Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam waktu Inggris. Hampir tengah malam, Jonas tidak datang-datang juga. Naina kecewa berat, Naina pikir malam ini pasti Jonas akan membatalkan rencana mereka padahal Naina sudah merencanakan sesuatu untuk menggoda Jonas. Dengan raut wajah sedih, Naina lalu membaringkan tubuhnya ke kasur. Air matanya ingin jatuh.
Handphone Naina berdering, Naina berpikir itu dari Jonas tapi ternyata bukan. Chat Dewi yang ternyata masuk.
To Naina
Gimana liburan lo disana? sukses, udah gitu-gitu gak?🤭
To Dewi
Boro-boro, kamar aja pisah🥺
To Naina
What? bukannya Om Jonas itu sering tidur sama cewek jadi-jadian ya, kok gau mau tidur sama lo?
To Dewi
Gue kurang menggoda kali😥
To Naina
Lo kurang agresif kali, cowok dewasa itu suka cewek agresif.
To Dewi
Nanti gue coba lebih agresif lagi, ngomong-ngomong gimana kabar Tiara?
To Naina
Dia sekarang sibuk jadi ekor Dirga? Sama kaya lo lagi bucin-bucinnya.
To Dewi
Enak aja, gue bucin dengan cowok yang tepat ya, dia bucin sama cowok jadi-jadian.
To Naina
Mudahan gue gak bucin kaya lo berdua, tapi kasian gue sama Tiara, kok dia kaya gak dianggap ya sama Dirga.
To Dewi
Gak di anggap gimana?
To Naina
Susah ngomong di chat an, waktu lo disekolah aja gue kasih tau.
To Dewi
Oke siap.
To Naina
Oleh-olehnya jangan lupa!
To Dewi
Sip, udah dulu ya?
To Naina
Oke, selamat bersenang-senang🤗
Setelah saling berkirim pesan dengan Dewi, Naina mulai memejamkan matanya. Baru saja Naina memejamkan matanya, tiba-tiba ada suara orang membuka pintu kamarnya. Jonas datang.
“Kok sudah mau tidur Nai, gak jadi berenang?”
“Kok Om bisa buka pintu kamar aku?”
“Aku punya key card cadangan, ayo kita keluar berenang!”
“Kirain gak jadi?”
“Aku kan sudah janji sama kamu, aku gak mungkin ingkar lah,”
“Ayo!”
“Kamu berenang pakai baju tidur seperti ini?”
“Iya Om, soalnya gak ada baju lain, aku juga gak mau beli baju baru,” ucap Naina sambil tersenyum. Jonas tidak tau saja apa yang ada dibalik baju tidur itu.
“Ya sudah, ayo!”
Naina menggandeng mesra tangan Jonas. Jonas membawanya naik lift menuju lantai paling atas kapal pesiar.
Ting
Pintu lift terbuka. Jonas menuntun Naina keluar dari lift menuju kolam renang.
Merekapun sampai disebuah kolam renang yang cukup besar tapi kok pengunjungnya tidak ada dan kolamnya kok seperti privasi begitu karena tertutup di sebuah ruangan. Tidak seperti kolam renang dibawah yang tanpa penutup atap.
“Kolam macam apa ini Om?” tanya Naina heran melihat disekelilingnya.
“Ini layanan VIP hotel, ini disediakan untuk pasangan yang ingin berenang hanya berdua saja, kamu bebas berenang sampai kamu puas disini!”
“Pasangan?” tanya Naina terkejut.
“Hmm, aku juga mau berenang,”
Tanpa menunggu lama, Jonas lalu melepaskan bajunya dan celananya. Kini Jonas hanya berbalut celana pendek saja.
Naina tertegun melihat pemandangan di depan matanya. Tubuh Jonas yang begitu sexy, dada bidangnya yang begitu kekar sehingga membuat ketampanannya bertambah berlipat-lipat.
Pipi Naina lalu merona. Jonas perlahan turun ke air. Kedalaman air kolam itu hanya sampai dada Jonas.
“Ayo masuk ke air, katanya pengen berenang, ayo kita berenang sama-sama, makin tengah malam makin dingin, jadi jangan lama-lama!” ajak Jonas sambil melihat kearah Naina.
Mendengar ajakan Jonas, Naina tanpa ragu membuka kancing baju tidurnya. Satu-persatu kancingnya ia lepas. Jonas terkejut atas apa yang Naina lakukan. Tubuh Jonas panas dingin dibuatnya. Jonas tidak bisa berkata-kata lagi dan hanya bisa mematung.
Setelah kancing baju Naina telah dibuka semua. Naina langsung melempar bajunya ke sembarang tempat. Kini tubuh bagian atas Naina hanya terbalut bra sexy yang hanya menutup sebagian kecil *********** saja.
Tangan Naina berpindah ke celananya. Tanpa ragu Naina melorotkan celananya yang hanya menyisakan CD saja. Naina tersenyum indah sambil menatap Jonas, kakinya perlahan melangkah menuju ke Jonas. Langkah demi langkah Naina lakukan sampai akhirnya kakinya berhasil masuk ke dalam air.
Perlahan tapi pasti Naina mendekat kearah Jonas. Jonas tidak berkedip sedikitpun melihat pemandangan di depannya. Tubuh Jonas sudah terhipnotis oleh pesona Naina.
Kini Naina sudah sampai tepat dihadapan Jonas. Kedalaman air kolam mampu menutupi bagian atas tubuh Naina. Kini mereka saling berhadapan dengan senyum menggoda yang masih mengembang diwajah Naina. Ingin rasanya Jonas melahap habis bibir itu.
Melihat bidadari cantik dihadapannya, membuat Jonas tidak bisa bergeming sedikitpun, bahkan ia lupa cara untuk bernafas. Pikiran mesum Jonas sesaat muncul namun Jonas langsung menyadarkan dirinya. Jonas menepuk-nepuk kedua pipinya dengan keras.
“Om Jonas kenapa?”
“Kamu gak kedinginan dengan penampilan seperti itu?”
“Pakai baju apapun kalau masuk kedalam air pasti dingin Om, aku cantik kan?” ucap Naina yang berusaha menggoda Jonas.
Naina menampakkan senyum kemenangannya. Tidak jadi memakai lingerie, memakai bikini pun juga tidak masalah.
“Kamu tidak takut padaku Naina? bisa saja aku memperkosamu, aku laki-laki normal Nai, aku bisa menggila jika melihat gadis berpenampilan sepertimu berduaan denganku ditempat sepi,”
Naina tersenyum
“Jadi Om sudah menganggapku sebagai gadis? bukan anak kecil?” tanya Naina bahagia.
“Benar, kamu adalah seorang wanita bagiku, entah sejak kapan aku gak tau, kalau kamu gak hati-hati, aku bisa hilaf,”
Air mata bahagia Naina mulai menetes perlahan.
“Hei, kenapa kamu menangis? aku gak akan macam-macam sama kamu, tenang saja!” kata Jonas yang ingin menenangkan Naina, Jonas mengira Naina takut padanya.
Tanpa kata Naina lalu memeluk Jonas sehingga membuat Jonas kaget dan tambah panas dingin meskipun sedang berada di air.
“Aku mencintai Om,” ucap Naina
“Apa kamu bilang?” Jonas kaget.
“Aku sudah mencoba mengubur perasaanku selama ini, tapi gak berhasil juga, aku mencintai Om, sangat sangat mencintai Om,” lirih Naina yang menangis dipelukan Jonas.
“Apa kamu tidak jijik mencintaiku? kamu tau sendiri aku seperti apa dari dulu?”
“Gak sama sekali, aku mencintai Om dengan segala kekurangan Om, tapi apa Om sadar, dimataku Om sangat sempurna,”
“Kenapa kamu sangat mencintaiku?”
“Gak tau, gak bisa dijelaskan dengan kata-kata,”
“Benarkah?”
“Iya,”
“Apa kamu bersedia dengan konsekuensi berat perkataanmu itu?” ucap Jonas lalu melepas pelukan Naina. Jonas lalu memandang mata Naina dengan lekat. Pandangan mereka kembali bertemu.
“Aku sudah berhasil melalui setengah hidupku dengan penderitaan selama ini, aku ingin bahagia sekarang, hatiku percaya, jika aku berdampingan dengan Om, pasti aku akan bahagia, hanya Om yang bisa membuatku nyaman, apa Om tau, hanya sekali aku merendahkan diriku pada orang lain, hanya pada Om aku merendahkan diriku,” air mata Naina masih mengalir.
“Baiklah kalau begitu, kalau kamu ingin bersamaku, apakah kamu bersedia membuang masa mudamu?”
“Maksud Om?”
“Aku adalah pria dewasa Nai, sepertinya aku juga mencintaimu, entah sejak kapan perasaan ini bermula, aku akan selalu berada disisimu selamanya, tapi apa kamu siap menikah denganku diusiamu yang masih remaja seperti sekarang?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Noviatul Walidah
ayeyy
2021-10-09
0