Episode 05

“Apa karena aku gak seksi, atau aku kurang cantik? atau karena dada aku gak besar, sehingga membuat Om gak berselera padahal kita belum ngapa-ngapain?” air mata Naina seakan mau jatuh lagi, tapi ia berusaha menahannya. Naina tidak menyangka mendapat penolakan lagi dari Jonas untuk kesekian kalinya.

“Kamu keluar Naina!” Jonas langsung menarik tangan Naina untuk mengusirnya keluar, dengan keras pintu ditutup oleh Jonas sehingga membuat Naina terduduk di balik pintu, sementara itu Jonas langsung ke kamar mandi untuk menuntaskan ***** nya yang sudah keburu muncul tadi.

“Ah, selamat, untung akal aku masih ada, kalau tidak udah aku lahap anak kecil itu, terpaksa aku main sendiri tadi, daripada aku kebablasan, lagi pula ngapain sih dia goda aku gak seperti biasanya? aku harus hati-hati sama dia mulai sekarang, siapa tau suatu saat akal sehat aku hilang, aneh, kenapa aku malah terangsang sama anak kecil itu, padahal dia bukan selera aku banget,” Jonas merasa lega tadi ia bisa mengendalikan hasratnya yang meletup-letup.

Setelah menuntaskan permainannya sendiri dikamar mandi, Jonas memutuskan tidur karena besok dia akan sibuk lagi seperti biasa. Sementara Naina setelah lelah terduduk sambil menangis dalam diam di depan pintu kamar Jonas juga memutuskan pulang.

POV Naina Alexandra

Malam ini hatiku kembali patah untuk ke sekian kalinya, aku berniat menggodanya tadi sampai-sampai aku merasakan gairah yang sangat membara. Aku membayangkan akan bercinta semalaman dengan dia malam ini, tapi itu hanya angan ku saja, dia menolakku lagi. Ingin rasanya aku menjerit. Aku ingin sekali memilikinya. Jika ada yang kurang padaku maka katakan saja, pasti akan ku perbaiki. Namun nyatanya dia tetap menolakku.

Entah setan apa yang merasukiku, aku begitu tergila-gila padanya. Sejak pertama bertemu dengannya, aku sudah menyerahkan hidupku padanya.

Saat sampai di apartemen, aku yang marah langsung pergi ke dapur untuk mengambil es krim di kulkas. Biasanya saat hatiku panas aku selalu mendinginkannya dengan memakan es krim. Aku duduk di sofa ruang tamu sambil memakan es krim dengan hati yang masih menggerutu.

Aku bahkan memberikan ciuman pertamaku padanya tadi. Aku bahkan menunjukan sisi agresif ku padanya, sisi yang tidak pernah kutunjukan kepada pria lain. Aku bahkan mendorong tubuhku duluan padanya, tapi dia tetap tidak bergeming. Oh Jonas Tirta Alvino, bagaimanakah caranya agar aku bisa meluluhkan hatimu?.

Setelah selesai makan es krim, aku langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhku keatas kasur, saat aku tertidur, mimpi itu kembali datang menghampiriku.

Flashback On

8 Tahun Yang Lalu

Setelah aku di bekap sampai pingsan, aku tersadar dari pingsanku. Aku ternyata sudah berada di ruangan yang penuh alat medis. Aku merasakan ada yang aneh di tubuhku. Perutku seakan kehilangan sesuatu. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, seorang ibu-ibu berwajah kejam yang datang. Ibu-ibu itu berambut pendek, bibir nya merah menyala karena warna lipstik nya. Dia bahkan menggunakan dres mini ketat sehingga membuat dada dan bokongnya menonjol.

“Kamu ternyata sudah sadar setelah 2 minggu koma?” ucap ibu-ibu itu.

“Aku dimana tante? tante siapa?” tanyaku dengan keadaan masih lemah.

“Kamu gak perlu tau ada dimana, kamu harus siap-siap, satu minggu lagi mata dan jantungmu akan di ambil!”

Bagai disambar petir, aku sangat kaget mendengar ucapan ibu kejam itu. Terlintas dibenak ku, apakah aku korban penjualan organ tubuh?.

“Apa maksud tante? tante menculikku?” tanya ku

“Siapa yang menculikmu, Angel dan Ricko menjualmu padaku, karena kamu masih kecil dan tidak bisa di jadikan wanita malam setidaknya aku akan dapat banyak uang setelah menjual organ tubuhmu, ginjal mu saja sudah ku jual sebelahnya, hahaha,”

Ibu-ibu kejam itu tertawa terbahak-bahak. Seketika air mataku mengalir deras, aku tidak percaya di jual oleh keluargaku sendiri. Begitu kejam. Aku bahkan tidak tau ada dimana sekarang. Aku memang membenci hidup, tapi aku tidak ingin mati. Apa yang harus kulakukan sekarang?.

Ibu-ibu kejam itu keluar dari ruangan tempatku terbaring lemah. Aku tidak bisa pasrah begitu saja dengan kondisi lemah ku. Aku berusaha melepas alat-alat medis yang menempel di tubuhku. Karena satu ginjalku sudah diambil tentu aku sangat merasa kesakitan.

Setelah berhasil melepas alat-alat medis dari tubuhku, aku berusaha membuka pintu ruangan itu. Tapi pintunya terkunci. Aku tidak bisa keluar lewat pintu. Jendela ruangan itu juga tidak ada, akhirnya muncul ide di otakku. Aku mengobrak-ambrik semua alat medisku sehingga menimbulkan suara kegaduhan yang bisa terdengar dari luar ruangan.

Benar saja, setelah mendengar suara gaduhku 2 penjaga itu membuka pintu lalu langsung masuk. Aku yang sudah siap berdiri di belakang pintu langsung mendorong 2 penjaga itu sampai tersungkur. Aku berhasil keluar dari kamar itu. Aku terus berlari mencari pintu keluar, 2 penjaga itu terus mengejarku. Sungguh tubuhku saat itu sangat remuk tapi hatiku yang membuat aku kuat.

Aku berhasil menemukan pintu keluar, alangkah kagetnya aku melihat di luar ada puluhan penjaga disana. Aku lalu terkepung oleh mereka. Bagaimana ini ? apa usahaku kabur sia-sia ? aku melihat celah yang terbuka. Di depanku meskipun banyak penjaga tapi ada celah yang bisa aku hindari. Aku berlari kearah samping berniat untuk menaiki pagar yang tidak terlalu tinggi itu. Dengan bergerak cepat, aku berlari ke arah pagar, tapi…

Duarr...

Kaki ku langsung terkulai lemas, kaki ku ternyata kena tembakan. Darah dikakiku langsung mengalir, aku langsung terkapar tidak berdaya. Ibu-ibu berwajah kejam itu yang ternyata menembakku.

Flashback Off

"Aaa…"

Teriakku setelah bangun dari mimpi burukku. Aku langsung memegang kakiku. Aku langsung menenangkan diriku sendiri dengan menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya. Sungguh kejadian 8 tahun yang lalu membuatku masih trauma. Meskipun sekarang aku sudah bisa berjalan tapi tetap saja rasa sakit akibat tembakan itu masih membekas dihatiku. Rasanya aku tidak mau tidur lagi, aku takut kembali mimpi buruk lagi.

POV Author

Waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, hari ini adalah hari senin, hari tersibuk selama satu minggu. Dengan mobil mewahnya yang dikemudikan oleh sang supir, Jonas berangkat menuju kantor. Di depan pintu kantor Dimas bersama beberapa karyawan sudah berdiri berjejer untuk menyambut kedatangan Presdir mereka. Gedung mewah yang memiliki lantai sampai 80 adalah gedung perusahaan termewah di Jakarta bahkan seindonesia, lantai paling atas adalah ruangan Presdir.

Tidak berselang lama, mobil hitam mewah sudah datang. Dimas membuka pintu mobil itu untuk mempersilahkan sang Presdir keluar. Penampilan Jonas yang memukau mampu membuat hati para wanita meleleh. Meskipun Jonas sudah berusia 38 tahun namun ketampanannya seolah yang melihatnya salah menebak umurnya, dia terlihat jauh lebih muda dari usianya. Penampilannya saja terlihat seperti seorang laki-laki yang berumur 25 tahun.

Dengan langkah arogannya di ikuti oleh Dimas dibelakang dan beberapa karyawan, Jonas masuk ke dalam kantor, sebelum Jonas sampai di pintu lift, Dimas buru-buru kedepan untuk menekan tombol lift sehingga ketika Jonas sudah sampai di sana, Jonas langsung masuk. Hanya Jonas dan Dimas yang boleh memakai lift itu sementara karyawan lain harus memakai lift yang lain.

Episodes
1 Episode 01 (Season 1)
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32 (Menikah)
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35 (Malam Pertama)
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76 (Terakhir Season 1-Simpanan)
77 Episode 77 (Season 2)
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100 (Momen Pertama)
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126 (Kemarahan Juna)
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159 (Masih Mencintaimu)
160 Episode 160 (Hilangnya Kehormatan)
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174 (Sah)
175 Episode 175
176 Episode 176
177 Episode 177
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181 (Terakhir Season 2-Obsesi)
182 Episode 182 (Season 3)
183 Episode 183 (Dipaksa karena Cinta)
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 194
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 Episode 199
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Episode 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210
211 Episode 211
212 Episode 212
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217
218 Episode 218
219 Episode 219
220 Episode 220 (Tamat)
221 Pengumuman
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Episode 01 (Season 1)
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32 (Menikah)
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35 (Malam Pertama)
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76 (Terakhir Season 1-Simpanan)
77
Episode 77 (Season 2)
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100 (Momen Pertama)
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126 (Kemarahan Juna)
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159 (Masih Mencintaimu)
160
Episode 160 (Hilangnya Kehormatan)
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174 (Sah)
175
Episode 175
176
Episode 176
177
Episode 177
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181 (Terakhir Season 2-Obsesi)
182
Episode 182 (Season 3)
183
Episode 183 (Dipaksa karena Cinta)
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 194
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
Episode 199
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Episode 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210
211
Episode 211
212
Episode 212
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217
218
Episode 218
219
Episode 219
220
Episode 220 (Tamat)
221
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!