...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
...♡♡♡♡♡♡...
Malam hari mobil yang ditumpangi Lou dan Vori menuju mansion utama AG melewati jalan yang sunyi. Tubuh Lou bersandar di kursi belakang sedangkan Vori yang berada di kursi kemudi.
"Ssshhh." ringis Lou saat luka di bahu kirinya berdenyut.
Wajah Lou pucat akibat menahan sakit. Vori yang berada di kursi kemudi menatap kaca terus menerus.
"Kak, apa kita ke rumah sakit dulu." tawar Vori datar terkesan tak tega.
"Jangan, kita ke mansion. Biar nanti Gava yang ngobatin gue." keukeuh Lou.
Vori menganggukkan kepalanya dan menambah kecepatan laju mobil. Tetapi terkendala karena seorang gadis menyebrang tiba-tiba dan tak hati-hati kemudian pingsan.
Cittttttttttt
Decitan mobil yang tiba-tiba membuat tubuh Lou bersandar tersentak ke depan.(syukur memakai penyangga tubuh).
"Ada apa Vo?" Tanya Lou lirih.
"Seseorang tiba-tiba saha menyebrang kak." datar Vori memajukan tubuhnya untuk melihat ke depan. "Kakak tunggu di sini." lanjutnya membuka pintu mobil.
"tu-tunggu, gue ikut." lirih Lou menahan sakit sambil keluar dari mobil.
Vori dan Lou melihat seorang gadis pingsan dengan pakaian putih. Seketika bulu kuduk Lou berdiri. Dia merapatkan tubuhnya dengan tubuh Vori.
"Kenapa Kak?" datar Vori bingung.
"Gue takut bangsul. Apalagi nih cewek tiba-tiba pingsan di jalan sepi lagi. Pakaian juga warna putih kan semacam setan rambut panjang." Lirih Lou ketakutan.
"Hah?! Kak Lou takut sama setan?!" Batin Vori sweetdrop.
"Vo, lebih baik nih cewek kita biarin aja, gue males berurusan dengan si malaikat pencabut nyawa." lirih Lou ketakutan.
"Kita tolong." singkat Vori datar.
Vori mengangkat tubuh pingsan gadis tadi ala bridal style. Lalu membawanya ke mobil. Lou membuka pintu kemudi mobil.
"Vo, lo yang tanggung jawab. Gue malas berurusan sama malaikat." Lirih Lou acuh.
Sekali lagi Vori menghela napas saat Lou yang kondisinya tidak memungkinkan menyetir mobil. Setelah itu, Vori duduk disebelah gadis tadi, Lou menjalankan mobilnya menuju mansion AG.
Beberapa menit kemudian, mobil yang ditumpangi Lou, Vori serta gadis itu memasuki halaman mansion AG.
Lou membuka pintu mobil dan memasuki mansion tanpa menoleh. Pengawal disana membuka pintu mobil agar Vori mengangkat gadis itu ala bridal style.
Saat memasuki mansion, Vori kaget dan hampir saja melepaskan gendongan gadis itu karena di hadang Gava, si nyonya mansion.
"Astaga Kak Gava." datar Vori menahan tubuh gadis itu agar tidak jatuh.
Gava yang awalnya berkacak pinggang tetapi saat melihat seorang gadis di gendong oleh Vori.
"Balok Es !!! Lo ngapain bawa anak gadis orang?! Lo gak macem-macem sama dia kan?! Awas aja, gue gak segan-segan potong masa depan lo?!" heboh Gava sambil memicingkan matanya tajam.
"Ya Allah tolong Vori dari 2 malaikat pencabut nyawa." batin Vori berdoa dengan tulus.
Teriakan heboh Gava mengundang seisi mansion. Bahkan King dan Adam membulatkan matanya samahalnya Miko dan Agra. (Miko, Agra, Vori dan King tinggal di mansion AG ya, kalo dirumah sebelah itu khusus maid dan pengawal. Gava mengancam mereka bahkan Alana dan Alan mengikuti ancaman yang sama)
"Hah?! Lo bawa anak gadis orang?! Astaga lo apain hah anak gadis orang sampe pingsan segala?!" Omel Amel khas ibu-ibu.
"Euughhh." Erang gadis itu lirih.
Dia malah memperat pegangan tangannya ke leher Vori. Vori hampir saja terjerembab kalo Vori tidak menahan kakinya yang mulai bergetar.
"Nanti aku jelasin kak Amel, Kak Gava." Cicit Vori lemah.
Gava yang peka bahwa Vori udah di ambang batas seketika mengarahkan pandangan ke Adam, Agra dan King. Vori membulatkan matanya saat Gava, Amel, Adam, king serta Agra mendekatinya.
"Mau ngapain?" datar Vori sedikit mundur.
Adam menangkap badan Vori dari belakang karena tubuh Vori hampir oleng.
"Sini biarkan gadis itu digendong sama King. Lo ke kamar, istirahat nanti dokter akan datang ke mansion untuk memeriksa luka kalian." Tegas Gava halus.
Vori menyerahkan tubuh gadis itu dengan hati-hati ke King. Setelah King menggendong gadis itu ala bridal style. Badan Vori hampir luruh ke lantai kalo Adam dan Agra tidak menahan tubuhnya.
"Istirahatlah." Ucap Gava menepuk pundak Vori.
Vori dipapah oleh Agra dan Adam menuju kamarnya. Gadis itu sudah dibawa ke kamar tamu oleh King diikuti Gava dan Amel.
Selang beberapa menit, sepasang dokter pribadi datang ke mansion AG. Dokter lelaki menjelaskan keadaan Vori harus istirahat selama seharian penuh sedangkan Lou 3 hari penuh. Dokter perempuan mengatakan bahwa gadis itu hanya istirahat seharian penuh. Gava berterima kasih kepada pasangan dokter tersebut.
Pagi hari, dikamar tamu gadis itu mulai membuka matanya. Dia berusaha bangun dan menatap sekeliling.
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan Gava membawa nampan berisi makanan, minuman serta obat.
"Siapa?" Tanya gadis itu ketakutan.
Gava tersenyum dan pelan-pelan mendekati gadis itu.
"Saya mohon jangan dekati saya. Ampun jangan dekati saya." Lirihnya dengan nada ketakutan.
"Tenanglah. Kamu baik-baik saja. Saya bukan orang jahat." Lembut Gava berusaha menenangkan gadis itu yang mulai berontak.
Amel dan Miko yang mendengar nada ketakutan dari kamar tamu membantu Gava agar menenangkan gadis itu. Karena situasi tidak terkendali, tiba-tiba saja Miko memukul tengkuk gadis itu. Gadis itu pingsan dan tubuhnya menubruk Gava.
Gava membaringkan kembali tubuh gadis itu perlahan-lahan. Dia menatap gadis itu dengan pandangan kasian.
"Syukur lo pukul tuh tengkuknya. Kalo gak, kita yang kena imbasnya." Sahut Gava mengangkat jempol tangan kanannya.
"Kasian juga nih anak. Gue lihat matanya menyiratkan ketakutan yang mendalam." Ucap Amel mengusap pucuk kepala gadis itu.
"Iya gue juga." Ucap Gava membenarkan. "Tapi gue ingin membangunin nih anak supaya kita bisa bertanya kenapa nih anak bisa ketakutan seperti itu." lanjut Gava polos.
Pletak Pletak
Jitakan mulus mendarat di dahi Gava.
"Ish kenapa kalian jitak gue?" sewot Gava tak terima.
"Eh bangsul, lo kalo mau banguni dia terus dia histeris. lo mau apa? gue dan Miko gak mau nanggung ya?" Omel Amel berkacak pinggang.
"Tapi gue kasian sekaligus penasaran Mel." Sewot Gava memandang gadis itu.
"Bukan berarti lo seenak jidat membangunin nig anak." sewot Amel.
"Sudah Amel, Nona Gava. Lebih baik kita periksa dulu latar belakangnya gadis ini. Setelah itu baru kita lakukan langkah selanjutnya." Bijak Miko.
"Nah tuu bagus. Tapi siapa? Gak mungkin Vori, Lou atau Adam?" Tanya Gava.
"Ckck, kan ada king sama Agra." Santai Amel.
"Mereka mana bisa setan. Ish lo kalo kasih ide briliant dikit kek." Cebik Gava kesal.
"Terus siapa lagi?! Lo mau nyuruh dua human yang masih di suruh istirahat oleh dokter?!" Omel Amel ketus.
"Minta bantuan aja sama tuan Leo." ceplos Miko.
Amel dan Gava menoleh ke arah Miko dengan 👍. Gava keluar dari kamar gadis itu tanpa tahu malu atau gengsi menelpon Leo yang diberikan oleh Fira.
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 🥰😍🤩😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Xianlun Ghifa
lanjut
2021-10-11
1
delissaa
boomlike nih Thor semangat ya salam dari BROK3N 🌟
2021-09-01
1
Wina Ningsih
pinter tapi kadang2 kek oon y...
2021-04-22
3