...⚠️ Warning ⚠️...
...Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭☺🥰...
...Hati-hati juga di akhir cerita selalu bikin gantung dan penasaran 🤭😚😍🤩😘...
...♡♡♡♡♡♡...
"Kenapa?" Tanya Leo lembut.
"Apa kamu tau siapa nama pemimpin mafia Xlevanos?" Polos Gava balik.
Mata Leo menatap mata kelam Gava dimana mata kelam itu menampilkan aura balas dendam dan pembunuh yang pekat.
"Untuk apa?" lembut Leo berusaha mencari tau.
"Lebih baik lo bilang aja. Jangan berusaha mencari tau untuk saat ini karena lo dan gue baru saja saling kenal." dingin dan datar Gava saat Leo berusaha menelisik masa lalu Gava.
Mendengar nada dingin dan datar Gava, Leo akhirnya mengalah. Lebih baik menunggu dengan sabar agar Gava dapat menceritakan masa lalunya yang kelam dan penuh dendam kepada mafia Xlevanos.
Leo menoleh ke Zafar agar memberitahukan siapa pemimpin Xlevanos.
"Pemimpin mafia Xlevanos bernama Aaron Blenda, nona Ayya. Dia juga mempunyai perusahaan Rajendra Corp, Everson Corp dan Maherson Corp." Jawab Zafar hati-hati.
Seketika tubuh Gava, Lou, Amel dan Vori menegang. Gava, Amel, Lou dan Vori saling pandang satu sama lain sekaligus menyeringai. Gava memperlihat seringai mautnya membuat Lou, Vori dan Amel juga menyeringai tetapi gak semaut Gava.
"Si tua bangka itu, ternyata berada di negara A. Permainan akan di mulai tua bangka." Gava menyeringai senang.
Leo hanya mengernyitkan dahinya, Zafar dan beberapa anak buah Mafia Alaskar menampilkan wajah bingung saja. Berbeda dengan beberapa anak buah Mafia Askala dan Adam langsung bergidik ngeri saat mendengar seringai Gava.
"Gav, lebih baik simpan deh seringai lo, mereka pada bingung." tegur Amel santai sambil menunjukkan Leo, Zafar dan beberapa anak buah mafia Alaskar.
Gava yang mendengar teguran Amel langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi polos dan manis, hal ini membuat Leo, Zafar dan beberapa anak buah mafia Alaskar melongo tak percaya melihat raut wajah Gava.
"Leo, Mafia Xlevanos dan Aaron Blenda biar kami ya menangani, kamu jangan ikut campur ya." Gava memasang wajah polos, manis dan puppy eyes. (Ada maunya nih anak 🤔😏)
"Kenapa?" lembut Leo sambil mengernyitkan salah satu alis.
"Yee si om es balok. Gue mana mau ngebongkar jati diri gue sekarang. Gue juga gak mungkinkan menceritakan masa lalu kelam yang terjadi pada keluarga gue, keluarga Rajendra." batin Gava dengan mempoutkan bibirnya.
"Baby, kenapa melamun." Ucap Leo mengusap saat melihat Gava mempoutkan bibirnya.
"A, eh, gak papa kok." Gagap Gava saat sadar.
Gava bangkit dari ranjang. Dia ingin ke kamar mandi tetapi karena ini bukan markas Askala. Dia memandang Leo dengan wajah memelas akibat menahan sesuatu.
"Ada apa?" lembut Leo peka.
"Kamar mandi dimana? Gak mungkin kan aku buang diruangan ini." Balas Gava menahan sesuatu.
"Saat kau keluar dari sini, belok kiri lurus saja. Disitu ada kamar lalu masuklah." Instruksi Leo.
Gava mengangguk dan berjalan keluar. Zafar sweetdrop mendengar ucapan dari Leo, tuannya.
"Astaga itu kan kamar pribadi tuan Leo. Tuan Leo tidak suka kalo kamar pribadi dimasuki atau dipakai seseorang. Tapi tadi tuan Leo mempersilahkan nona Ayya berarti nona Ayyalah yang bersanding dengan tuan Leo." Batin Zafar tersenyum..
Beberapa menit kemudian, Gava memasuki ruang kesehatan. Gava menuju ranjang Lou tetapi sebuah tarikan membuat tubuhnya oleng dan berada didekapan seorang lelaki tampan.
Gava mendongakkan kepalanya kemudian mulai berontak akibat dipeluk Leo secara tiba-tiba. Leo malah mengeratkan pelukannya.
Saking kesalnya, Gava menyikut perut Leo sehingga dekapan Leo terlepas. Gava berjalan ke arah sofa dan duduk layaknya bos.
"Bar-bar amat lo, Gav." Ejek Amel terkekeh.
"Ish.. Gue gak akan barbar kalo dia gak seenak jidat peluk gue." Kesal Gava.
"Yang tidur tadi malam berpelukan kenapa lo gak tendang aja." ejek Amel.
"Yang tadi malam kan gue tidur, mana tau gue di dekapan siapa." elak Gava malu.
"Cie cie ,, malu nie yee hahaha." ejek Amel tertawa.
"Ka adam ada kabar dari rumah gak?" Tanya Gava berusaha mengindahkan ejekan Amel.
"Nona Muda Alana dan tuan muda Alan sedang mencari nona, bahkan nona muda dan tuan muda hampir susah tidur tadi malam." Balas Adam.
"Bro,, lo harus usaha ya ngambil hati keponakan gue." Ucap Lou menaikkan alisnya.
"Sesusah itu?" datar Leo heran.
"Yap tuan Leo, sangat susah." Sahut Amel mengangguk membenarkan.
"Baby, apa yang harus aku lakukan untuk mendekati kedua anakmu nanti?" panik Leo.
Gava melongo dan mengerjapkan matanya melihat wajah panik Leo. Zafar dan yang lain sama-sama melongo dan membatin.
"Katanya bak kulkas bejalan, lah ini ngomong panjang lebar." Batin Gava.
"Kemana wajah iblis itu tuan." Batin Zafar meringis.
"Cuman karena si kembar bocil. Paniknya bukan main. Wah." Batin Amel terkikik.
"Astaga,, bucin amat ya ketua mafia." Batin Lou.
Adam sama Vori hanya menatap dingin dan datar.
"Baby." Tegur Leo melihat Gava melamun.
"Eehh ya, apa?" Tanya Gava lagi.
"Pertanyaanku tadi. Bagaimana cara agar aku dekat sama kedua anakmu?" lembut Leo panik.
"Ya yang dikatakan Lou dan Amel U.S.A.H.A." Jawab Gava polos dengan menekan kata USAHA.
Leo gemas ingin sekali mencium bibir Gava tetapi dia tidak mau mengulang seperti kemaren.
"Gav, sebaiknya kita pulang. Hp gue, hp Adam dari tadi dering mulu. Anak lo cari emaknya." Gerutu Amel.
"Okey .... Lou, lo gimana?! lo disini aja deh atau gimana?! Kalo lo ikut gue, dua krucil pasti bikin heboh satu mansion?" Tanya Gava bertubi-tubi.
"Nanya satu-satu Gav. Gue bukan lo yang nanya beruntun jawabnya seperti rel kereta api." Gerutu dan Kesal Lou.
"Iye iye, jawab dah. jangan gerutu jangan kesal." kesal dan ngegas Gava.
"Woyyy tom and jerry tolong jangan berantem. Gue, ka adam dan Vori lagi nunggu seperti rumput yang bergoyang." Balas Amel dengan kesal dan wajah masam.
"Gue akan ke markas Askala. Kalian balik aja. Bilang aja sama kembar gue sama Vori lagi ada urusan di luar negeri." Balas Lou.
Gava menganggukkan kepalanya. Saat mau bangkit suara Leo membuatnya terhenti seketika.
"Apa aku boleh ikut?" Lembut Leo.
"Gak gak, kamu jangan ikut." Tolak Gava.
Gava menghindari adanya perang dunia ketiga di mansionnya.
"Kenapa?" Tanya Leo penasaran.
"Kalo aku sudah menolak berarti ada alasannya. Jangan tanyakan kenapa. Aku tidak mau membuat kau dan kedua anakku semakin menjauh. Biarkan nanti waktu yang menjawabnya." Ucap Gava lembut dengan penuh pengertian.
"Baiklah." Sahut Leo memaklumi.
Leo tidak mau terburu-buru untuk menemui calon anak-anaknya.
"Sebaiknya kita harus cepat ke mansion. Gue gak mau diteror oleh si kembar." Melas Amel.
Gava mengangguk. Leo mengantar Gava dengan cara memeluk pinggangnya. Amel, Adam, Vori dan Lou berjalan didepan.
...Jangan lupa di follow terus tinggal jejak dengan tekan vote, like serta koment agar author semangat up 🥰😍🤩😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Mommy Gyo
5 like hadir thor
2021-09-21
1
yutantia 10
like
2021-08-06
1
Aysel
definisi macan udah ketemu sama pawangnya,, jadi bucin akut 😂😂
2021-06-26
2