Langit yang tadinya cerah berubah menjadi mendung. Awan gelap seperti ingin segera menjatuhkan air hujan dari atas sana.
Pemakaman.
Di sinilah Tuan Elzel, Yuki, dan juga anak mereka--Avkha yang masih berusia 8 tahun. Menghadiri proses pemakaman Diandra.
Diandra.
Wanita itu sudah bebas dari penjara... Entah sejak kapan. Tuan Elzel dan Yuki tidak pernah lagi mendengar namanya sejak dirinya mendekam di balik jeruji besi. Dan sekarang, wanita itu telah tiada dan tidak akan pernah kembali.
Tuan Elzel mendapat kabar dari Dandi yang masih setia dengan dirinya. Dandi mengabarkan Diandra sudah meninggal karena bunuh diri sebab depresi. Tak banyak orang tau, karena wanita itu sudah tak terekspos sejak kasus yang menimpa dirinya dulu.
Yuki yang mengajak Tuan Elzel untuk menghadiri proses pemakaman Diandra. Walau Tuan Elzel menolak, tapi Yuki tetap memaksa. Karena bagaimanapun, Diandra pernah menjadi orang yang paling dekat dengan Tuan Elzel.
Membiarkan suaminya mengantarkan Diandra ke-peristirahatan terakhir.
Dan sekarang, tepat di sebelah sisi makam juga ada seorang anak perempuan kecil. yang masih berusia sekitar 5 tahun. Dia bersama seorang wanita yang tak begitu terlihat tua.
Yuki terus saja memperhatikan. Semua orang sudah pulang, tapi anak perempuan itu masih enggan beranjak dari sana walau wanita di sebelahnya terus memaksa mengajak pulang.
Anak kecil yang merebahkan tubuhnya ke tanah dengan tangis yang terdengar begitu pilu.
"Mama... bangun..." Teriaknya, membuat jiwa Yuki bergetar. Nalurinya sebagai seorang ibu begitu perih melihat pemandangan itu.
"Mas..." Ucap Yuki menoleh Tuan Elzel, dengan raut wajah yang begitu sedih.
Avkha juga tak mengalihkan pandangan sedikitpun dari gadis kecil itu.
Yuki menghampiri. Memeluk anak perempuan yang masih menangis, menenangkannya.
"Maaf Mbak, anak kecil ini siapa?" Tanya Yuki pada wanita di sebelahnya.
"Namanya Aryn. Dia anak Diandra."
Segera wanita yang bernama Riany itu menarik paksa tangan Aryn yang masih berada dalam pelukan Yuki.
"Sudah! Sudah! Lebay sekali. Orang sudah mati masih di tangisin. Percuma gak bakalan hidup lagi!" Riany terus menarik tangan Aryn, mengajak gadis kecil itu pulang.
"Malu-maluin Bibi aja nangis-nangis kek gitu. Biarin aja mama kamu udah mati." Lanjut Riany.
"Tolong bersikaplah yang baik! Dia itu masih kecil." Ucap Tuan Elzel yang di tujukan untuk Riany.
"Jangan ikut campur! Diandra saja tidak pernah mengakui anaknya ini. Aku saja yang mau berbaik hati mengurus anaknya hingga sekarang. Jadi jangan mengajariku tentang sikap yang baik. Kurang baik apa aku selama ini pada anak ini?!" Balas Riany, dengan mata yang membesar.
Kembali Riany menarik tangan Aryn. Gadis kecil yang tak mengerti apa pun. Yang hanya menangisi kepergian Sang Ibunda.
Sejahat apapun. Dia tetaplah--Ibu. Kalimat panggilan dengan tiga huruf itu mempunyai makna yang begitu besar dalam kehidupan seseorang.
_
Suasana kembali hening,
Tatapan Avkha masih tertuju pada Aryn yang di bawa paksa oleh seorang perempuan yang begitu kasar.
"Mama." Avkha membantu Yuki untuk bangkit.
Yuki berdiri. Sedikit membungkukkan badan memegang kedua pundak Avkha.
"Jadikan pelajaran. Jangan pernah bersikap kasar, apalagi sama perempuan. Terlebih jika itu seorang anak kecil." Ucap Yuki.
Avkha mengangguk.
"Mama tidak apa-apa, kan?" Tanya Avkha.
"Tidak apa-apa, sayang." Yuki memeluk Avkha. Dan mencium kepalanya.
"Ayo kita pulang." Ajak Tuan Elzel.
Mereka segera masuk ke dalam mobil, pulang ke rumah.
Avkha masih memikirkan Aryn. Merasa kasian pada gadis kecil itu. Tidak punya siapa-siapa, dan harus tinggal bersama bibinya yang seperti monster jahat.
"Ma, Tante itu tadi kayak penyihir jahat di film-film yang sering aku tonton." Ucap Avkha, membuat Tuan Elzel dan Yuki saling pandang dengan menyunggingkan senyum.
"Makanya, Avkha gak boleh jadi orang jahat. Nanti Avkha jadi nenek sihir." Tuan Elzel terkekeh.
"Andai saja Avkha sudah gede. Pasti anak yang bernama Aryn itu tadi sudah Avkha selamatkan. Pakai kekuatan Hero."
Kembali Tuan Elzel dan Yuki cekikikan mendengar ucapan Avkha kecil yang polos.
Keluarga kecil yang bahagia, dan akan selalu bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Atma Inatun Nikhma
baru nyambung ceritane
2021-11-11
0
umieina
owh...ngerti aku sekarang..siapa aryn..lanjuut thoor,seru bgt cerita nya
2021-11-04
0
Nur Lizza
begitu rupanya cerita aryn.ternyata aryn ank diandra.tp bpkny sapa y thor
2021-10-29
0