POV Author
Hari ini Naina bangun dari mimpi indahnya, seutas senyum tersemat dibibirnya setelah membuka matanya. Tumben sekali dia tidak mimpi buruk saat tidur pikirnya. Sesaat kemudian, Naina melihat sekelilingnya, ia baru sadar bahwa ia berada disebuah kamar mewah. Bukan kamar jet pribadi Jonas, tapi kamar siapa? pikirnya.
“Kok aku ada disini? kamar siapa ini? apa aku diculik lagi seperti dulu? dimana Om Jonas?” kata Naina panik sambil melihat sekitar.
Naina akhirnya melihat sebuah jendela yang tertutup horden. Di bukanya horden itu, dan...
“Tempat apa ini? lautan? atau daratan?” ucapnya kaget.
Naina kembali melihat sekitar luar jendela kamarnya. Begitu indah tapi asing baginya.
Ditengah keheranannya, tiba-tiba ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.
“Kamu sudah bangun?” tanya Jonas yang suaranya terdengar lembut ditelinga Naina.
“Om Jonas?” Naina langsung memutar tubuhnya. Kini tangan Jonas semakin melingkar mesra dipinggang Naina. Tatapan mata mereka bertemu dan sukses membuat pipi Naina merona.
“Kamu suka pemandangannya?” tanya Jonas lagi dengan senyum indahnya sambil menatap mata Naina.
Melihat wajah Jonas yang sangat dekat dengan wajahnya membuat kerja jantung Naina semakin cepat. Aliran darahnya seakan sedang seperti tersengat listrik.
“Kita dimana Om?” tanya Naina yang berusaha mengeluarkan suaranya meskipun jantungnya berdebar-debar.
“Di London.”
“Serius Om?”
“Masa aku bercanda, tadi malam kamu nyenyak sekali tidurnya waktu jet kita sudah mendarat, aku gak tega membangunkan kamu, jadinya aku gendong saja sampai ke hotel kapal pesiar ini,”
“Hotel kapal pesiar?”
“Selama tiga hari kedepan aku ada pertemuan penting dengan pemilik hotel kapal pesiar ini, kami akan membicarakan tentang bisnis, jadi aku memilih menginap disini saja, apalagi pemandangan disini sangat indah, kamu suka?”
Naina hanya mengangguk malu.
“Nanti setelah pertemuan bisnisku selesai, aku akan ajak kamu jalan-jalan sepuasnya,”
“Om serius?” tanya Naina memastikan.
“Serius, sekarang kamu mandi dulu, aku mau ajak kamu makan siang!”
“Makan siang?”
“Ini sudah siang Naina, kamu tidur kelamaan, hahaha...” Jonas tertawa lepas sambil menatap wajah Naina, pasalnya Naina tidak menyadari bahwa dia semalam tidur seperti kebo.
“Aku liat di TV kalau semua kapal pesiar besar punya kolam renang, aku mau berenang Om? boleh ya?”
“Gak boleh, aku tadi liat di kolam banyak orang yang lagi berenang, budaya disini dan di Indonesia beda, jangan berpakaian terbuka seperti mereka, kamu mau ke kolam siang bolong gini dengan memakai pakaian terbuka?”
“Iya Om, aku gak jadi mandi di kolam renang,” ucap Naina kecewa, padahal ia sangat ingin berbaur ria dengan para pengunjung seperti di film-film yang sering ia tonton.
“Kamu sangat ingin berenang di kolam renang sini?”
Naina hanya mengangguk.
“Oke, tapi nanti malam ya,”
“Beneran?” tanya Naina dengan mata berbinar
“Iya Naina, untuk sekarang cukup mandi dikamar mandi saja, ingat, berpakaianlah dengan sopan!”
“Siap Om, tapi...” ucap Naina ragu.
“Ada apa lagi?”
“Tangan Om dipinggang aku lepas dong, gimana aku ke kamar mandi kalau masih tertahan begini?” ucap Naina malu-malu.
Jonas hanya tersenyum. Dia akhirnya melepaskan tangannya dari pinggang Naina. Dengan berlari cepat Naina langsung masuk kamar mandi. Tapi sesaat kemudian ia keluar lagi.
“Om baju ganti aku mana? kopernya mana?” tanya Naina tadi kelupaan.
“Itu Kopernya,” tunjuk Jonas.
Naina lalu membuka kopernya dan mengambil pakaiannya. di tutupnya kembali koper itu dan Naina kembali lagi kemar mandi.
Selesai mandi dan berdandan, Naina lalu menghubungi Jonas untuk siap-siap makan siang.
“Hallo Om, aku sudah siap, Om ada dimana?”
“Aku di kamarku, kamarku disebelah kanan kamarmu,”
“Aku kesitu Om,”
Naina lalu keluar dan sebelum ia mengetuk pintu kamar Jonas, Jonas terlebih dahulu keluar. Mata Jonas memperhatikan penampilan Naina dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jonas hanya tersenyum. Ia lalu menggenggam tangan Naina dan berjalan beriringan dengan Naina.
Keluar dari koridor kamar, mata Naina langsung terbelalak melihat suasana diluar hotel. Sungguh mereka berada di kapal pesiar yang besar. Dimana kapal ini disulap menjadi hotel berkelas nan megah, pemandangan kolam renang disana sangat memukau dengan para pengunjung hotel yang sedang bersuka ria bersama orang-orang terkasihnya. Ada yang sedang menikmati sinar matahari, ada yang sedang berenang, ada yang sedang duduk mesra bersama pasangannya, bahkan banyak anak kecil berlari kesana-kemari dengan keceriaannya.
Jonas hanya menatap wajah Naina yang tersenyum kecil melihat pemandangan disana. Tanpa disadari oleh Naina, Jonas tersenyum indah kearahnya. Jonas membawa Naina menuju restoran hotel yang hanya tersekat kaca dari kolam renang. Mereka menuju meja No. 10 yang sudah dipesan Jonas sebelumnya.
“Kamu suka berada disini?” tanya Jonas.
“Sangat suka, pertama kalinya untukku Om?”
“Ini juga pertama kalinya untukku,” kata Jonas yang sebenarnya makna katanya tertuju bahwa pertama kalinya untuk Jonas bersama wanita yang ia cintai. Bukan pertama kalinya ke hotel kapal pesiar.
“Kamu makan yang banyak ya…” lanjut Jonas lagi.
Makanan yang dipesan sebelumnyapun datang. Jonas sudah sangat hafal apa saja yang disukai Naina karena mereka sudah tinggal bersama selama 8 tahun ini.
Kebahagiaan mereka bertolak belakang dengan apa yang dipandang oleh Micko. Micko tidak sengaja melihat Jonas bersama Naina di restoran hotel. Ya, setelah bertemu Imelda waktu itu, Micko langsung pergi ke London karena ada urusan bisnis. Ia tidak menyangka melihat Jonas dihotel tempatnya menginap.
“Jonas, apa aku tidak salah lihat? bersama siapa dia?” ucap Micko penasaran.
“Apa gadis muda itu salah satu jalangnya Jonas? tapi kenapa Jonas terlihat tersenyum kearah gadis muda itu seperti penuh ketulusan?” lanjut Micko yang semakin penasaran.
“Sudahlah, selama ini aku sudah menyelidiki Jonas bahwa dia adalah penjahat kelamin.”
Selama ini Micko memang selalu menyelidiki Jonas. Tapi Micko hanya mendapat informasi tentang kebiasaan gila Jonas saja. Micko sama sekali tidak tau siapa Naina. Awalnya Micko berniat ingin membalas Jonas dengan menyakiti orang yang Jonas cintai, tapi karena selama ini Jonas tidak memiliki orang yang dia cintai makanya rencananya berubah. Micko dengan bantuan Imelda sudah merencanakan pembunuhan sadis untuk Jonas.
Selesai makan siang, Jonas dan Naina kembali ke kamar hotel masing-masing. Sesampai dikamarnya, Naina merebahkan tubuhnya.
“Apa rencana gue untuk menggoda Om Jonas memakai lingerie gak akan pernah terwujud ya? kok gue bego banget sih, gimana mau menjalankan rencana coba, kamar aja beda. Oon banget sih gue,” gerutu Naina merasa dirinya bodoh.
Malam telah tiba. Naina yang sudah kelaparan ingin menelepon Jonas untuk mengajaknya makan malam, tapi sebelum ia menelepon, Jonas terlebih dahulu mengirimkan pesan untuk nya.
To Naina
Aku malam ini ada pertemuan bisnis langsung makan malam dengan kolegaku, jadi aku sudah memesan untukmu makan malam, siap-siap setelah pertemuan bisnis ku kita berenang ya!!
Naina senyum-senyum setelah menerima pesan itu, awalnya ia kecewa karena tidak bisa makan malam dengan Jonas tapi kekecewaannya tertutupi dengan acara berenang nanti malam. Pikiran mesum Naina datang lagi. Namanya juga usaha, selalu ada peluang setiap saat untuk merayu pria yang susah luluh. Begitulah pikiran Naina.
Lamunan Naina terhenti setelah pintu kamarnya diketuk, ternyata yang datang adalah pelayan hotel. Makan malam Naina sudah datang. Dengan perasaan bahagia, Naina menyantap semua hidangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments