Ch. 16 - He Needs Trust?

...•Sieg Pov•...

*Tang!!*

Shinai Sieg dipukul oleh Keqing dan Shinai tersebut terbang ke udara, berputar-putar di udara lalu Shinai itu jatuh ke permukaan rerumputan yang membuat suara *Gedebuk*

Natasyapun langsung berkata "Pertandingan berakhir!"

Dan dengan demikian. Kemenangan menjadi milik Keqing. Keqing menghela nafas, walau ia tidak serius tadi, tetapi bertarung melawan Sieg itu membuatnya berhasil merasakan apa yang namanya pemanasan. Yah, walau pada akhirnya ia yang menang.

Sedangkan untuk Sieg sendiri. Ia masih berdiri diam kaget! Ia sama sekali tidak melihat pergerakan Keqing meski ia telah meningkatkan pemglihatannya. Ia juga ragu apakah [God Eye] dapat melihat Serangan Keqing dengan jelas tadi.

Yang ia ingat hanyalah setelah Keqing menyebutkan nama [Teknik Berpedang Keluarga Okita]. Shinainya langsung terlepas dari pegangannya dan jatuh ke rerumputan.

"Bagaimana? Dengan [Teknik Berpedang Keluarga Okita]. Itu sebenarnya Teknik buatanku yang bernama [Teknik Berpedang Sakura]."

Suara Keqing yang tenang dan sedap didengar itu langsung membuat Sieg tersadar dari keterkejutannya.

"(Ya. Itu memang hebat, aku juga ingin mempelajari Teknik berpedang itu darimu.)Hmph! Itu biasa saja. Apanya yang hebat dari Teknik itu? Itu hanyalah Teknik Berpedang Rendahan seorang Bajingan yang bahkan tidak dapat menjadi ancaman tanpa Pedangnya." Ucap Sieg kasar. Namun dalam hatinya ia benar-benar mengutuk dirinya sendiri. Kenapa setiap kali kata-kata yang dia ucapkan? Secara otomatis berubah menjadi kata-kata yang kasar seperti ini?

(Note : Mulai sekarang setiap kali ada Tanda () dalam kalimat Sieg itu berarti itu adalah ucapan sebenarnya yang ingin Sieg katakan tetapi berubah dratis menjadi ucapan kasar)

"Ahahaha.. jika kau berkata seperti itu. Kau membuatku sedih.. aku telah berusaha untuk membuat Teknik Berpedang Sendiri dan itu sangat sulit.. jadi mengejek Teknik Berpedang yang telah kuciptakan dengan banyak usaha.. bagaimana mengatakannya, kau membuatku sakit hati?" Ia tertawa canggung sambil menggaruk-garuk pipinya dengan satu jarinya saat mengatakan itu.

Sieg benar-benar merasa bersalah pada dirinya sendiri karena telah mengatakan itu tetapi dari awal semua ini salah mulutnya tidak dapat dikontrol. Dan ia benar-benar telah menyakiti [Main Heroine] yang ia sukai.

Dia harus meminta maaf dengan benar tetapi bagaiman caranya? Justru kata-katanya akan semakin parah. Selama ia memiliki mulut ini maka dia tidak akan dapat berbicara dengan benar. Dan setelah ia berpikir-pikir Sieg langsung berbicara..

"(Maafkan aku jika aku telah menyakiti perasaanmu tadi. Aku tidak berniat mengatakan itu. Tapi sungguh aku ingin belajar teknik berpedangmu karena itu sangat keren. Dan itu mungkin berguna di masa depan untuk melindungi nyawaku) Huh. Hanya karena itu kau sedih? Pendekar Pedang Sejati Yang Ahli tidak akan sedih hanya karena ejekan seseorang. Jika kau memang seorang Pendekar Sejati, maka buktikan padanya bahwa Teknik Berpedang Rendahanmu itu sangat berguna. Kalau kau sedih cuma alasan sepele seperti ini, maka kau bahkan lebih buruk dari Anjing-anjing kampung itu."

Sieg benar-benar tidak habis pikir kenapa ucapan sebenarnya yang ingin ia katakan langsung berubah 360 derajat seperti ini. Saat ini dia benar-benar ingin bunuh diri.

Sedangkan di sisi lain Keqing terkejut akan ucapan yang dilontarkan oleh Sieg. Selama ini ada ramai orang-orang yang terkadang meremehkan Teknik Berpedang Buatannya karena setiap kali orang yang melihat Teknik Berpedangnya maka mereka akan menganggap Teknik itu tidaklah berbahaya, akan tetapi mereka langsung berubah dratis menjadi menghormati dirinya setelah mereka merasakan Teknik Berpedangnya dengan tubuh mereka sendiri.

Namun Sieg sedikit berbeda. Dia memang mengatakannya dengan kasar bahkan terkesan mengejek Teknik Berpedangnya, tapi setelah Sieg terkesan mengejeknya, ia justru merasa bersalah dan berusaha ingin menghiburnya serta meminta maaf hanya saja kata-kata itu sama sekali tidak terucapkan olehnya. Benar-benar, itu seperti Sieg memberikan Teka teki dengan ucapannya.

'... Apa dia menghiburku tadi? Kalau memang benar begitu, berarti dia memang Anak yang baik.' Pikir Keqing dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.

Di hadapan Keqing. Sieg masih lagi terdiam dan panik dalam hatinya serta ketakutan. Apakah ia justru memperburuk keadaan? Bagaimana kalau Keqing membencinya? Lalu membunuhnya?

"(Ka-kau baik-baik saja kan?) H-hei! Bisakah kau tidak diam dan katakan sesuatu."

"Ah. Maaf, aku terbawa oleh pikiranku Sieg."

Sieg yang mendengar namanya baru pertama kali dipanggil oleh seorang Gadis sejak datang ke dunia ini terkejut.

"(Benar itu baru bagus. Agar rasanya tidak canggung panggil saja namaku) Jangan seenaknya memanggilku dengan namaku. Tetapi karena kau adalah Instrukturku, aku akan membuat pengecualian untukmu. Berterima kasihlah."

"Hahaha. Tentu saja, merupakan kehormatan bagiku karena dapat berbicara dengan seorang Anak Bangsawan Duke sepertimu. Kalau begitu apakah kita melanjutkan lagi latih tanding?"

"(Tidak. Kita tidak akan melakukan itu lagi, aku masih ingin hidup) Terserahmu."

"Oke. Kita harus memulai memberikan Teknik Berpedang Tingkat Rendah dulu padamu. Karena saat ini kau baru memiliki Teknik Tingkat Dasar tapi sebelum itu, aku akan menyebutkan kesalahammu di latih tanding tadi supaya ke depannya kau menjadi lebih baik lagi."

"......."

Sieg sudah menutup mulutnya dengan rapat. Jangan biarkan mulutnya berulah lagi jika ia ingin nyawanya selamat.

Sedangkan Natasya seperti biasa diam memperhatikan Keqing yang menjelaskan kesalahan-kesalahan Sieg dalam latih tanding tadi.

...••••••••••••••••...

"Pertama, pergerakanmu terlalu terburu-buru. Dalam pertarungan mempertaruhkan nyawa. Kau harus selalu bersikap tenang. Jika sama seperti tadi, maka Musuh akan memanfaatkan kelemahan itu dan membunuhmu."

"Kedua, teknik berpedangmu masih berada di tingkat dasar dan Amatir. Maka dari itu, aku akan mengajarkanmu teknik berpedang milikku."

"Ketiga, kau tidak seharusnya meremehkan musuhmu dan jangan menggunakan semua kekuatanmu di awal pertarungan. Tidak ada jaminan bahwa setelah kau membunuh musuhmu, akan ada musuh lainnya lagi yang menyerangmu, di saat itu. Kau pasti tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak memiliki tenaga lagi."

"Dan yang terakhir. Ini adalah kesalahan terbesarmu, kau harus mengukur dulu tingkat kekuatan lawanmu, dan menyerangnya setelah kau memastikan seperti apa tingkat kekuatan musuhmu. Mengerti?"

Sieg dengan sigap mengangguk mengejutkan Keqing. Ia pikir Sieg akan tidak akan memperhatikan penjelasannya dan akan berkata dengan kata-kata kasar lagi namun hal itu tidak terjadi.

"Sekarang kita masuk dulu ke dalam Pelatihan dasar dulu. Melihat kekuatan dan Kecepatanmu tadi di atas rata-rata Anak Normal maka untuk sekarang, ayunkan pedangmu sebanyak 500 kali. Jika kau merasa latihan ini terlalu berat ka-"

"(Pelatihan dasarnya itu hanya cocok untuk anak-anak berlevel 10-an) Bajingan. Jangan samakan aku dengan anak-anak manja Sialan yang bahkan tidak dapat melakukan Pelatihan seringan itu."

"Berarti kau menerimanya?"

"(Ya aku menerimanya. Tetapi bukankah Pelatihannya sedikit ringan?) Pertanyaan bodoh. Daripada memulai Pelatihan ringan seperti ini. Lebih baik kau berikan pelatihan terberat yang pernah kau lakukan."

"Yah jangan terburu-buru begitu. Bukankah sudah kukatakan? Terlalu terburu-buru itu tidak baik dan hanya menyebabkan dirimu dalam bahaya."

"Hmph!"

Sieg pun tidak mau berkata lagi dan langsung memulai pelatihannya. Ia mengambil Shinai yang berada tidak jauh dari lokasinya namun sebelum ia kesana. Natasya telah terlebih dahulu mengambilnya dan memberikannya pada Sieg.

"(Terima Kasih) hah. Baru kali ini pekerjaanmu sangat bagus."

"Saya merasa terhomat atas pujian anda."

Dan sekali lagi Sieg benar-benar merasa kesal pada dirinya sendiri yang bahkan mengucapkan kata 'Terima Kasih' sulit keluar dari mulutnya.

Sieg mendecakkan lidahnya lalu memulai pelatihan dasar yang diberikan Keqing. Dan seperti yang dikatakan oleh Keqing Sieg tidak akan terburu-buru dalam melakukan pelatihan dasar ini.

...•••••••••••••••...

Sieg mengayunkan Shinainya tanpa istirahat dan saat ia mencapai angka 300. Keqing langsung angkat bicara.

"Perhatikan pengaturan pernafasanmu. Jika kau melakukannya dengan benar, kau tidak akan mudah kelelahan dan paru-parumu menjadi lebih kuat dari sebelumnya."

Sieg hanya mengangguk dan mengatur pernafasannya. Benar, ini juga berguna untuk menenangkan dirinya dan jika dalam pertarungan mempertaruhkan nyawa, kemungkinan ia untuk menang meningkat. Dia juga tidak akan panik dan selalu berpikiran tenang.

Ketika ia masih fokus melanjutkan mengayukan Shinainya sambil mengatur pernasafannya. Suara System sekali lagi terdengar di benaknya.

[Ding! Cooldown dari Ultimate Skill 'Dungeon Summon' telah berakhir. Host dapat menggunakan Skill ini sekarang!]

Akhirnya.. Waktunya menambahkan kekuatan. Setelah menyelesaikan ini, Sieg akan langsung beristirahat sejenak lalu memasuki ke dalam Dungeon.

...••••••••••••••••...

Keqing dan Natasya saat ini memperhatikan dengan tajam melihat Sieg yang masih melanjutkan pelatihannya.

Mereka sedikit terkejut dengan wajah Sieg yang mengeluarkan keringat ketika mengayunkan Shinai dan ia juga tampak tidak kesulitan sama sekali meski telah mengayunkan Shinainya sebanyak ratusan kali.

Tidak hanya itu wajah Sieg sekarang menunjukkan jika ia benar-benar serius dalam menjalankan latihannya.

"Apa dia selalu seperti itu?" Tanya Keqing yang tiba-tiba. Dan karena tidak ada orang lain disini selain Natasya, Keqing dan Sieg. Jelas sekali jika pertanyaan itu ditujukan ke arah Natasya.

"Benar. Tuda Muda selalu seperti itu. Setiap kali dia melakukan sesuatu, dia akan selalu serius tidak peduli apapun itu."  Balas Natasya tanpa eskrpresi.

"Begitu.. tapi.."

"Tapi..?"

"Tidak lupakan."

Natasya pun tidak bertanya lagi dan hanya fokus memperhatikan Tuan Mudanya.

Sedangkan Keqing juga ikut memperhatikannya akan tetapi setiap kali ia melihat Sieg mengayunkan Shinainya, ia akan menyipitkan matanya.

'Kenapa matanya dipenuhi dengan kepedihan yang mendalam?'

Yang Keqing lihat selama ia melakukan Latih Tanding adalah itu. Dia tidak mengerti apa alasan di balik matanya yang penuh dengan kepedihan, tidak hanya kepedihan, ia dapat melihat matanya itu juga dipenuhi dengan rasa sakit yang luar biasa dan matanya menunjukkan perjuangan seorang diri tanpa mengandalkan bantuan siapapun itu dan tidak akan percaya dengan orang lain.

'Perasaan berjuang sendirian.. setiap hari ia selalu diselimuti perasaan kegelisahan seolah takut akan sesuatu.. dan kenapa dia selalu berusaha menjadi kuat.. ini seperti..'

Itu seperti dirinya sendiri. Keqing adalah seorang Anak Bangsawan Keluarga Earl Okita. Namun, tubuhnya bisa dibilang sangat lemah yang tidak dapat menggunakan [Teknik Berpedang Okita] ramai yang mengejek dan meremehkan Keqing karena dia tidak dapat menggunakan Teknik keluarganya sendiri.

Keqing merasa takut. Ya, dia takut akan ejekan dan hinaan yang diberikan oleh orang-orang. Ia juga takut jika seandainya keluarganya membuangnya karena tidak dapat menggunakan Teknik Berpedang Keluarganya tapi dia beruntung, Keluarganya tidak sejahat itu untuk membuangnya. Meskipun ia tidak dapat menggunakan [Teknik Berpedang Keluarga Okita], Keluarganya tetap menyayanginya

Dan maka dari itu, sebagai ganti ia tidak dapat menggunakan [Teknik Berpedang Keluarga Okita], ia menciptakan Teknik yang cocok dengan kondisi tubuhnya yaitu [Teknik Berpedang Sakura]. Setiap hari ia berjuang sendirian menciptakan dan mengembangkan Tekniknya, sehingga tanpa sadar Tekniknya sudah mencapai Tingkat yang bahkan dapat memotong [Demon] seperti tahu.

Ia membuatnya senang, jadi dia mulai memasuki ke Akademi. Dan saat memasuki ke Akademi, ia dipenuhi dengan kegelisahan takut jika ada orang yang sangat meremehkan dan mengejek Tekniknya. Dia tidak ada bedanya dengan anak normal, jadi itu wajar jika ia gelisah. Sampai akhirnya hal itu terjadi, beberapa orang di Akademi mengejek Tekniknya sehingga terjadi pertengkaran, dan melakukan Duel dengan orang-orang di Akademi.

Tentunya Orang-orang di Akademi kalah dengan [Teknik Berpedang Sakura] Keqing. Dan mulai hari itu, mereka menghormati dan tidak mengejeknya lagi. Yah, itu juga belum pasti masih ada kemungkinan seseorang yang membencinya secara diam-diam.

Namun Sieg berbeda. Memang Sieg mengejeknya dan mengucapkan kata-kata kasar tentang Tekniknya tetapi setelah itu, ia mencoba menghiburnya hanya saja itu tidak terucapkan sama sekali dan justru ucapannya semakin bertambah kasar. Selain itu, ia mengucapkan 'Buktikan kalau Teknikmu itu berguna' yang artinya dia mengakui dan tidak meremehkan Tekniknya.

'Ya.. sejak awal dia tidak meremehkanku mau itu kekuatan maupun Teknikku, maka dari itu ia bertarung melawan serius denganku di awal-awal.. benar bukan Sieg?'

Dan melihat sosok Sieg yang merupakan cerminan dirinya di masa lalu. Keqing ingin membantunya, membantu Sieg menghadapi rasa takutnya. Ia tidak tahu apa alasan Sieg dipenuhi dengan perasaan kegelisahan dan ia takut pada apa sampai berusaha sekeras itu untuk menjadi kuat? Keqing tidak tahu, tapi satu hal yang pasti....

'Aku ingin membantunya..'

Kata-kata itu terlintas di benaknya. Dan itu adalah perasaan sesungguhnya, dia telah berniat akan mewariskan [Teknik Berpedang Sakura]nya pada Sieg dan akan membuat Sieg menjadi kuat secepat mungkin selama batas waktunya sebagai seorang Instruktur Sieg habis.

"Plus, Rumor Buruk yang beredarnya itu pasti salah."

Natasya yang berada di samping itu wajahnya menjadi murung mendengar kata-kata Keqing.

"Keqing-sama."

"Ya?"

"Sebenarnya.. mengenai Rumor buruk itu penyebabnya bukanlah Tuan Muda melainkan kami."

"... Eh? Apa maksudmu?"

"Seperti yang dikatakan olehku sebelumnya. Alasan kenapa Rumor buruk itu menyebar dikarenakan salah kami."

"Kami?"

"Waktu itu, ada tiga Maid Pribadi yang mengawal Tuan Muda ke Kota. Dan diantara ketiga Maid itu, salah satunya adalah aku."

"... Aku tertarik dengan itu. Bisakah kau menjelaskannya?"

Lalu Natasya pun menjelaskan kalau sebenarnya itu salah mereka. Tuan Muda mereka sama sekali tidak melakukan hal Pembantaian dengan tangannya sendiri, Tuan Mudanya hanya membunuh satu Prajurit dan satu anak Bangsawan Tingkat Viscount dengan kata lain yang dilakukan oleh Sieg adalah 'Pembunuhan' bukannya 'Pembantaian'.

Akan tetapi itu berubah menjadi tampak 'Pembantaian' dikarenakan ketiga Maid yang mengawal Sieg ke kota hari itu yaitu Natasya, Aria, dan Kiara membunuh para Prajurit di Kota itu tanpa pandang bulu sehingga terlihat seolah Sieg yang melakukan Pembantaian penuh dengan darah itu walau aslinya Ketiga Maid Sieglah yang telah melakukan Pembantaian penuh darah itu.

"Andai saja waktu itu kami tidak melakukan hal itu dan hanya membuat Para Prajurit itu pingsan saja. Maka mungkin Rumor Buruk tentang Tuan Muda tidak akan menyebar."

"Woah.. dia hebat juga ya sekaligus baik.."

"Hebat? Sekaligus baik?"

"Dia hebat, karena dia mampu bertahan dari Rumor buruk tentangnya yang beredar dan aku kagum dia masih dapat bertahan dengan cacian dan makian yang diberikan oleh orang-orang. Sejujurnya, bahkan aku mungkin takut keluar dari Rumah karena takut dengan orang-orang."

Wajah Natasya terlihat dipenuhi dengan kesakitan dan sedih. Ia tahu itu, akan tetapi Tuan Mudanya selalu bertingkah seolah tidak peduli dengan cacian dan makian yang diberikan oleh orang-orang walaupun, sebenarnya Natasya tahu jauh di lubuk hatinya, Tuan Muda mereka merasa sakit dengan hinaan dan cacian oleh orang-orang hanya saja ia tidak memperlihatkannya sama sekali dan bertingkah seolah 'Itu hanya Omong-kosong'.

"Dan dia juga baik, dia menanggung kesalahan kalian meski itu adalah kesalahan kalian sehingga hanya namanya saja yang disebut dalam Rumor. Sedangkan nama kalian tidak disebutkan sama sekali di dalam Rumor.."

Benar. Itulah kenyataannya, Tuan Muda mereka alias Sieg Von Black. Ia menanggung semua perbuatan setiap orang yang bekerja di bawahnya dan sejauh ini ia belum pernah marah pada orang-orang yang bekerja dengannya kecuali hanya melontarkan kata-kata kasar.

Dan itu sudah menjadi bukti yang cukup bahwa Sieg adalah orang yang baik.

Natasya, Aria, dan Kiara tentunya ingin menghentikan dan menghilangkan Rumor ini karena ini adalah salah mereka hanya saja Tuan Muda mereka yaitu Sieg berkata "Jangan melakukan hal merepotkan itu Sialan. Kalian hanya memperbesar masalah" lalu kata-kata itu secara otomatis menghentikan niat mereka. Setiap kata-kata yang diucapkan Tuan muda mereka itu terasa memiliki sebuah Sihir pemaksa.

".... Darimana dia mendapatkan mental sekuat itu? Bertahan dari semua Cacian, hinaan, Makian orang-orang di luar sana. Dia benar-benar kuat dan hebat."

Setelah mengetahui fakta tentang Rumor itu dari Natasya. Hal itu memperkuat niat Keqing yang ingin membantu Sieg dan tidak akan ragu lagi mewariskan Teknik Berpedangnya pada Sieg.

"Ya... Tuan Muda menanggung kesalahan kami walau itu bukan kesalahannya, dan mungkin ia sudah tersiksa selama ini karena Rumor buruk yang disebabkan oleh kami."

"Kau..."

Keqing ingin mengatakan sesuatu tetapi ia hentikan. Ia dapat melihat ekspresi sedih yang seakan Natasya bisa menangis kapan saja.

Dan ingin menghiburnya, tetapi menghibur orang bukanlah keahliannya. Ia memperhatikan Sieg sekali lagi. Dan melihat mata Biru safir itu, dipenuhi dengan tekad membara dan seperti berkata 'Aku tidak akan kalah.'

'Anak yang kuat.. sulit dipercaya ia masih tidak tumbang maupun jatuh bahkan setelah orang-orang yang membicarakannya..'

Dan Keqing takut. Takut jika Anak itu menjadi jahat karena tidak mampu menahan semua ini, dia tidak mau Anak itu berubah menjadi jahat karena Anak itu hampir mirip dirinya di masa lalu. Maka dari itu, mulai sekarang dia akan membantu Sieg meski itu tidak seberapa. Dan akan menjadi teman Sieg kalau itu bisa, dia tidak akan membiarkan Anak itu selalu sendirian, harus ada orang yang menemani dirinya agar ia tidak jatuh.

Walau itu hanya satu orang yang percaya padanya dan selalu berada di sisinya. Itu sudah lebih dari cukup, hanya perlu peringatkan Anak itu untuk tidak melakukan kesalahan dan selalu percaya padanya. Maka Anak itu tidak akan menjadi jahat dan akan selalu bangkit tidak peduli apapun itu. Terkadang kesendiriannya itu akan membawanya ke jalan yang salah karena tidak ada yang memperingatinya. Oleh sebab itu, agar ia tidak salah jalan harus ada orang di sisinya.

'Dan dalam hal ini.. satu-satunya orang yang dapat selalu menjadi di sisinya setiap hari adalah aku. Aku akan memanfaatkan waktu selama aku menjadi Instrukturku untuk mendekatinya.'

Namun Keqing tidak tahu. Kalau perasaannya yang ingin menjadikan Sieg sebagai seorang Teman, akan berubah menjadi Perasaan yang melebihi kata 'Teman'.

...••••••••••••••...

Sekian sampai disini dulu. Dan juga Thor ingin bilang Game atau Komik [Become The Legends] itu gak ada ya. Jadi jangan mau coba-coba cari Google atau semacamnya.

Itu hanyalah Hasil imajinasi Thor.

Jangan lupa Dilike, Komen, Share, Vote Dan Rate 5 Bintang

Terpopuler

Comments

Bray Bray

Bray Bray

ya

2024-04-25

0

Bray Bray

Bray Bray

ya

2024-04-25

0

ႦʅΑƇƘ

ႦʅΑƇƘ

aku jatuh cinta pada novel buatan mu

2024-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 01 - Dark And Cold
2 Ch. 02 - A Ruthless Criminal
3 Ch. 03 - Become The Legends
4 Ch. 04 - This Is My Family?
5 Ch. 05 - Does He Really Hate Me?
6 Ch. 06 - Dungeon
7 Ch. 07 - What Do You Want?
8 Ch. 08 - First Episode
9 Ch. 09 - Nice City
10 Ch. 10 - I Want To Kill
11 Ch. 11 - First Episode Done
12 Ch. 12 - Bad Rumors
13 Ch. 13 - My Instructor?
14 Ch. 14 - Why?
15 Ch. 15 - Sparring
16 Ch. 16 - He Needs Trust?
17 Ch. 17 - They Are Familiar
18 Ch. 18 - This Is Joke... Right?
19 Ch. 19 - I Will Kill!
20 Ch. 20 - What!?
21 Ch. 21 - Finally
22 Ch. 22 - Training Kenjutsu Again
23 Ch. 23 - I Can't Say Don't Go
24 Ch. 24 - If She Can? Why Can't I?
25 Ch. 25 - Training Ends - Arc 1 - End
26 Ch. 26 - My Fiance?
27 Ch. 27 - Arrived In The Capital
28 Ch. 28 - Meet For The First Time
29 Ch. 29 - Cancel Engagement
30 Ch. 30 - Flower That Symbolizes Death
31 Ch. 31 - Royal Library
32 Ch. 32 - [Big Event] Begins
33 Ch. 33 - Event (I)
34 Ch. 34 - Event (II)
35 Ch. 35 - Event (III)
36 Ch. 36 - Event (IV)
37 Ch. 37 - Event (V)
38 Ch. 38 - Spoiled Princess Arrested!?
39 Ch. 39 - Misunderstand
40 Ch. 40 - Event Done
41 Ch. 41 - Aware And Explanation
42 Ch. 42 - Visit And Take Care
43 Ch. 43 - Painful Slap
44 Ch. 44 - That Girl... Why Is She Here?
45 Ch. 45 - Grandpa's Mansion
46 Ch. 46 - Clear?
47 Ch. 47 - Saving
48 Ch. 48 - The Great Spirit Or The Arrogant Princess?
49 Ch. 49 - Chance
50 Ch. 50 - Memory (I)
51 Ch. 51 - Memory (II)
52 Ch. 52 - Aoi
53 Ch. 53 - First And Second Choice
54 Ch. 54 - Successfully Obtained A Useful Pawn
55 Ch. 55 - Back To The Palace Again?
56 Ch. 56 - Sieg Is A Good Person?
57 Ch. 57 - Exposed (I)
58 Ch. 58 - Exposed (II)
59 Ch. 59 - I Was Wrong, Sorry
60 Ch. 60 - Last Day In The Capital - Arc 2 - End
61 Ch. 61 - New Characters And The Young Heroes Tournament
62 Ch. 62 - Axton City
63 Ch. 63 - Luxury Restaurant
64 Ch. 64 - Holy Knight
65 Ch. 65 - Lodging
66 Ch. 66 - Strange Dream
67 Ch. 67 - Can You Help Me?
68 Ch. 68 - My Current Status
69 Ch. 69 - Big Event : Young Hero Tournament Begins
70 Ch. 70 - Young Heroes Tournament I
71 Ch. 71 - Young Heroes Tournament II
72 Ch. 72 - Young Heroes Tournament III
73 Ch. 73 - Young Heroes Tournament IV
74 Ch. 74 - Young Heroes Tournament V
75 Ch. 75 - Young Heroes Tournament VI
76 Ch. 76 - Young Heroes Tournament VII
77 Ch. 77 - Young Heroes Tournament VIII
78 Ch. 78 - Scare
79 Ch. 79 - New Subordinates And Avalon
80 Ch. 80 - Arthur Pendragon
81 Ch. 81 - Heroic Spirit : Sieg Pendragon
82 Ch. 82 - Ice Cold And Purgatory
83 Ch. 83 - Main Character's New Power
84 Ch. 84 - King of Knights Vs Ice Princess I
85 Ch. 85 - King of Knights Vs Ice Princess II
86 Ch. 86 - King of Knights Vs Ice Princess III
87 Ch. 87 - Final
88 Ch. 88 - Reward?...
89 Ch. 89 - Choice And End Of Event- Arc 3 - End
90 Ch. 90 - My Princess Birthday
91 Ch. 91 - Unexpected Person
92 Ch. 92 -My Present
93 Ch. 93 - Second Unexpected Person
94 Ch. 94 - I Promise
95 Ch. 95 - Dance With My Princess
96 Ch. 96 - Guest?
97 Ch. 97 - Sadistic Girl?
98 Ch. 98 - Villain Vs Villain
99 Ch. 99 - Villain Love Villain
100 Ch. 100 - Departure
101 Ch. 101 - Together
102 Ch. 102 - Entrance Examination
103 Ch. 103 - First Day
104 Ch. 104 - First Time
105 Ch. 105 - My Class
106 Ch. 106 - Roommate
107 Ch. 107 - Request
108 Ch. 108 - My Student
109 Ch. 109 - Training
110 Ch. 110 - New Enemy?
111 Ch. 111 - Blind
112 Ch. 112 - Afraid
113 Ch. 113 - Task
114 Ch. 114 - Rest Or Not
115 Ch. 115 - Teaching A Technique
116 Ch. 116 - Cover
117 Ch. 117 - Survive
118 Ch. 118 - Beginning
119 Ch. 119 - This Is My Light
120 Ch. 120 - I Lost My Light ‐ Arc 4 - End
121 Ch. 121 - Another Mission
122 Ch. 122 - Love Expert
123 Ch. 123 - Leave
124 Ch. 124 - Mysterious Villain Vs Twin Ice
125 Ch. 125 - Accept?
126 Ch. 126 ‐ Mission Beginning I
127 Ch. 127 – Mission II
128 Special Chapter 01 – Become As Servant
129 Ch. 128 – Mission III
130 Ch. 129 – Mission IV
131 Ch. 130 – Mission V
132 Special Chapter 02 – Become As Servant
133 Ch. 131 – Mission VI
134 Ch. 132 – Skadi Ondurgud
135 Ch. 133 – Big Event : Black Skull & Herrscher of Ice Begins
136 Ch. 134 – Black Skull I
137 Ch. 135 – Black Skull II
138 Ch. 136 – Black Skull III
139 Ch. 137 – Black Skull IV
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ch. 01 - Dark And Cold
2
Ch. 02 - A Ruthless Criminal
3
Ch. 03 - Become The Legends
4
Ch. 04 - This Is My Family?
5
Ch. 05 - Does He Really Hate Me?
6
Ch. 06 - Dungeon
7
Ch. 07 - What Do You Want?
8
Ch. 08 - First Episode
9
Ch. 09 - Nice City
10
Ch. 10 - I Want To Kill
11
Ch. 11 - First Episode Done
12
Ch. 12 - Bad Rumors
13
Ch. 13 - My Instructor?
14
Ch. 14 - Why?
15
Ch. 15 - Sparring
16
Ch. 16 - He Needs Trust?
17
Ch. 17 - They Are Familiar
18
Ch. 18 - This Is Joke... Right?
19
Ch. 19 - I Will Kill!
20
Ch. 20 - What!?
21
Ch. 21 - Finally
22
Ch. 22 - Training Kenjutsu Again
23
Ch. 23 - I Can't Say Don't Go
24
Ch. 24 - If She Can? Why Can't I?
25
Ch. 25 - Training Ends - Arc 1 - End
26
Ch. 26 - My Fiance?
27
Ch. 27 - Arrived In The Capital
28
Ch. 28 - Meet For The First Time
29
Ch. 29 - Cancel Engagement
30
Ch. 30 - Flower That Symbolizes Death
31
Ch. 31 - Royal Library
32
Ch. 32 - [Big Event] Begins
33
Ch. 33 - Event (I)
34
Ch. 34 - Event (II)
35
Ch. 35 - Event (III)
36
Ch. 36 - Event (IV)
37
Ch. 37 - Event (V)
38
Ch. 38 - Spoiled Princess Arrested!?
39
Ch. 39 - Misunderstand
40
Ch. 40 - Event Done
41
Ch. 41 - Aware And Explanation
42
Ch. 42 - Visit And Take Care
43
Ch. 43 - Painful Slap
44
Ch. 44 - That Girl... Why Is She Here?
45
Ch. 45 - Grandpa's Mansion
46
Ch. 46 - Clear?
47
Ch. 47 - Saving
48
Ch. 48 - The Great Spirit Or The Arrogant Princess?
49
Ch. 49 - Chance
50
Ch. 50 - Memory (I)
51
Ch. 51 - Memory (II)
52
Ch. 52 - Aoi
53
Ch. 53 - First And Second Choice
54
Ch. 54 - Successfully Obtained A Useful Pawn
55
Ch. 55 - Back To The Palace Again?
56
Ch. 56 - Sieg Is A Good Person?
57
Ch. 57 - Exposed (I)
58
Ch. 58 - Exposed (II)
59
Ch. 59 - I Was Wrong, Sorry
60
Ch. 60 - Last Day In The Capital - Arc 2 - End
61
Ch. 61 - New Characters And The Young Heroes Tournament
62
Ch. 62 - Axton City
63
Ch. 63 - Luxury Restaurant
64
Ch. 64 - Holy Knight
65
Ch. 65 - Lodging
66
Ch. 66 - Strange Dream
67
Ch. 67 - Can You Help Me?
68
Ch. 68 - My Current Status
69
Ch. 69 - Big Event : Young Hero Tournament Begins
70
Ch. 70 - Young Heroes Tournament I
71
Ch. 71 - Young Heroes Tournament II
72
Ch. 72 - Young Heroes Tournament III
73
Ch. 73 - Young Heroes Tournament IV
74
Ch. 74 - Young Heroes Tournament V
75
Ch. 75 - Young Heroes Tournament VI
76
Ch. 76 - Young Heroes Tournament VII
77
Ch. 77 - Young Heroes Tournament VIII
78
Ch. 78 - Scare
79
Ch. 79 - New Subordinates And Avalon
80
Ch. 80 - Arthur Pendragon
81
Ch. 81 - Heroic Spirit : Sieg Pendragon
82
Ch. 82 - Ice Cold And Purgatory
83
Ch. 83 - Main Character's New Power
84
Ch. 84 - King of Knights Vs Ice Princess I
85
Ch. 85 - King of Knights Vs Ice Princess II
86
Ch. 86 - King of Knights Vs Ice Princess III
87
Ch. 87 - Final
88
Ch. 88 - Reward?...
89
Ch. 89 - Choice And End Of Event- Arc 3 - End
90
Ch. 90 - My Princess Birthday
91
Ch. 91 - Unexpected Person
92
Ch. 92 -My Present
93
Ch. 93 - Second Unexpected Person
94
Ch. 94 - I Promise
95
Ch. 95 - Dance With My Princess
96
Ch. 96 - Guest?
97
Ch. 97 - Sadistic Girl?
98
Ch. 98 - Villain Vs Villain
99
Ch. 99 - Villain Love Villain
100
Ch. 100 - Departure
101
Ch. 101 - Together
102
Ch. 102 - Entrance Examination
103
Ch. 103 - First Day
104
Ch. 104 - First Time
105
Ch. 105 - My Class
106
Ch. 106 - Roommate
107
Ch. 107 - Request
108
Ch. 108 - My Student
109
Ch. 109 - Training
110
Ch. 110 - New Enemy?
111
Ch. 111 - Blind
112
Ch. 112 - Afraid
113
Ch. 113 - Task
114
Ch. 114 - Rest Or Not
115
Ch. 115 - Teaching A Technique
116
Ch. 116 - Cover
117
Ch. 117 - Survive
118
Ch. 118 - Beginning
119
Ch. 119 - This Is My Light
120
Ch. 120 - I Lost My Light ‐ Arc 4 - End
121
Ch. 121 - Another Mission
122
Ch. 122 - Love Expert
123
Ch. 123 - Leave
124
Ch. 124 - Mysterious Villain Vs Twin Ice
125
Ch. 125 - Accept?
126
Ch. 126 ‐ Mission Beginning I
127
Ch. 127 – Mission II
128
Special Chapter 01 – Become As Servant
129
Ch. 128 – Mission III
130
Ch. 129 – Mission IV
131
Ch. 130 – Mission V
132
Special Chapter 02 – Become As Servant
133
Ch. 131 – Mission VI
134
Ch. 132 – Skadi Ondurgud
135
Ch. 133 – Big Event : Black Skull & Herrscher of Ice Begins
136
Ch. 134 – Black Skull I
137
Ch. 135 – Black Skull II
138
Ch. 136 – Black Skull III
139
Ch. 137 – Black Skull IV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!