...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
...♡♡♡♡♡...
Mansion Utama AG Negara C
Pagi hari di ruang keluarga Gava, Alana, Alan dan Adam sedang menunggu kedatangan Miko dan seorang pria yang di pilih Gava untuk menemaninya ke negara A.
"Ma, jangan tinggalin Alana dan Alan." Isak Alana memeluk tubuh Gava di samping Kanan.
"Mama, hanya ke negara A saja sayang. Mama di sana bekerja bukan liburan." Ucap Gava mengelus kepala Alana.
Sedangkan Alan memeluk tubuh Gava dari samping kiri.
"Kalian berdua dengerin nasehat mama ya. Selama mama tidak ada di sini, kalian jangan nakal dengerin aunty Amel." nasehat Gava lembut. Alana dan Alan mengangguk saja.
"GAVAAAAAA !!!!!!" Teriakan menggelegar dari lantai 2 memenuhi mansion membuat Gava dan si kembar terkejut bahkan para maid dan bodyguard juga terkejut.
Seorang gadis berusia 20an baru saja turun dengan wajah kesal dan marah.
"kamu apa-apaan sih mel?! teriak seperti orang utan?! ini mansion?! " omel Gava saat Amel turun dari lantai 2.
Sekilas info : Gava dan yang lain akan memanggil aku-kamu kalo bersama si kembar.
"ck.. kesal aku sama kamu Gav." decak Amel dengan wajah kesal.
"Kesal Kenapa aunty?" Beo Alana dan Alan.
"Tanya aja sama mama kalian." dengus Amel bak orang PMS.
Si kembar menoleh ke Gava untuk meminta penjelasan. Gava menghela napas dan menceritakan ke si kembar selama seminggu ini sebelum keberangkatan tapi tidak dengan mafia Askala.
Flashback On
Di markas mafia Askala bagian Utara, Gava dan 2 orang pria tampan berbeda usia yaitu 19 tahun dan 20 tahun memandang Gava dengan artian berbeda.
"Lo serius?" Tanya pria seumuran Gava.
"Iya, gue serius Lou." Acuh Gava.
"Tapi lo tinggalin kembar kampret, kenapa lo gak suruh Amel, Kak Adam atau Miko yang ke negara A. Jadi lo bisa pantau dari sini." gerutu Lou kesal.
Louvain Rian, di sapa Lou. Pria tampan dan gagah berusia 20an memiliki sikap bunglon, kejam, dan arogan. Sikap cerewet, jahil, lembut dan hangat, posesif + protektif untuk di tunjukkan ke orang terdekat. Lou merupakan ketua mafia Askala. Lou juga sepupu kandung Gava tepatnya adik.
"Makanya gue kesini nyuruh lo buat jaga mereka. lo kan sudah dianggap daddy oleh mereka. Lagipula ada Amel juga di mansion jadi sekalian jadi baby sitterlah." acuh Gava polos.
pletak
Lou dengan gemes sekaligus kesal menjitak dahi Gava.
"auuu .... lo kenapa jitak dahi gue kampret." marah + kesal Gava sambil mengelus dahinya.
"Lo yang kampret. Lo dengan gampangnya nyuruh gue dan Amel jaga si kembar jadi baby sitter lagi." Sewot Lou kesal.
"Diam." Sahut pria tampan berwajah datar berusia 19an.
Gava melirik pria datar itu kemudian tersenyum manis sekali. Lou yang melihat senyuman itu hanya menghela napas.
"Vo sayang." Sahut Gava dengan nada manja.
Pria yang di panggil 'vo' menoleh dengan pandangan bertanya.
"Lo ganteng deh." lanjutnya lagi merayu.
"Vori, lo jangan kemakan tuu hasutan malaikat berwajah iblis." Peringat Lou yang tau maksud sepupunya ini.
Alvori Christopher, di sapa Vori. Pria tampan dan gagah terkesan datar + tajam berusia 19an memiliki sikap irit bicara + pedas + dewasa + acuh pada sekitar + psikopat berdarah dingin. Sikap Vori akan berubah menjadi posesif + protektif + cerewet apabila bersama orang kesayangannya. Vori wakil dari mafia Askala sekaligus si psikopat berdarah dingin. Vori memiliki julukan mayat hidup berjalan oleh Gava.
"Ada apa kak?" datar Vori hangat.
"Gue mau lo ikut ke negara A menjadi asisten dadakan plus bodyguard gue." Mohon Gava dengan puppy eyes.
Vori menoleh Lou meminta saran dan persetujuan. Lou mau tidak mau menyetujui permintaan Gava. Vori menatap Gava kembali kemudian mengangguk.
"Serius Vo. Lo gak bercanda kan sama gue. Lo ikut gue kan ke sana." Ucap Gava berbinar.
Sekali lagi Vori mengangguk dengan senyum amat tipis membuat Gava mendengus.
"Vo, bisa gak sih ekspresi wajah lo gak lempeng bak mayat hidup." Protes Gava frustasi.
Vori hanya memasang wajah datar dan dingin bak mayat hidup.
"Hahahahahahahaha" Lou tertawa terbahak-bahak mendengar nada protes sekaligus frustasi Gava.
"Lou. Lo dapat dari mana nih si human satu. Irit banget kalo ngomong terus tuh ya wajahnya lempeng banget bak mayat hidup." Gerutu Gava ke Lou.
"Vori emang seperti itu Gav. Lebih banyak bergerak daripada berbicara." jawab Lou acuh.
"cih." decak Gava kesal.
"nyesel lo?" tanya Lou terkekeh.
Wajah Gava benar-benar kesal saat ini. Lou hanya menghela napas pasrah.
"lebih baik ngalah daripada iblis ngamuk." batin Vori menghembuskan napasnya.
"Berapa lama kak Gava?" datar Vori memulai pembicaraan.
"Gak tau." Jawab Gava geleng-geleng kepala.
Vori dan Lou saling pandang kemudian sama-sama menghela napas.
Flashback End.
"Jadi daddy Lou akan tinggal di mansion ini mah?" Ceria Alan.
"Iya, jadi kalian gak akan kesepian lagi." Balas Gava.
"Yee akhirnya daddy tinggal disini." Teriak Alana bersemangat.
"Ada yang manggil daddy nih?" Sahut Lou di ikuti Vori dibelakangnya.
Gava, Amel, Miko, Adam dan si kembar menoleh ke pintu ruangan keluarga.
"Daddy Lou, Uncle Vori." Sahut Alana berlari ke arah Lou dan Vori di ikuti Alan.
Lou merentangkan tangannya untuk menyambut Alana dan Alan. Alana dan Alan berada seketika berada di gendongan Lou.
"Kangen gak sama daddy?" Tanya Lou lembut.
"Banget." Sahut Alana dan Alan memeluk leher Lou.
"Uncle Vori juga ikut?" Tanya Alana ke Vori.
"Iya." lembut Vori.
"Alana, Alan. Ingat ya pesan mama." Nasehat Gava.
"Iya mama cantik." Sahut Alan dan Alana.
"Kita harus cepat ke bandara. Sejam lagi akan take off." Ucap Miko melihat jam di pergelangan tangannya.
Semuanya mengangguk mengiyakan lalu ke mobil masing-masing yang sudah di siapkan.
...☆☆☆☆☆☆☆...
Di perjalanan menuju bandara, Alana memeluk Gava di samping kiri sama halnya Alan juga memeluk Gava di samping kanan.
30 menit kemudian, mereka tiba dibandara. Alana dan Alan masih memeluk tubuh Gava seperti prangko.
"Alan, Alana. Yuk sama daddy. Sebentar lagi mama akan berangkat." Bujuk Lou.
"Gak mau. Alana mau sama mama." Isak Alana.
"Princess, dengerin mama. Mama di sana kerja. Nanti kalian akan menyusul bersama Daddy Lou, aunty Amel dan uncle Adam." nasehat Gava berusaha menenangkan Alana.
"Mama janji ya." Lirih Alana sambil menunjukan jari kelingking.
Gava mengaitkan jari kelingkingnya ke jari putri kecilnya. Gava berdiri lalu menghadap Lou.
"Lou, gue nitip mereka ya." Lirih Gava.
"Iya, lo tenang aja." Ucap Lou menenangkan Gava.
Pesawat penerbangan ke negara A akan segera berangkat. Gava, miko dan Vori beserta beberapa anak buah Askala menemani keberangkatan mereka karena di utus oleh Lou.
...☆☆☆☆☆...
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 😊🥰😍🤩😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Quora_youtixs🖋️
semangat brother or sister ✌️
2021-08-14
1
Nikodemus Yudho Sulistyo
ANGKARAMURKA mampir.
2021-08-06
1
Nengsih
penasaran siapa dady alana dan alan?
2021-07-11
1