...•Normal Pov•...
*Ting!!!* *Krangg!!* *Slasshh!!* *Booommm!!*
Sudah 1 jam berlalu sejak Sieg melawan [Goblin Chef]. Kini nafas Sieg mulai terputus-putus. Karena mau bagaimanapun dia menyerang dengan kedua Pedangnya yaitu [Excalibur] dan [Night Sky Sword]. Tetap saja [Goblin Chef] itu mampu menahannya, malah ia terlihat seolah-olah bermain-main dengan Sieg.
'Tcih, beraninya dia meremehkanku. Akan kubuat Bajingan ini menyesal!!'
Sieg mundur ke belakang. Lalu mengaktifkan Job Skill [Dark Monarch Flame], seketika Pedang [Night Sky Sword] terselimuti Api Hitam berkobar-kibar dan membara.
Sieg pun mengayunkan pedang itu sehingga terbentuk tebasan sabit Api Hitam yang mengarah [Goblin Chef] Tentunya tebasan itu berhasil dihindari olehnya dengan kecepatan yang luar biasa.
Tetapi tujuan Sieg bukanlah itu. Pedang [Excaliburnya] terselimuti oleh Energi Sihir Keemasan, seperti yang ada di Animenya. Tetapi karena Pedang ini hanyalah tiruan yang diciptakan Sieg dengan [Unlimited Blade Works], jadi Pedang [Excalibur] ini hanya memiliki 5% dari kekuatan yang aslinya.
Jika kekuatan [Pedang Excalibur] ini sesuai dengan Pedang asli yang ada di Animenya, maka Sieg hanya akan membahayakan satu Dunia, bahkan mungkin Pedang [Excalibur] asli seperti yang ada di Animenya mampu memusnahkan satu Dunia dan membunuh Last Boss [Demon King Zaran]
Setelah merasa Energi Sihir yang terkumpul itu sudah cukup, langsung saja Sieg mengayunkannya sehingga sebuah tebasan layaknya Laser Emas menyerbu [Goblin Chef] sampai-sampai mengakibatkan lantai ini mengalami gempa dan ledakan.
*KAABOOOOMMM!!!*
Serangan yang barusan itu memang cukup kuat. Tetapi sebagai gantinya Stamina Sieg yang menjadi bayarannya, nafas Sieg semakin terputus-putus, [Fatigue]nya juga telah mencapai angka 78.
Menggunakan serangan tadi sangat menguras tenaga beserta Mpnya. Mungkin kini tersisa 5% atau 5.000.
Kedua Pedang ciptaan Sieg secara otomatis menghilang karena Mpnya untuk mempertahankan kedua Pedang itu tidak lagi cukup.
"*Pant*.... *Pant*.... *Pant*... apa Bajingan itu sudah mati?"
Tapi karena ia belum mendapatkan pemberitahuan dari System serta levelnya tidak mengalami peningkatan, berarti ia masih belum membunuh Boss Dungeon]
Dan serius saja, [Goblin Chef] itu masih lagi hidup dan sempat menghindari serangan mematikan Sieg hanya saja ia kehilangan tangan kanannya, tampaknya demi mempertahankan hidupnya [Goblin Chef] sampai rela mengorbankan tangannya.
Lebih hidup tanpa satu tangan daripada kehilangan nyawanya. Mungkin itulah yang dipikirkan oleh Boss Dungeon
"Kau pasti bercanda kan?"
Walau wajah Sieg dipenuhi dengan kemarahan dan kekesalan. Namun sebenarnya ia saat ini sangatlah ketakutan, Mpnya sekarang tidak cukup untuk mengatasi [Goblin Chef] ini.
Kelihatannya [Goblin Chef] sekarang sangat marah itu terlihat jelas dari matanya yang dipenuhi dengan dendam.
'Kalau aku tidak dapat membunuhnya, cukup ulurkan waktu supaya aku memiliki waktu!'
Sieg pun kemudian memanggil [Shadow Goblin] 500 [Goblin] yang tubuhnya berwarna bayangan mengelilingi [Goblin Chef]
"BUNUH DIA!!"
Sewaktu mengeluarkan teriakan dengan nada memerintah, ratusan [Shadow Goblin] itu pun langsung menyerbu [Goblin Chef] bersamaan. Dan seperti yang dipikirkan, yah Sieg memang tidak ingin terlalu mengandalkan [Shadow Goblin] itu mengingat Grade mereka semua adalah
Dan walau hanya 10% pasukan Sieg menghilang tetapi jalan antara dari Lokasi [Goblin Chef] terlihat ke jalan Sieg.
"Ternyata ini adalah rencanamu!!!"
Rupanya [Goblin Chef] membuat jalanan dengan kekuatan penuhnya agar ia bisa mendatangi Sieg dan sosok [Goblin Chef] itu pun melesat sambil memegang Pedang Besar yang siap untuk diayunkan meninggalkan ratusan [Shadow Goblin] yang barusaha menahannya maupun mengejarnya.
Dengan terburu-buru Sieg pun mundur akan tetapi sayangnya dia sudah terlambat [Goblin Chef] sudah berada di hadapannya dan langsung menghunuskan Pedang itu.
Melihat bahwa dirinya tidak dapat menghindarnya. Sieg pun menciptakan [Kanshou] dan [Bakuya] karena dengan jumlah Mpnya saat ini, dia hanya bisa menciptakan kedua pedang itu saja.
Sieg menyilangkan kedua pedang itu sebagai pelindung dan akhirnya senjatanya bertemu dengan senjata [Goblin Chef] sehingga senjata mereka berdua bertubrukan dan mengakibatkan tekanan angin yang menyebar kemana-mana
Salah satu kaki Sieg dipaksa untuk berlutut dan ketika lututnya menyentuhi lantai, lantai itu juga seketika retak, bahkan Sieg dapat merasakan kalau kakinya yang berlutut itu baru saja mengalami patah tulang.
'STR nya terlalu tinggi!! Aku tidak dapat menahannya!!!'
[Kanshou] dan [Bakuya] mulai menunjukkan tanda-tanda retakan. Menyadari hal itu, Sieg menggunakan salah satu Job Skill [Shadow Monarch]. Skill itu bernama [Monarch Ruler's Hand]. Skill yang mampu menggerakkan benda tanpa menyentuhnya sama sekali.
Mata kiri biru safir Sieg berkilauan menandakan Skill [God Eye]nya diaktifkan serta digabungkan dengan Skill tangan tak terlihat yaitu [Monarch Ruler's Hand]. Matanya semakin berkilauan.
Dengan sisa Tenaga yang ada. Sieg menggunakan semua kekuatannya untuk memukul mundur [Goblin Chef] dengan [Monarch's Ruler Hand]
Sebuah gelombang angin yang begitu dahsyat tiba-tiba menghantam [Goblin Chef] yang membuatnya terlempar sangat jauh sampai menabrak dinding Ruangan Boss ini.
Dan di saat yang bersamaan, Sieg pun mengaktifkan Job Skillnya sekali lagi.
"
Ribuan Pedang dan Tombak yang terbuat dari Es langsung bermunculan di sekeliling Sieg. Pedang dan Tombak itu seolah adalah Prajurit hidup yang mengawal tuan mereka yaitu Sieg.
"MATI KAU!!!"
Sieg mengayunkan tangan kanannya ke depan. Bertepatan dengan itu, ribuan Pedang dan Tombak Es langsung menyerbu [Goblin Chef] dan menghantam tubuh [Goblin Chef] tanpa henti dengan tusukan-tusukan Pedang dan Tombak Es itu
Tentunya [Goblin Chef] tidak terlalu mendapatkan luka parah dengan serangan ini karena memiliki Hp yang tebal serta DFN yeng begitu tinggi. Namun meskipun begitu, masih ada beberapa pedang dan tombak es yang berhasil menancap di tubuhnya.
[Goblin Chef]
[Rank : A]
[HP : 340.000/450.000]
[MP : 400.000/450.000]
"Bahaya.. dia masih memiliki banyak Hp.. tidak lagi jumlah Mpnya.."
Melihat hal ini. Satu lutut Sieg tidak mampu bertahan lagi dan akhirnya Sieg roboh sepenuhnya dalam posisi berlutut.
Kekuatan Sieg telah habis. Bahkan [Fatigue] nya menjadi angka 80. Dimana Sieg akan pingsan tidak lama lagi atau tidak sadarkan diri karena terlalu lelah.
Para [Shadow Goblin] tentunya khawatir akan kondisi Tuan mereka. Namun mereka harus berfokus pada [Goblin Chef] dan tidak membiarkannya mendekati Tuan mereka. Jika tidak, maka Tuan mereka akan mati.
Mata Sieg ingin terpejam dan dia ingin sekali tidur akan tetapi dia tidak boleh. Sama dia mati jika dia tidak sadarkan.
Sieg ingin menggunakan [Ice Monarch Domain] tapi Mpnya kini tidak cukup, dan juga Skill itu juga belum tentu cukup untuk membunuh [Goblin Chef].
'Ah sialan.. kesadaranku ingin menghilang...'
[Ding!! Skill 'Absolute Zero' diaktifkan secara otomatis. Namun sebagai gantinya, tubuh Host akan semakin bertambah kedinginan!!]
[Ding!! Job Skill Ice Monarch yaitu 'Absolute Zero' berhasil diaktifkan!!]
Tiba-tiba suhu di satu Dungeon menurun dratis dan digantikan dengan suhu yang sangat dingin. Bahkan Sieg sendiripun merasa teraiksa akan Skillnya sendiri, tidak hanya itu tubuhnya juga semakin bertambah dingin yang menyebabkannya mengigil tak karuan.
Dan seketika, sebuah Gelombang yang sangat dingin mematikan menyebar dari dalam tubuh Sieg. Ini sedikit mirip dengan [Ice Monarch Domain] namun yang menjadi perbedaannya adalah Tingkat dinginnya. Semua yang ada di dalam jarak radius 500 Meter akan mengalami rasa dingin dengan tingkat derajat celcius yang tidak dapat dibayangkan dan mendadak ada sebuah Badai Es dalam radius 500 Meter yang langsung membekukan satu Dungeon sampai [Goblin Chef] sekalipun tidak dapat melawan suhu ini.
Penglihatan Sieg menjadi kabur dan akhirnya dia pun tumbang dengan tubuh yang mengigil. Namun meskipun Sieg sudah tidak sadarkan diri lagi, Badai Es yang disebabkan oleh Sieg (atau lebih tepatnya System) masih tetap ada seolah tidak akan pernah hilang sebelum ada seseorang yang kuat dari Badai Es itu sendiri yang memusnahkannya.
[Level up] [Level up] [Level up] [Level up] [Level up] [Level up] [Level up] [Level up]
[Ding!! Selamat Host berhasil menyelesaikan Dungeon Rank - E!!]
[Ding!! Karena Host telah menyelesaikan Dungeon. Maka Host akan dipulangkan ka Dunia Nyata!!]
...•••••••••••••••...
*Tok* *Tok*
"Tuan muda? Apa anda baik-baik saja? Saya mendengar ada suara benda yang jatuh? Dan sepertinya itu cukup keras." Natayas bertanya. Dia awalnya hanya ingin mengawali Tuan Mudanya yaitu Sieg karena dia telah dijadikan sebagai Maid Pribadi Sieg, dan setiap hari dia diwajibkan untuk selalu tetap berada di dekat pintu Kamar Sieg
Tetapi hari ini. Setibanya Tuan Mudanya di Kamarnya sendiri setelah berlatih pedang dengan Instruktunya yang bernama Keqing, Natasya langsung pergi mengikuti Sieg dari belakang dan dia langsung melakukan tugasnya yaitu berjaga di depan pintu kamar Sieg.
Dan setelah beberapa jam kemudian dia menjaga, dia mendengar ada suara jatuh yang cukup kuat sehingga dia memutuskan untuk bertanya memastikan. Dia takut mungkin ada sesuatu yang terjadi di dalamnya.
Namun tidak ada balasan yang diberikan oleh Tuan Mudanya sama sekali.
"Tuan Muda? Apa anda tertidur?"
Mengira Tuan Mudanya tertidur. Natasya pun mengabaikan suara jatuh yang kuat tadi, lalu melanjutkan tugasnya lagi yaitu menjaga Di depan Pintu Kamar Sieg tetapi tiba-tiba Natasya merasakan bahwa suhu di sekitarnya menurun, dan merasa sedikit kedinginan.
Satu hal langsung terlintas di benak Natasya ketika dia merasakan suhu yang dingin dan langsung saja dia mendobrak Pintu Kamar Sieg. Walau tindakannya kelihatan kurang sopan, tetapi keamanan Tuannya adalah yang utama.
"Tuan muda!! Apa anda baik-bai- !!!???"
Mata Natasya membelalak. Tepat di hadapannya saat ini, sosok Tuan mudanya terlihat namun dalam keadaan yang menggenaskan. Pakaiannya compang-camping, ada beberapa noda darah yang melengket di pakaiannya, serta dia melihat ruangan sekitarnya membeku secara perlahan-lahan dan sumbernya tidak lain dari Tuan Mudanya.
Dia juga dapat melihat sosok Sieg yang kehilangan kesadaran dengan tubuh yang menggigil. Di pergelangan tangan kiri dan kananya, disitu ada beberapa bekas es yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Tuan.. Muda..?"
...••••••••••••••••...
Teriakan Natasya langsung menarik orang-orang di dalam kediaman seperti Ayah, Ibu dan adik Sieg. Tentunya serta Keqing. Tidak lupa Ayah Sieg juga membawa para Prajurit yang bekerja untuk kediamannya, karena dia baru pertama kalinya mendengar suara teriakan Natasya yang begitu kuat dan mungkin saja ada serangan musuh atau masalah besar.
"Natasya ada ap-!!!??"
Seperti yang dialami Natasya. Harold, Mayumi, Miyu, dan Keqing merasa sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat di depan mereka saat ini serta tubuh mereka langsung menggigil secara perlahan.
Bahkan Prajurit yang dikenal tangguh pun ikut menggigil meski telah memakai Armor tebal.
"Si-sieg. Apa yang telah terjadi padamu...?"
Sedangkan untuk Miyu sendiri. [Magic Eye]nya mendeteksi sejumlah aura yang penuh dengan kegelapan akan tetapi kegelapan itu dipenuhi dengan kesedihan, kesiksaan, kegelisahan, kesakitan, dan ketakutan dan sumbernya itu berasal dari Kakaknya sendiri.
"A-aaaaaaahhhhhhh!!!!!!!"
Miyu langsung mengeluarkan teriakan yang sangat kuat sampai mengejutkan satu kediaman. Harold dan Mayumi menatap Putri mereka dengan khawatir, dan alangkah terkejutnya mereka melihat ada air darah yang menetes di kedua bola mata Putri mereka.
"Miyu!!!???"
Mayumi yang merupakan Ibu dari Miyu memeluknya untuk membuatnya tenang. Bahkan dia khawatir apa yang telah terjadi pada Miyu.
"I-ibu.. K-kakak, k-kakak selama ini tersiksa.. dia tersiksa.. Hiks.. Hikss.. dia kesakitan.. setiap hari.. dia selalu disiksa.. hiks Huaaa!!!!"
Mereka langsung dikagetkan sekali lagi dengan ucapan Miyu yang bercampurkan dengan tangisan. Miyu memeluk ibunya dengan kuat, seolah dia tidak sanggup menahan penderitaan ini lagi.
Harold menggigit bibirnya karena dia tidak tahu apa-apa atau bahkan tidak mengerti apa-apa soal ini semua tetapi dia mempercayai Kata-kata Miyu yang mengatakan bahwa Sieg tersiksa.
"Apa lagi yang kalian tunggu!!! Cepat keluarkan anakku itu!!!"
Para Prajurit tersentak kaget. Ini pertama kalinya majikan mereka berkata dengan penuh amarah seperti itu. Namun mereka dengan sigap memasuki ke dalam Kamar Sieg tapi begitu mereka memasukinya tubuh mereka langsung merasa mati rasa akibat tidak menahan suhu dingin yang ada di kamar ini.
"Maid-san. Minggir, akan kubawa anak itu keluar dari kamar ini." Keqing berkata dengan serius yang menarik perhatian mereka semua. Namun mengingat sosok Keqing yang berasal dari Akademi ternama, mereka pun menurutinya.
Natasya dengan raut wajah yang penuh kepdihan mundur. Begitu juga dengan para Prajurit yang langsung lari berhamburan dari Kamar Sieg karena tidak dapat menahan suhu dingin yang ada.
Dan setelah itu, Keqing memegang gagang Katana yang bersarungkan warna putih di pinggang kirinya. Saat ini dalam pikiran Keqing dia dipenuhi dengan rasa kesal bercampurkan marah, belum pernah sekalipun dia merasa seperti ini seumur hidup.
'.... Aku tidak sanggup lagi melihatmu menderita. Dan dipenuhi kesedihan.'
Keqing memasang wajah yang serius. Dan seketika udaranya bergetar hebat seolah terditorsi ruang dan waktu.
"
*Sringg!!!* *Swossshh!!!*
Dan seketika Terlihat ada banyak tebasan yang ditebaskan oleh Keqing sampai menciptakan angin sepoi-sepoi yang maha dahsyat. Angin itu sampai melenyapkan suhu dingin yang ada di dalam kamar dalam sekejap. Dan tidak hanya sampai disana Sosok Keqing menjadi tak terlihat dan ketika mereka menyadari sosoknya, Keqing telah muncul kembali sambil memeluk Sieg yang masih menggigil.
Tapi sayangnya bukan hanya Sieg saja yang merasa menggigil akibat kedinginan. Bahkan Keqing sendiripun merasa sangat kedinginan dan dia langsung menjatuhkan Katananya.
*Tak..*
"Ukh..."
Keqing tanpa sengaja jatuh bersama Sieg. Namun tubuh Sieg terbaring di lantai sedangkan Keqing berada di posisi berlutut sambil melihat kedua telapak tangannya.
Dia melihat.. bahwa kedua telapak tangannya membeku dan serasa memegang Es ketika menggendong tubuh Sieg. Benar, tubuh Sieg sudah seperti Es itu sendiri membuat tangannya mati rasa dan kedinginannya. Ini membuatnya sedikit frustasi.
Harold segera memerintahkan Para Prajurit itu langsung mengangkat Putranya untuk dibawa ke tempat perawatan Keluarga Black. Dan untungnya berkat sarung tangan tebal yang dipakai setiap prajurit, makanya tangan mereka tidak akan mati rasa atau tidak terlalu kedinginan ketika memegang maupun menyentuh Sieg hanya saja mereka akan tetapi merasa dingin karena suhu tubuh Sieg itu abnormal.
Dengan cepat-cepat Para Prajurit pergi meninggalkan lokasi itu diikuti oleh Harold yang khawatir, begitu pula Mayumi tetapi dia masih menggendong Miyu karena Putrinya itu telah kehilangan kesadaran, tentunya Natasya juga demikian. Namun sebelum mereka sempat mengikuti Para Prajurit, suara Keqing menghentikan mereka.
"Tunggu."
Mereka semua berbalik menatap ke arah Keqing dan melihat wajah Keqing yang dipenuhi dengan sedikit kemarahan dan serius. Mereka semua merasa bingung, kenapa Keqing menghentikan mereka padahal mereka ingin mendatangi Putra/Tuan Muda mereka namun mereka langsung mengerti setelah Keqing melanjutkan ucapannya yang berikutnya.
"Aku belum pernah mendengar apa-apa soal ini. Jelaskan semuanya apa yang terjadi pada anak itu."
Itulah yang ditanyakan oleh Keqing.
...•••••••••••••••••...
Jangan Lupa Dilike, Komen, Share, Vote dan Rate 5 Bintang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Nur Tini
hahaha
2024-03-15
0
Ahmad Ahmad
selamat anakmu hamil
2022-09-24
0
•P3CINT4 SIST3M ¤P•
bisa2 gw nngis bangke, wee telat 1thunn wk
2022-06-30
0