Jangan Katakan TIDAK!
Hujan deras mengguyur kota Jakarta. Tampak sebuah mobil BMW putih melintasi jalan yang basah, menghasilkan cipratan air ke sisi jalan. Mobil melintas sangat cepat, seperti terburu-buru menuju suatu tempat. Seolah tak peduli dengan derasnya hujan, tetap menerobos begitu saja tanpa beban.
_____
Sementara di tempat yang berbeda.
"Bi! Aku gak mau nikah muda, apalagi aku sama sekali gak kenal dengan orang itu! Tolong jangan paksa-paksa aku!" Seorang gadis bernama Aryn terlihat memberontak dari balik pintu kamar yang terbuat dari kayu. Pintu yang sudah berlobang karena rayap dan terlihat sudah rapuh itu menjadi saksi bisu tangis Aryn yang memecah ruangan.
Gadis yang bertubuh kecil itu terlihat mengenakan kebaya putih, rambut yang di sanggul di hiasi bunga-bunga melati khas orang yang akan segera melangsungkan acara pernikahan.
Lalu wanita paruh baya membuka pintu kamar, menemui Aryn. Segera gadis itu bersujud di kaki wanita yang bernama Riany yang merupakan Bibi Aryn sendiri.
"Denger ya, Ryn! Bibi ini udah capek ngurusin hidup kamu sejak kecil hingga sekarang kamu dewasa. Sekarang saatnya kamu membalas budi kepada Bibi. Menikahlah dengan orang itu. Bibi sudah mengambil uang maharnya. Jangan permalukan Bibi. Mungkin dengan begini Bibi bisa merubah kehidupan yang selalu miskin ini." Riany terlihat tak perduli dengan Aryn yang masih bersimpuh di kakinya. Dia hanya memperhatikan Aryn dengan tangan yang di lipat ke dada.
"Bibi menjual ku?" Arin menatap nanar, air mata membanjiri pipinya.
"Kadang hidup juga harus kejam."
"Bibi jahat!" Teriak Aryn. Pundaknya semakin terlihat bergetar karena tangis yang semakin menjadi.
"Ibumu saja tak perduli dengan mu! Seharusnya kamu itu berterimakasih pada Bibi, dan tau balas budi karena Bibi kamu bisa hidup sampai sekarang." Riany semakin tinggi nada bicaranya.
Kemudian dia meninggalkan Aryn, kembali mengunci kamar itu dan membiarkan Aryn di dalam sana. Tak perduli gadis itu yang masih saja berteriak memprotes semua yang dia lakukan.
Beberapa saat, Aryn seperti semakin kehilangan kesadaran.
Hingga sayup-sayup dia mendengar kata "SAH" dari luar kamar.
"Hidupku... sekarang hancur!"
"Aku benci! Aku benci semuanya!!!"
Aryn tak sadarkan diri.
_________
Kamar luas berdinding beton dengan cat biru, serta langit-langit kamar yang berwarna putih dengan lampu kamar yang sungguh mewah menyambut pengelihatan Aryn saat dirinya terbangun. Sekarang dia dalam keadaan sepenuhnya sadar.
Aryn bangkit, dia duduk di tepi ranjang dengan kasur berukuran big size. Kasur yang begitu empuk serta tak menimbulkan bunyi sama sekali ketika beringsut dari sana.
Tangan Aryn tak sengaja menyentuh kelopak-kelopak bunga yang bertaburan di atas kasur yang sedang dia duduki. Sangat banyak.
Aryn baru sadar, kamar ini di hiasi banyak bunga mawar merah. Di atas kasur, di bagian kepala ranjang, di setiap sudut kamar banyak terdapat bunga itu. Baunya juga semerbak, sangat wangi.
Aryn terlihat bingung. Dia bangkit dari kasur itu. Apalagi dirinya sekarang masih mengenakan baju kebaya putih yang dia kenakan sebelum tak sadarkan diri. Dia berusaha mengingat, tapi nihil. Yang terakhir dia ingat adalah kata "SAH" itu.
"Apa ini adalah kamar pengantin? Apa aku sudah menikah? Lalu... siapa? Siapa orang itu? Siapa yang menjadi suamiku?"
Lutut Aryn terasa lemas. Kembali dia terduduk di atas kasur. Badannya kembali bergetar menahan semua perasaan. Sedih, kecewa, takut semua berbaur menjadi satu.
Hingga terdengar suara derit pintu. Seseorang membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. Kemudian mematikan lampu.
Belum sempat Aryn melihat wajahnya, tapi keadaan sudah tak terlihat lagi.
Gelap.
"Kamu siapa?" Teriak Aryn, sangat panik.
Langkah kaki semakin mendekat ke arahnya. Semakin membuat dirinya ketakutan. Ketakutan karena membayangkan hal-hal yang tidak di inginkan.
"Berhenti! Jangan mendekat! Atau aku akan berteriak!!!" Aryn mengancam, namun bayangan itu seolah tak perduli.
Sekarang mereka seperti sedang berhadapan. Aryn tak bisa melihat dengan jelas, hanya samar-samar melihat sosok yang lebih tinggi dari dirinya karena terhalang minimnya cahaya.
Aryn semakin tak bisa berkutik saat tangan orang itu sudah melingkar di pinggangnya.
"Astaga! Apa ini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ney Maniez
mampir lg
2022-07-31
0
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Aku mampir ka othorrr... Ninggal jejak dolo👍👍👍👍
2022-06-06
0
Nur Lizza
uda mampir lagi thor
2021-10-29
0