6

*

Sinar surya keorengs-san mulai menampakkan cahayanya, semalam Riana terus menangis dibalik selimut hingga dia tidak sadar pagi sudah menyapa. Mata sembab dan hidungnya masih memerah dia berjalan ke arah kamar mandi, pagi ini tidak secarah mentari diluar sana bagi Riana, seakan ada awan hitam di kedua bola mata gadis itu.

"Nona Muda sudah mau kekampus? Ini masih sangat pagi." Ucap bibi Jum melihat Riana sudah sangat rapi, gadis tidak menggubris dia hanya meraih selembar roti tawar lalu melangkah pergi.

Riana melangkah meninggalkan rumahnya, kali ini hanya memakai kaos hitam celana jeans dan ransel mini kesayangan hadiah ulang tahun dari Arrian. Rambut panjang sepinggang dia kuncir kuda tentu Riana tidak lupa hari ini memakai topi agar bisa menyembunyikan sedikit mata sembabnya.

Arrian dari atas jendela kamar menatap adik kesayangnnya pergi ke kampus yang masih sangat pagi

Br**ukk... Riana menjatuhkan dirinya diatas sofa ruangan milik Reza 'ahh nyamannya' dia melirik jam yang tergantung diruangan itu masih pukul enam lewat. Entah kenapa rasa kantuk menyerangnya sangat kuat saat sampai disini? Tidka butuh waktu lama merayu kelopak mata itu terpejam Riana terlelap dalam mimpinya.

Selang beberapa menit Reza juga tiba dikampus, sesekali pria lajang itu menguap.

"Ah... dia mengagetkanku"

Reza yang baru masuk sangat kaget melihat keponakannya sedang tidur diruangannya, bahkan wajahnya terlihat bengkak seperti habis disengat lebah. Pria itu hanya menggeleng lalu mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya.

Ahhhhhh Riana menggeliat, dia masih mengumpulkan kepingan kesadarannya, hingga matanya tertuju pada wajah berantakan omnya.

"Aaa... Om Reza sejak kapan disitu?" ucap Riana matanya hampir saja melompat keluar saking kagetnya

"Seharusnya Om yang bertanya seperti itu ! Sejak kapan kau disini? Biasanya juga kamu paling malas kalau Om panggil keruangan ini"

Riana kembali lesu wajahnya seakan menggambarkan tidak akan ada lagi hari esok. Dia mengingat kembali masalahnya dengan Arrian yang ingin menikahkannya dalam waktu dekat ini.

"Ada apa dengan mu? Tidak seperti biasanya kau seperti ini" Ucap Reza seraya meletakkan segelas susu tawar kesukaan keponakannya itu.

Riana menggeleng lemas bahkan bernafas pun sudah tidak ada tenaga lagi baginya, dunianya seketika suram.

"Kau ada masalah dengan Ar?"

"Kok Om tau?" Ucap Riana mulai bersemngat. Entah darimana suntikan energi itu. Bahkan susu didepannya sudah habis hanya dalam satu tegukkan. Reza hanya menggeleng tidak mengerti.

"Memang apa lagi? Kamu kan tidak punya pacar jadi dengan siapa kamu bertengkar jika bukan dengan Arrian"

Riana mengangguk membenarkan ucapan Omnya, memang apa lagi? jangannkan Om Reza, dunia pun tahu jika ArianaSandres jones 'jomblo ngenes'

"Cihh... Emang Om punya pacar?" Ucap Riana tentu dia tidak mau kalah, kan disini mereka berdua sama-sama jomblo Riana tidak masalah, dia masih mudah sedangkan Om Reza sangat bermasalah umurnya bahkan hampir memasuki kepala empat tapi, sampai saat ini dia tidak menikah-menikah. Riana penasaran kira-kira seperti apa nanti wajah tantenya, tentunya harus bisa Riana ajak cari makanan Viral di negara ini.

"Ehey... Anak kecil, kita sedang membahas masalahmu" Ucap Reza mengalihkan pembicaraannya.

"Aku tidak tahu Om apa yang membuat kak Ar tiba-tiba ingin menjodohkan ku " ucap Riana matanya mulai menagak sungai lagi disana

"Ohh... lalu masalahnya apa? menikah saja, kan masalah kalian selesai." Ucap Reza enteng.

Seakan ada asap keluar dari gendang telinga Riana, kesalahan apa yang sudah dia lakukan di kehidupan sebelumnya hingga mendapatkan Om semenyebalkan ini?

"Om Reza aku serius. Om gila apa ini menyangkut masa depan ku. Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup" Tegas Riana

"Memang Ar menyuruhmu menikah dua kali tidak kan.? Dia hanya ingin menikahkan mu Ri"

"Om aku serius"

"Lalu aku harus bagaiman Ri? Kau taukan kakamu itu, dia pria sekuat besi, setegar karang dia tidak akan mengubah pemikirannya jika itu sudah menjadi keputusannya."

"Om Reza benar" Ucap Riana kembali lesu tidak ada jalan laiin, selain mengikuti kemauan kak Ar. Kabur pun tidak ada gunanya bahkan memikirkannya saja kak Ar sudah tahu lebih dulu pasti dia akan mengurung Riana di kamar, sudahlah pasrah saja.

Reza pindah kesisi keponakannya

"Riana dengar kan Om, apa kakakmu pernah membuatmu bersedih? (dia menggeleng) Apa Ar selama ini kejam padamu? (dia menggeleng), Dia selalu membahagiakkan mu kan? (angguknya) Ar ingin menikahkan mu dia sudah pasti tau akhirnya kau akan bahagia bersama suami mu kelak, terlepas alasan Ar tiba-tiba menjodohkanmu mungkin dia punya alasan yang tidak bisa dia katakan. Dia bukan tipe orang yang gegabah jika menyangkut kebagiaanmu, dia hanya ingin adik kecilnya bahagia." Ucap Reza menatap lekat wajah cantik keponakannya. Perasaan baru kemarin Reza menimangnya kini keponakan yang sudah dia anggap anak sendiri beranjak dewasa.

"Om bagaimana aku bahagia jika aku tidak tau siapa calon suamiku, ini tentang hubungan serius dan akan terjalin selamanya."

"Dengarkan om Riana ! Hari ini kau memang tidak mencintainya, bagaima jika besok atau lusa? tidak ada yang tahu hari esok Riana, itu adalah rahasia. Pernikahan bukan hanya tentang saling bertemu, saling menyapa melalui sentuhan. Tidak Riana, pernikahan tidak sesederhana yang ada difikiranmu. Kalian akan hidup bersama, makan bersama dan tidur bersama. Kalian juga akan saling terbuka satu sama lain dan saling mempercayai itulah pernikahan Riana. Setidaknya ini menurut pemahaman om." Jelas Reza. Riana kembali terisak dia merebahkan kepalanya di dada bidang omnya.

"Om yakin ada kejutan yang indah menunggumu disana begitupun dengan Ar , kau hanya perlu menikmati perjalananmu Ri, sambil dengar musik juga boleh." Ucap Reza sedikit bercanda agar anak dari saudranya itu sedikit lebih rileks, namun Riana malah menatapnya tajam

......................

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***