BAB 18 MELEPASKAN

Malam ini terasa dingin, menunjukkan isyarat bahwa nanti akan turun hujan. Begitu juga suasana antara Avkha dan Aryn yang semakin dingin. Keduanya saling membisu sejak kejadian tadi pagi.

Aryn sama sekali tak menunjukan ekspresi apapun saat melihat Avkha masuk ke kamar. Dia lebih nyaman dengan diamnya.

"Besok kamu akan aku antar ke rumah Bibi Riany."

Aryn mendelik mendengar ucapan Avkha.

Wajah Avkha terlihat kusut. Ada beban yang sangat berat di pikulnya.

"Kenapa tiba-tiba ingin mengembalikan ku?" Aryn bertanya dengan sorot mata yang tajam.

"Bukankah itu yang kamu inginkan?"

Aryn memalingkan wajah.

Avkha merebahkan diri di kasur, tepat di sebelah Aryn. Untuk pertama kali dia memunggungi istrinya itu.

Dalam diam Aryn memperhatikan. Ada rasa bersalah dalam dirinya.

Apa dia benar-benar akan mengantarku? Ya, baguslah! Berarti aku akan terbebas.

Aryn juga merebahkan diri, dan juga memunggungi Avkha.

Mereka larut dalam keheningan dengan pikiran masing-masing.

*****

Sesuai apa yang Avkha ucapkan pada Aryn tadi malam. Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil, membawa sebuah koper besar yang entah apa isinya. Lantas Avkha bergegas memacu mobil.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam.

Aku bisa memiliki jiwanya sepenuhnya. Tapi, yang aku miliki jiwa tanpa cinta.

Aku pikir, aku bisa membuatnya jatuh cinta, tapi aku salah. Justru karena paksaan bisa membuat dia semakin membenci.

Aku ingin mengatakan yang sejujurnya, tapi ... pasti akan terasa begitu menyakitkan.

Langkahku salah. Nasihat Mama aku abaikan demi ego.

Semoga di langkah terakhir ini, aku bisa membahagiakan mu. Karena itu, impianku sejak kecil.

Membawamu ke dunia yang bahagia.

*

45 menit berlalu.

Mereka sudah memasuki daerah pemukiman tempat Aryn tinggal dulu.

Aryn masih diam. Kakinya terasa berat melangkah untuk turun dari mobil.

Avkha sendiri berkaca-kaca matanya, Aryn sempat melihat pria itu mengusap mata.

Avkha turun dari mobil, kemudian membuka pintu untuk Aryn.

"Kita sudah sampai." Ucap Avkha, mempersilahkan Aryn turun.

Perlahan Aryn turun dari mobil. Dia masih berdiam diri. Ada perasaan aneh di dalam dirinya. Jiwanya berkata ingin pulang, tapi hatinya justru memberontak untuk tidak meninggalkan Avkha.

"Bawa ini, ini semua untukmu. Untukmu memulai hidup yang baru." Avkha menyerahkan koper besar yang sempat di bawanya.

Aryn mengernyitkan dahi.

"Buka saat kau sudah masuk ke dalam rumah. Serahkan seperempatnya pada Bibi Riany. Tadi malam aku sudah mengobrol dengannya."

Aryn mengangguk pelan.

"Pulanglah," lirih Avkha. Lagi, mata pria itu berkaca-kaca tapi berusaha untuk tetap tegar.

Perlahan Aryn mulai melangkah. Terasa begitu sesak di dalam dada.

"Aku cinta kamu, saat kau ingin pulang ... pintu rumah akan selalu terbuka."

Aryn tersentuh dengan apa yang Avkha ucapkan. Dirinya pun ikut berkaca-kaca. Tapi berusaha menyembunyikan.

Perlahan dirinya meninggalkan Avkha yang masih mematung. Menatap kepergiannya. Hingga akhirnya keduanya benar-benar berpisah.

Aku akan bahagia jika kamu bahagia.

Aku akan menunggu, walaupun menunggu hal yang tidak pasti.

Ya, kadang cinta memang sebodoh ini.

Aku hanya berharap. Kau akan kembali membawa cintamu.

*****

"Astaga! Aryn? Kamu beneran pulang?" Riany kaget saat melihat Aryn masuk ke dalam rumah.

"I--iya, Bi."

"Apa isi koper besar itu?" Riany langsung menyambar koper yang dibawa Aryn. Dan segera membukanya.

Betapa kagetnya Riany. Aryn juga tak kalah kaget melihat isi koper itu penuh dengan uang merah yang tersusun rapi.

"Oh my God! Ya ampun, Astaga!" Riany terbelalak, dengan mulut menganga melihat pemandangan yang menggetarkan jiwanya.

Avkha sengaja memberikan uang itu untuk Aryn. Semoga dengan uang itu Aryn bisa merubah hidup mereka menjadi lebih baik dan lebih layak. Dan Riany, tidak akan melakukan hal yang menyakiti atau membahayakan Aryn lagi.

Kembali Riany menutup koper itu, bergegas membawa koper itu ke kamar.

"Bibi mau di bawa kemana kopernya?"

"Berisik! Sekarang koper ini berserta isinya jadi milikku!" Sergah Riany.

"Ta--tapi, Bi. Avkha bilang itu untuk ku. Kita bisa menggunakan uang itu untuk buka usaha, Bi."

"Alah! Usaha usaha! Usaha matamu! Berisik banget, sih!"

Riany berlalu masuk ke dalam kamar, tak ketinggalan koper juga ikut di bawa.

"Bibi sama sekali tidak berubah." Aryn mendengus kasar.

Dalam hati dia berharap, semoga pilihannya untuk pulang ke rumah ini adalah pilihan yang tepat.

*

Sebelumnya...

Malam yang dingin, tanpa di hiasi satu bintang pun. Kelam, sunyi. Begitu juga dengan yang di rasakan Avkha saat ini.

Avkha berdiri di tepi kolam, dia tampak sedang berbicara pada seseorang melalui telepon.

"Halo, Bos."

Itu adalah suara Riany, dari seberang telepon.

"Besok Aryn akan pulang ke rumah."

"Hah? Pulang? Kenapa?"

"Bukan urusanmu!"

"Akh! I--iya maaf, Bos."

"Aku akan menitipkan uang untuk mu, sebagai jaminan kau tidak akan menjual Aryn lagi. Atau melakukan apa saja yang akan menyakitinya. Aku rasa uang itu sudah lebih dari cukup. Biarkan Aryn bersama mu tapi dengan hidup yang lebih layak."

"Ba--baik, Bos."

"Aku pegang omongan mu. Dan kau, jangan pernah macam-macam dengan ku. Atau kau akan tau sendiri akibatnya."

"Akh! Tenang saja, Bos. Jangan begitu lah, kalau ada uangnya mah aku kan laksanakan semua ucapan Bos."

"Baiklah."

*****

"Asiiiik!!! Jadi orang kaya!!!"

"Dengan duit ini gue bisa membeli rumah baru, mobil baru, perhiasan. Dan akan mengembangkan usaha gue."

"Akh! Akhirnya mimpi gue menjadi orang kaya sudah terwujud!"

"Gak sia-sia gue jual Aryn sama Bos besar itu. Aryn di kembalikan, malah di kasih uang yang banyak pula. Gini nih, rejeki bertubi-tubi."

"Mau cari mangsa lagi, buat ngejual si Aryn. Biar gue makin kaya. Siapa tau ntar dapet bos muda lagi, yang akan membeli Aryn dengan harga fantastis! Yahuuu!!!"

Riany menghamburkan uang yang ada di koper hingga memenuhi se isi kamarnya.

Seolah lupa dengan percakapannya dengan Avkha tadi malam, kini dirinya sudah merencanakan rencana baru.

Terpopuler

Comments

Erviana Erastus

Erviana Erastus

cari mati kamu riyani

2022-09-18

0

han min jee xio

han min jee xio

mungkin dia akan kembali membawa cinta but actually sebaliknya bahkan😂😂

2022-05-04

0

umieina

umieina

bodoh arin

2021-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PERNIKAHAN TAK DI INGINKAN
2 BAB 2 PELARIAN ARYN
3 BAB 3 PIKIRAN JAHAT
4 BAB 4 SUASANA DINGIN
5 BAB 5 FOTO
6 BAB 6 MENGAKHIRI
7 BAB 7 PERGI
8 BAB 8 SESEORANG TAK DI KENAL
9 BAB 9 SEPENGGAL KISAH
10 BAB 10 SEPENGGAL KISAH (2)
11 BAB 11 SEPENGGAL KISAH (3)
12 AUTHOR...
13 BAB 13 MULAI MENGENAL
14 BAB 14 SEMAKIN BENCI
15 BAB 15 DI AKUI
16 BAB 16 NYAMAN
17 BAB 17 TELEPON
18 BAB 18 MELEPASKAN
19 BAB 19 PINDAH
20 BAB 20 AKU RINDU
21 BAB 21 GAUN MERAH
22 BAB 22 PASRAH
23 BAB 23 MAAF...
24 BAB 24 YANG BUSUK AKAN TERCIUM
25 BAB 25 KEMBALI
26 BAB 26 CINTA?
27 BAB 27 TIDAK SUKA
28 BAB 28 CINTA ATAU TIDAK?
29 BAB 30 BERANTEM
30 AUTHOR
31 BAB 31 ULANG TAHUN
32 BAB 32 SALAH PAHAM
33 BAB 33 KEJUTAN
34 BAB 34 TEMAN
35 BAB 35 WAKTU
36 BAB 36 ALBUM FOTO
37 BAB 37 SALAH PAHAM
38 BAB 38 BICARA
39 BAB 39 RINDU TEROBATI
40 BAB 40 PERJODOHAN
41 BAB 41 PERJODOHAN 2
42 BAB 42 ZIARAH
43 BAB 43 BERCERITA
44 BAB 44 MENYAMBUT HARI
45 BAB 45 TERKENANG
46 BAB 46 GANGGUAN
47 BAB 47 HARI KELULUSAN
48 BAB 48 MAKAN MALAM
49 BAB 49 GELAP
50 BAB 50 DUA HARI LAGI
51 BAB 51 PERNIKAHAN
52 BAB 52 MALAM INDAH
53 BAB 53 DESA PENUH KISAH
54 BAB 54 MENUNGGU (SUSU KEDELAI)
55 BAB 55 - SEBUAH RAHASIA
56 BAB 56 - TAK INGIN MENDENGARKAN
57 BAB 57 TERKUAK!
58 BAB 58 SESEORANG
59 BAB 59 BALASAN
60 PENGUMUMAN!
61 BAB 61 KEBAHAGIAAN YANG SEMPURNA
62 PENUTUP
63 Pengumuman!
64 PEMBUKAAN
65 Perkenalan - Flasback
66 Anak-anak Magang
67 Mengalihkan Duniaku...
68 Boleh ikut?
69 ABG Labil
70 Aku ikut ya, Pak?
71 Pisang Goreng
72 Lembur
Episodes

Updated 72 Episodes

1
BAB 1 PERNIKAHAN TAK DI INGINKAN
2
BAB 2 PELARIAN ARYN
3
BAB 3 PIKIRAN JAHAT
4
BAB 4 SUASANA DINGIN
5
BAB 5 FOTO
6
BAB 6 MENGAKHIRI
7
BAB 7 PERGI
8
BAB 8 SESEORANG TAK DI KENAL
9
BAB 9 SEPENGGAL KISAH
10
BAB 10 SEPENGGAL KISAH (2)
11
BAB 11 SEPENGGAL KISAH (3)
12
AUTHOR...
13
BAB 13 MULAI MENGENAL
14
BAB 14 SEMAKIN BENCI
15
BAB 15 DI AKUI
16
BAB 16 NYAMAN
17
BAB 17 TELEPON
18
BAB 18 MELEPASKAN
19
BAB 19 PINDAH
20
BAB 20 AKU RINDU
21
BAB 21 GAUN MERAH
22
BAB 22 PASRAH
23
BAB 23 MAAF...
24
BAB 24 YANG BUSUK AKAN TERCIUM
25
BAB 25 KEMBALI
26
BAB 26 CINTA?
27
BAB 27 TIDAK SUKA
28
BAB 28 CINTA ATAU TIDAK?
29
BAB 30 BERANTEM
30
AUTHOR
31
BAB 31 ULANG TAHUN
32
BAB 32 SALAH PAHAM
33
BAB 33 KEJUTAN
34
BAB 34 TEMAN
35
BAB 35 WAKTU
36
BAB 36 ALBUM FOTO
37
BAB 37 SALAH PAHAM
38
BAB 38 BICARA
39
BAB 39 RINDU TEROBATI
40
BAB 40 PERJODOHAN
41
BAB 41 PERJODOHAN 2
42
BAB 42 ZIARAH
43
BAB 43 BERCERITA
44
BAB 44 MENYAMBUT HARI
45
BAB 45 TERKENANG
46
BAB 46 GANGGUAN
47
BAB 47 HARI KELULUSAN
48
BAB 48 MAKAN MALAM
49
BAB 49 GELAP
50
BAB 50 DUA HARI LAGI
51
BAB 51 PERNIKAHAN
52
BAB 52 MALAM INDAH
53
BAB 53 DESA PENUH KISAH
54
BAB 54 MENUNGGU (SUSU KEDELAI)
55
BAB 55 - SEBUAH RAHASIA
56
BAB 56 - TAK INGIN MENDENGARKAN
57
BAB 57 TERKUAK!
58
BAB 58 SESEORANG
59
BAB 59 BALASAN
60
PENGUMUMAN!
61
BAB 61 KEBAHAGIAAN YANG SEMPURNA
62
PENUTUP
63
Pengumuman!
64
PEMBUKAAN
65
Perkenalan - Flasback
66
Anak-anak Magang
67
Mengalihkan Duniaku...
68
Boleh ikut?
69
ABG Labil
70
Aku ikut ya, Pak?
71
Pisang Goreng
72
Lembur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!