Cinta Sejati Sang CEO
POV Naina Alexandra
Namaku Naina Alexandra, aku punya cita-cita menjadi seorang dokter bedah, itu sebabnya sejak dini aku selalu giat belajar. Otakku sangat cerdas, wajahku sangat cantik, maklum saja ibuku adalah seorang bule dan ayahku adalah orang asli dari Negara ini. Perpaduan antara gen bule dan asia membuat wajahku cantik bak bidadari.
Banyak para pria mendambakan diriku, bahkan sejak aku SMP sampai sekarang umurku 18 tahun yang hampir lulus SMA, pesonaku begitu memabukkan. Para pria rela antri dibelakangku untuk mendapat giliran berkencan denganku. Memang terdengar bahwa aku begitu play girl. Ets, itu tidak benar. ,meskipun banyak laki-laki yang mendambakan aku, tapi entahlah kenapa hatiku tertutup untuk mereka. Sampai suatu saat aku menyadari alasan kenapa aku tidak bisa membuka hatiku untuk pria lain karena hatiku sudah terkunci pada satu pria. Pria yang sudah memberikan aku kesempatan untuk hidup bahagia sampai sekarang. Pria yang acuh, dingin, berkuasa, serta ditakuti oleh banyak orang, bahkan aku sendiri takut menatap mata elangnya. Tapi entah bagaimanakah, jantungku selalu ingin berdebar kencang saat menatapnya langsung seakan aku ingin memilikinya seutuhnya.
Bagi orang lain dia menakutkan tapi bagiku dia adalah penyelamatku yang berhasil membuat aku begitu mencintainya bahkan sampai rela menjadi kekasih bayangannya. Dia datang padaku bak pangeran berkuda putih saat nyawaku tengah terancam serta membuat diriku berubah seperti sekarang. Ya, aku memanggilnya “Om Jonas”, sampai suatu hari aku tak menyangka bisa memanggilnya dengan nama “Mas Jonas”.
Flashback On
8 tahun yang lalu
Saat itu aku baru berusia 10 tahun, aku baru kelas 4 SD. Sejak kecil setelah pulang sekolah aku selalu membantu ayah ibuku di restoran. Ya, orangtuaku adalah pemilik salah satu restoran ternama di kota Palu, hidup kami bahagia sampai suatu saat bencana datang menghampiri.
Tante Angel, adik ibuku datang dari luar negeri bersama suaminya. Dia baru menikah. Karena mereka pengangguran, ibu dan ayahku mengajak mereka bekerja di restoran kami. Dan tentunya mereka juga tinggal di rumah kami yang bisa di bilang lumayan besar. Tante Angel dan Om Ricko awalnya memang baik sehingga kami nyaman hidup bersama mereka.
Satu bulan setelah kami hidup bersama tiba-tiba datang berita duka. Saat aku disekolah aku dijemput oleh tante Angel yang mengabarkan bahwa kedua orangtuaku kecelakaan dan meninggal ditempat. Sungguh hatiku hancur. Diusia yang masih 10 tahun aku harus menjadi yatim piatu. Tante Angel dan Om Ricko menguatkan aku, mereka mengatakan masih ada mereka dan mereka berjanji akan menjadi orangtua pengganti untukku, tapi ternyata itu hanyalah ucapan manis belaka. Beberapa minggu setelah orangtuaku meninggal, mereka mengambil alih restoran dan menyiksaku. Semua pembantu mereka pecat dan menyuruhku mengerjakan tugas pembantu. Di usiaku yang masih terbilang kecil, aku di suruh bersih-bersih dan memasak bak pembantu, jika aku tidak menurut maka mereka akan membuangku, tentu saja aku takut karena belum siap hidup sendiri, karena alasan itu aku rela menuruti perintah mereka.
Aku tersiksa karena mereka memperlakukan aku bagai binatang, aku tidak pernah diberi uang jajan lagi, aku selalu jarang tidur karena selalu di suruh-suruh, mereka bahkan tak segan-segan memukulku jika pekerjaan ku tidak sesuai harapan mereka. Oh Tuhan jika ada orang yang berhasil membawaku keluar dari lubang penderitaan ini, aku rela jadi budaknya. Itulah doa ku sepanjang waktu berharap doaku dikabulkan oleh Tuhan.
Beberapa bulan berlalu, aku sudah terbiasa diperlakukan seperti binatang. Hari itu aku pulang sekolah seperti biasa, hari itu aku sangat lelah karena disekolah tadi aku mengikuti ulangan kenaikan kelas. Di perjalanan pulang ke rumah, saat aku berjalan kaki, tiba-tiba ada sebuah mobil hitam berhenti di depanku, keluar dua orang pria kekar memakai jaket hitam dengan kacamata hitamnya dari mobil itu. mereka tiba-tiba langsung membekap mulutku sehingga aku tidak sadarkan diri. Setelah itu aku tidak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya.
Flashback Off
Pagi itu setelah bermimpi hal yang sama berulang-ulang aku terbangun dari tidurku. Sungguh aku tersiksa selama 8 tahun ini karena tidak bisa melupakan kejadian mengerikan tersebut. Kejadian yang membawaku kepada sebuah keajaiban yang akhirnya membuatku menetap di Jakarta seperti sekarang.
POV Author
Hari ini adalah hari minggu, Naina yang tidak sekolah karena hari libur memutuskan untuk pergi ke Mall untuk membeli buku. Dia sudah janjian dengan dua sahabatnya yaitu Tiara dan Dewi.
Sebelum berangkat menaiki mobilnya, seperti biasa Naina akan mengabari Jonas terlebih dahulu.
Drutt… drutt… drutt…
Deringan telepon genggam Jonas yang nyaring membangunkan Jonas dari tidur nyenyaknya diatas ranjang. Diraihnya telepon genggam itu dengan matanya yang masih belum sepenuhnya terbuka.
“Hallo?” ucap Jonas dengan suara serak.
“Om Jonas baru bangun ya? udah jam 10 loh,”
“Ada apa?”
“Om hari ini aku mau beli buku di Mall sebentar sekalian jalan-jalan sama teman aku Tiara dan Dewi,”
“Selamat bersenang-senang…”
Sambungan telepon langsung dimatikan sepihak.
“Padahal aku masih mau ngomong, eh sudah dimatikan, kapan sih Om bisa melihat kalau aku sangat menyukai Om?” gerutu Naina saat teleponnya dimatikan sepihak oleh Jonas, Naina memang sudah terbiasa dengan nada bicara Jonas yang dingin, datar dan cuek, tapi sampai sekarang Naina masih mencari cara untuk masuk ke dalam hati Jonas. Orang yang membuat dia semakin hari semakin jatuh cinta.
Melihat jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, Jonas langsung bangun dan menuju kamar mandi, di pasangkannya terlebih dahulu boxernya yang berserakan dilantai. Saat memasang boxer, dilihatnya sebuah liptik dilantai.
“Cewek panggilan itu, sebelum pulang harusnya dia periksa dulu semua barangnya, apa dia gak sadar lipstiknya tertinggal, menyebalkan,” gerutu Jonas.
Ya, sekarang Jonas tengah berada disalah satu kamar hotel miliknya.
Setelah keluar dari kamar mandi, Jonas memasang pakaiannya. Setelah itu Jonas bergegas keluar dari kamarnya menuju restoran hotel dilantai tiga untuk sarapan.
Setelah pergulatan memuakkan tadi malam, pagi ini Jonas mamasang muka marahnya. Di restoran hotel semua pegawai menunduk kepada CEO mereka serta memberikan pelayanan yang terbaik.
Sebelum menyantap makanannya, Jonas menelepon Dimas asisten pribadinya.
“Hallo Bos?” Ucap Dimas dari seberang telepon.
“Aku dihotel sekarang, cepat kemari!” perintah Jonas.
“Siap Bos.” Jawab Dimas.
Setelah telepon ditutup, Jonas selanjutnya menyantap makanan yang sudah dihidangkan diatas meja oleh para pelayan restoran itu.
Meskipun hari ini hari minggu, Dimas secepat mungkin datang kehotel sesuai perintah bosnya. Dimas sama seperti yang lainnya, dia juga sangat takut kepada Jonas, karena jika Jonas marah, Jonas bisa menghancurkan orang itu semudah membalikan telapak tangannya. 15 menit kemudian, Dimas sudah sampai dihotel dan langsung bergegas kelantai tiga hotel. Saat Dimas melangkahkan kakinya di restoran, Dimas langsung bisa melihat sang bos yang baru saja menyelesaikan sarapannya di jam yang sudah terbilang bukan pagi lagi.
“Ada perintah apa Bos untuk saya?” tanya Dimas ketika sudah datang dan berdiri tegak dihadapan Jonas.
“Pelacur yang kamu bawa untukku tadi malam, kamu dapat dari mana?” bentak Jonas.
“Sesuai dengan perintah Bos saya selalu memilih wanita terbaik untuk melayani Bos, dia salah satu primadona di Club Malam Red, salah satu club malam terkenal,” jawab Dimas dengan gugup.
“Terbaik kamu katakan, baru lima menit aku menyentuhnya, dia sudah membuatku tidak berselera, nanti malam bawa wanita baru lagi untukku! awas saja kalau ini kembali terulang,” tegas Jonas.
“Baik bos,” jawab Dimas.
Setelah mendapat komplen dan perintah dari Jonas, Dimas turun kebawah menuju mobilnya sambil menggerutu. Setelah masuk mobilnya amarah Dimas masih ada.
“Kayanya yang bermasalah bukan di cewek-cewek yang aku bawa deh tapi di Bos, sudah sering banget kaya gini, alasannya selalu sama, habis lima menit menyentuhnya sudah gak bersera lagi katanya, baru 10 menit sudah bosan katanya, emang cewek kaya gimana sih yang bisa bikin Bos bersera dan puas, lemah syahwat kali ya si Bos, capek banget sering cari cewek seperti yang Bos minta, gak heran kalau Bos sudah dua kali cerai, jangan-jangan dua istrinya dulu juga bikin dia gak berselera kali ya?” gerutu Dimas didalam mobil.
Meskipun Dimas kadang jengkel karena selalu disuruh mencari wanita pemuas ***** bosnya, tapi Dimas selalu menjalankan perintah itu mengingat statusnya yang hanya asisten sekaligus sekretaris pribadi Jonas. Dimas juga tiap hari selalu siap di omeli bosnya jika pekerjaan terlambat terselesaikan. Itu sebabnya Dimas selalu mewanti-wanti karyawan agar bekerja dengan benar dan tepat waktu agar jika ada kesalahan, dia tidak di omeli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Dewie
nah krn aku baca ulang aku baca disini aja ah..
2021-12-18
0
Noviatul Walidah
aqu mampir thor
sklian nostalgia naina sm jonas
ahhh senangnyaaa
author kmbali
sehat2 y thor 😘
2021-10-09
0
Butterfly
jangan matiin pemeran ardina dong thor..
kami sayang ardina..pliss🙏
ga sanggup kami pisah sm ardina..
boleh sih cerita yg ini di buat pemeran utama baru, tapi jgn pisahin damar ardina
2021-06-15
2