...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
...♡♡♡♡♡♡♡...
Gava mengantar si kembar ke sekolah Dasar Internasional Ramos.
"Twin, belajarlah yang rajin dan benar. Ingat pesan mama okey?" Nasehat dan peringat Gava.
"Okey mah. Nasehat mama sama daddy Lou selalu Alana dan Alan ingat." Balas Alana ceria.
"Ya sudah, sebaiknya kalian masuk. Nanti ada supir yang menjemput kalian. Mama dan daddy Lou udah menempatkan bodyguard untuk kalian." Ucap Gava lembut.
Alan dan Alana pamit kemudian mengecup pipi kanan kiri Gava bergantian.
"Perketat penjagaan anak-anakku." Titah Gava di earphone.
"Baik nona." Sahut suara misterius diseberang.
Gava menjalankan mobilnya menuju perusahaan AG Corp.
...♡♡♡♡♡♡♡♡...
Perusahaan Pusat AG Corp
Di lobby perusahaan, Gava berlari menuju lift agar cepat sampai ke ruang Ceo. Banyak karyawan menyapa Gava hanya dibalas dengan senyuman tipis dan anggukan singkat. Gava sampai di dalam lift khusus Ceo, dia menekan tombol lantai 45. Syukur Gava tidak memakai pakaian formal, memakai baju kaos, celana jeans dan hoodie.
Brakkkkkkk
Pintu terbuka dengan keras akibat ulah Gava. Orang yang ada di ruangan ceo terkejut. Bahkan ada yang tersedak saat minum.
"Kenapa kalian semua disini?! ayok kita keruang meeting?!" ajak Gava ngos-ngosan.
"Lo serius pake pakaian itu Gav?" tanya Amel sambil menunjukkan pakaian Gava.
"Ya, kalo gue ganti dan dandan gak ada waktu." angguk Gava mengiyakan.
Amel, Miko, Adam dan King hanya menghela napas pasrah. Gava keluar dari ruangan ceo, dia memakai tudung hoodie untuk menutupi wajahnya.
...☆☆☆☆☆☆☆...
Di ruang meeting para ceo perusahaan lain sudah duduk di tempat masing-masing 5-10 menit sebelum meeting.
King duduk ditengah dimana kanan kirinya Miko dan Adam. Amel dan Gava duduk di meja belakang khusus ceo.
Saat meeting di mulai beberapa ceo perusahaan mengenal Gava jadi terbiasa melihat pakaian kasual Gava kecuali tiga orang yang hadir.
"Pertemuan ketiga gadis kecil?!" Batin Leo menyeringai melihat Gava yang memakai penutup hoodie.
"Wanita berhodie?! kayanya aku pernah melihat siluet tubuh wanita berhodie itu tapi dimana?!" batin Zafar bertanya-tanya.
Salah satu karyawan Ramos corp mempersentasikan hasil proposal mereka. Hampir sejam presentasi itu selesai, seorang gadis dengan dandanan layaknya tante girang menyindir Gava.
"Kenapa anda memakai pakaian tidak sopan nona Alayya." Cibir gadis tersebut.
Gava yang mendengar namanya di sebutkan, mendongakkan kepalanya hanya bibir dan dagunya terlihat. Gava menyeringai karena ada salah satu perusahaan yang secara tidak sengaja menyindirnya.
"Astaga nona ini, salah menyinggung orang." Batin Amel memelas.
"Nona dari perusahaan White. Cari mati kayanya." Batin King datar.
"Mudahan nona perusahaan White selamat dari malaikat berwujud iblis" Batin Miko berdoa.
"Laila Zanna White. Laila. Seorang ceo yang baru saja di angkat dari perusahaan White." Ucap Gava tersenyum manis di balik hoodie.
"Serius nih ceo baru perusahaan White. Prestasinya apaan." Batin Gava menatap Laila dari atas sampai bawah dengan berbagai pandangan.
"Kenapa anda melihat saya begitu?! Anda iri dengan penampilan saya yang cantik dan seksi ini." Sombong dan angkuh Laila dengan tatapan merendahkan.
"Nona White. Saya bukan iri, saya .... sudahlah malas berdebat sama anda." Ucap Gava dibalik hoodie. "Nona White, saya peringatkan kepada anda. Perusahaan kita baru saja bekerja sama dalam 3 bulan ini. Jadi anda jangan melihat penampilan saya. Saya tidak pernah ikut meeting bukan berarti saya tidak profesional, saya mempercayakan itu kepada direktur King." jelas Gava dengan tegas.
"Cih ... bilang saja anda tidak paham tentang bisnis. Anda hanya seorang bocah manja dan cengeng." ledek Laila sombong.
Gava yang tidak terima dikatai bocah manja dan cengeng seketika membuka hoodie. Kelihatanlah wajah natural terkesan polos dan baby face. Banyak para ceo terpesona dengan wajah Gava. Leo menyeringai jangan ditanyakan Zafar dia melotot kaget bahwa ceo perusahaan AG corp adalah gadis kecil yang pernah di tabrak tuannya tanpa sengaja.
"Ternyata benar kau gadis kecil?! kau akan menjadi milikku?! pertemuan pertama dan kedua kita membuat aku penasaran akan dirimu." Batin Leo tersenyum tipis saat memandang Gava.
"Astaga, dia benar-benar gadis kecil itu?! dunia berasa begitu sempit?!" batin Zafar melongo tak percaya.
Gava memandang satu persatu seluruh pimpinan perusahaan. Sampai pandangan Gava jatuh ke Leo. Leo dan Gava sama-sama memandang.
"Apa?! Kenapa si om om es balok ada disini?! jangan bilang dia pimpinan Ramos Corp?!" batin Gava terkejut dan syok.
Kemudian Gava dan Leo memutuskan kontak mata mereka. Gava lalu memandang Laila dengan pandangan yang tidak dapat diartikan. Amel, tau bahwa Gava terusik atas ucapan ceo White ini. King diam saja karena bingung untuk bicara apa. Adam masih dengan wajah lempeng khasnya.
"Nona Laila. Saya sudah membuka identitas saya di depan anda dan kalian semua. Saya bukan bocah manja dan cengen yang selalu di bicarakan. Saya sering mendengar bahwa ada beberapa perusahaan ingin menjatuhkan saya sebagai pemimpin AG Corp karena saya selalu mengutus bawahan saya ketimbang saya sendiri. Apa kalian tidak sadar, selama ini para bawahan saya bukan orang sembarang. Para bawahan saya selalu saya didik dibawah pengawasan saya sendiri bahkan direktur sekarang yang menjabat langsung saya didik dibawah pengawasan saya." Jelas Gava panjang lebar dengan aura intimidasi terkesan berwibawa dan tegas.
Gava bangkit dari tempat duduknya menuju 3 orang di depannya.
"Kalian liat Miko dan Adam di samping King direktur saya. Mereka berdua adalah asisten sekaligus tangan kanan saya." Lanjut Gava menepuk pundak Adam dan Miko.
Semua pemimpin perusahaan sangat tau maksud dari perkataan Gava tersebut. Mereka yang sudah lama menjalin kerja sama dengan perusahaan AG corp tidak keberatan kalo Gava tidak turun langsung malahan mereka takjub dengan pemikiran Gava yang susah ditebak.
"Ciihhhh mulutnya saja yang manis. Gak punya otak. Mereka mau-mau saja bekerja sama dengan bocah bau kencur." Cibir Laila terkekeh.
Gava mendengar cibiran Laila sangat geram. Tangan kirinya di elus oleh Miko. Semua pemimpin hanya menghela napas. Mereka tidak mau menyinggung pemilik perusahaan AG Corp.
"Anda sangat sombong dan angkuh sekali. Saya rasa anda hanya tau club, belanja dan menghamburkan uang ketimbang bekerja sebagai ceo di perusahaan White Corp." Cibir Gava tajam.
Skakmat
Laila merasa di permalukan oleh Gava saat ini. Selama ini, dia hanya suka ke club, belanja dan lain-lain tetapi karena ada seseorang yang menompangnya bahkan mengendalikan perusahaannya dari belakang.
"Anda sudah mempermalukan saya?! suatu saat nanti anda yang akan dipermalukan." Teriak Laila geram dan malu.
Dia keluar dari ruangan meeting. Dia sangat malu karena omongan pedas Gava.
"Gav, lo serius nih mau perang sama tuu jalang." Celetuk Amel tak percaya.
"Dia yang mulai." Decak Gava kesal.
"Lebih baik kita teruskan meetingnya." Ucap Adam mencoba menengahi kedua bocah itu sebelum berdebat tak henti-hentinya.
Gava dan Amel mengangguk sambil cengengesan. Mereka meneruskan meeting. 3 jam kemudian, Proposal perusahaan Ramos Corp diterima 100% membuat karyawan perusahaan Ramos corp berterima kasih, Zafar tersenyum lega dan Leo tersenyum sangat tipis.
...☆☆☆☆☆☆☆...
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 🥰😍🤩😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
kiki
dy d negara mana sih?, kok alan sama alana dah masuk sekolah aja, bukanya si gava d negara A ya
2021-11-06
2
yutantia 10
semangat thor
2021-08-04
1
Aysel
Alan diaini masih kecil imuy pasti gemesin,, nanti gedenya jangan kaya Alan di tempat Mbak Senja ya 😂😂😂
2021-06-26
1