...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Saat di perjalanan menuju perusahaan, Adam melihat kaca spion sebuah rombongan mobil mengikuti mereka.
"Sepertinya kita di ikuti nona." Ucap Adam datar melihat kaca spion mobil.
Tubuh Gava menghadap kebelakang seketika menyeringai saat melihat lambang mafia Xlevanos di rombongan mobil tersebut.
"Ka Adam, cari jalan sepi dan sunyi. Gue lama gak berolahraga." Tenang Gava sambil mengamati rombongan mobil itu.
Adam menganggukkan kepalanya seketika wajahnya menyeringai bak psikopat. Gava yang sejak tadi memakai earphone menghubungi salah satu anggota Organisasi Zero Zone. Adam juga melakukan hal yang sama menghubungi markas mafia Askala.
Sementara di perusahaan Ramos Corp. Ponsel Agung bergetar, dia membacanya dengan tenang kemudian mendekati Zafar sekaligus berbisik. Zafar yang syok dan kaget mendengar bisikan Agung segera mendekati Leo dan berbisik.
"Mi, Pi. Kalian bawalah kembar ke mansion Utama AG bersama Agung." lembut Leo berusaha tenang.
Fira dan Dewa yang paham raut wajah putranya segera membawa si kembar ke mansion Utama AG bersama Agung.
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
Mobil yang di tumpangi Adam dan Gava sudah berad di jalan sunyi dan sepi. Rombongan mobil masih terus mengikuti mobil mereka tanpa tau dibalik rencana Gava.
Setelah mobil di tumpangi Adam dan Gava berhenti, Orang-orang yang mengikuti mereka keluar dari dalam mobil. Mereka hampir berjumlah 100 orang mulai mendekati mobil Gava dan Adam.
"Let's Go." Riang Gava keluar dari mobil.
Adam sebenarnya sudah memberikan sinyal SOS ke Miko di mansion sehingga Miko langsung berangkat dengan Agra ke Perusahaan pusat AG.
...🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀...
Perusahaan Pusat AG
Di ruangan Direktur, King dan Amel sedang mengerjakan berkas yang belum di periksa.
"Huaaaa Gav, gue stresss. Lantas lo selalu ngomel bak rap tiap hari karena pacaran dengan berkas mulu." gerutu Amel mengacak rambutnya acak.
King hanya geleng-geleng kepala mendengar gerutuan Amel.
brraaakkkkkk
Pintu di dobrak dengan cukup keras, dimana Miko dan Agra masuk dengan wajah panik.
"Lo ngapain di sini? bukannya lo di rumah jaga Vori dan Lou." semprot Amel kaget sambil mengelus dada.
"Nona Gava dalam bahaya. Ka Adam memberi tanda SOS." panik Miko ngerap.
"Slow, mik. Slow. Jangan panik, jangan panik." Sahut Amel berusaha menenangkan Miko.
"Slaw, slow, slaw, slow. Urgent, Mel. Urgent. sinyal tanda bahaya di kirim Kak Adam berarti nona Gava butuh bantuan." Semprot Miko ngegas.
Amel menghela napas berusaha menenangkan pikirannya agar tidak panik berlebihan kemudian bangkit dari kursi.
"King, lo ke mansion bareng Agra. Berkas penting bawa ke rumah. Ingat ya yang PENTING. Gue dan Miko akan ke tempat Gava." Ucap Amel keluar dari ruangan Direktur di ikuti Miko.
...💐💐💐💐💐💐💐...
Jalan yang sepi dan sunyi menjadi medan tempur antara Gava dan Adam vs hampir 100 orang anak buah mafia Xlevanos.
"Akhirnya turun juga anda. Menyerahlah dan ikut dengan kami secara baik-baik manis." Ucap ketua mereka.
"Kalo gue gak mau gimana." sinis Gava tajam.
"Wah, wah berani juga gadis kecil." Ejek ketua mereka.
"Buat apa takut sama Lo, cuman orang-orang pengecut yang main keroyokan." ejek Gava sinis.
Semua anak buah mafia Xlevanos geram dan panas seketika menyerang Gava dan Adam. Adam dan Gava melawan mereka dengan tangan kosong sedangkan lawannya memakai senjata tajam.
Tidak sampai setengah jam, para rombongan mafia Alaskar di ketuai Leo, mafia Askala diketahui kaki tangan Lou dan organisasi Zero Zone sendiri diketuai seorang robot berbentu manusia datang bersamaan tetapi organisasi Zero Zone bersembunyi ditempat tak terlihat.
"Akhirnya bantuan datang juga. Capek gue sumpah. Eehh,, ada om es balok, gue kerjain deh. Ngamuk gak yah si om es balok." Batin Gava jahil.
Tubuh Gava meluruh ke lantai. Leo yang melihar tubuh Gava meluruh ke lantai seketika mengeluarkan aura membunuh yang pekat. Leo melihat ada seseorang yang ingin melukai gadisnya mengeluarkan pistol.
"Baby, tundukkan kepalamu." Teriak Leo kencang. Gava menundukkan kepala dan badannya.
Dor
Gava menoleh ke belakang, pembunuh itu mati dengan lubang di dahinya.
Leo maju membawa pedang di tangannya, dengan aura iblis pencabut nyawa.
"Iblis pencabut nyawa." Batin Mafia Askala dan mafia Alaskar.
Craaassssshhhhh
Krraaaakkkkkk
Aaaaaaaaaa
Ccraaaaasssaahhh
Kkraaaaakkkkk
Aaàaaaaaa
Leo membunuh satu persatu anak buah mafia Xlwvanos dengan cara sadis karena beberapa dari mereka hampir semuanya tidak utuh.
Gava melihat hal itu hanya menyeringai. Ternyata dugaan Amel benar bahwa Leo mencintainya. Pandangan Gava tak pernah lepas dari tubuh Leo. Pandangan Leo juga sama tak mau lepas dari tubuh Gava.
Entah darimana, tubuh Leo menjulang tinggi berada di hadapan Gava. Leo menyamakan tubuhnya. Dia memeluk erat Gava.
"Le..o..le..pas..ga..k..bi..sa..na..pas.." ucap Gava terbata-bata sambil memukul punggung Leo.
"Apa aku terlambat?" Lirihnya mengusap wajah lelah Gava.
Gava menggeleng kemudian tersenyum lembut dan hangat.
"kau tepat waktu." Sahut Gava lembut.
"Astaga,, Orang gak waras darimana lagi yang membunuh tak berperikemanusian." Histeris Seorang gadis bak toa. "Gava!!!!" Lanjutnya melihat Gava di pelukan Leo.
Gava tersenyum karena Amel dan Miko juga datang walaupun 15 menit agak terlambat.
"Eeh ada tuan Leo." Ucap Amel cengengesan.
"Nona Gava tidak apa-apa?" Tanya Miko khawatir.
Gava sekali lagi menggelengkan kepalanya. Miko menghela napas tidak ada luka seinci pun ditubuh nonanya.
"Bagaimana ka adam?" Tanya Gava yang masih berada dipelukan Leo.
"Ka Adam baik-baik saja. Lagipula ada bantuan dari Mafia Alaskar." Jelas Miko tersenyum tipis.
"Kalian bersihkan jangan sampai ada yang tersisa. Kita akan ke mansion." Titah Zafar.
Gava tersenyum ke arah Leo. Leo juga tersenyum lembut dan hangat. Leo menggendong Gava ala bridal style.
"Ternyata kau datang kesini saat aku mengirim notif ke Agung." Sahut Gava santai.
"Kau tidak takut melihat hal seperti ini." Sahut Leo gemes sambil menunjukkan lautan darah dan mayat bergelimpangan.
Gava menggelengkan kepalanya. Dia lebih takut Tuhan dan malaikat pencabut nyawa ketimbang manusia.
"Buat apa takut sama manusia?! sama-sama makan nasi juga?!" Batin Gava.
Pintu mobil dibuka, leo meletakkan tubuh Gava hati-hati. Pintu mobil ditutup kembali kemudian Leo masuk melalui pintu sebelah. Gava melongo dan gregetan sekali.
"Leo." Panggil Gava.
"Ya." Balas Leo mendekati tubuh Gava agar bersandar didada bidangnya.
"Kan bisa pake satu pintu. Ngapain kamu keliling?" Tanya Gava gemes sambil mendongakkan kepalanya.
Leo yang menunduk dan disodorkan bibir merah langsung nyosor mencium bibir tersebut. Gava yang syok langsung memukul perut Leo brutal akibatnya bibir mereka terlepas.
"me**m jangan nyari kesempatan dalam kesempitan." Ketus Gava kesal.
"Siapa yang cari kesempatan? Kamu yang nyodorin sayang?" Goda leo.
Blusssshhh
Pipi Gava memerah seketika. Dia sangat malu dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Leo. Leo menyambutnya dengan senang hati.
"Dasar om es balok me***, ca***, pe**." Batin Gava memaki.
Di kursi depan, dua orang bodyguard hanya tersenyum miris melihat kelakuan bosnya yang tadi semacam malaikat pencabut nyawa malah seperti anak kucing manis dan imut.
...Merevisi pelan-pelan 😂,, season 2nya ☺...
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 🥰😍🤩😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Yukity
Hadir...
maaf nyicil..
salam
GADIS TIGA KARAKTER
2021-08-21
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
keren tp lucu😂
2021-04-21
2
Mak Rifani
like mendarat, semangat
salam hangat dari HISTORY OF LIANG ZHU (REINKARNASI KEDUA)
2021-02-23
7