2

*

Tit... Titt.. Titttt.....⏰

Dua pasang bolah mata hitam pekat seketika membulat setelah mendengar jam wekernya berbunyi entah kemana perginya kantuk yang terus-terus merayu kelopak matanya agar tetap tertutup rapat. Gadis dengan surai panjang bergelombang

langsunh terduduk ditengah kasur beralaskan seprai karatker anime One Piece. Dia meraih hp keluaran terbaru miliknya diatas nakas, nafas lega menghembus begitu saja setelah membaca pesan singkat di layar hp-nya, kemudian dia membaringkan kembali tubuhnya setelah meresakan ketegangan sesaat.

"*Tok... tok.. nona muda, Tuan muda sudah menunggu di meja makan*" Suara lembut yang sering membangunkannya dipagi, siang, dan malam hari.

"*I*ya aku mandi dulu bibi"

Gadis itu adalah Ariana Sanders, saat ini umurnya dua puluh tahun dan sebentar lagi usianya memasuki yang ke dua puluh satu tahun. Deretan hadiah yang akan dia minta pada Arrian kakanya sudah tercetak bak baliho caleg di otak gadis cantik itu. Saat ini Ariana masih duduk di bangku kuliah di salah satu Universitas terkemuka di

negara ini, dan itu kampus milik om-nya Reza Pratama Sanders, pria dewasa yang hampir menginjak kepala empat tapi belum juga menikah, dia adalah om paling menyebalkan sepanjang sejarah versi Riana.

Riana gadis cantik dan ceria namun entah mengapa selama hidupnya dia hanya memliki dua sahabat Hendry dan Monica tapi Riana lebih suka memanggilnya Momo. Mereka bersahabat sejak TK, sampai dibangku kuliah pun lagi-lagi mereka bertiga bertemu. sungguh lingkaran setan yang harus terputus dan jangan bilang mereka akan menikah diwaktu yang sama juga.

Ariana sedikit berlari menuruni anak tangga menuju meja makan, rambut panjangnya dia biarkan ter-urai berayun indah mengenai punggungnya. Meski hanya mengenakan kaos putih polos big zise dan celana jeans biru gadis itu masih terlihat manis.

Di meja makan sudah ada Arrian dengan pakaian rapi, kemeja putih dipadukan celana kain hitam yang sedang asik membaca majalan bisnis. Bacaan paling membosankan dan tentu pria yang membacanya juga sangat membosankan tapi Riana sangat menyangi Arrian kakak tirinya.

Meski mereka bukan saudara kandung, itu tidak merubah apapun di tetap kaka dan selamanya menjadi kakak yang paling Riana sayang. Mereka berdua selisih tujuh tahun katanya, saat itu dokter memfonis mama mandul tapi beliau tetap berusaha agar hamil, sedangkan papa sudah pasrah dia tidak mempermasalahkannya lagi bahkan dirumah kami tidak boleh ada yang membahas soal kehamilan, mungkin karena papa takut jika mama akan sedih.

Mungkin memang sudah takdir gadis cantik itu dilahirkan agar menjadi penghubung antara Arrian dan mama membaik karena saat itu kak Arrian sangat membenci mama dan sejak kalahiran si kecil Ariana, hubungan mama dengan kak Arrian membaik rumah itu seakan hidup kembali.

Namun, itu tidak berlangsung lama. Papa meninggal membuat kak Arrian harus mengambil alih perusahaan diusinya terbilang sangat mudah. Benan yang harus Arrian pikul tidak main-main ada banyak keluarga yang bergatung hidup padanya.

Selang beberapa bulan mama pun menyusul papa ke surga dan sejak saat itu kak Arrian sangat protektif pada Riana bahkan disekeliling gadis itu banyak detektif jadi-jadian yang Arrian sewa untuk memata-matainya.

"Pagi kak Ar.." Sapa Riana tidak lupa kecupan manis mendarat dipipi Arrian, itu kebiasaan lama yang susah Riana ubah.

"Pagi bibi Jum"

"Pagi Nona muda." Ucap ibu paruh baya itu yang sejak dulu merawat kami dia pengabdi setia keluarga ini, bahkan aku dan kak Ar sudah menganggapknya Sebagai orang tua sendiri.

Tanpa meminta lagi Arrian tahu kesukaan adiknya Roti selai keju dan segelas susu hambar sudah tertata rapi diatas piring milik Riana...

hup... kenikmatan mana lagi yang kau dustakan?

"Riana pelan-pelan aku tidak akan mencuri roti itu dari mu"

"Heheh..."

"Riana, malam nanti aku mau ajak kamu ke acara ulang tahun rekan bisnisnya k.."

"TIDAK" ucapnya memotong "aku tidak mau" tolaknya dengan nada pasti

"Kak Ar tidak ingat ? ini sering terjadi, mereka selalu berfikir kita sepasang kekasih jika aku ikut bersama dengan mu kak. bagaiman kaka akan menikah jika selalu seperti ini ? pokoknya tidak aku tidak menerima rayuan, gombalan dan janji manis kakak titik." Hanya satu tegukan susu di gelas panjang lolos begitu saja di tenggorokannya. Arrian hanya menggeleng melihat Riana yang sudah meninggalkannya sendiri.

"Hu**fftt, hampir saja aku meledak kaya balon didepan kak Ar. Ada apa dengannya? Apa kak Ar ingin melajang selama hidupnya? Cukup Om Reza mengambil jalan sesat itu kak Ar jangan."

*M*emang wajah kami tidak mirip, kak Ar wajahnya sangat mirip almarhum mami Bella yang kebarat-baratan, mungkin karena mama dan papa Asia tulen jadi tentu wajahku orang Asia. itu kenapa setiap aku bersama kak Ar mereka menyangka kami sepasang kekasih bukan adik kakak. Sejak saat itu aku malas ikut acara perusahaan.

......................

Terpopuler

Comments

Susi Susilawati

Susi Susilawati

masih nyimak, blm dpt benang merahnya 😀😀😀

2021-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!