Suasana menjadi hening dalam beberapa saat dan hal itu tidak berlangsung lama karena seseorang langsung berteriak ketakutan.
「 A–AAKHHH!!! PEMBUNUH!! ADA SEORANG PEMBUNUH!! 」
Orang yang baru saja berteriak ketakutan adalah anak bangsawan sialan itu namun dari yang Sieg lihat saat ini adalah anak Bbangsawan itu seperti orang sakit jiwa atau orang gila. Ya, ciri-cirinya mirip seperti itu karena anak Bangsawan itu sangat ketakutan bahkan menggaruk-garuk kepalanya.
Yah pemandangan pembunuhan adalah sebuah goncangan mental yang begitu kuat bagi anak seusianya. Jadi tidak heran jika anak bangsawan itu bereaksi demikian karena terjadi pembunuhan tepat dihadapannya.
Kecuali Sieg yang satu-satunya adalah orang yang tetap tenang bahkan setelah dia membunuh seseorang.
Namun, untuk orang-orang yang lain atau lebih tepatnya warga-warga di kota ini. Mereka langsung ketakutan pada Sieg. Dan cara mereka menatap Sieg saja sudah menjadi bukti yang cukup jika mereka ketakutan.
Tapi Sieg tidak mempedulikan itu dan mengabaikan mereka seperti angin yang tumpang lewat.
Sieg lalu mengalihkan perhatiannya ke arah Clara yang kini ikut ditahan oleh para prajurit seperti hal yang dialami oleh Ibunya.
Merasakan tatapan Sieg. Clara juga sedikit ketakutan. Dan begitu juga para prajurit yang menahan Clara.
「 Ta–tangkap dia! Dia telah melakukan pembunuhan di kota ini! Maka sebagai seorang prajurit kita harus menangkapnya dan mengeksekusinya!! 」teriak salah satu prajurit itu.
Mendengar itu, sudut bibir Sieg bergerak-gerak.
Ingin membunuhku demi keadilan katanya? Bodoh sekali.
Para prajurit yang mendengar ucapan dari prajurit tadi tak lagi merasa ragu ingin membunuh dan dengan demikian mereka pun langsung menyerangnya demi KEADILAN.
Tentu saja yang hendak membunuh Sieg hanyalah pengawal-pengawal dari anak bangsawan itu.
Dan Sieg pun menyambut mereka dengan kata-katanya yang biasa.
「 Ingin menangkapku dan mengeksekusiku? Buktikan jika kalian mampu melakukan itu bajingan. 」
Mendengar kata-kata provokasi dari Sieg. Sontak emosi mereka langsung memuncak dan tidak bisa berpikiran tenang lagi.
Yang ada di pikiran mereka saat ini adalah marah, panik, dan niat membunuh dan penyebab semua itu adalah Sieg.
Dengan kata lain mereka harus membunuh Sieg supaya mereka dapat tenang.
「 Bu–bunuh dia!! 」teriak Prajurit.
Dan mereka pun mengayunkan pedang yang terselimuti dengan niat membunuh.
Orang-orang di kota ini memalingkan wajah mereka. Mereka tidak sanggup melihat seorang anak dibunuh secara terang-terangan seperti ini. Bahkan di sini sudah ada beberapa anak normal menangis karena terlalu takut.
Apakah karena mereka takut dengan pemandangan yang terjadi berikutnya atau takut dengan sosok Sieg yang membunuh tanpa berkedip mata tak ada yang tahu. Tapi, apapun itu, yang merasa rasakan saat ini ketakutan.
Begitu pula Clara. Dalam hatinya dia berteriak「Lari!!!」dan teriakan itu disampaikan pada Sieg. dia tahu kalau ini semua terjadi karena dirinya dan Sieg keluar lalu membunuh prajurit tadi tanpa ragu-ragu karena ingin membantunya dan ibunya.
Jika bocah berambut putih itu mati. Maka rasa bersalah akan semakin menghantuinya dan dirinua akan semakin membenci orang-orang.
Namun tidak terduga bagi semua orang. Mata semua orang termasuk Clara membelalak.
Bukannya Sieg yang dibunuh, justru sebaliknya.
Tepat di hadapan mereka saat ini sebuah pembantaian berlaku dan itu juga adalah sebuah pembantaian sebelah pihak dimana pihak tersebut adalah pihak dari sekelompok prajurit yang hendak membunuh Sieg.
Semua prajurit yang hendak membunuh Sieg tadi langsung mati dengan air mancur darah yang meluncur ke atas dari lehernya karena lepala mereka dipenggal oleh beberapa sosok.
Dan bertepatan dengan tumbangnya sekua tubuh prajurit dengan darah yang masih tumpah. Tampak ada tiga sosok gadis yang berumur sekitar dua-belas, tiga-belash, dan empat-belas tahun mengenakan pakaian maid mengelilingi Sieg sambil memegang belati layaknya [Assassin] yang melindungi majikan mereka.
「 Dasar pelayan lamban. Pekerjaan kalian tidak becus sama sekali. Bahkan kalian terlambat, 」ucap Sieg dengan kata-kata tajam seperti biasanya.
Dan begitu Sieg menyelesaikan kalimatnya. Seketika para warga kota langsung menjerit ketakutan sampai berlarian sana sini. Dikarenakan pemandangan yang bersimbah darah ini begitu mengerikan sampai menembusi pertahanan mental mereka.
Dan kebanyakannya ada yang langsung menjadi gila gara-gara tidak terbiasa atau bahkan tidak sanggup melihat pemandangan yang dipenuhi dengan darah.
Dan dalam sekejap mata. Tersisa beberapa orang saja disitu, diantaranya adalah Hanabi, Clara, ketiga maid itu dan Sieg itu sendiri.
Dan ...
「 Sampah sepertimu tak layak untuk dibiarkan hidup.」Dengan kata-kata itu, Sieg merampas belati yang ada pada tangan Natasya dengan cepat lalu dia melemparkan belati tersebut tepat mengenai dahi anak bangsawan Viscount itu sampai menembusi kepalanya dan mengakibatkannya mati.
Hal itu sontak membuat Natasya termasuk dua maid lainnya tersentak kaget. Pasalnya kecepatan Tuan Muda mereka tadi terlalu cepat dan kejadian tadi berakhir dengan cepat.
Namun menurut mereka itu tidaklah aneh lagi karena setiap orang yang bekerja di dalam mansion Keluarga Bangsawan Black mengetahui sifat dan seperti kekuatan Sieg bon Black.
Sieg von Black memang dikenali sebagai orang yang kejam dan suka membunuh orang-orang dan semua itu diketahui oleh orang-orang yang bekerja di Kediaman Keluarga Duke Black.
Karena itu juga, mereka mengetahui seperti apa kekuatan Sieg von Black. Hanya saja ... kecepatan yang Sieg ditunjukkan tadi sangat berbeda dari sebelumnya.
「 Apa Tuan Muda ingin membunuh mereka berdua juga? 」(Natasya)
Kali ini Natasya bertanya. Namun dengan nada yang dingin. Dia menunjuk ke arah Clara yang kini masih ketakutan. Clara dipeluk oleh Hanabi yang juga ikut ketakutan.
Sieg sekilas merasa kagum. Mental ibu dan anak perempuan itu keras seperti baja. Apalagi Clara, meski doa berumur sepuluh tahun sama seperti Sieg namun dia masih dapat bertahan bahkan setelah semua ini? Apa dia benar-benar gadis kecil yang berumur sepuluh tahun?
Sieg kemudian melirik ke arah ketiga maid itu. Hanya dengan pandangan sekilas, dia langsung mengerti apa yang ada di benak Natasya, Aria, dan Kiara.
Ketiga maid itu tidak salah lagi pasti berharap, semoga Sieg tidak akan membunuh dan membiarkan ibu dan putri itu hidup makanya Natasya bertanya pada Sieg dengan nada dingin.
Yah, wajar saja mereka berharap demikian, mereka tahu pasti seperti apa lepribadian Sieg von Black ini yang entah bagaimana membuat Sieg merasa tidak berdaya.
Mereka bertiga mengira mungkin Sieg akan membunuh mereka tapi ...
「 Tsk, untuk apa aku harus peduli pada rakyat jelata itu? Nyawa mereka tidak berarti apa-apa bagiku. Palingan hanya buang-buang tenaga meladeni mereka. Kita akan kembali dan membiarkan pak tua itu (Harold) yang membereskan, 」ucap Sieg acuh tak acuh.
Ucapan tersebut sontak membuat Natasya, Aria, dan Kiara tersentak kaget.
Ini bukan diri Tuan Muda mereka, biasanya Tuan Muda mereka akan selalu membunuh siapapun itu tanpa pandang bulu. Namun kini Tuan Muda mereka sama sekali tidak peduli dengan keberadaan ibu dan putri ibu itu bahkan mengabaikannya.
「 Apa lagi yang kalian tunggu? Kita akan kembali atau kalian ingin aku laporkan pada pak tua itu jika pekerjaan kalian tidak becus? 」ucap Sieg dingin.
Natasya, Aria, dan Kiara langsung menggelengkan kepala mereka petanda mereka memohon untuk tidak dilaporkan pada Harold. Lalu mereka pun mengikuti langkah kaki Sieg dari belakang buru-buru.
Namun, tiba-tiba saja suara wanita menghentikan mereka berempat yang membuat ketiga maid itu berkeringat dingin dan panik di dalam hati mereka. Sempat juga Natasya, Aria, dan Kiara mengumpat dalam hati.
「 A–ano tu–tunggu dulu Tuan! 」Seorang Wanita atau ibu dari Clara menghentikan langkah kaki Sieg.
Natasya, Aria, dan Kiara langsung yakin seratus persen kalau Tuan Muda mereka saat ini kesal karena dihentikan oleh Hanabi dan akan membunuh Hanabi dan Clara seperti yang mereka pikirkan sebelumnya.
Tetapi ucapan Sieg berikutnya sekali lagi membuat mereka tercengang.
「 Apa? 」(Sieg)
Tidak disangka bagi ketiga maid itu. Alih-alih memilih membunuh Hanabi dan Clara karena kesal, Tuan Muda mereka itu justru memilih untuk menanggapinya. Apakah Tuan Muda benar-benar telah berubah dari yang sebelumnya?!!!!
「 Te–terima Kasih karena sudah melindungi saya dan putri saya, 」ucap Hanabu sambil menundukkan kepalanya.
「 Te–terima kasih ... 」Clara juga mengucapkan kalimat itu dengan pelan sambil membungkukkan kepalanya seperti ibunya.
「 Ucapan terima kasih kalian tidak berarti. Kalian hanya membuang waktuku dengan omong kosong tak berguna, 」ucap Sieg kasar dan dingin.
「 Ta-tapi meskipun begitu Anda telah membantu kami. Da-dan juga a-apakah Anda akan baik-baik saja? Anda baru saja membunuh anak dari seorang bangsawan berpangkat Viscount. A-anda akan dalam masala- 」
「 Huh. Dia hanya nangsawan berpangkat rendah. Semua gelar termasuk raja maupun kaisar di hadapanku semua itu tidak ada apa-apanya, 」ucap Sieg dengan sombong dan angkuh.
Lalu Sieg pun ingin berbalik lagi akan tetapi dihentikan lagi oleh mereka tetapi kali ini yang menghentikan Sieg adalah Clara, salah satu Main Heroine yang populer di game.
「 Tu-tunggu! 」(Clara)
「 Tsk, apa lagi yang kau inginkan ha? Kau ingin mati atau apa? 」(Sieg)
Gadis itu langsung terlihat ketakutan. Jelas dari tubuhnya yang gemetaran. Sieg yang melihat itu sedikit bersalah, mulutnya ini memang tidak dapat dikontrol olehnya.
「 Sa-saya ingin tahu nama Anda! 」(Clara)
Kata-kata Clara langsung membuat Sieg menyeringai tetapi dia segera menyembunyikannya dengan baik.
「 Untuk apa aku harus memberitahukan namaku pada seorang rakyat jelata rendahan? 」(Sieg)
「 Ta-tapi. Saya harus mengingat nama dari seseorang yang telah menyelamatkan hidup saya serta hidup ibu saya. Jadi saya harus mengetahuinya entah dengan apapun itu! 」(Clara)
Sieg sedikit tertegun. Dia tak mengira kalau kata-kata dari gadis itu sampai seperti ini tapi dia tetap melanjutkan sesuai naskah (rencana)-nya.
「 Kalau begitu. Jadilah kuat. 」(Sieg)
「... Eh? 」(Clara)
「 Jangan malah 'eh' sialan. Itu terdengar menyebalkan dan memuakkan. Aku akan katakan sekali lagi. Jadilah kuat dan dengan begitu kau mungkin layak untuk mengetahui namaku, selain itu jika kau menjadi kuat mungkin kau dapat melindungi wanita jal*ng (Ibumu) yang merepotkan itu sehingga kau tidak akan terlibat lagi dengan bangsawan-bangsawan rendahan itu. 」(Sieg)
Yah, meski kata-katanya sangat kasar akan tetapi ucapan itu juga secara tak langsung menyampaikan kata-kata yang baik pada Clara.
Clara yang mendengar itu sedikit yerkejut. Di benaknya saat ini, dia berpikir. Benar juga ... Kenapa aku tidak memikirkan itu...
Di dunia ini. Orang yang kuat akan berkuasa, di hadapan kekuatan absolut maka gelar ataupun latar belakang apapun itu tidak akan berarti.
Maka kalau begitu yang Clara harus lakukanadalah menjadi kuat untuk melindungi ibunya dan bersamaan dengan itu dia juga akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi orang yang layak mengetahui nama penyelamatnya.
「 Ba-baiklah! Aku mengerti, aku akan menjadi kuat untuk melindungi keluargaku dan menjadi orang yang pantas mengetahui namamu. 」Clara menghilangkan cara berbicara formalnya dan berbicara dengan biasa.
Meski cara itu akan sangat sulit karena itu berarti Clara harus mempertaruhkan nyawa dan dalam bahaya setiap saat, namun begitu, Clara tidak peduli asalkan dirinya bisa menjadi kuat.
Sieg yang mendengar hal itu tersenyum lagi. Namun kali ini itu adalah senyuman yang tenang dan hangat begitu mempesona.
「 Hmph, kalau begitu berjuanglah. Aku akan menunggumu menjadi kuat. Yah, meski aku tidak berharap banyak darimu. 」
Sieg pun berbalik dan dia juga melihat ketiga maid-nya itu terdiam atau tidak bereaksi apa-apa.
Sieg yakin ketiga maid itu menjadi seperti itu karena mereka sulit mempercayai apa yang mereka dengar. Apakah Tuan Muda melakukan hal pembunuhan tadi karena untuk melindungi ibu dan anak itu? Apakah Tuan muda mereka juga barusan tadi mengatakan kata-kata yang tidak seharusnya terucap dari mulutnya seperti 'Melindungi'?
Tidak pernah sama sekalipun terbayangkan oleh mereka bertiga kata 'Melindungi' akan diucapkan oleh Tuan Muda mereka yang kejam dan maniak pembunuh ini.
Tetapi sayangnya, itulah faktanya. Agar rencana Sieg sukses, dia mesti memaksakan dirinya melontarkan kata-kata positif itu.
Dan tiga maid itu, lebih tercengang dikarenakan senyuman tenang Sieg yang baru saja diperlihatkannya.
Apa Tuan Muda baru saja tersenyum?!!
Ketiga maid itu tak tahu harus berkata apa lagi. Dan jujur senyuman itu sangat menawan bagi mereka dan tanpa sadar wajah mereka menjadi panas.
Sieg melangkahkan kakinya diikuti oleh ketiga maidnya. Sieg ingin bertanya kenapa mereka memerah, tetapi kalau dipikir-pikir itu bukan dirinya sama sekali jika bertanya hal yang tidak penting.
**
Sementara itu, Clara dan Hanabi terdiam sejenak akibat senyuman menawan Sieg dan hanya dapat memperhatikan kepergian Sieg bersama ketiga maidnya tanpa berkata apa-apa.
「 Anak tadi ... dia sangat baik dan tampan, bukan Clara? 」tanya Hanabi sambil menatap ke arah Clara namun gadis jtu sama sekali tak menanggapi nya dan masih lagi terdiam.
Melihat reaksi Clara yang terdiam dalam waktu yang lama. Hanabi langsung tersenyum dan menyadari sesuatu dari putrinya ...
「 Apakah ... jangan-jangan Putriku ini baru saja menemukan pangeran berkuda putihnya? 」(Hanabi)
Clara tersadar kembali ketika mendengar kata-kata yang memalukan dari ibunya dan dia langsung secara reflek membalas :
「 Ti-tidak! bukan itu ibu! 」
「 Hehe ... terus, kenapa wajahmu memerah? Dan Clara, kau pasti merasakan jantungmu berdebar-debarkan? Dan jika itu berdebar-debar, berarti kau ... 」(Hanabi)
「 Ibu!!! Kumohon hentikan!! 」(Clara)
Dan setelah itu, Clara tidak lagi membalas dan membiarkan ibunya menggoda dirinya terus.
Dan memang wajah Clara kini sangat memerah karena adegan Sieg tersenyum tenang itu selalu terngiang-ngiang di ingatannya dan membuatnya sulit untuk melupakan ingatan itu.
Tapi dengan begitu juga, Clara pun akan berusaha menjadi kuat sampai dia bertemu lagi dengan Sieg dan saat itu dia akan mengetahui namanya dengan jelas.
.... Dan lagi, satu Main Heroine jatuh cinta pada Sosok Sieg yang Kejam dan jahat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Nur Tini
kok jadi gitu sih... gak apa-apa..
mulai menarik
2024-03-14
1
rizky nandala
manatap
2024-01-14
0
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
Hahaha,Mantapp
2022-11-08
1