Tidak lama kemudian Dimas datang membawa seorang wanita cantik dan seksi, gadis berambut panjang dan tinggi semampai serta dada yang besar. Sungguh jika orang melihatnya membuat ***** laki-laki normal langsung memanas.
“Ini ceweknya Bos,” kata Dimas.
“Kamu yakin dia bisa memuaskan aku?” Jonas melihat penampilan wanita itu dari ujung rambut sampai ke kaki, seolah melakukan penilaian, apakah barang didepan berkualitas atau tidak.
“Yakin Bos,” tegas Dimas.
“Awas kalau bikin aku tidak berselera lagi seperti yang sudah-sudah,” ucap Jonas dengan tajam.
“Kalau dia tidak bisa memuaskan Bos, saya akan menggantinya lagi,” jawab Dimas.
“Oke, hei kamu, ikut aku ke hotel!” titah Jonas.
“Baik tuan,” jawab wanita itu.
Jonas langsung bergegas pergi dengan menggandeng wanita itu, sementara Dimas disuruhnya pulang. Ketika berada di pintu keluar, tidak sengaja Jonas berpapasan dengan Naina dan Dewi.
“Om Jonas?” ucap Naina.
Jonas kaget melihat Naina berada ditempat yang seperti ini, begitu pula Naina, dia sangat kaget melihat Jonas menggandeng wanita seksi itu dengan mesra.
“Kamu kok ke sini Nai?” tanya Jonas yang masih menggandeng tangan wanita itu.
“Dewi, kamu masuk aja duluan, nanti aku susul,” pinta Naina pada Dewi.
“Iya Nai,” Dewi langsung masuk ke dalam. Dia mengerti apa yang Naina ingin bicarakan dengan Jonas.
“Kamu belum menjawab pertanyaanku Nai?" ujar Jonas.
“Aku udah telepon Om tadi tapi gak diangkat, makanya aku WA aja, aku ke sini buat jemput teman aku didalam,” Naina sambil melihat gandengan tangan mereka.
“Ya udah, jangan tengah malam pulangnya!”
“Om mau kemana?”
“Ya pergi ke hotel lah sama cewek ini. Oh ya, awas kalau kamu pulang malam-malam, gak baik anak SMA pulang tengah malam,”
Jonas bergegas pergi dengan wanita barusan. Air mata Naina langsung menetes, dia sangat cemburu. Kenapa orang yang dicintainya tidak pernah melirik kearahnya. Naina sudah bosan dengan situasi ini, dia bertekad akan mendapatkan cintanya Jonas.
Ia pun mengirim WA ke Dewi kalau ia tidak jadi menemani Dewi di Club. Setelah mengirim WA, tanpa menunggu balasan dari Dewi, Naina langsung memberhentikan taksi untuk membuntuti mobil Jonas.
Mobil Jonas berhenti di hotel begitu pula taksi yang ditumpangi Naina. Setelah membayar ongkos taksi Naina langsung masuk ke hotel.
Di lihat Naina bahwa Jonas menuju lantai 3, dengan memakai lift disebelah, Naina membuntuti Jonas yang masuk ke lift. Jonas dan wanita itu masuk ke kamar 3030.
Di kamar hotel, tanpa aba-aba Jonas langsung melahap habis bibir wanita bayaran itu. Wanita itu membalas ciuman yang Jonas berikan. Karena ciuman panas itu, wanita itu semakin mundur ke belakang dan membuatnya terbaring diatas ranjang, Jonas langsung membuka baju wanita itu untuk melakukan tujuannya. Wanita itu mendesah hebat dibuat oleh Jonas.
Namun ada yang aneh, adik kecil Jonas tidak bereakasi, untuk mendapat rangsangan, Jonas langsung ke intinya. Jonas melepas celana wanita itu dan langsung membuka pahanya. Di masukannya adik kecilnya yang belum terangsang ke milik wanita itu.
“Ahh...” baru satu dua kali dorongan, Jonas sudah muak karena adik kecilnya tetap tidak terangsang.
Merasa tidak berselera, Jonas langsung melepas adik kecilnya sehingga membuat wanita itu kecewa. Di tengah kenikmatan bercinta, Jonas yang melepas miliknya dari milik wanita itu membuat wanita itu harus tersiksa karena birahinya tidak tersalur.
“Pakai bajumu, cukup sampai disini saja, kamu sudah dibayar oleh Dimas kan?” ucap Jonas.
“Saya sudah dibayar tuan, tapi kok segini aja mainnya?” tanya wanita itu.
“Aku sudah tidak berselera, jangan banyak bicara, cepat pergi sana, jangan sampai barang-barangmu tertinggal disini!”
“Baik tuan.”
Dengan terpaksa wanita itu memasang pakaiannya lalu pergi dari kamar itu padahal didalam hatinya wanita itu menggerutu kesal. Wanita itu membuka pintu kamar dan mendapati Naina di depan pintu.
“Siapa kamu?” ucap wanita itu setelah menutup pintu kamar.
“Bukan urusanmu,” jawab Naina.
“Aku tau, kamu cewe selanjutnya yang dipesan oleh dia kan,aku kasih tau ke kamu ya, dia itu lemah syahwat, baru beberapa kali dorongan, aku bahkan belum *******, dia udah selesai, pakai alasan gak selera liat aku segala lagi,” kesal wanita itu.
“Lemah syahwat?” Naina bingung.
“Iya, semoga dia agak kuat dikit ya sama kamu, maklum kamu masih muda pasti untuk memuaskan kamu perlu durasi lama, aku pergi dulu,” ucap wanita itu.
Wanita itu langsung bergegas pergi meninggalkan Naina yang masih mematung sambil mencerna kata-katanya.
“Masa Om Jonas lemah syahwat?”
Tiba-tiba pintu kamar terbuka.
“Naina?” ucap Jonas.
“Om?”
“Aku pikir siapa yang berisik diluar kamar, ternyata kamu, apa yang kamu lakukan disini?”
Naina langsung berpikir sejenak, apakah ini kesempatannya merayu Jonas. Pikiran waras Naina sudah tidak ada lagi sehingga ia memutuskan akan mendapatkan Jonas. Bagaimanapun caranya.
“Aku ngikutin Om tadi, waktu aku sampai cewek tadi keluar, dia bilang Om gak berselara liat dia,”
“Dia membosankan Nai, kamu mau berdiri di situ atau masuk?”
“Aku mau masuk aja Om,”
“Ya sudah, tapi jangan lama-lama, aku mau tidur soalnya, besok aku mau kerja lagi,”
“Baik Om.”
Naina memberanikan diri melangkah masuk. Jonas mempersilahkannya duduk di sofa sambil menyodorkan beberapa minuman bersoda. Sambil minum Naina langsung berbicara.
“Om pasti kesalkan nafsunya gak kesalur?”
“What?” Jonas kaget dengan pertanyaan Naina.
“Kan cewek tadi Om bilang bikin Om gak berselera,”
“Kamu masih kecil, kamu gak boleh ngomong gitu, dari pada omongan kamu ngelantur, mending kamu belajar sana, kamu kan sebentar lagi ujian, belajar aja benar-benar buat masuk fakultas kedokteran seperti yang kamu inginkan!”
Lagi-lagi Naina mendapat penolakan halus dari Jonas.
“Aku gak kecil Om, usiaku sudah 18 tahun, Om mau buktinya?”
“Apa buktinya?”
Naina langsung berdiri sambil menatap Jonas, secara tiba-tiba Naina langsung duduk di pangkuan Jonas yang masih meminum sodanya. Naina melingkarkan tangannya ke leher Jonas. Tatapan mereka bertemu.
“Apa yang kamu lakukan Nai?”
“Om perlu bukti kan?”
Jonas seakan terhipnotis oleh tatapan Naina, tatapan yang sangat berbeda, padahal dulu Jonas biasa-biasa saja bertatapan dengan Naina. Akal sehat Jonas menolak tapi naluri kelelakiannya menerima.
Naina perlahan-lahan menempelkan bebirnya ke bibir Jonas, dilumatnya bibir Jonas namun Jonas tidak bereaksi, mulut Jonas tetap tertutup, sontak Naina menggigit bibir Jonas sehingga membuat Jonas mau tidak mau membuka mulutnya. Kesempatan itu tidak Naina lewatkan, sambil menelusupkan lidahnya ke mulut Jonas, dengan sengaja Naina menempelkan dadanya ke dada Jonas.
Jonas mulai menikmati permainan Naina sehingga membuat Jonas agak terhanyut. Tidak disangka ciuman panas itu membuat adik kecil Jonas terbangun, hal yang jarang terjadi. Mengetahui situasi ini, Jonas langsung mendorong Naina.
“Hentikan Naina! jangan kelewatan, kamu bukan wanita bayaran, sekarang cepat kamu keluar dari kamar ini, kalau tidak, akan aku seret kamu,” bentak Jonas yang tidak ingin keblablasan.
“Anggap aja aku wanita bayaran Om, Om kan udah banyak ngeluarin uang buat aku selama ini,”
“Cukup Naina, keluar!” perintah Jonas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Noviatul Walidah
udah dha reaksi noh om jonas masa d usir c wkkwkk
2021-10-09
0
AyuKim
thorr kapan dilanjut
2021-08-13
1
AyuKim
kapan lanjutannya
2021-08-13
0