"Lepaskan aku!" Teriak Aryn, saat menyadari tubuhnya dan Avkha semakin merapat. Apalagi, tangan pria itu seolah semakin mengunci dirinya.
"Mau ku lepaskan? Tapi kau akan tenggelam." Avkha menjawab dengan santai. Membiarkan Aryn berpikir sejenak.
Aryn semakin yakin, pria yang sedang memeluknya ini pandai mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ingin rasanya Aryn menonjok wajah tampannya itu. Tapi tangan terasa kaku.
"Yaudah! Kalau gitu udahan berenangnya. Bawa aku ke tepi." Aryn masih dengan nada membentak.
"Kenapa? Takut?" Avkha menatap Aryn lekat.
"Jangan menatapku!" Aryn mendongak. Menyembunyikan wajah yang tampak tersipu.
Avkha hanya tersenyum. Kemudian membawa Aryn ke tepi. Membiarkan gadis itu naik ke tepi kolam, berlalu dengan pakaian yang basah masuk ke dalam rumah.
Avkha hanya memperhatikan lekuk tubuh yang semakin terlihat jelas karena baju basah itu. Dia masih melanjutkan aktivitas renangnya, sampai dirinya sedikit tenang karena sempat merasakan gejolak membara.
*
Di kamar,
Aryn duduk di depan meja rias. memperhatikan pantulan wajahnya di cermin. Wajah yang ada di kaca bening itu, terlihat cantik walau tanpa polesan sedikitpun. Aryn menyisir rambutnya yang panjang terurai.
Dia mengenakan baju tidur, karena dia memutuskan untuk tidak keluar dari kamar. Dia juga memastikan kalau pintu kamar sudah di kunci, biar Avkha tidak bisa masuk ke kamar itu. Sudah pasti dirinya akan aman kali ini.
Aryn mendengus,
"Untuk apa aku di sini?"
"Kenapa dia tidak membiarkan ku pergi?"
"Kenapa dia tidak mencari orang lain saja untuk mengantikan diriku? Siapa sebenarnya dia itu?"
"Kenapa harus aku?"
Aryn berbicara pada diri sendiri. Berharap pantulan wajahnya di cermin memberikan jawaban. Tapi mustahil.
Aryn terperanjat, saat mendapati wajah Avkha ada di cermin itu. Sontak Aryn bangkit dari kursi.
"Astaga!"
Aryn celingak-celinguk. Avkha bingung, dia hanya mengernyitkan dahi.
"Ba--bagaimana kamu bisa masuk, heh? Bukannya pintu sudah aku kunci?" Aryn terlihat heran.
Lalu Avkha mengeluarkan tangan yang sedari tadi berada di dalam kantong celananya. Menunjukkan kalau dia punya banyak kunci cadangan. Aryn ternganga.
Sejak kapan dia di sini?
Kapan dia mengganti bajunya?
Atau aku yang kelamaan melamun, hingga tak menyadari?
Aryn bingung memikirkan.
Segera Avkha menarik tangan Aryn, membawa gadis itu ke dalam pelukannya.
"Apa-apaan ini, heh?!"
"Kamu sekarang istriku, jadi jangan pernah berontak ataupun menolak."
"Apa maksudnya ini?" Aryn hanya bisa membenak. Di satu sisi dia takut pada pria yang punya kuasa penuh di dalam rumah ini. Di sisi lain, dia juga tidak mau melayani Avkha sebagaimana istri melayani suami.
Aryn hanya bisa pasrah dalam ketakutan. Saat Avkha benar-benar akan melakukannya.
Dan akhirnya terjadi.
*****
Malam,
Aryn duduk di balkon kamar. Menikmati semilir angin dalam kesendirian. Sesekali air matanya jatuh membasahi pipi.
Dia duduk di kursi, menghadap ke bawah. Dengan tatapan sayu dan kosong.
Pikiran melayang, menghantui... berbisik... ingin Aryn segera mengakhiri hidup, untuk melepaskan semua beban.
Apalagi, kesuciannya sudah di renggut Avkha. Suami yang tidak Aryn inginkan.
Avkha hanyalah orang asik yang menerobos masuk ke kehidupannya.
*
Avkha hanya memperhatikan dari dalam kamar. Timbul rasa bersalah pada dirinya karena merenggut apa yang mungkin Aryn pertahankan.
Tapi, apakah dosa? Seorang suami menggauli istri sahnya?
Avkha terus memperhatikan. Ingin rasanya mendekap. Menenangkan, dan meyakinkan gadis itu, dia memilihnya karena bukan tanpa alasan.
Sesuatu telah terjadi, yang membuat Avkha harus segera mengambil keputusan harus menikahi gadis itu. Kalau tidak, mungkin Avkha akan kehilangan dan sulit untuk bertemu dengan Aryn lagi.
Gadis riang, yang selalu dia sempatkan untuk ditemui walau dalam diam.
*****
Aryn bangkit, kakinya mulai naik ke pembatas balkon.
Tatapannya masih ke bawah. Tekad sudah bulat. Dia akan segera mengakhiri hidupnya yang tanpa arah dan tujuan.
Mengakhiri takdir yang tidak di inginkan dengan jalan pintas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Amah Ihf
waaah tegang
2022-04-23
0
Nur Lizza
aryn2 kok bodoh amat si mau mengakhiri hidup mu
2021-10-29
0
Maria Goretti Kuswinarti
msh bnyk tanda tanya
2021-06-01
1