Hot Young Mom And King Mafia (S1 Dan S2)
...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
...♡♡♡♡♡...
Perusahaan Pusat AG Corp di negara C.
Di ruangan Ceo, seorang gadis cantik dan baby face berusia 20an sedang memeriksa berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya. Gadis itu mendongak dan melihat meja satunya lagi juga berisi berkas tumpukan lain.
"Ck.. Kapan Kelarnya ini berkas?! Tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik selalu datang silih berganti?! sumpah pengen liburan gue, mumet tau otak gue selalu dapat makanan berkas yang gak ada habis-habisnya?!" Gumam gadis itu mengeluh dan menggerutu.
Ceklek
Pintu ruangan ceo terbuka membuat gadis itu mendongak. Dia melongo tak percaya melihat seorang gadis cantik terkesan judes berusia 20an memasuki ruangan dengan setumpuk berkas di kedua tangannya.
"Permisi bu, ini ada berkas baru." Sopan Gadis Cantik terkesan judes itu meletakkan berkas menumpuk di sebelah meja lain.
"Mel, itu berkas baru lagi?" tanya gadis berwajah baby face agak memelas.
"iya, nona Gava. Ini berkas baru lagi dari cabang perusahaan." Jawab Amel tersenyum manis.
Alayya Gavaputri, di sapa Ayya atau Gava. Gadis berusia 20an dengan wajah Cantik dan baby face terkesan manis dan polos. Sikapnya agak barbar + agak tomboy, cerewet + pecicilan, acuh pada sekitar + ceplas ceplos, jahil + kadang lola sebenarnya gadis yang susah di tebak.
Amel Mahfuz, di sapa Amel. Gadis berusia 20an dengan wajah cantik terkesan judes. Sikapnya feminim + ramah pada sekitar, cerewet + petakilan + ceplas ceplos + jahil sebenarnya kejam dan psikopat.
Amel adalah asisten sekaligus sahabat Gava. Amel akan memanggil nona kalo di lingkungan kerja tetapi kalo hanya berdua akan manggil Gava berbeda kalo sudah di luar kerja akan memanggil Gava.
"Boleh gak berkas itu di singkirin dulu? Gue mumet sumpah." melas Gava puppy eyes.
"ck.. lo mau singkirin nih berkas, terus nanti lembur dong." Delik Amel. "pokoknya tanda tangani gak tuh berkas, agar gue gak lembur." lanjut Amel membereskan berkas yang sudah diperiksa Gava.
"Gue keluar dulu, mau kerjain yang lain." Ucap Amel dengan membawa tumpukan berkas ke arah pintu ruangan ceo.
Lagi dan lagi Gava harus berkutat dengan berkas. Waktu terus berlalu tak terasa sudah jam makan siang.
Ceklik
Pintu ruangan terbuka membuat Gava mendongakkan kepalanya. Gava melihat sepasang anak kembar berusia 5an memasuki ruangan dengan langkah kecil.
"Mama !!! Alana datang. Yuhu mana red carpetnya !!!" Teriak suara cempreng bocah perempuan memekakkan telingan membuat Gava menutup telinga dengan erat.
"Na, gak usah teriak-teriak. Mama gak tuli." Tegur bocah lelaki berusia 5 tahun dengan wajah datar terkesan lembut dan hangat.
"Ish ... Alan protes mulu kamu. Mama aja gak protes." Kesal Alana ke Alan, seorang bocah lebih tepatnya adik kembarnya dengan nada menggerutu.
Alana Valeria disapa Alana, seorang bocah perempuan berusia 5an berwajah cantik terkesan imut dan polos memiliki sikap feminim + agak barbar, cerewet + ramah pada sekitar serta jahil.
Alan Vegar di sapa Alan, seorang bocah laki-laki berusia 5an berwajah tampan terkesan datar dan tenang memiliki sikap irit bicara + acuh pada sekitar, dingin + judes, serta jahil sebenarnya manja + hangat dan lembut + protektif dan posesif ke orang terdekat.
Alana Valeria dan Alan Vegar merupakan keponakan Gava. Alana dan Alan memiliki IQ di atas rata-rata.
"Alana. Alan. Kalian kesini kok gak bilang-bilang mamah?! terus kalian kesini sama siapa?! Kalian gak sendiriankan?!" Tanya Gava kaget dan beruntun.
Alan maupun Alana hanya melongo pertanyaan Gava bak rap berjalan.
"Mama ngerap ya. kok pertanyaannya banyak banget." polos Alana.
"huft ... ya sudah. Kalian kesini sama siapa?" tanyanya dengan pandangan menyelidik.
"Uncle Adam." Jawab Alana dan Alan polos.
"Nona Gava." Sahut seorang lelaki tampan terkesan kaku dan datar berusia 21an memasuki ruangan Gava.
Gava mendengar panggilan menoleh ke arah pintu ruangan dengan wajah syok dan terkejut. Bagaimana tidak, lelaki tersebut dengan santainya membawa kedua tas anaknya dan dua kantong plastik berukuran besar.
"Ka Adam mau bikin pesta?! Kok belanjaan kakak banyak banget?!" ceplos dan celetuk Gava syok.
Adam menggelengkan kepalanya dan menunjukkan kepalanya ke arah si kembar. Gava menoleh dengan pandangan meminta penjelasan ke arah si kembar.
Adam Nurwahid, di sapa Adam. Pria berusia 21an dengan wajah tampan terkesan kaku dan datar memiliki sikap irit bicara + dingin, acuh pada sekitar sebenarnya kejam dan arogan. Adam merupakan tangan kanan sekaligus asisten pribadi Gava. Sikap Adam akan berubah hangat + lembut kepada orang terdekat.
"Mah, kami minta maaf tidak memberitaukan dulu, awalnya ke kantor langsung karena mama, aunty Amel, Aunty Miko dan uncle Adam belum makan siang jadi Alana dan Alan berinisiatif membeli makanan dulu." Lirih Alana dengan wajah polos, Alan disampingnya menggenggam tangan kembarannya.
Gava yang tidak tega melihat raut wajah putrinya langsung bangkit dari kursinya dan menuju tubuh Alana. Dia memeluk Alana dan Alan dengan penuh kasih sayang.
"Mama bangga padamu princess." lembut Gava sambil menghelus pucuk kepala Alana.
"Alana sama Alan beli apa aja sama uncle Adam?" lanjutnya dengan bertanya.
"Beli nasi goreng, seblak, batagor, es krim, burger, ayam goreng, kentang goreng, susu coklat, susu stroberry, jus mangga, jus strowberry dan air mineral." Jawab Alana dengan mata berbinar.
Gava melongo mendengar ucapan Alana. Banyak sekali makanan yang dibeli kedua anaknya ini.
"Ka adam, panggil Amel dan Miko." Ucap Gava.
"Baik nona." Jawab Adam berlalu.
Emiko Shinju, di sapa Miko adalah sekretaris sekaligus tangan kanan dari Gava. Gadis cantik terkesan teduh dan tenang berusia 20an dengan sikap feminim + tenang + ramah pada sekitar. Sebenarnya pembunuh berdarah dingin.
...☆☆☆☆☆...
Beberapa menit kemudian Miko, Amel dan Adam datang ke ruangan ceo.
"Rezeki nomplok, tumben Gav, Lo pesan banyak." Ucap Amel saat melihat banyak makanan di atas meja.
"Rezeki nomplok, ini bukan pesanan gue. Anak gue noh." Kesal Gava sambil menunjukkan Alana yang tersenyum manis.
"Wah ... ponakan Aunty makasih, princess." Ucap Amel tak tau malu memeluk Alana.
"Sama-sama aunty Amel." ceria Alana.
Amel dan Miko duduk di depan Gava, Alana dan Alan sedangkan Adam duduk di kursi single.
Selesai makan, kedua bocah kembar malah tertidur. Gava menggendong Alan yang tertidur di kursi sebelahnya dan membawanya ke kamar pribadinya.
"Mel, lo taruh Alana di kamar pribadi gue." Titah Gava.
"Iye iye. Makanya kalo punya anak cukup satu aja." ceplos Amel menggendong Alana.
Setelah Amel dan Gava mengantarkan si kembar ke kamar pribadi Gava. Mereka berempat sedang membicarakan masalah serius.
"Gav, lo serius nih mau mengembangkan perusahaan AG Corp di negara A terus tuh lo mau mindahin aset perusahaan pusat di sini ke sana." Ucap Amel serius.
"Gue serius mel, gue ingin membuka perusahaan gue di negara A." mantap Gava seperti tak bisa di bantah.
"terus nih perusahaan siapa yang handel?" tanya Amel.
"Lo." tunjuk Gava polos.
Seketika Amel melotot kaget saat Gava dengan mudahnya menunjuk dirinya sebagai Ceo sementara di perusahaan AG corp, dimana perusahaan AG corp termasuk nomor 4 di dunia.
"Gue gak mau Gav." tolak Amel.
"Kenapa?"
"Lo kira ngejaga perusahaan lo yang maju ini gak bikin gue stress apa?! jadi asisten lo aja gue stress kadang-kadang apalagi gantiin lo." Jelas Amel kesal dan frustasi.
"Mau gimana lagi. Gue maunya lo yang gantiin gu sementara." kekeuh Gava teguh dengan pendiriannya.
"Lebih baik kamu yang gantiin Nona Gava untuk sementara, aku rasa kamu sanggup kok." Jelas Miko berusaha menyakinkan Amel.
"Tapi kenapa harus gue?" tanya Amel serius.
"Entahlah. Gue rasa lo cocok aja ngegantiin gue sementara. Kalo lo nyuruh Miko atau kak Adam takutnya mereka malah frustasi." acuh Gava.
"lo gak percaya Gav sama mereka?!" tanya Amel seketika LoLa.
Gava berdecak kesal mendengar pertanyaan unfaedah dan kelolaan Amel. Dia melirik Miko yang paham maksud perkataan Gava.
"Gini mel. Diantara kita bertiga hanya kamu paling berpotensi untuk bisa menghandel perusahaan AG corp. Kalo aku atau Ka Adam, kami masih butuh pengalaman. Kamu tau sendiri nona Gava seperti apa. Aku atau kak Adam aja kadang-kadang bingung sendiri." jelas Miko panjang lebar.
Amel hanya membulatkan mulutnya "O". Gava berdecak sebal dengan Amel.
"dasar sahabat laknat, Miko panjang lebar jelasin malah cuman O doang." batin Gava menggerutu.
"Gav, si kembar tau lo mau ke negara A?" tanya Amel hati-hati.
"Ya, malahan si dua krucil mau ikut gue ke negara A." jawab Gava santai.
"Ehh bangsul. lo panggil mereka krucil, lo apa kabar." ucap Amel menjitak kepala cantik Gava.
"hehehehe......." Gava cengengesan.
"Kapan berangkat Nona Gava?" tanya Adam datar.
"Minggu depan soalnya ada yang harus gue urus." jawab Gava bangkit dari tempat duduknya.
"Sebaiknya kita pulang hari sudah mulai sore. Ka Adam angkat Alan biarkan Alana gue yang gendong." lanjutnya menuju ke kamar pribadi diikuti Adam.
Setelah Gava dan Adam menggendong si kembar, mereka keluar dari ruangan ceo menuju mansion utama.
...♡♡♡♡♡...
...Season 1 author revisi sementara, agar menyambung season 2 🤭 ...
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 😊😚😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Kak Eja🌜
Ceritanya bagus thor...
2023-08-31
0
🧸 ⃝Pᵛᵐelia🌈ᴀᷟιиɑ͜͡✦
Done like nya
2021-11-03
1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
hadir Thor... sementara nyimak smp sini dulu..
ngantri utk dilanjut... pdhl kepo banget..
si kembar itu keponakan Gava/ anaknya???
2021-11-03
1