Kini Avkha sudah menginjak usia 19 tahun.
Seorang pemuda yang penuh karisma. Pewaris tunggal keluarga Elzel Putra Pratama.
Banyak sekali wanita-wanita dari kalangan atas melirik pemuda tampan itu. Tampan dan penuh prestasi. Tak heran jika Tuan Elzel mempercayakan semua perusahaan untuk di pegang oleh dirinya. Walau masih muda, Avkha sangat bisa diandalkan.
Cekatan, bertanggung jawab, tapi masih tak begitu paham masalah percintaan. Kesibukan membuat dirinya sama sekali tak tertarik untuk membahas masalah itu.
Sampai saat ini, sama sekali tak ada kabar tentang seorang wanita yang dekat dengan pria tampan itu. Tapi sangat di kenal begitu dekat dan akrab dengan ibundanya--Yuki.
Tapi, bukan berarti Avkha adalah 'Anak mama'. Avkha sangat mandiri. Nilai-nilai kehidupan yang selalu diajarkan kepadanya. Tentang akhlak, yang selalu di tanamkan dalam hati dari orang tua, kedua kakeknya dan neneknya.
Avkha berpikir, jodoh pasti ada. Jika sudah saatnya, ya pasti akan bertemu.
****
Avkha memarkirkan mobil di tepi jalan. Dia masih berada di dalam mobil, sedang menelpon seseorang.
Saat ini Avkha berada di pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat. Avkha berencana membeli sebuah tanah di daerah sana, untuk keperluan bisnis. Dia datang ke sana untuk melihat secara langsung tempat itu.
Seorang gadis berjalan sambil mengomel tak sengaja menabrak mobil Avkha yang sedang parkir. Sontak gadis itu terjatuh. Barang-barang yang di bawanya juga ikutan terjatuh.
Avkha menahan tawa. Tapi segera turun dari mobil, hendak menolong gadis itu.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Avkha, dia ikut berjongkok membantu memasukan buah tomat yang sudah berhamburan. Bahkan sebagian sudah pecah karena berbenturan dengan aspal.
Seperti slow motion, saat mata keduanya beradu pandang.
....
"Hei! Gara-gara kamu aku jadi jatuh!" Teriak gadis itu tepat di depan wajah Avkha.
Avkha terbelalak.
"Gara-gara aku?" Avkha heran
"Iyalah, siapa suruh kamu parkir mobil di sini? Mentang-mentang mobil bagus parkir seenaknya."
Avkha tak bisa berkata-kata, mendengar ocehan dari gadis yang berada di hadapannya. Tapi terlihat lucu.
Hingga muncul sosok wanita paruh baya yang wajahnya sangat-sangat Avkha ingat. Wajah yang begitu lekat dalam ingatan.
"Aryn, cepetan pulang! Malah asik-asik jongkok di situ." Teriak wanita yang berpenampilan tak sesuai umur. Rambut merah dengan pakaian yang super ketat.
"Aryn?" Ucap Avkha. Kini matanya mengikuti Aryn yang berlalu meninggalkannya.
Benar saja, wanita paruh baya itu adalah Riany--wanita yang Avkha juluki Bibi monster saat masih kecil. Dan gadis yang bernama Aryn itu adalah gadis yang ingin Avkha selamatkan dulu. Masih teringat jelas kenangan saat di pemakaman itu.
Avkha sudah tak bisa melihat wajah keduanya. Karena mereka sudah masuk ke dalam rumah. Rumah gubuk berdinding papan. Hanya terdengar suara wanita paruh baya itu yang sedang memarahi Aryn dari dalam sana.
*****
Avkha merebahkan diri di kasur. Wajah Aryn masih terlihat sangat jelas di ingatannya.
Cantik...
Saat melihat gadis itu ada debaran yang baru pertama kali dia rasakan.
Dia yakin, pertemuan ini bukanlah ketidaksengajaan. Mungkin Tuhan sudah menakdirkan. Dan memberikan Avkha kesempatan mewujudkan keinginannya saat masih kecil.
Saat itu,
Sepulang dari pemakaman, Avkha tak bisa tidur memikirkan Aryn. Ada perasaan ingin melindungi gadis kecil itu. Tapi sayang, sejak saat itu juga dia tak pernah lagi bertemu dengan Aryn. Itu merupakan pertemuan awal dan pertemuan akhir mereka.
Namun, siapa sangka. Takdir mempertemukan mereka kembali. Membuat Avkha semakin yakin, ini semua adalah rencana Tuhan.
Walau Aryn tak mengenal Avkha. Tapi Avkha, masih sangat mengingat jelas wajah cantik itu. Dari kecil hingga sekarang.
Aryn... Aku akan membawamu ke dunia bahagia yang sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nur Lizza
lanjut
2021-10-29
0
xixi
bibi monster 👻👻👻 iiiuuuhhh lariiiiiiiii 🏃🏃🏃
2021-05-01
1
Pooh
bibi monster yg jahat, untung aryn ketemu avkha
2021-04-07
1