapin?"
Devan menyilangkan kakinya dan mulai menampakkan wajah serius.
"Tidak perlu. Gua udah siapin semua, minggu depan lo ijab kabul. Setelah gua selesai di LA gua bakalan adain resepsi kalian"
Arrian meletakkan kotak cincin merah berbentuk segi empat diatas meja, Devan terlihat mengerutkan keningnya
"Kalau ini gua ngga mau." Tegas Devan menolak
"Ar, apa lo ngga tahu soal ginian? dimana-mana tu ya cowok yang nyiapin maharnya, bukan pihak perempuan. Yang ini gua tolak, lo udah ngasih gua adik lo satu-satunya yang paling lo sayang. Terus gua terima beres aja gitu, ngga keren banget gua jadi cowok. Untuk mahar gua yang nyiapin, gua juga punya duit kali" ucap Devan menyombongkan dirinya.
"Terserah lo aja Van."
*
"Nona muda mau kekampus?" Tanya bibi Jum, mungkin karena Riana sudah terlihat rapi dan memegang beberapa makalah ditangannya.
"Iya bi, dosen terbang makanya jadwalnya pagi" Jelas Riana yang sudah selesai mengoles rotinya dengan selai keju. "Bi kak Ar belum bangun?" Baru saja pertanyaan itu terlontar Arrian sudah melangkah kearahnya.
"Kamu udah mau ke kampus Ri?"
"Iya kak, ini udah mau jalan"
"Biar aku antar!"
"Ha serius?" Ucap Riana masih tidak percaya.
Riana menyerit heran tumben sekali kakaknya ada waktu mengantarnya.
Sepanjang perjalanan Riana terus menatap Arrian penuh tanya namun pria dengan kacamata itu hanya diam dan fokus ke jalanan.
"Kakak" Teriak Riana dia mengguncang tangan Arrian
"Adapa Ri? Ini bahaya aku sedang menyetir"
"Tumben mau antar aku kekampus, kenapa? atau jangan-jangan kakak punya pacar dikampus aku ya. Ayo ngaku" Tebak Riana asal,
tapi bisa jadi kakanya punya kekasih disana secara cewek-cewek dikampus Riana cantik-cantik.
"Apa sih ? Aku hanya ingin bertemu Reza itu saja"
"Oh..." Ucap Riana singkat, apa lagi yang harus Riana pertanyakan jika jawabannya sudah jelaas, kedua pria membosankan bertemu pasti mereka hanya membahas soal kerjaan. Tentu Riana tidak ingin berada ditengah-tengah pria dewasa yang sampai saat ini masih jomblo.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Zaitun
🤔
2021-05-08
1
Susi Susilawati
next
2021-05-01
0
Siti Mahmudah
lanjut
2021-04-30
0