...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
Mansion Utama AG
Pagi hari di kamar lantai 2, pasangan yang belum SAH tidur bersama. Sang gadis terusik akibat cahaya matahari. Dia meraba-raba tubuh kekar dan gagah seorang pemuda disampingnya. Sebenarnya pemuda itu sudah mulai terusik saat gadisnya meraba-raba tubuhnya bagian atas. (Syukur pake pakaian lengkap pak 😂) Gadis itu terus saja meraba tubuh pemuda tersebut.
"Loh, Lou kok dada lo bidang ya. Perut lo juga eightpack, bukannya sixpack ya." Serak gadis itu dengan mata merem.
"Bangunlah baby." Serak pemuda bass dan seksi.
"Lou bukan sih?! Lou kan lagi sakit?! eehh,, tunggu nih badan kayanya bukan badan sepupu gue deh?! Biarpun gue sering tidur bareng anak curut, gue betul-betul hapal bentuknya?! Ka Adam mana mungkin, Vori jarang tidur bareng, Agra dan King sudah masuk liang lahat?! Masa si om me***." Batin seorang gadis itu menebak-nebak.
"Baby, apa sudah selesai meraba tubuhku." lanjutnya bass dan seksi.
Gadis itu sedikit demi sedikit mulai membuka matanya perlahan-lahan. Dia memandang ciptaan Tuhan yang sangat sempurna ini. Dia tersadar bahwa yang dipelukannya itu adalah seorang pemuda tampan dan dikenalnya. Karena repleksnya sungguh luar biasa bagus, dia menendang tubuh pemuda itu dari kasurnya.
Bruuuukkkkk
Tubuh pemuda itu terhempas dengan tidak elit. Punggung mengenai lantai licin.
"Me**m!!!!!, pe*o!!!, ca**l!!! Kenapa kamu tidur dikamar aku tanpa ijin hah?! Terus seranjang lagi?!" Teriak gadis itu membahana di lantai 2 sekaligus memfitnah.
Mendengar teriakan membahana pagi hari dari kamar seorang gadis membuat beberapa orang datang ke lantai dua. Dibalik pintu kamar, suara teriakan menyuruh untuk membuka pintu.
"Ayya, ada apa nak buka pintunya?"
"Gav, woyyy buka pintunya. Siapa didalam kamar lo, belum SAH woy, belum sah."
"Nona buka pintunya nona."
Ceklek
Pintu terbuka dari dalam muncul seorang pemuda dengan penampilan dan rambut acak-acakkan.
"Tuan Leo." Syok dua orang gadis bersamaan.
Wanita paruh baya tersebut menjewer telinga putranya sekaligus menyeret tubuh putranya masuk ke kamar Gava di ikuti Dewa, Amel dan Miko.
"Sshh, mi sakit mi. Telinga Leo bisa copot mi shhshh." Ringis Leo. Jeweran Fira gak main-main pedas macam cabe 😂.
"Kamu ngapain tidur disini hah?! Jangan bikin mami berdosa ya?!" Omel Fira.
"Cuman tidur doang mi. Gak ngapa-ngapain." melas Leo bak anak kecil.
Gava terkikik melihat wajah Leo bak anak kecil. Miko dan Amel hanya menahan tawa. Dewa, hanya senyum tipis.
"Tidur kan bisa dikamar tamu leo, bukan dikamar anak gadis orang. Kalian belum sah." Omel Fira.
"Makanya cepetin nikahin Leo." melas Leo menatap Fira dan Gava bergantian.
Leo menatap Gava dengan wajah memelas ingin meminta pertolongan. Gava hanya mengedikkan bahu acuh.
"Aaaaa!!! Kamu siapa!!!! Pergi kamu!!! Pergi!!!! Tolong!!!! Jangan lakuan itu ke saya!!!!!" Teriakan seorang gadis lain dikamar tamu lantai 1.
Amel, Miko, Fira dan Dewa bergegas keluar dari kamar Gava. Gava ingin bangkit tetapi leo memeluk tubuhnya.
"Lepas yo, aku mau liat." Ucap Gava berusaha melepaskan tangan Leo dari perutnya.
"Tetap disini. Jangan kemana-mana. Kau masih butuh istirahat." Titah Leo.
Gava berusaha memberontak karena tenaga Leo lebih besar.
"Leo, lepas gak. kalo gak kamu akan tau akibatnya." Ancam Gava.
Leo yang takut ancaman Gava hanya pasrah. Gava bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
"Ayok." Ucap Gava menarik tangan Leo.
Wajah Leo senyam senyum saja saat Gava menarik tangannya. Alana dan Alan sudah bangun sejak tadi. Dia kaget melihat mama dan calon papanya sekamar.
"Ma. Om leo." Panggil Alana dan Alan.
Gava dan Leo menoleh kemudian sama-sama tersenyum hangat dan tulus.
"Kalian tidur bareng?" Tanya Alana dengan mata menajam.
"Iy- gak sayang, om Leo jemput mama." Gava memotong ucapan Leo.
"Dasar me**m, gak tau apa mereka si bocah kepo akut, gue mah mau cari aman saja." Batin Gava sambil menatap tajam Leo.
Leo ditatap tajam oleh Gava hanya menciut. Alana dan Alan hanya mengangguk saja.
"Mah, kayanya tante kemaren teriak lagi deh." Sahut Alan.
"Kalian jangan kekamar tante itu dulu ya." Nasehat Gava.
Gava tidak mau terjadi apa-apa dengan kedua anak kembarnya. Alan dan Alana hanya mengikuti saja. Gava menyuruh Agung untuk ke dapur agar dua bocil makan terlebih dahulu.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Di kamar tamu, sesosok pemuda berusia 19an sedang berdiri tegap dan gagah memandangi wajah seorang gadis berusia 18an terkesan polos bak bayi sedang tidur nyenyak. Dia menatap tajam dan datar dengan aura dingin.
Perlahan-lahan gadis tersebut terbangun, dia mengedarkan pandangannya dan berusia bangkit. Dia melihat sesosok pemuda tampan dan gagah, tubuhnya bereaksi ketakutan.
"Aaaaa!! Siapa kamu!!!Pergi kamu!!! Pergi!!!! Tolong!!!! Jangan lakuan itu ke saya!!!!!" Teriak gadis tersebut.
Pemuda itu repleks saja mendekati gadis itu kemudian memeluknya. Gadis itu terus saja memukul badan tegap dan gagah pemuda itu. Pemuda itu menahan serangan bertubi-tubi tanpa sadar mengecup serta melu**t bibir tipis gadis itu. Jangan ditanya wajah gadis itu benar-benar syok dan kaget.
Sementara dibalik pintu, sepasang pasutri paruh baya, sepasang gadis muda, dan 3 pasang pemuda melihat hal itu syok dan mematung.
Seorang gadis yang baru saja turun dari lantai 1 bersama seorang pemuda berjalan kearah kamar tamu. Dia melihat segerombolan manusia yang syok dan bak patung hidup.
"Mel ada apa?" Tanya gadis itu tiba-tiba bak jelangkung.
"Astaga Gav. Lo bikin gue jantungan aja tau gak." Balas Amel sambil mengelus dada.
"Hehehehe ... emang ada apa?" Tanya Gava kepo.
"Lo liat aja sendiri." Ucap Amel memalingkan pandangannya ke arah kamar tamu.
Gava mengikuti, dia syok dan mengerjap beberapa kali melihat pemandangan didepannya. Bahkan pemuda yang masih di gandeng Gava tadi hanya tersenyum amat tipis.
Gava geram dengan wajah merah padam. Dia mendekati sepasang sejoli yang melakukan tindakan tak senonoh. Gava menjewer telinga pemuda itu.
"Sssshhh auuu sakit kak gava. Telinga Vori hampir lepas." Teriak vori kesakitan.
Gava menariknya lebih keras agar tubuh Vori menjauh dari tubuh gadis itu. Gadis itu ketakutan melihat wajah Gava merah padam. Amel dan Miko, ya Miko juga melihatnya langsung mendekati gadis itu perlahan-lahan.
"Tenanglah." Ucap Miko berusaha menenangkan gadis itu.
Tubuh gadis itu yang awalnya gemetar hebat sedikit mulai sedikit tenang.
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 🥰😍🤩😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
hallo
vori lihat gurunya duluan
2021-06-29
0
viana
Babang vori main nyosorrr aj yaahh bun
2021-05-20
3
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh🤭
2021-04-27
2